ARTHUR VS JUNA

Pintu sihir pelindung itu dibuka dari dua sisi.

Arthur dan Juna melangkahkan kaki mereka bersamaan diarena itu.

Tiga Kapten Guild memperhatikan Arthur (termasuk Baal yang merasa tak asing dengan Arthur).

Jantung Arthur berdebar dengan kencang saat Arthur berdiri disamping Juna dan didepan para Kapten untuk memberi salam.

"Buka cadarmu. Bersikaplah sopan dihadapan para Kapten" Ucap wasit disana.

Arthur membelalakan matanya sambil melihat wasit itu.

...****************...

"Ah.." Arthur langsung melihat kearah para Kapten.

Ia membungkuk dihadapan mereka.

"Maaf atas ketidaksopanan Saya, Izinkan Saya untuk tetap memakai cadar ini tanpa membukanya. Saya tak berniat melakukan hal yang lancang" Ucap Arthur dan kembali berdiri dengan tegak tanpa melihat mata para Kepten.

Itu, adalah adab yang berlaku disana.

Adab itu berbunyi, "Turunkan pandanganmu dan jangan menatap lawan bicaramu yang drajatnya lebih tinggi darimu. Kecuali, mereka yang memintanya"

Juna disamping Arthur langsung melihat Arthur yang tak menatap mata para Kapten.

Teman-temannya yang menonton terkejut.

"Sial! Apa yang Alex lakukan! Apa susahnya membuka cadar itu! Dia sendiri tak pernah memakainya!" Tegas lirih Toru.

"Dia menggunakannya untuk mengurangi rasa gugupnya" Jawab lirih Tsuha.

"Apa alasanmu menggenakan itu?" Baal bertanya pada Arthur sebab, Ia mulai mencurigainya karena wajah no 11 ASJ diapel yang Ia perhatikan semua berbeda.

"Ah... Saya.. Saya Gugup!" Tegas Arthur yang sudah tak sempat memikirkan alasan lain selain itu.

"Putra Mahkota Baal, Izinkan saja. Itu hanya selembar cadar" Kapten Guild penyidik meninta Baal untuk mengizinkannya.

Kapten Guild Penyidik itu, bernama Marsyal.

"Selembar cadar huh?"

Tsuha melihat Nao yang tiba-tiba menyeringai disampingnya.

"Kau kenapa?" Tsuha tau ada yang tak beres setiap kali Nao menyeringai.

Nao menghilangkan seringaiannya.

"Pertarungan ini akan sangat menarik. Sayangnya, Aku harus kekamar mandi. Perutku... gak enak" Nao langsung berdiri.

"Demam panggung? Jangan lama-lama. Kau harus melihatku bertarung setelah ini" Ujar lirih Tsuha.

"Tentu"

...****************...

Baal melihat kearah Kapten yang lain.

Mereka setuju, asal itu tidak menganggu jalannya pertarungan.

Arthur mendapatkan Izin dari mereka.

Arthur benar-benar beruntung.

Tapi, sampai kapan Ia akan beruntung?

Arthur tidak tau akan ada sosok lain yang akan memperhatikannya dari jauh.

Itu adalah sosok berjubah putih dengan dua sayap putih agak keabu abuan.

Ia, bertengger diatas tangga kayu didalam ruangan yang super luas itu.

Rambutnya yang berwarna hitam dan menutup hingga dikedua matanya dengan senyuman seringai yang sangat menyeramkan itu, selalu memperhatikan pergerakan Arthur dan para Titisan.

"Alder.... Daeva.... Kalian berdua benar-benar terlalu santai. Apa Kalian terlalu menyukai dunia ini? Hmmmm..... Alfarellza Ambarresh masih belum bangun dari tidur panjangnya. Baiklah, Aku ikuti alur cerita kalian..."

Sosok itu menyeringai dan melihat kearah Arthur yang bersiap bertarung.

"Aku akan membuat seru pertarunganmu, Aosora Arthur. Bunuh Dia...." Suara lirih seperti angin itu, tembus ditelinga Arthur.

Arthur langsung kebingungan mendengar suara laki-laki itu.

"Archie! Jangan berkata sembarangan! Aku tau ini pertandingan! Tapi, Membunuhnya itu bukankah terlalu berlebihan?!"

Arthur salah paham dan langsung marah pada Archie sembari mengeluarkan lingkaran sihir Anginnya.

"Hah?"

Archie bingung dengan ucapan Arthur.

"Bunuh Dia..." Suara itu kembali menggema ditelinga Arthur.

Juna mengeluarkan pedang mana birunya.

Arthur merasa kesal pada Archie. Sedangkan, Archie bingung sendiri dengan batinan Arthur yang terus memakinya.

"Bunuh Dia.... bunuh....."

"Sialan! Diamlah sebentar! Jangan membuatku kesal! Aku tak bisa fokus!!!" Tegas batin Arthur.

"Ngomong apa sih?"

Arthur melompat dan menghindari tebasan pedang mana Juna.

Arthur sebisa mungkin untuk tak mengeluarkan pedang mananya.

"Sihir tanah... " Arthur menggunakan sihir lain miliknya.

"Krakkkk....."Tanah digedung itu mulai bergerak mengelilingi Juna.

"Jump!"

Juna melompat saat tanah itu bergerak kearahnya.

Arthur tersenyum dibalik cadarnya karena tujuan Arthur buka untuk menyerang Juna tapi,...

"Jerat..Tep!.... Kreeaaakkkk!!!" Tanah itu menjerat kaki kanan Juna yang mendarat hingga dipahanya.

Arthur ngendalikan tanah yang menjerat kaki kanan Juna untuk mundur hingga dibatas putih.

Waktu menunjukkan dua menit berjalan.

Para Kapten tertawa melihat pertarungan Arthur itu yang malah maksa mundur lawannya agar kalah.

Arthur menggunakan otaknya.

"Hoaammmm...." Sosok diatas sana menguap.

"Membosankan..... " Ia menunjuk tanah yang mengeras itu dengan tangan kirinya.

"BAMMM!!!"

Tanah itu meledak seketika.

Semua orang terkejut melihatnya termasuk Arthur dan Juna.

Arthur dan yang lain pikir, itu adalah sihir penolakan milik Juna. Tapi, dipikiran Juna, Arthur sengaja melakukannya untuk mempermainkannya.

"Sialan!!! Jangan Bercanda!!! Sihir pedang! Seratus harapan!!!!! krakkkk Wooosh!"

Juna mengeluarkan lingkaran sihir satu lapis dangan diameter yang cukup besar didepan Arthur.

Seratus pedang mana berwarna putih keluar perlahan dari lingkaran sihir itu.

DEGH!

Arthur membelalakan matanya, Ia teringat dengan sosok yang menyerang keluarganya.

Sihir itu adalah sihir yang membunuh keluarganya.

NGUNGGGGGGGGG

Telinga Arthur mulai mendengung.

"BAGUS JUNA!!!!! KALAHKAN CADAR ITU !!!!" Sorak siswi-siswi *** pada Juna.

Juna memang cukup populer di *** karena wajahnya yang cukup.. EHMMM.. Yuk lanjut bertarung.

"Bunuh Dia.... bunuh dia..... bunuh....." Bisikan itu.

Bola mata Arthur bergetar melihat sihir itu.

Arthur mengarahkan tangannya yang gemetar kearah Juna untuk membuka sihir tanahnya agar bisa melindungi dirinya.

"Ayo.... meluap~..." Sosok diatas sana mengaja mengobrak abrik aliran mana Arthur agar tak bisa dikontrol.

Dada Arthur terasa sangat sesak.

Archie tak tau apa yang terjadi. Tapi, Ia juga merasakan hawa panas disekitarnya.

"Arthur! Apa yang sedang Kau lakukan?!" Archie panik.

Arthur tidak bisa mendengar ucapan Archie.

Arthur hanya mendengar suruhan untuk membunuh dan membunuh.

"Sihir... tanah..."

"Bazzzt!!!!"

Sihir Arthur tak bisa keluar.

"Diam... diam....diam...." Batin Arthur memohon suara itu agar diam.

Kepala Arthur pusing, Ia ingin muntah.

Ia kedinginan.

"Lepas! Wozzzhhh!!!" Seratus pedang mana milik Juna melesat dengan cepat kearah Arthur.

Para Kapten sadar ada yang tidak beres.

Salah satu pedang mana itu, hampir mengenai bola mata Arthur.

Tiba-tiba....

CRATTT!!!

Arthur sedikit menghindar dari pedang mana itu, sayangnya, pedang mana itu mengenai tali cadar yang digunakan oleh Arthur hingga putus.

WOSH

Bersamaan dengan itu Arthur menggunakan sihir teleportnya dengan spontan dan.....

Para Kapten dan peserta yang menonton terkejut melihat ada remaja ASJ yang bisa menggunakan sihir teleport.

DUAGGHH!!!!

Arthur berputar dan menendang Juna dengan Kaki kanannya yang Ia aliri dengan mana yang tak bisa Ia kontrol. Juna, sempat melihat pergerakannya dan Juna juga sempat melindungi bagian dadanya. Namun, serangan jarak dekat Arthur, terlalu kuat untuknya.

BRUAKKKKK!!!!!

Juna tak kuat menahan tendangan Arthur itu dan naas, Juna terlempar hingga menabrak dengan keras sihir pelindung dibelakangnya itu.

"WOOOOHHHHH!!!!!!!" Siswa ASJ langsung berdiri dan bersorak, serta menepuk tangan mereka.

Cadar Arthur terlepas.

Telinga Arthur berdengung dengan kencang.

Pandangan Arthur benar benar acak.

Ia mengatur napasnya dan sempat melihat sosok bersayap diatas sana yang menyeringainya.

Sosok itu melambaikan tangan kemudian menghilang begitu saja.

Arthur melihat Tsuha yang menunjuk cadar Arthur jauh dibelakangnya.

Arthur yang tak paham langsung melihat kebelakangnya.

Saat itu, Ia melihat mata Baal yang bertemu dengannya

Arthur sadar dan membelalakan matanya.

Baal sangat terkejut melihat Pangeran Aosora yang Ia cari ada dihadapannya.

"Arthur!" Panggil Baal.

Peserta disana mendengar panggilan Baal dan sontak langsung diam semua.

"Arthur ?" Pandangan semua orang tertuju pada Arthur.

Terpopuler

Comments

hyunka

hyunka

Yaelah, masa ketahuan sih!??

2022-11-03

1

hyunka

hyunka

Archie bi lek:"Lah!? bukan gue!"

2022-11-03

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2 Antara bodoh dan tolol
3 Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4 Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5 Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6 Kemunculan sosok Titisan pertama
7 Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8 Teman kedua di ASJ
9 Kebencian Tsuha pada Iblis
10 Serangan
11 Apa Kau seorang Elf ?
12 Kau menang
13 PERSYARATAN EVENT
14 BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15 BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16 Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17 Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18 BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19 BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20 ARTHUR VS JUNA
21 MARSYAL
22 Kematian Aosora bagian 1
23 Kematian Aosora bagian 2
24 Harapan Arthur
25 Cerita Archie
26 Bolehkah Aku menghajarmu
27 Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28 PERSIDANGAN 1
29 PERSIDANGAN 2
30 De Luce dan Ha Nashi
31 Keputusan Akhir
32 Luciel
33 Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34 Guild Pemberantas Iblis
35 Liebe dan si Pangeran yang penurut
36 Dia adalah sosok penghancur
37 Serigala Sihir
38 Isi Bab 2 Novel Marsyal
39 Nao
40 Lebih dari Raja yang hebat
41 Isi Bab 3 Novel Marsyal
42 EPILOG Bab 1
43 PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44 Awal dari kekaguman Arnold
45 HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46 Ambareesh dan Keinginannya
47 Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48 Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49 Setahun yang lalu
50 FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51 KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52 Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53 Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55 Awal dari pertemanan Mereka
56 CITA CITA MEREKA
57 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58 MISI PERTAMA ARTHUR
59 MENYELIDIKI < KABUR
60 UPAH PERTAMANYA
61 APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62 Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63 SIAPA DIA?
64 Aku Siapa? Kau sendiri?
65 Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66 Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67 Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68 Kau akan Kehilangan Dia
69 Gagal menculik
70 Nao bagian 2
71 Teori Marsyal
72 Lomba lari
73 PRIA GILA
74 Nao bagian 3
75 EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76 PROLOG BAB 3 Titisan
77 Sudut Pandang bagian 1
78 TAKDIR bagian 1
79 Razel bagian 1 [Shera]
80 AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81 Penyegelan
82 ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83 TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84 TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85 TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86 TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87 TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88 TSUHA bagian 6
89 TSUHA bagian 7
90 TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91 TSUHA bagian 9
92 TSUHA Bagian 10
93 TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94 TSUHA Bagian 12
95 Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96 Nao bagian 4 [Perubahan]
97 Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98 Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99 Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100 Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101 Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102 Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103 TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105 Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106 Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108 Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109 Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111 Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114 Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115 Gagak Pencuri
116 Pengingat & Mimpi
117 Usaha
118 Duel
119 Azuma dan Anak Kucing
120 Kesalahpahaman kecil
121 Surat Untuk Baal
122 Kembali
123 Zack dan Siluman
124 Zack [Selesai]
125 Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126 Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127 Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128 Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129 Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130 Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131 Sarapan dan Surat
132 Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133 Luxe Dan Rencananya
134 Sudah Berjuang Semampunya
135 Hanya Untuk Balas Budi
136 Siapa Jati Diri Mereka
137 Makan Malam
138 Fakta Kematian Aosora
139 Aosora Alex
140 Panti Asuhan
141 Arthur dan Melia
142 Alam Bawah Sadar
143 Tsuha-gusar
144 Jawaban
145 Persiapan
146 Kebenaran Yang Terungkap
147 Hubungan dan Laporan
148 Peresmian dan Harapan
149 TITISAN
150 TAMAT
151 PENGUMUMAN UP
Episodes

Updated 151 Episodes

1
BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2
Antara bodoh dan tolol
3
Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4
Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5
Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6
Kemunculan sosok Titisan pertama
7
Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8
Teman kedua di ASJ
9
Kebencian Tsuha pada Iblis
10
Serangan
11
Apa Kau seorang Elf ?
12
Kau menang
13
PERSYARATAN EVENT
14
BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15
BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16
Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17
Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18
BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19
BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20
ARTHUR VS JUNA
21
MARSYAL
22
Kematian Aosora bagian 1
23
Kematian Aosora bagian 2
24
Harapan Arthur
25
Cerita Archie
26
Bolehkah Aku menghajarmu
27
Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28
PERSIDANGAN 1
29
PERSIDANGAN 2
30
De Luce dan Ha Nashi
31
Keputusan Akhir
32
Luciel
33
Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34
Guild Pemberantas Iblis
35
Liebe dan si Pangeran yang penurut
36
Dia adalah sosok penghancur
37
Serigala Sihir
38
Isi Bab 2 Novel Marsyal
39
Nao
40
Lebih dari Raja yang hebat
41
Isi Bab 3 Novel Marsyal
42
EPILOG Bab 1
43
PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44
Awal dari kekaguman Arnold
45
HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46
Ambareesh dan Keinginannya
47
Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48
Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49
Setahun yang lalu
50
FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51
KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52
Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53
Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55
Awal dari pertemanan Mereka
56
CITA CITA MEREKA
57
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58
MISI PERTAMA ARTHUR
59
MENYELIDIKI < KABUR
60
UPAH PERTAMANYA
61
APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62
Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63
SIAPA DIA?
64
Aku Siapa? Kau sendiri?
65
Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66
Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67
Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68
Kau akan Kehilangan Dia
69
Gagal menculik
70
Nao bagian 2
71
Teori Marsyal
72
Lomba lari
73
PRIA GILA
74
Nao bagian 3
75
EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76
PROLOG BAB 3 Titisan
77
Sudut Pandang bagian 1
78
TAKDIR bagian 1
79
Razel bagian 1 [Shera]
80
AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81
Penyegelan
82
ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83
TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84
TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85
TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86
TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87
TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88
TSUHA bagian 6
89
TSUHA bagian 7
90
TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91
TSUHA bagian 9
92
TSUHA Bagian 10
93
TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94
TSUHA Bagian 12
95
Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96
Nao bagian 4 [Perubahan]
97
Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98
Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99
Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100
Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101
Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102
Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103
TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105
Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106
Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108
Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109
Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111
Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114
Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115
Gagak Pencuri
116
Pengingat & Mimpi
117
Usaha
118
Duel
119
Azuma dan Anak Kucing
120
Kesalahpahaman kecil
121
Surat Untuk Baal
122
Kembali
123
Zack dan Siluman
124
Zack [Selesai]
125
Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126
Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127
Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128
Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129
Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130
Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131
Sarapan dan Surat
132
Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133
Luxe Dan Rencananya
134
Sudah Berjuang Semampunya
135
Hanya Untuk Balas Budi
136
Siapa Jati Diri Mereka
137
Makan Malam
138
Fakta Kematian Aosora
139
Aosora Alex
140
Panti Asuhan
141
Arthur dan Melia
142
Alam Bawah Sadar
143
Tsuha-gusar
144
Jawaban
145
Persiapan
146
Kebenaran Yang Terungkap
147
Hubungan dan Laporan
148
Peresmian dan Harapan
149
TITISAN
150
TAMAT
151
PENGUMUMAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!