Arthur berlari dan bersembunyi dari dua gadis yang mengejarnya itu.
Ia tanpa sengaja masuk digedung satu dan masuk diruangan yang bisa Ia jangkau.
Arthur tidak sadar kalau itu adalah ruangan para ketua dan wakil ketua Guild.
"Siapa ?" Salah satu dari sembilan orang disana bertanya pada Arthur.
Arthur sangat kaget dan Ia langsung melihat kearah Suara itu.
sebanyak sembilan orang menatap Arthur dengar raut wajah yang serius.
"Akh! Maafkan Saya! Saya salah gedung!" Arthur langsung membungkuk dan berancang keluar.
"Tunggu, Siapa namamu dan dari mana asalmu?" Salah satu dari mereka bertanya pada Arthur.
Arthur melihat Bet dilengan kanan Pria itu.
Dia adalah Wakil ketua dari Guild Kesatria dan Keprajuritan.
"Ah... Na.. Nama Saya Alex! Dari... ASJ Putra. Saya mohon maaf sebesar besarnya" Arthur kembali menunduk dan keluar dari ruangan itu.
"ASJ? No urut 11. Tandai dia..." Lirih Dua Kapten disana pada wakilnya.
Arthur telah ditandai oleh Dua kapten dari Guild penyidik dan Guild pemberantas Iblis.
"Kapten Marsyal.... Anda yakin? Anda belum melihatnya bertarung. Kenapa harus ditandai dulu?" Tanya wakil dari Guild penyidik.
"Sebenarnya, Aku sudah menandai Dua orang. Tapi, yang satu lagi, Kita akan melihatnya bertarung terlebih dulu. No 11 itu, sudah ditandai oleh Guild Pemberantas Iblis. Kita harus mendapatkannya sebelum Dia" Jawab Kapten Guild Penyidik dan diakhiri dengan senyuman.
...***...
Arthur berhasil kabur dari dua gadis berbangsa Malaikat campuran seperti Dia.
"Sialan.... Kenapa Aku masuk diruangan menyeramkan itu. Ah... lelah sekali.... bolehkah Aku tidur sebentar? Sekarang masih jam 11 kurang. Aku ingin istirahat...." Lirih Arthur yang mulai pegal kakinya.
"Nggak!! Kalau Kau istirahat, Kita tidak akan ada waktu untuk mencarinya dan Apa Kau tidak merasakan hawa keberadaan Iblis yang banyak? Ini jumlahnya mungkin, lebih dari tiga orang" Archie memberitahu Arthur karena Ia merasa diawasi sejak menyentuh tanah *** (Akademi Sihir Shinrin) ini.
"Aku tadi merasakannya digedung satu. Kupikir, itu auramu"
"Dasar bodoh! Kalau Aku menunjukkan keberadaanku, Kita pasti tamat sejak tadi!" Tegas Archie.
"Benar juga. Tapi, Aura di gedung tadi terasa sangat samar sekali sampai sampai kukira itu auramu"
Disebelah Arthur ada siswi lain yang menatapnya karen Arthur terlihat berbicara sendiri.
Mata Arthur bertemu dengan mata cokelat tua gadis itu.
"Eh..." Arthur tersenyum kemudian melanjutkan jalannya lagi.
Arthur sempat melihat bet gadis itu yang bertuliskan ASJ.
"Dia pasti berasal dari ASJ putri..." Batin Arthur.
Tentu sajalah.
"Anu... No.11" Gadis itu memanggil Arthur.
Arthur menoleh kearahnya.
Dan Gadis itu, tidak bernomor dada.
"Bisakah Kau membantuku? Aku kehilangan nomorku" Dia meminta bantuan Arthur.
"Cih! Menyusahkan saja Bilang saja kalau Kau sedang sibuk!"
Archie ingin Arthur cepat menemukan catatan Alex.
"Bagaimana bila ini tes babak selanjutnya?"
"Ck! Bukankah Gurumu bilang kalau hanya ada tiga babak penyisihan? Babak pertama sudah selesai. Babak kedua adalah satu lawan satu. Dan babak terakhir adalah Pemilihan Guild. Ini tidak ada hubungannya" Jelas Archie.
"Lalu, bagaimana bila ini bonusan untukku?"
"Sialan! Bukankah tujuanmu disini untuk membantuku dan Kau tidak berniat lolos dievent ini?!"
Archie mulai kesal dengan Arthur yang plin-plan.
"Tentu, Aku akan membantumu. Dimana Kau terakhir ingat masih memakainya?" Arthur tidak mendengar ucapan Archie.
"Dasar keras kepala"
"Tadi, saat Aku dikamar mandi, Aku masih memakainya lalu pergi kebelakang sana namun ada suara aneh dan Aku lari sampai disini. Dan beberapa menit yang lalu, Aku sudah tak melihat nomor dadaku. Aku sudah ketoilet untuk mengeceknya tapi gak ada. Terus, Aku juga sudah tanya di tempat barang yang hilang juga gak ada. Bagaimana ini.... padahal, di Tim ku hanya Aku yang lolos...." Tangan gadis itu gemetar saat menjelaskannya.
"Tinggalkan saja Arthur. Itu adalah tipuan untuk mengurangi pesaingnya. Coba suruh cek disaku dan tasnya" Ucap Archie yang akhirnya ikut membantu.
Arthur mengikuti ucapan Archie dan mengulang ucapannya.
Gadis itu, mencari disaku dan tas kecilnya yang Ia buka serta, dikeluarkan satu-satu.
Arthur tidak melihat adanya nomor dada ditasnya.
"Kau sudah mengecek di toilet dengan benar kan?" Arthur bertanya sekali lagi.
"Udah. Nggak nemu disana... Aku tadi minta tolong pada anak yang lewat dan berban lengan *** (Akademi Shinrin Sihir), tidak ada yang membantuku. Mereka hanya mensyukurkanku dan pergi begitu saja" Jelas gadis itu.
"Aku beneran minta tolong padamu. Antar Aku kebelakang sana. Aku benar-benar takut untuk mengeceknya sendirian. Suara itu, kayak suara srigala sihir. Entar kalo ketemu, Kau ku traktir makanan deh" Pintanya.
"Kau tidak berniat menipukukan?" Arthur bertanya untuk memastikan.
"Astaga, Untuk apa Aku menipumu. Kita sama sama dari ASJ. Tolong ya! Ini benar benar sesuatu yang sangat penting dihidupku dan ini adalah satu satunya jalan untukku agar hidupku lebih terjamin" Ia memohon pada Arthur dan memegang kedua tangan Arthur.
Tangan gadis itu berkeringat dingin saat memegang kedua tangan Arthur.
Arthur benar benar tak bisa berkutik.
Gadis berkaca mata dan berambut panjang diikat itu menatap mata Arthur.
"Tentu, kubantu. Dan berjanjilah kalau Kau tidak akan membohongiku" Ucap Arthur.
"Terima kasih, terima kasih, terima kasih!" Gadis itu mengucapkan terima kasih pada Arthur berulang kali.
"Anu no.11, Siapa namamu?" Gadis itu bertanya pada Arthur.
"Alex. Dan kau?"
"Zelvia" Jawab gadis itu sambil membuka kaca matanya.
Zelvia memiliki wajah yang mungil dan Ia memiliki lesung pipi serta, gigi yang gingsul.
Ia terlihat cukup cantik dimata Arthur.
Mereka berjalan bersama dan saling menjaga jarak karena memiliki kecurigaan yang sama.
Zelvia berhenti sebelum dibelokan belakang gedung dua dan kembali memakai kacamatanya.
"Disana suaranya tadi. Apa benar-benar aman kalau Kita kesana? Ah! Atau minta bantuan penjaga saja?" Zelvia cemas.
Arthur tidak merasakan apa-apa selain hawa Iblis yang masih mengintainya.
Hawanya semakin kuat.
"Sebaiknya, Kita tidak kesana" Arthur benar-benar merasakan hawa Iblis itu.
"KPAK!!!! KWAKKK!!!! KWAKKK!!!" Gagak hitam terbang kearah Arthur dan Zelvia.
"KYAHH!!!! Grep!!" Zelvia menjerit dan tak sengaja langsung memeluk Arthur.
Arthur yang kaget karena dipeluk, langsung mendorong gadis itu hingga terpental jauh.
"Ah! Maafkan Aku! Kau tak apa-apa?!" Arthur panik karena mendorong wanita dan langsung menarik kedua tangan yanh Zelvia ulurkan.
"Nggak apa-apa. Kau sendiri terkejut karena Aku. Prakk!... Ahk...." Kaca mata Zelvia pecah terinjak sendiri.
"Ah!!! Kacamataku!!!! Aku benar-benar selalu ceroboh! Alex!!! Bagaimana ini!!!!" Zelvia mengambil kaca matanya yang lensanya pecah dan terbelah menjadi dua.
"Kacamata apa ini?" Arthur bertanya sambil mengambil pecahan lensa kaca mata Zelfia.
"Itu kaca mata agar Aku bisa menyembunyikan wujudku...." Zelvia menanggis dan menatap mata Arthur.
"Maksudmu?" Arthur tak bisa bergerak.
Zelvia memeluk Arthur dengan erat.
"Zzzzzt. Jadilah milikku" Gadis itu, wujudnya langsung berubah matanya yang tiba-tiba menguning dan disekitar kelopak matanya keluar sisik hijau.
"Ha...." Arthur sangat terkejut sampai Ia tak bisa bicara.
"Arc..."
Zelvia adalah siluman ular.
Tubuhnya bagian bawah berubah dan tangan Zelvia memegang tengkuk Arthur.
"Ar... Archieeeeeee!!!!!!!" Sangking takutnya Arthur, mulutnya tak sengaja berteriak dengan kencang memanggil nama Iblis itu.
BREB!!!!
Mereka berdua langsung bertukar tempat.
"GREB!!!" Archie mencekik Zelvia karena posisi tubuhnya dililit olehnya.
Walau ia berteleport itu akan percuma bila dalam posisi seperti ini.
"Iblis?!" Zelvia terkejut dengan mata biru kelam Arthur yang berubah menjadi merah terang.
Archie mengeluarkan pedang mana merahnya ditangan kanannya dan mengarahkannya tepat dimata kiri siluman itu.
"Lepaskan Arthur atau Akan kubunuh dirimu" Archie mengancamnya karena, bila Arthur mati, Archie juga akan ikut mati.
"Bagaimana dengan pilihan ketiga? Mari... mati bersama" Archie dan Arthur benar benar berhadapan dengan musuh yang gila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
hyunka
Semoga aja gak ada yg merasakan aura Archie pas tukar tubuh sama Arthur
2022-11-02
1