"Toru, Sena, Khiri, Shoka, ada orang yang mengawasi Kita. Dan Dia sengaja menunjukkan hawa keberadaannya" Lirih Tsuha dan sudah berancang untuk masuk kedalam semak semak yang tinggi itu.
"Mau dikejar?" Shoka bertanya.
"Tentu, Alex Kau ikuti Kami dari belakang. Dan lindungi kami. Aku akan di depan. Apapun yang terjadi, jangan berpencar. Ayo! Drap!!" Tsuha maju berlari masuk didalam semak itu dan diikuti yang lain.
...***...
Mereka mulai mengejar sosok yang mereka kira sebagai penguji.
Sosok itu mendengar suara kaki yang berlari kearahnya.
"Berapa orang? Dua? Tiga? Tidak! Ini lebih. Drap!!!" Sosok itu bersuara pria dan Ia menggunakan cadar hijau tua dengan jubah yang menutup tubuh serta kepalanya.
Sosok itu berlari dan melompat keatas dahan kayu yang besar.
Mata sosok itu berwarna hijau zamrud dengan dan ia memiliki eyeliner yang panjang.
Enam siswa itu berhenti tepat dibawah sosok itu.
Sosok itu menyembunyikan auranya.
"Disana..... Aku menemukanmu...." Batin Pria itu yang melihat Arthur dibawahnya.
"Tak kusangka, Ada bangsaku juga denganmu. Apa Kau ikut event ini? Kalau begitu.... Kita akan bertemu lagi" Pria itu bertanya dalam batin.
Disisi lain, Arthur mencoba untuk menenangkankan konsentrasinya untuk mencari sosok yang mereka pikir sebagai penguji itu.
"ZZZT!!!" Arthur merasakan hawanya yang tipis.
Ia langsung melihat didahan itu.
Bersamaan itu, Pria diatas dahan itu sangat terkejut karena mata mereka saling pandang.
"TSUHA! Diatas!" Seru Arthur yang terkejut juga melihat mata hijau zamrud yang tak pernah Ia lihat dan langsung menunjuknya.
Semua melihat keatas dahan itu.
"CTASSSHZZ!!!! Wosh!" Pria itu langsung menghilang dengan cepat dan Ia hanya menyisahkan Angin yang kecang.
"Kabur! Dia Kabur! Apa harus Kita kejar?!" Mereka menunggu jawaban Tsuha.
"Jangan dikejar! Dia bukan penguji!" Jawab Arthur.
Arthur menyadari siapa sosok itu.
"Apa?!" Mereka bertanya bersamaan.
"Bagaimana Kau bisa tau?" Tsuha bertanya.
"Dia tadi elf hijau. Apa disini rumahnya? Kita harus cepat kembali dirute" Jawab dan tanya Arthur.
"Elf hijau? Kau gila. Elf hijau itu, sudah punah!" Jawab Tsuha dan Archie bersamaan.
"Eh?! Beneran! Matanya hijau. Nggak mungkinkan kalau Aku salah liat?" Tanya Arthur pada teman-temannya.
"Kau pasti salah liat karena lelah. Ayo kembali kerute agar cepat sampai" Ucap Khiri.
"Benar. Lagi pula dijaman sekarang kalau ada Elf itu pasti cosplayer" Sahut Shoka.
"Ugh.... Kalo ada elf betulan. Coba bayangin betapa cantiknya mereka. Telinganya yang runcing...."
"Berhenti menghalu dan cepatlah sadar sebelum Kau mati" Tsuha menghentikan Toru yang menghalu.
Mereka melanjutkan perjalanan.
Diperjalanan Arthur mengobrol dengan Archie.p
Archie juga melihat mata hijau itu.
"Mata hijau itu memang tanda elf hijau, dan sosok itu memiliki sihir khas elf hijau. Sihir Khasnya itu yang melesat dengan cepat. Mereka tak bisa teleport tapi dengan kecepatannya itu, Itu adalah sihir yang bisa mengimbangi sihir teleport" Jelas Archie.
"Aku sudah menduganya kalau Kau melihatnya juga. Tapi, kenapa Dia menunjukkan hawa keberadaannya kemudian kenapa saat kami dididekatnya, Dia menyamarkan hawa nya ?"
"Aku tidak tau. Kurasa, Dia ada hubungannya dengan Iblis yang menyerangmu waktu itu. Tetaplah berhati hati Arthur. Bisa saja, Elf itu berniat buruk padamu" Nasehat Archie.
"Iya, Aku berfikir dari tadi. Mungkin elf itu ada kaitannya dengan Iblis yang menyerangku. Tapi, kenapa Mereka mengincarku ? Apa mereka mengincarmu ?"
"Tidak mungkin. Aku tak pernah bertemu dengan Elf hijau. Mereka sudah lama pun... Ah, benar juga. Apa mereka ingin membalas dendam karena Ayahku ? Dan mereka mulai mengincarmu karena ada Aku didalam tubuhmu ?"
Archie mulai berteori.
"Bisa jadikan ? Kalau itu benar. Berarti, ikut event ini adalah rencana yang buruk" Batin Arthur dan memberi ekspresi serius.
Tsuha sempat melihat ekspresi Arthur itu.
Arthur menghela napas karena akan mengalami banyak kejadian setelah ini.
Tsuha dan yang lain mulai melihat gerbang *** dan mereka berjumpa beberapa perempuan dari ASJ Putri serta, ***.
*** adalah singkatan dari Akademi Sihir Shinrin.
Tsuha dan timnya mengisi daftar hadir terlebih dahulu dipintu gerbang yang dijaga oleh beberapa juri seleksi awal.
"Nama ?" Mereka bertanya pada Tsuha.
"Estelle Tsuha, Vederico Shoka, Nuzel Toru, Beztiv Sena, Chazen Khiri dan Kylezt Alex" Jawab Tsuha.
Kylezt adalah marga Nox dan Arthur diberi Izin untuk menuliskan marga itu di nama depan Arthur sebagai Alex.
"Kami, Dari ASJ" Lanjut Tsuha.
"Rata rata skor pertama Kalian adalah 95. Selamat, Kalian boleh melanjutkan dibabak berikutnya, untuk apel akan dimulai pukul 14.00. Untuk sekarang, Kalian istrirahat dulu. Ruang istirahat kalian ada digedung tiga" Mereka memberi enam nomor yang berurutan dan enam bet yang memiliki tanda ASJ.
"Terima kasih" Mereka berenam menunduk bersamaan dan langsung masuk ke area ***.
"Gilak..... Rata rata 95, gede banget...." Lirih Toru dan Shoka yang senang.
Mereka berdua, mendapatkan nilai 80 itu adalah sebuah keberuntungan.
"Ini pasti karena ada Tsuha dan Khiri.... Kalian berdua... memang keberuntungan untuk kami" Shoka mengalungkan lengannya dibahu Tsuha dan Khiri.
"Haha... Itu karena kerja sama kita semua untuk menuju kesini. Sekarang, Kita menuju Gedung tiga untuk Istirahat" Ucap Khiri sambil mengalungkan lengan kanannya kebahu kiri Shoka.
Arthur dibelakang mereka dan melihat keakraban mereka itu.
Tak mungkin Arthur tidak iri.
Dia, juga ingin merasakan pertemanan seperti itu.
Arthur mengenakan bet ASJ dilengan kirinya dan menempelkan nomor dada urutan ke sebelas.
"Bruk!" Dari belakang pungung Arthur dihantam oleh seseorang hingga Arthur jatuh.
"Ah,... Aku... kesandung... Pffft... maaf ya.." Dua perempuan berban lengan *** menertawakan Arthur yang jatuh.
Tsuha mendengar suara orang jatuh dibelakangnya, Ia langsung menoleh kebelakang.
Ternyata, Arthur yang jatuh.
Tsuha melihat tiga gadis yang tertawa setelah menjatuhkan Arthur.
Tsuha mengulurkan tangannya pada Arthur.
Arthur langsung berdiri.
"Dasar bodoh! Kenapa Kau malah jatuh?" Tsuha sengaja marah pada Arthur untuk memancing tiga gadis itu.
"Eh? Tadi... Mereka yang mendorongku" Jawab Arthur.
"Benarkah? Kau laki-laki. Kenapa kalah dengan gadis ?"
"PFFT...." Tiga gadis itu tertawa dan melirik Arthur.
Saat mereka melirik "BRUAKKKK!" Nao datang dan sengaja lari mundur menabrak mereka.
"Ah!!! Tidak!! Kakiku... keseleo..." Nao mendrama dan menjatuhi tiga gadis itu dibawahnya.
"Sialan!!! Nao untuk banyak!!" Teriak Toru yang iri diposisi itu.
Nao melihat mereka bertiga sengaja menjatuhkan Arthur.
"Uh!!! Apaan Sih! Bau keringet!! Nyebelin!!!" Tiga gadis itu mendorong Nao bersamaan hingga Nao tersungkur.
"Ah.... wajahku... sakit...." Nao berpura pura sakit padahal Ia kesenangan.
Tsuha diam ditempat dan langsung mundur menghindari Nao karena Ia memiliki firasat yang tidak enak.
"Anggep aja... gak kenal..." Lirih Tsuha sambil menarik dasi Arthur dan berlari menjauh i Nao.
"Eh Tsuha.... Gimana sama Nao....?" Arthur mengkhawatirkan Nao karena Ia mendengar Nao berkata sakit.
"Anggap aja gak kenal. Dia benar benar gila" Tsuha mengatakannya sambil melepas dasi Arthur.
"Tsuha!! Tolong Akuh... Ahahahaha..." Nao berlari sambil tertawa kearah Tsuha dan dikejar oleh enam gadis dibelakangnya.
"Sialan!!!" Tsuha sangat terkejut dan langsung membelalakan matanya.
"Grep!!" Nao memeluk pinggang ramping Tsuha dan menggerakkannya sampai Tsuha sendiri kesulitan berdiri.
"Sialan!! Dia tadi sengaja jatuh padaku! Menyingkir Kau dari sana!" Teriak gadis itu.
Tsuha yang tidak tau apa apa juga terjerat masalah karena Nao.
"Arthur, cepat cari catatan Alex disini. Siapa tau itu ada dan tersembunyi" Archie meminta bantuan Arthur.
Arthur mundur perlahan dan langsung berlari meninggalkan Tsuha.
"Hei!! Sialan!!! Kau temannya jugakan!!! Kejar Dia!! dan bawa Dia kepengawas!!!" Dua gadis lain mengejar Arthur.
"EEEEEEHHHH?! AKU GAK KENAL MEREKA !!!! DRAP! DRAP !!!" Arthur hanya mengulang ucapan Tsuha dan berlari.
"Cih!" Archie kesal karena Arthur dikejar oleh Dua gadis berbangsa Malaikat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
hyunka
Tsuha ke Nao :"Bukan temen gue sumpah"
2022-11-02
1