Kebencian Tsuha pada Iblis

Arthur adalah siswa baru yang menyamar sebagai Alex agar ia bisa sekolah di ASJ.

Arthur adalah seorang Pangeran yang memiliki sebutan...

"Pangeran terkurung itu. Kenapa berada di sini guru?! Bukankah ada Iblis didalam dirinya ? Apa Kau mau menyusahkanku?" Tsuha marah pada Nox diruangan pribadi Nox beberapa menit setelah Istirahat pertama dimulai.

"Tsuha. Pelankan suaramu. Menurut catatan Raja Aosora Alex, De luce Archie berbeda dengan Iblis yang lainnya. Dia membantu dalam pembunuhan De luce Arnold"

Nox berusaha menerangkan hal itu pada Tsuha.

Namun, Tsuha masih berpegangan teguh pada pendiriannya.

Ia akan merasa tenang saat Arthur telah pergi dari jangkauan Tsuki.

"Persetan dengan catatan Raja Aosora. Apa Guru lupa siapa yang membunuh kedua orang tuaku enam tahun yang lalu?"

Tsuha tidak bisa menerima kehadiran Iblis disekitarnya.

Kedua orang tua Tsuha, telah dibunuh oleh De luce Arnold (Ayah Archie)

"Aku tidak ingin Dia berada didekat Nao apalagi adikku, Tsuki"

Nox tidak bisa melakukan itu.

Ia memiliki tangung jawab pada Arthur.

"Aku tidak akan menuruti ucapanmu yang ini Tsuha. Ingatlah kebaikkan Raja Aosora Naver padamu. Siapa yang pernah membuat Pangeran terluka parah?"

Nox terpaksa mengatakan hal itu.

Tsuha terdiam dan membelalakan matanya kemudian, Ia membuang muka.

"Dia pernah melindungimu. Kalau Dia tidak melindungimu, Kau pasti tidak akan bisa berdiri dihadapan ku saat ini"

"Jujur saja, Aku tak berniat mengatakan ini. Sadarlah Tsuha. Tidak ada Pangeran Arthur, Kau pasti sudah mati di usiamu yang ke 11 tahun" Lanjut Nox sangking jengkelnya pada Tsuha.

"Aku sadar. Aku juga tak akan melupakan hutang budiku padanya. Tapi, saat ini berbeda. Apa guru tak bisa membedakan kondisinya sekarang?"

Tsuha menatap tajam Nox.

"Di dalam tubuhnya itu, ada jiwa Iblis Archie. AYAHNYA DIA ADALAH PEMBUNUH ORANG TUAKU! BILA KAU ADA DIPOSISIKU, APA YANG AKAN KAU LAKUKAN? APA KAU AKAN DIAM SAJA?!"

Tsuha sangat marah pada Nox. Ia tak bisa menerima kehadiran Iblis. Entah itu buruk ataupun baik. Bagi Tsuha, Iblis itu sama saja.

"Pat!" Nox menepuk bahu kanan Tsuha.

"Lihatlah Pangeran Aosora saja. Jangan melihat Archie. Ibumu tak akan senang bila Kau bersikap seperti ini pada Pangeran Arthur. Paham Tsuha. Lakukanlah yang terbaik, selagi masih bisa Kau lakukan"

Nox mengacak-acak rambut Tsuha.

"Guru,.... Aku sangat membencimu"

"Ya Aku juga"

Nox memberikan seragam baru dan buku pembelajaran pada Tsuha untuk diserahkan kepada Arthur.

"Bersikap baiklah dengannya. Mulai hari ini Dia akan menjadi teman sekamarmu dan Tsuki. Sebagai Guru mu, Aku memintamu, Ketua kelas 2-3 untuk memberikan seragam dan buku itu pada Alex. Aku harap, Kau bisa menyesuaikan dirimu dan berteman lagi dengannya"

Nox mengatakan itu sambil memukul dada kiri Tsuha dengan mengepalkan tangan kanannya namun, tak keras.

"Aku bukan temannya. Aku tak pantas menerima sebutan itu. Aku akan tutup mata tentang keberadaan Iblisnya. Tapi, Aku tidak akan menjamin keamanannya bila Dia melukai adikku dan Nao"

Nox ingin mengelus dada.

"Nanti, Kau akan setim dengannya untuk pelatihan pedang mana. Kau dan Dia sama sama bisanya kan ? Nanti bantu Aku untuk melatih yang lain"

Tsuha membuang mukanya.

"Iya, Apa Kau akan menganti kemeja baruku ?"

Kemeja ungu muda yang digunakan oleh Arthur adalah kemeja milik Tsuha.

Dan Tsuha, sangat menyayangi kemeja itu.

"Tentu"

"Bagus. Dua kali lipat setelah Kau gajian. Sampai jumpa nanti"

"Hah ?"

Diberi hati, malah minta jantung. Tsuha ngelunjak.

Nox melongo mendengarnya.

Setelah mengatakan hal itu Tsuha langsung kembali ke kelas tapi, dikelas dia tidak menemukan Arthur.

Ia lngsung masuk kedalam kelas untung bertanya pada teman kelasnya.

"Sena! Dimana murid baru itu?"

"Keluar bareng Nao. Mau gabung main Tsuha?"

Teman Tsuha, menawari bermain susun balok kayu.

Tsuha menolak ajakannya dengan meberikan lambaian beberapa kali kemudian, berjalan menuju ke kelas berikutnya.

Pembelajaran keempat telah dimulai.

Nox dan Tsuha telah menunggu yang lain didalam ruangan pelatihan.

Nao yang bukan anak kelas 2-3 mengikuti pembelajaran untuk mengisi jam kosongnya.

Seluruh siswa kelas 2-3 telah berkumpul dengan seragam praktek mereka yang berwarna Biru gelap.

Tsuha menyempatkan waktunya untuk memberikan seragam dan buku itu pada Arthur.

"Cepat gantilah. Kita akan menjadi satu tim bersama Sena dan Nao untuk membantu yang lain mempelajari pedang mana"

"Ah! Baik!"

Arthur pergi kekamar mandi dan memakai seragam barunya itu.

Ia merasa paling keren saat melihat bayangannya dari kaca.

"Dasar bodoh. Kau yang berkaca Aku yang malu. Cepatlah kembali kekelasmu" Celoteh Archie pada Arthur.

"Ck, Kau tidak tau rasa senangnya Aku dasar sialan"

Arthur langsung kembali kekelasnya dan mulai mengikuti Tsuha teman setimnya.

Arthur tidak melihat Nao disana.

"Dimana Nao?" Arthur bertanya pada Tsuha.

"Kembali ke kelasnya. Guru Dia yang menjemputnya"

Dimata Arthur, Nao terlihat seperti siswa teladan tapi, sebenarnya tidak.

"Sebelum memulai pembagian tim. Aku akan menerangkan dulu bagaimana cara menjadikan mana sebagai pedang sihir"

Nox mulai menjelaskan dan para murid diam mendengarkan.

"Pedang mana, dihasilkan dari terkumpulnya mana di satu tempat yang sama atau bisa menyebutnya dengan pusat berkumpulnya mana setelah dialirkan. Kita anggap saja pusatnya adalah telapak tangan. Kalian hanya perlu fokus untuk mengalirkan mana itu pada telapak tangan. Seperti kalian melakukan sihir pengobatan. Kalian hanya perlu menggunakan daya imajinasi kalian untuk membentuknya. Mengalirkan mana, dari inti mana ke telapak tangan kalian itu adalah singkat penjelasannya. Kalian paham?" Tanya Nox.

Dari kepala para muridnya terlihat mengeluarkan asap yang menggebu karena tidak paham.

"Hah....." Nox menghela napas panjang.

"Baiklah ! Kita mulai dengan pembagian tim buat 3 regu dalam hitungan 10 detik. Untuk Tsuha, Alex, dan Sena tidak dihitung dalam tim itu. Satu..."

Nox mulai menghitung.

"Eh ! Guru ! Sepuluh detik itu terlalu cepat!" Tegas beberapa murid bersamaan.

"Lima..." Nox memotong hitungan.

"Eh! mana 2 sampai 4 nya?! Cepat-cepat!!! Bagi jadi enam-enam entar ada yang cuma lima orang!!!" Mike langsung membagi mereka dengan acak.

".....Sembilan...."

"Toru! Toru! Aku kurang satu orang baru empat nih ! Timmu lebih satu!" Mike meminta Toru untuk setim dengannya bersama Tsuki.

"Okeh!!! Pas!!" Sorak Toru sambil berlari kearah regu Mike dan Tsuki.

Dihitungan ke sepuluh mereka telah berbaris rapi.

"Tsuha, Sena, Kalian bantu regu satu dan dua, untuk Alex, bantu Guru di kelompok Tsuki"

"Baik!" jawab Mereka bertiga.

Tsuha dan Sena mulai melaksanakan tugasnya.

"Alex, Pedang manamu merah. Pedang mana merah adalah tanda sebagai mana Bangsa Iblis. Apa Kau bisa berbicara dengannya agar menghilangkan keberadaan sihirnya ?" Tanya Lirih Nox.

Archie mendengar apa yang ditanya oleh Nox.

"Aku akan melakukannya asal Kau mau menjalin perjanjian denganku ini akan sama sama menguntungkan dan tidak Kau tidak akan rugi"

Archie Ingin melakukan perjanjian yang sama sama menguntungkan untuknya dan Arthur.

"Dia akan melakukannya asal saya bersedia melakukan perjanjian yang sama untungnya dan Saya tidak akan menangung rugi"

Arthur menyalurkan ucapan Archie.

"Perjanjian seperti Apa ?" Nox bertanya pada Arthur.

"Perjanjian untuk bertukar tempat disaat Aku butuh" Jawab Archie.

"Hah ?! Aku tidak mau melakukannya!" Tegas Lirih Arthur.

"Apa Katanya ?"

"Dia meminta perjanjian bertukar tempat"

"Aku ingin mencari benda yang menyegel tubuhku. Kau tak ingin selalu ku repotkan kan ?" Lanjut tanya Archie.

Arthur meneruskan ucapan Archie.

"Ini sudah terlalu jauh. Semua keputusan ada padamu. Hari ini bantu Aku tanpa mengeluarkan pedang mana itu" Ucap Nox yang tidak bisa menjawabnya karena itu adalah urusan Arthur.

"Kenapa?~ Apa Kau masih belum mempercayaiku, Aosora Arthur?"

Arthur mendengar nada bicara Archie yang bernada.

Itu terdengar menjengkelkan.

"Tentu saja! Ibuku berkata Kalau Kau pernah membunuh Raja Shinrin terdahulu. Walau Ayah menyangkalnya, Aku lebih mempercayai Ibuku. Karena Ibuku tak pernah membohongiku"

"Darimana asal Ibumu? Apa dari Shinrin? Kalau itu benar. Aku tak akan kaget mendengarnya. Aku membenci orang Shinrin karena memiliki sifat seperti itu. Sama dengan Ibumu. Tidak ada yang percaya baik dengan ucapan Alex ataupun dengan ucapanku. Lagipula, Aku tak menyangka kalau Alex memiliki menantu seperti Dia"

"DASAR SIALAN !!! DIAM KAU! JANGAN....."

Tanpa sadar Arthur berteriak dihadapan teman sekelasnya.

Mereka terkejut dan melihat Arthur bersamaan termasuk Nox serta Tsuha.

"Ah....." Arthur membelalakan matanya dan langsung keluar dari kelas pelatihan.

"Dia kenapa?"

"Ngak tau. Nakutin njir...."

Seisi kelas langsung riuh.

Nox memberi kode pada Tsuha untuk menjemput Arthur.

"Cih... menyusahkan..." Tsuha langsung berlari keluar kelas.

"Anak anak.... tenanglah, Alex mungkin tak biasa dengan keramaian jadi, maklumi ya..."

Nox meminta untuk siswa lain memaklumi Arthur.

Tsuki setuju dengan ucapan Nox karena Ia yang bertemu duluan dengan Arthur dihutan dan Ia masih mempercayai ucapan Arthur yang katanya berada dihutan itu berbulan bulan.

Episodes
1 BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2 Antara bodoh dan tolol
3 Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4 Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5 Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6 Kemunculan sosok Titisan pertama
7 Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8 Teman kedua di ASJ
9 Kebencian Tsuha pada Iblis
10 Serangan
11 Apa Kau seorang Elf ?
12 Kau menang
13 PERSYARATAN EVENT
14 BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15 BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16 Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17 Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18 BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19 BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20 ARTHUR VS JUNA
21 MARSYAL
22 Kematian Aosora bagian 1
23 Kematian Aosora bagian 2
24 Harapan Arthur
25 Cerita Archie
26 Bolehkah Aku menghajarmu
27 Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28 PERSIDANGAN 1
29 PERSIDANGAN 2
30 De Luce dan Ha Nashi
31 Keputusan Akhir
32 Luciel
33 Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34 Guild Pemberantas Iblis
35 Liebe dan si Pangeran yang penurut
36 Dia adalah sosok penghancur
37 Serigala Sihir
38 Isi Bab 2 Novel Marsyal
39 Nao
40 Lebih dari Raja yang hebat
41 Isi Bab 3 Novel Marsyal
42 EPILOG Bab 1
43 PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44 Awal dari kekaguman Arnold
45 HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46 Ambareesh dan Keinginannya
47 Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48 Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49 Setahun yang lalu
50 FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51 KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52 Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53 Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55 Awal dari pertemanan Mereka
56 CITA CITA MEREKA
57 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58 MISI PERTAMA ARTHUR
59 MENYELIDIKI < KABUR
60 UPAH PERTAMANYA
61 APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62 Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63 SIAPA DIA?
64 Aku Siapa? Kau sendiri?
65 Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66 Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67 Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68 Kau akan Kehilangan Dia
69 Gagal menculik
70 Nao bagian 2
71 Teori Marsyal
72 Lomba lari
73 PRIA GILA
74 Nao bagian 3
75 EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76 PROLOG BAB 3 Titisan
77 Sudut Pandang bagian 1
78 TAKDIR bagian 1
79 Razel bagian 1 [Shera]
80 AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81 Penyegelan
82 ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83 TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84 TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85 TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86 TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87 TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88 TSUHA bagian 6
89 TSUHA bagian 7
90 TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91 TSUHA bagian 9
92 TSUHA Bagian 10
93 TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94 TSUHA Bagian 12
95 Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96 Nao bagian 4 [Perubahan]
97 Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98 Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99 Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100 Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101 Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102 Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103 TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105 Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106 Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108 Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109 Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111 Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114 Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115 Gagak Pencuri
116 Pengingat & Mimpi
117 Usaha
118 Duel
119 Azuma dan Anak Kucing
120 Kesalahpahaman kecil
121 Surat Untuk Baal
122 Kembali
123 Zack dan Siluman
124 Zack [Selesai]
125 Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126 Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127 Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128 Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129 Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130 Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131 Sarapan dan Surat
132 Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133 Luxe Dan Rencananya
134 Sudah Berjuang Semampunya
135 Hanya Untuk Balas Budi
136 Siapa Jati Diri Mereka
137 Makan Malam
138 Fakta Kematian Aosora
139 Aosora Alex
140 Panti Asuhan
141 Arthur dan Melia
142 Alam Bawah Sadar
143 Tsuha-gusar
144 Jawaban
145 Persiapan
146 Kebenaran Yang Terungkap
147 Hubungan dan Laporan
148 Peresmian dan Harapan
149 TITISAN
150 TAMAT
151 PENGUMUMAN UP
Episodes

Updated 151 Episodes

1
BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2
Antara bodoh dan tolol
3
Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4
Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5
Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6
Kemunculan sosok Titisan pertama
7
Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8
Teman kedua di ASJ
9
Kebencian Tsuha pada Iblis
10
Serangan
11
Apa Kau seorang Elf ?
12
Kau menang
13
PERSYARATAN EVENT
14
BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15
BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16
Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17
Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18
BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19
BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20
ARTHUR VS JUNA
21
MARSYAL
22
Kematian Aosora bagian 1
23
Kematian Aosora bagian 2
24
Harapan Arthur
25
Cerita Archie
26
Bolehkah Aku menghajarmu
27
Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28
PERSIDANGAN 1
29
PERSIDANGAN 2
30
De Luce dan Ha Nashi
31
Keputusan Akhir
32
Luciel
33
Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34
Guild Pemberantas Iblis
35
Liebe dan si Pangeran yang penurut
36
Dia adalah sosok penghancur
37
Serigala Sihir
38
Isi Bab 2 Novel Marsyal
39
Nao
40
Lebih dari Raja yang hebat
41
Isi Bab 3 Novel Marsyal
42
EPILOG Bab 1
43
PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44
Awal dari kekaguman Arnold
45
HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46
Ambareesh dan Keinginannya
47
Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48
Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49
Setahun yang lalu
50
FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51
KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52
Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53
Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55
Awal dari pertemanan Mereka
56
CITA CITA MEREKA
57
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58
MISI PERTAMA ARTHUR
59
MENYELIDIKI < KABUR
60
UPAH PERTAMANYA
61
APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62
Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63
SIAPA DIA?
64
Aku Siapa? Kau sendiri?
65
Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66
Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67
Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68
Kau akan Kehilangan Dia
69
Gagal menculik
70
Nao bagian 2
71
Teori Marsyal
72
Lomba lari
73
PRIA GILA
74
Nao bagian 3
75
EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76
PROLOG BAB 3 Titisan
77
Sudut Pandang bagian 1
78
TAKDIR bagian 1
79
Razel bagian 1 [Shera]
80
AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81
Penyegelan
82
ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83
TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84
TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85
TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86
TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87
TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88
TSUHA bagian 6
89
TSUHA bagian 7
90
TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91
TSUHA bagian 9
92
TSUHA Bagian 10
93
TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94
TSUHA Bagian 12
95
Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96
Nao bagian 4 [Perubahan]
97
Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98
Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99
Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100
Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101
Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102
Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103
TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105
Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106
Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108
Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109
Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111
Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114
Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115
Gagak Pencuri
116
Pengingat & Mimpi
117
Usaha
118
Duel
119
Azuma dan Anak Kucing
120
Kesalahpahaman kecil
121
Surat Untuk Baal
122
Kembali
123
Zack dan Siluman
124
Zack [Selesai]
125
Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126
Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127
Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128
Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129
Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130
Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131
Sarapan dan Surat
132
Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133
Luxe Dan Rencananya
134
Sudah Berjuang Semampunya
135
Hanya Untuk Balas Budi
136
Siapa Jati Diri Mereka
137
Makan Malam
138
Fakta Kematian Aosora
139
Aosora Alex
140
Panti Asuhan
141
Arthur dan Melia
142
Alam Bawah Sadar
143
Tsuha-gusar
144
Jawaban
145
Persiapan
146
Kebenaran Yang Terungkap
147
Hubungan dan Laporan
148
Peresmian dan Harapan
149
TITISAN
150
TAMAT
151
PENGUMUMAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!