Guru itu mendekat ke Arthur dan memegang bahu Arthur dengan erat.
"Jadi.... Pangeran, Apa yang Anda rencanakan?"
DEGH!
Guru itu memberi senyuman pada Arthur
...***...
Guru itu, memiliki nama didadanya Kylezt Nox.
Ia berperawakan tinggi dengan badan yang cukup kekar dengan rambut hitam sebahu yang digelung keatas.
"Aosora!!! Jauhi Dia!" Tegas Archie yang mendengar ucapan pria itu.
Arthur tidak merasakan hawa membunuh dari orang didepannya itu. Tapi, untuk berjaga jaga Ia mengikuti ucapan Archie.
"Plak!"
Arthur menepis tangan kanan Nox yang memegang bahu kirinya kemudian, Ia melompat kebelakang.
"Wosh!"
Nox melesat kearah Arthur.
Arthur berbalik dan langsung berlari menjauhi Nox.
"Bruakkk!!!!!" Pungung Arthur ditendang oleh Nox hingga Ia menabrak tempat sampah dan jatuh terbalik.
Pakaian Arthur yang kotor terangkat keatas memperlihatkan bentuk abs Arthur yang empat pack.
Arthur segera bangkit dari jatuhnya dan memberi ancang waspada pada Nox serta mengeluarkan pedang mananya yang telah berwarna merah.
"Hilangkan pedang mana itu bila tak ingin ketahuan"
Nox menunjuk pedang mana merah itu.
Arthur baru sadar dengan warna pedang mananya yang berubah.
"Apa?! Kok merah?!" Arthur segera melenyapkan pedang mananya itu.
Pedang mana milik Arthur harusnya berwarna biru terang.
"Itu karena Kau menyerap manaku dan menggunakannya seenakmu dari tadi"
Jawab Archie yang Ia pikir Arthur sengaja menggunakannya untuk Arthur manfaatkan.
"Ikutlah dengan Saya. Saya tidak akan melukai Anda"
Nox membungkuk dan menaruh tangan kanannya didadanya.
Arthur mewaspadai orang itu yang tindakan dan ucapannya mencurigakan.
"Dia mengenalku tapi, Siapa Dia? Aku tak pernah bertemu dengannya"
Nox berjalan duluan di depan Arthur
"Aosora, ikuti saja ucapan orang itu. Bila Dia macam-macam ayo tukar tempat dan Aku akan membunuhnya"
"Jangan main membunuh! dan KAU ANGGAP APA NYAWA ITU?!"
Arthur mengikuti pria itu walau ia agak takut dengannya.
Pria itu membawa Arthur keluar dari gedung itu dan berjalan kehalaman belakang ASJ.
Arthur semakin mencurigainya.
Pria itu melirik Arthur yang was was.
"Saya tidak berniat buruk. Anda pasti belum makan. Mampirlah kerumah Saya. Walau rumahnya kecil bagi Anda, itu adalah rumah yang layak huni"
Pria itu melanjutkan jalannya dan sesekali melirik kebelakang.
"Itu rumah Saya"
Pria itu menunjuk rumahnya yang panjang dan lebarnya tidak kurang dari 4 Meter X 6 Meter.
"Itu.... rumah yang kecil" Batin Arthur yang sempat memikirkan kalau rumah itu adalah gudang.
"Hah? Serius?"
Archie tau apa yang dipikirkan Arthur.
Pria itu membuka pintu rumahnya yang terkunci.
"Anda mandilah dulu. Kamar mandi dibelakang sana. Saya punya makanan sederhana yang berbahan sayur. Apa Anda mau memakannya ?"
Pria itu memberikan handuk pada Arthur.
"Ah..., Terima kasih akan Saya makan" Ucap Arthur dan membungkuk.
"Aosora ! Bagaimana kalau Kau diracun ?!"
Archie tidak bisa mempercayai orang Shinrin.
"Diamlah! Tsuki bilang Gurunya itu orang yang baik dan... Dia ramah padaku"
Arthur berjalan terus untuk ke kamar mandi.
"Apanya yang ramah!!! Saat bocah tadi pergi, Dia langsung menyerangmu! Jangan mudah percaya dengan orang lain!"
"Dih! terserah Aku"
"Sialan! Kau mudah sekali percaya dengan perkataan orang lain! Tak ada bedanya dengan Alex! Tak semua orang itu baik Aosora"
"Diamlah Iblis. Panggil Aku Arthur saja. Jangan mengganggu saat Aku mandi"
"Cih!"
...***...
Nox masuk kedalam kamar dan mengambil pakaian yang pas dengan ukuran Arthur.
"Baju ini, cukup bagus untuk Ia kenakan. Nanti Aku akan mengantinya saat gajian"
Ucap Nox sambil tersenyum melihat foto yang berisikan 3 orang didalamnya termasuk dirinya dan Tsuki.
Nox meletakan pakaian itu di depan kamar mandi yang digunakan oleh Arthur.
Nox duduk dilantai ruang tamu dan mentelepati seseorang.
"Kepala Akademi.... Bisakah Anda kerumah Saya?.... Saya menemukannya....."
...***...
Arthur memakai pakaian yang ditaruh oleh Nox disana setelah itu, Arthur langsung kedepan dan makan makanan yang disiapkan oleh Nox.
Ditengah Arthur yang makan tiba tiba....
"Tok! Tok!"
Pintu rumah Nox diketuk oleh seseorang dari luar.
Nox berdiri dan langsung membuka pintu tersebut.
Arthur tak bisa membuang rasa curiganya pada Nox.
Yang Arthur takutkan adalah orang dihadapannya ini bisa saja menjualnya dengan harga yang tinggi karena Dia adalah seorang Pangeran yang diburu atau kalau tidak, Nox memanggil orang yang berhubungan langsung dengan pemerintahan Shinrin untuk membunuhnya.
Pikiran Arthur memang sama dengan yang Archie fikirkan.
"Tenanglah Arthur.... Kalau Dia berniat buruk, Kita tukar tempat dan Aku akan membunuhnya"
"Diamlah !"
Arthur berusaha tenang dan tetap makan.
Nox mempersilahkan orang yang mengetuk pintu itu masuk dan mata Arthur bertemu dengan pria paruh baya itu yang me
"Silahkan duduk"
Nox mempersilahkan Pria itu untuk duduk didepan Arthur yang makan.
Arthur menghentikan makannya karena itu adalah adab pada tamu.
"Lanjutkan makannya Pangeran. Saya adalah Kepala Akademi Shinrin Jelata"
Pria paruh baya itu mengulurkan tangannya pada Arthur.
Arthur melihat Nox yang memberi Anggukan
Arthur mengulurkan kedua tangannya dan dijabat oleh Kepala ASJ itu.
"Ini kedua kalinya Kita bertemu secara langsung. Dulu Anda masih kecil kalau tidak salah enam tahun lalu" cerita Kepala ASJ itu dan melepaskan jabatannya.
"Enam tahun yang lalu?" Tanya Arthur padanya.
"Iya... masa Anda tidak mengingatnya? Nox itu dulunya adalah..."
"Brak!" Tiba-tiba, Nox memukul meja kayu keci dihadapannya.
Kepala ASJ itu, langsung terdiam melihat Nox yang tersenyum kepadanya.
"Kepala ASJ.... Bagaimana dengan perbincangan Kita di telepati tadi?" Nox menyela perbincangan mereka.
Ia menyembunyikan sesuatu. Dan Archie, menyadarinya.
"Benar juga. Maaf membuang waktu Anda Pangeran..."
"Kenapa orang itu menyela? Apa yang Dia sembunyikan?" Tanya Archie pada Arthur.
"Mungkin, Dia dulunya adalah Prajurit Aosora. Dia langsung bisa mengenalku saat bertemu tadi"
"Lalu. Kenapa Kau tak mengingatnya?"
"Aku.... kehilangan ingatanku enam tahun yang lalu"
Jawab Arthur sambil mendengarkan ucapan Kepala ASJ.
"Ah, tidak... harusnya Saya yang berkata seperti itu"
Arthur membalasnya dengan senyuman.
"LARI MIKEEEE!!!!! TSUHA NGEJARRRRRR!!!!!!" suara diluar rumah Nox.
Nox melihat jendela kaca rumahnya.
"BOCAH BOCAH SIALAN!!!!" Batin Nox.
Salah satu dari mereka melihat Nox didalam rumah itu.
"Eh Tor.... ada Guru.... yok balik!!" Ucap remaja yang berlari itu dan tiba tiba berhenti.
"WOI! MAU KEMANA !!!!" Siswa yang lainnya muncul.
"Njir.... Tsuha masih ngejar! Cepet Tor!!! Lari!!! ...... Drap! drap! drap!"
Mereka bertiga lanjut kejar kejaran dan Nox hanya bisa mengelus dada serta menghela napas panjang melihat kelakuan tiga muridnya itu.
"Kita langsung saja keintinya"
Nox mengambil alih pembicaraan karena Dia tak punya waktu banyak dan harus mengajar murid-muridnya yang berlarian di depan lapangan rumahnya.
"Pangeran ada beberapa pertanyaan yang ingin Saya tanyakan. Anda harus menjawabnya dengan jujur"
Arthur mengangkat kedua alisnya.
"Apa Anda ingin sekolah disini?" Tanya Nox.
"Tentu!" Arthur menjawabnya dengan antusias.
"Kalau begitu, Apa benar.... di dalam tubuh Anda masih ada jiwa seorang Iblis?" Tanya Nox yang langsung keintinya.
DEGH
"Iya"
Arthur langsung cepat menjawabnya dengan jujur.
"Dasar bodoh!! Kenapa Kau harus jujur begitu Arthur ?!"
Archie marah
"Aku ingin merasakan serunya bersekolah sama seperti remaja seumuranku. Oleh karena itu, Aku akan berkata dengan jujur dan, bila mereka membohongiku, sesisa hidupku... Aku tak akan memaafkan mereka"
Nox dan Kepala Akademi saling melihat dan mereka bersamaan menganggukkan kepala.
"Siapa Iblis yang ada didalam diri Anda?" Tanya Nox.
"De luce Archie" Jawab Arthur.
"Sialan! Jangan menjawabnya Bodoh!!!" Archie geregetan dengan kejujuran Arthur.
"Apa Dia Iblis yang jahat seperti yang dirumorkan?" Nox menanyakan hal itu pada Arthur.
"Saya tidak terlalu mengenalnya. Tapi, Dia berkata kalau Dia bukan iblis yang jahat"
"DASAR BODOHHHH!!!! AYO TUKAR TUBUH SEKARANG ARTHUR!!!!!" Archie ingin Arthur berhenti menjawab. Ia merasa seperti dipermalukan oleh Arthur.
"Blis.... tolong diamlah. Aku ingin sekolah disini. Bila mereka berbohong, lakukan saja sesuka hatimu" Batin Arthur yang di dengar oleh Archie.
"Ku pengang ucapanmu itu!!" Tegas Archie yang menahan amarahnya.
"Menurut Anda pribadi, Dia baik atau tidak?" Tanya Kepala Akademi.
"Dia telah menolong Saya untuk melarikan diri. Tapi, Saya tidak bisa mengatakan kalau Dia Iblis yang baik karena hanya menolong Saya" Jawab Arthur dengan yakin.
Hati Archie merasa bangga pada ucapan Arthur yang memujinya.
"Tapi boong" Batin Arthur.
"Anak anj*ng!" Ia memaki Arthur.
Jam dinding berada tepat diangka 08.30
"TETTT...." Bel Akademi berbunyi
"JAM PEMBELAJARAN KE DUA TELAH USAI, SAATNYA JAM PEMBELAJARAN KE TIGA" Lanjut suara bel tersebut.
Jawaban Arthur masuk akal untuk mereka berdua terima.
"Bila Anda sekolah di ASJ, Apa keamanan murid murid Saya bisa Anda jamin?" Tanya Kepala ASJ.
BREB !
Archie lelah menunggu dan Ia langsung bertukar tempat secara paksa dengan Arthur.
"Hei Pak Tua! cepat terima Aosora Arthur untuk sekolah disini"
Mata Arthur yang biru berubah menjadi merah karena pertukaran itu.
Mereka berdua langsung membelalakan mata mereka saat melihat mata Arthur yang merah dan perubahan nada bicara Arthur yang terdengar tidak formal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 151 Episodes
Comments
hyunka
Poor Archie
2022-10-14
1
hyunka
lho, knp dia pake kata 'masih ada jiwa seorang iblis' berarti Archie udah ada di tubuh Arthur sejak dulu dong?
2022-10-14
2