Serangan

Tsuha mendatangi Arthur atas suruhan Nox.

Ia melihat Arthur yang duduk dikursi panjang itu sambil menunduk dan menutup wajahnya.

Arthur mendengar langkah kaki yang mendekat.

Ia kembali mengangkat kepalanya dan melihat Tsuha.

"Maafkan Aku. Apa Aku terlihat aneh?"

Arthur bertanya pada Tsuha yang berdiri didepannya.

"Kau seperti orang bodoh" Jawab Tsuha.

Arthur menundukkan pandangannya.

"Maafkan Aku"

Arthur hanya meminta maaf pada Tsuha.

"Jangan membuatku jengkel. Berhentilah meminta maaf pada orang asing dan cepatlah kembali kekelas. Guru Nox khawatir padamu"

Tsuha menyuruh Arthur untuk cepat kembali kekelas.

"Tentu. Aku akan menenangkan diri dulu"

Tsuha duduk disebelah Arthur.

"Jangan terlalu memaksakan dirimu. Itu tidak baik. Aku berterima kasih padamu karena telah menyelamatkan Tsuki. Dia bercerita padaku kalau Kalian bertemu dihutan dan katanya Kau bisa memakai sihirmu disana"

Tsuha menuruti ucapan Nox. Walau berat, Ia berusaha tetap bersikap baik kepada Arthur.

"Apa yang lain tau mengenai hal itu?"

Arthur khawatir bila Tsuki menceritakan itu pada anak kelas.

"Dia bercerita padaku saja"

"Ah.... Syukurlah" Arthur bersyukur karena Tsuki tak bercerita pada yang lain.

"Namamu Alex kan?" Tsuha bertanya pada Arthur untuk memastikan.

"Iya"

Tsuha langsung berdiri dan menatap dingin mata Arthur yang sebiru laut dalam.

Melihat tatapan itu, Arthur membatin Kalau Tsuha memiliki penyakit kepribadian ganda.

"Jangan dekati adikku. Aku tak ingin Dia terlibat masalahmu. Kembalilah ke kelas lima menit lagi"

Tsuha mengatakannya dengan nada yang terdengar tidak enak di telinga Arthur.

Arthur menundukkan pandangannya.

"Tentu"

Arthur menjawabnya tanpa melihat Tsuha yang kembali kekelas.

Arthur berfikir apa masa sekolah selalu seperti ini ?

Ini tak sebagus seperti dibuku buku yang selalu Ia baca.

Namun, Tsuha bersikap begitu pasti ada sebabnya. Tak mungkin, seseorang akan marah bila tak ada sebabnya.

Archie marah pada Arthur dan Ia lebih memilih untuk Diam sementara waktu. Begitupun dengan Arthur.

Arthur kembali kekelas tak lama setelah Tsuha kembali.

"Guru, Maafkan Saya...." Arthur meminta maaf atas ketidaksopanannya tadi.

Nox tidak mempermalahkannya dan teman kelas Arthur memakluminya juga.

Arthur mulai membantu sesuai arahan Nox.

Ia mengajari Tsuki dan Mike untuk membuat pedang mana.

"Ini terlalu sulit !" Tegas Mike dan Tsuki bersamaan.

Arthur mencoba menjelaskan kembali tanpa mengeluarkan mananya.

"Bayangin saja kalau aliran mana itu seperti air. Bayangin itu air sambil menuntup mata Kalian"

Arthur mulai menjelaskan dan menutup matanya.

Tsuki dan Mike ikutan menutup mata mereka.

"Jangan buka mata. Rasakan aliran mana itu seperti air dingin yang mengalir dalam tubuh kalian. Coba alirkan menuju telapak tangan kalian yang terasa hangat"

Arthur membuka matanya melihat dua temannya itu yang memejamkan matanya.

Mike dan Tsuki mulai hanyut dalam ucapan Arthur dan mereka berdua memang merasakan sensasi yang aneh pada kedua lengannya yang mereka anggap sebagai rasa dingin.

"Lalu telapak tangan Kalian adalah sebuah wadah berbentu senjata berbentuk pedang yang siap untuk mencetak. Penuhi wadah itu dengan air yang mengalir dari lengan kalian."

Cahaya ungu muda keluar dari telapak tangan Tsuki dan cahaya putih tulang keluar dari tangan Mike dan itu terlihat mulai membentuk sebuah pedang.

Teman kelas mereka melihatnya dan langsung berteriak.

"HEH !!!! TSUKI DAN MIKE BISA !!!"

Teriakan itu menghancurkan kefokusan mereka berdua.

Keduanya langsung membuka mata.

"BWOSHHHZZZZZ......" Cahaya yang hampir membentuk pedang itu melenyap bersamaan didepan mata mereka.

Arthur merasa senang karena Ia bisa membantu temannya.

"WOHHHH!!!! AKU BISA !!! TSUHA !!! KAU MELIHATNYA ?!!!!" Tsuki saking senangnya, Ia bersorak pada Tsuha membelalakan matanya karena sempat melihat bentuk pedang mana Tsuki yang berwarna ungu pudar.

Tsuha mengangguk tidak percaya, sebab Tsuki memiliki kelainan dalam mengontrol dan mengeluarkan mananya. Hal ini sering terjadi pada anak yang terlahir kembar.

Mike memukul punggung Arthur dengan keras sangking senangnya.

"KHOOKH khuk!" Arthur terbatuk karena pukulan keras Mike.

"Ajari Aku lagi yak!"

Mike merasa cocok dengan ajaran Arthur.

Sayangnya, saat Arthur menjelaskan dengan cara yang sama mereka tidak bisa melakukannya karena kurang fokus hingga merek harus berhenti karena mananya terkuras banyak.

"Aku tidak akan menyerah! Besok dan besok lagi dan seterusnya Aku akan bisa membuat pedang mana dan bisa bertarung dengan Tsuha"

Tsuki mengatakannya dengan ngos ngosan dan tiduran dilantai dingin ruang pelatihan.

Mike sedikit sedikit mulai bisa mengeluarkannya walau harus mengulangnya beberapa kali setelah mana itu melenyap kerena partikelnya masih kurang padat atau bisa disebut masih terlalu lemah.

Jam pembelajaran dengan cepat berlalu mereka telah melewatkan istirahat kedua.

Pukul 14.30 seluruh siswa telah kembali ke asrama dan rumah mereka masing-masing termasuk Tsuha, Tsuki, dan Arthur yang tinggal dirumah Nox.

Tsuki langsung ke dapur untuk beres beres sedangkan Tsuha membaca buku pelajarannya.

Arthur, duduk tak jauh dari tempat Tsuha dengan sangat hati-hati.

Ia takut dengan Tsuha.

"Archie.... Apa Tsuha membenciku?"

"Mana kutau"

Sesekali, Ia melirik kearah Tsuha yang sangat fokus pada buku perlajaranannya.

Hingga, tak sengaja mata mereka berdua bertemu.

"Ada apa?" Nada bicara Tsuha terlalu datar untuk dikatakan tidak marah dan tidka benci pada Arthur.

"Ehehehe" Arthur meringis cangung.

"Buku.... Apa yang Kau baca? Apa Kita ada Pr untuk besok" tanya Arthur dengan pelan dan hati hati.

Tsuha, masuk kedalam list orang yang menakutkan bagi Arthur.

"Mata pelajaran sejarah Arden. ASJ, tidak pernah memberi tugas" Jawab Tsuha.

Arthur mengaruk kulit kepalanya yang tidak gatal.

"Apa ada yang Kau bingungkan tentang pelajaran tadi? Kalau ada yang sulit, mungkin Aku bisa bantu. Kalau Aku tak bisa, mari bertanya bersama-sama ke guru Nox" Ucap Arthur.

"Ya"

Jawaban Tsuha, sangat terdengar tidak enak ditelinga Arthur.

"Dia marah padaku karena Aku memakai bajunya atau membenciku karena Aku berteman dengan Tsuki?"

"Hei, Menurutmu berapa jumlah titisan yang benar? Lima atau Tujuh?"

Tsuha bertanya pada Arthur mengenai penjabaran Nao siang ini.

Mendengar itu, Arthur langsung melihat ke Tsuha.

"Tsuha tidak marah" Hati Arthur sangat lega.

"Kita ikuti saja sejarah yang bersifat umum. Lagipula, pendidikan kita baru akademi dan belum jejang lebih atas lagi. Pendapat setiap sejarawan memang berbeda. Kalau Aku sih, lebih condong yang ke jawaban yang Lima itu dari pada tujuh. Dilihat dari manapun, Bangsa di Negri Arden hanya ada Lima bangsa. Lalu, Dua titisan lagi dari bangsa mana?" Rinci dan tanya balas Arthur.

Tsuha menutup bukunya.

"Nao adalah satu-satunya murid tercedas di ASJ. Dia mendapatkan tiga beasiswa sekaligus dan Ia juga mendapatkan jaminan masuk di Guild Kesatria dan Keprajuritan Shinrin. Jabaran Nao mengenai Titisan, bisa dibenarkan dengan adanya penyelidikan. Kau paham maksudku kan?"

Arthur langsung mengeleng karena tidak paham maksud Tsuha.

"Hah......" Tsuha menghela nafas yang panjang.

"Dasar bodoh! Lalu, selama 16 tahun ini Kau ngapain saja Arthur?!" Archie lupa akan marahnya pada Arthur.

Arthur menghela napas dan duduk dilantai ruang tamu sendirian.

"Terserah dan pergilah. Jangan menganggu Aku sedang belajar"

Ia mengusir Arthur seperti mengusir nyamuk dan kembali membaca setiap materi di buku pembelajarannya itu.

Arthur segera berdiri dan pergi ketempat Tsuki.

"Ck, Aku benar-benar tidak paham dengan mereka" Liroh Arthur.

Archie menghela napas.

"Bukan Kau yang tak paham dengan mereka. Merekanya yang gak paham maksudmu. Kau itu, nolep Arthur. Apa saja yang sudah kau lakukan selama ini? Bisa-bisanya, Kau membingungkan segala hal dan selalu bertanya padaku untuk mencari semua jawabanmu. Aku ini, Buka goog*£ mu!"

Arthur duduk dikursi dekat dengan jendela dapur dan Ia menghela napas lebih panjang dari Archie dan Tsuha.

"Aku 16 tahun ini hanya mempelajari sihir, membaca buku, Bertarung dengan Kak Ram, ikut Ibu ditaman bunganya, mengikuti Ayah dimalam hari untuk mendengar cerita, melihat prajurit bertarung dari kejauhan dan terkadang dikejar pelayan serta prajurit kerajaan"

"Kau itu, kurang kerjaan kah?" Archie bertanya pada Arthur.

"Bukannya kurang kerjaan. Mereka saja yang mengejarku karena mengira Aku penyusup"

Ia duduk di kursi makan dan berjarak cukup jauh dari Tsuki dan dekat dengan jendela.

"Ck... Suruh pensi saja prajurit dan pelayan seperti itu"

"Ya... sebenarnya salahku juga sih. Aku keluar pada malam hari saat seluruh pelayan istirahat dan hanya ada beberapa prajurit yang berjaga. Saat itu Aku berusaha keluar dari Istana dan hanya keluar dengan memakai jubah merah maron yang kudapatkan di tempat sampah kamarku" Cerita Arthur.

"Kau memang bodoh sejak dulu"

"Jangan menyebutku bodoh. Aku ini tidaklah bodoh. Mengenai hal yang tadi terjadi Aku minta maaf padamu Blis..."

"Kalau begitu, Panggil Aku Archie. Aku akan memaafkanmu bila Kau berhenti memanggilku Iblis" Jawab Archie.

"Baiklah.... Tapi, berjanjilah tidak akan menghina keluargaku lagi".

"Tentu. Apa Kau sudah mempertimbangkan perjanjian denganku ? Kita akan sama sama untungnya. Tujuanku hanya ingin mencari benda yang menyegel tubuhku. Salah satunya adalah Hinoken. Dimana Kau menaruhnya ?"

"CTAAASHHH !!!!" Arthur merasakan sihir yang melesat kearahnya dengan cepat.

Arthur melirik dan menelengkan kepalanya ke Kiri.

"Woshhh!!!!!" Sekilas Arthur melihat anak panah berwarna merah terang melesat tepat di depan matanya.

"Jelb!" anak panah itu, menancap dilaci kayu.

"BAMMM!!!!! Uwosshhhhh !!!!"

Panah itu meledak setelah menancap dilaci kayu samping Arthur yang duduk.

Ledakan itu membuat seisi ruangan tertutup asap.

Terpopuler

Comments

hyunka

hyunka

penyusup kah?

2022-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2 Antara bodoh dan tolol
3 Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4 Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5 Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6 Kemunculan sosok Titisan pertama
7 Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8 Teman kedua di ASJ
9 Kebencian Tsuha pada Iblis
10 Serangan
11 Apa Kau seorang Elf ?
12 Kau menang
13 PERSYARATAN EVENT
14 BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15 BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16 Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17 Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18 BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19 BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20 ARTHUR VS JUNA
21 MARSYAL
22 Kematian Aosora bagian 1
23 Kematian Aosora bagian 2
24 Harapan Arthur
25 Cerita Archie
26 Bolehkah Aku menghajarmu
27 Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28 PERSIDANGAN 1
29 PERSIDANGAN 2
30 De Luce dan Ha Nashi
31 Keputusan Akhir
32 Luciel
33 Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34 Guild Pemberantas Iblis
35 Liebe dan si Pangeran yang penurut
36 Dia adalah sosok penghancur
37 Serigala Sihir
38 Isi Bab 2 Novel Marsyal
39 Nao
40 Lebih dari Raja yang hebat
41 Isi Bab 3 Novel Marsyal
42 EPILOG Bab 1
43 PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44 Awal dari kekaguman Arnold
45 HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46 Ambareesh dan Keinginannya
47 Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48 Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49 Setahun yang lalu
50 FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51 KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52 Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53 Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55 Awal dari pertemanan Mereka
56 CITA CITA MEREKA
57 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58 MISI PERTAMA ARTHUR
59 MENYELIDIKI < KABUR
60 UPAH PERTAMANYA
61 APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62 Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63 SIAPA DIA?
64 Aku Siapa? Kau sendiri?
65 Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66 Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67 Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68 Kau akan Kehilangan Dia
69 Gagal menculik
70 Nao bagian 2
71 Teori Marsyal
72 Lomba lari
73 PRIA GILA
74 Nao bagian 3
75 EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76 PROLOG BAB 3 Titisan
77 Sudut Pandang bagian 1
78 TAKDIR bagian 1
79 Razel bagian 1 [Shera]
80 AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81 Penyegelan
82 ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83 TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84 TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85 TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86 TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87 TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88 TSUHA bagian 6
89 TSUHA bagian 7
90 TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91 TSUHA bagian 9
92 TSUHA Bagian 10
93 TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94 TSUHA Bagian 12
95 Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96 Nao bagian 4 [Perubahan]
97 Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98 Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99 Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100 Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101 Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102 Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103 TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105 Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106 Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108 Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109 Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111 Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114 Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115 Gagak Pencuri
116 Pengingat & Mimpi
117 Usaha
118 Duel
119 Azuma dan Anak Kucing
120 Kesalahpahaman kecil
121 Surat Untuk Baal
122 Kembali
123 Zack dan Siluman
124 Zack [Selesai]
125 Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126 Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127 Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128 Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129 Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130 Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131 Sarapan dan Surat
132 Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133 Luxe Dan Rencananya
134 Sudah Berjuang Semampunya
135 Hanya Untuk Balas Budi
136 Siapa Jati Diri Mereka
137 Makan Malam
138 Fakta Kematian Aosora
139 Aosora Alex
140 Panti Asuhan
141 Arthur dan Melia
142 Alam Bawah Sadar
143 Tsuha-gusar
144 Jawaban
145 Persiapan
146 Kebenaran Yang Terungkap
147 Hubungan dan Laporan
148 Peresmian dan Harapan
149 TITISAN
150 TAMAT
151 PENGUMUMAN UP
Episodes

Updated 151 Episodes

1
BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2
Antara bodoh dan tolol
3
Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4
Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5
Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6
Kemunculan sosok Titisan pertama
7
Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8
Teman kedua di ASJ
9
Kebencian Tsuha pada Iblis
10
Serangan
11
Apa Kau seorang Elf ?
12
Kau menang
13
PERSYARATAN EVENT
14
BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15
BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16
Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17
Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18
BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19
BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20
ARTHUR VS JUNA
21
MARSYAL
22
Kematian Aosora bagian 1
23
Kematian Aosora bagian 2
24
Harapan Arthur
25
Cerita Archie
26
Bolehkah Aku menghajarmu
27
Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28
PERSIDANGAN 1
29
PERSIDANGAN 2
30
De Luce dan Ha Nashi
31
Keputusan Akhir
32
Luciel
33
Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34
Guild Pemberantas Iblis
35
Liebe dan si Pangeran yang penurut
36
Dia adalah sosok penghancur
37
Serigala Sihir
38
Isi Bab 2 Novel Marsyal
39
Nao
40
Lebih dari Raja yang hebat
41
Isi Bab 3 Novel Marsyal
42
EPILOG Bab 1
43
PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44
Awal dari kekaguman Arnold
45
HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46
Ambareesh dan Keinginannya
47
Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48
Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49
Setahun yang lalu
50
FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51
KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52
Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53
Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55
Awal dari pertemanan Mereka
56
CITA CITA MEREKA
57
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58
MISI PERTAMA ARTHUR
59
MENYELIDIKI < KABUR
60
UPAH PERTAMANYA
61
APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62
Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63
SIAPA DIA?
64
Aku Siapa? Kau sendiri?
65
Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66
Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67
Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68
Kau akan Kehilangan Dia
69
Gagal menculik
70
Nao bagian 2
71
Teori Marsyal
72
Lomba lari
73
PRIA GILA
74
Nao bagian 3
75
EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76
PROLOG BAB 3 Titisan
77
Sudut Pandang bagian 1
78
TAKDIR bagian 1
79
Razel bagian 1 [Shera]
80
AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81
Penyegelan
82
ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83
TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84
TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85
TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86
TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87
TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88
TSUHA bagian 6
89
TSUHA bagian 7
90
TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91
TSUHA bagian 9
92
TSUHA Bagian 10
93
TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94
TSUHA Bagian 12
95
Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96
Nao bagian 4 [Perubahan]
97
Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98
Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99
Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100
Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101
Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102
Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103
TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105
Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106
Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108
Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109
Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111
Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114
Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115
Gagak Pencuri
116
Pengingat & Mimpi
117
Usaha
118
Duel
119
Azuma dan Anak Kucing
120
Kesalahpahaman kecil
121
Surat Untuk Baal
122
Kembali
123
Zack dan Siluman
124
Zack [Selesai]
125
Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126
Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127
Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128
Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129
Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130
Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131
Sarapan dan Surat
132
Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133
Luxe Dan Rencananya
134
Sudah Berjuang Semampunya
135
Hanya Untuk Balas Budi
136
Siapa Jati Diri Mereka
137
Makan Malam
138
Fakta Kematian Aosora
139
Aosora Alex
140
Panti Asuhan
141
Arthur dan Melia
142
Alam Bawah Sadar
143
Tsuha-gusar
144
Jawaban
145
Persiapan
146
Kebenaran Yang Terungkap
147
Hubungan dan Laporan
148
Peresmian dan Harapan
149
TITISAN
150
TAMAT
151
PENGUMUMAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!