Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai

Arthur mulai melihat pagar pembatas di depannya.

Hati Arthur terasa sangat berbunga. Ia sangat tidak menyangka bisa memiliki kesempatan untuk bersekolah disebuah akademi sihir.

Tsuki berjalan didepan Arthur dengan menundukkan pandangannya.

Hati kecil Tsuki, merasa seperti ada yang menganjal.

Ia ingin memastikan rasa yang ganjalnya itu.

Tsuki tiba tiba berhenti ditengah jalan, Ia melirik ke Arthur yang ada dibelakangnya.

"Alex... Apa Kau keberatan bila ku tanya sesuatu?"

Tsuki, menyingkirkan rasa sungkannya pada Arthur untuk menghilangkan rasa kecurigaaannya.

Arthur tidak merasa curiga apapun pada Tsuki. "Tentu. Apa yang ingin Kau tanyakan?"

Senyum riang, terpampang diraut wajah Arthur.

Melihat hal itu, rasa sungkan yang telah dibuang jauh-jauh oleh Tsuki, kini kembali.

"Ah.... Apa... Kau dari.... Aosora?" Tsuki, tak berani menanyakan hal yang sebenarnya yang Ia ingin katakan pada Arthur.

DEGH!

Arthur, langsung membelalakan matanya.

...***...

"Apa.... Kau keturunan Kerajaan?" Tsuki membalik badannya dan memberikan tatapan tegas pada Arthur.

DEGH!

Jantung Arthur berdebar dengan kencang.

"Apa Dia mengenalku? Tidak mungkin! Apa yang harus Aku lakukan?"

"Bilang saja kalau Kau memang dari Aosora dan rumahmu dekat dengan perbatasan hutan Meganstria" Saran Archie.

"Benar juga. Meganstria adalah Kerajaan Malaikat. Tsuki tak akan mencurigai mata biruku ini"

"Aku bukan keturunan kerajaan. Tapi, rumahku dekat dengan perbatasan Meganstria. Kenapa Kau bertanya seperti itu Tsuki?" Arthur membalasnya dengan santai dan Tsuki sama sekali tak mengira kalau Arthur berbohong.

"Ah?! Tidak! Maksudku... bukan begitu! Kau... jauh sekali bila dikatakan seperti bangsa Malaikat. Auramu berwarna ungu terang. Sekilas Aku melihatnya seperti biru dan merah. Tapi, sepertinya Aku salah lihat. Lagian...jumlahnya juga tidak sedikit. Kebanyakan orang biasa tidak memiliki Aura terang dan sebesar itu" Jelas Tsuki yang tidak enak pada Arthur.

"Jauh sekali bila dikatakan bangsa Malaikat? Apa... Aku lebih mirip bangsa Siluman?" Arthur meringis mendengar jawaban Tsuki.

Tsuki menepuk kedua telapak tangannya dan memohon maaf pada Arthur.

"Maafkan Aku! Aku, tak bermaksud mencurigaimu sebagai Pangeran Aosora"

DEGH!

Arthur menelan ludahnya.

Kabar hilangnya Arthur yang baru terjadi kemarin sore, telah sampai di Shinrin dengan cepat.

"Orang-orang sialan. Siapa yang menyebarkan berita secepat ini?" Arthur ingin membanting orang yang menyebarkan berita itu.

Untungnya, Tak ada seorangpun yang mengetahui wajah Arthur di Kerajaan Shinrin.

"Buahahahaha! Kau senam jantung ya Aosora?!" Archie terbahak-bahak mendengar suara jantung Arthur yang berubah-ubah dengan cepat.

Mereka berdua, melanjutkan perjalan mereka ke ASJ.

Setelah perbincangan itu, Tsuki merasa cangung dengan Arthur.

Arthur berusaha membuka topik. Namun, Apa yang biasanya di tanyakan oleh sesama teman.

Apa Kau sudah mandi?

"Yang benar saja. Aku bukan Ibunya. Blis, biasanya saat Kau bertemu dengan temanmu, apa yang Kau tanyakan?"

Archie keheranan dengan pertanyaan Arthur.

"Coba tanyakan, berapa kali Kau melakukan hal itu, Tsuki?"

Mendengar pertanyaan dari Archie, itu bersifat ambigu.

"Hah! Kau sama sesatnya dengan Ayah!"

"Kalau begitu, tanyakan pada Tsuki Apa Dia sudah punya seorang gadis? Ya, seusia kalian harusnya, sudah ada seorang gadis yang menjadi incarankan?" Tiba-tiba, Arthur merasa Archie bisa diandalkan.

"Tsuki, Apa Kau mengincar seorang gadis?" Arthur tak bisa mengatur pola bahasanya.

"Eh?!" Tsuki langsung melihat Arthur dengan wajah terkejut.

"Kenapa tanya begitu?!" Ia gelagapan.

Arthur mengangkat kedua bahunya.

"Ya, seusia Kita harusnya sudah ada seseorang yang menjadi incaran Kitakan?~" Ia meniru gaya bicara Archie.

Tsuki berjalan disamping Arthur dan mengaruk tengkuknya.

"Aku, tak pernah bertemu seorang gadis selain Ibuku dan *Madam Madeleine" Lirih Tsuki.

*Guru UKS ASJ.

Archie dan Arthur, merasa prihatin pada kesucian Tsuki.

"Kau sendiri bagaimana?" Ia membalas pertanyaan Arthur karena rasa penasarannya yang kerap muncul setelah mendengar atau melihat sesuatu.

"Ah, Ya! Em.... gimana ya...... Dulu penah suka. Tapi sekarang sudah tidak..." Jawab Arthur sambil meringis pada Tsuki dan melompati genangan air hujan.

"Maksudmu?" Archie dan Tsuki bertanya bersamaan.

"Ya.... Aku sempet suka pada saudariku dari keluarga Ibuku. Kan! Awalnya Aku gak tau kalau Dia itu saudariku...." Jawab Arthur tanpa malu.

Tsuki meringis mendengar jawaban Arthur.

Mereka kembali cangung setelah beberapa saat.

"Apa ASJ masih jauh?" Arthur masih berusaha mencari topik pembicaraan.

"Hampir sampai. Oh iya, Kau kan dari Aosora ya"

Arthur mengangguk mendengar pertanyaan Tsuki.

"Apa Kau pernah melihat wajah Pangeran Aosora?"

Arthur merasa, Tsuki hanya tertarik cerita mengenai Dirinya.

"Pangeran Aosora Arthur itu, tak pernah keluar dari Istananya. Banyak sekali rakyat Aosora yang tak pernah melihat wajahnya" Jawab Arthur.

"Kasihan ya, Orang tuanya sangat keterlaluan melakukan hal itu"

Arthur, tidak setuju mendengar jawaban Tsuki.

"Menurutku, Raja dan Ratu Aosora melakukan hal itu, pasti karena sebuah alasan tertentu. Kita tidak boleh menilai apa yang dilakukan oleh orang lain hanya dengan sudut pandang kita. Setidaknya, Kita punya pikiran apa yang Kita lakukan bila diposisi mereka" Jelas Arthur.

Tsuki melihat wajah Arthur yang menatap kedepan.

"Lagi pula, Setiap orang tua pasti memiliki caranya sendiri untuk mendidik dan melindungi anak-anaknya agar anaknya menjadi lebih baik dari diri mereka" Lanjut Arthur.

Tsuki, kagum dengan ucapan Arthur.

"Kalau ayah dan ibuku masih ada, Apa mereka akan melakukan hal yang sama dengan apa yang dilakukan oleh mereka?" Batin Tsuki yang berusaha menahan rasa sakit pergelangan kakinya yang terkilir.

"Maafkan Aku" Arthur merasa bersalah, karena membohongi Tsuki.

Arthur melirik Tsuki yang murung.

"BRUK!" Arthur memukul pungung Tsuki cukup keras.

"Apa yang sedang Kau pikirkan?!" Arthur masih meringis pada Tsuki dan menyilangkan kedua tangannya didepan dadanya.

Tsuki memegang pungungnya yang sangat sakit karena pukulan Arthur.

"Aku... merasa bersalah padamu karena sempat mengiramu sebagai OGDJ yang dibuang"

"Anj..."

...***...

Disela jalan, Archie merasa penasaran dengan kehidupan Arthur.

"Aosora, Apa benar Kau tak pernah keluar dari Istanamu ?" Tanya Archie.

"Ya, Itu karena tubuhku yang lemah. Aku sering sekali hampir terbunuh saat berada ditaman belakang Istana yang berbatasan dengan hutan sihir" Jawab batin Arthur yang mulai memasuki Lapangan ASJ.

"Alasan tubuh yang lemah itu sangat tidak masuk akal. Nyatanya, Kau sampai sekarang masih bisa bertahan setelah tidur di hutan yang dingin dan dipenuhi oleh sihir asing yang berbahaya. Dan, Kau juga telah menguasai sihir teleport diusia yang muda. Orang tuamu pasti menipumu"

"Aku menyayangi kedua orang tuaku begitupun sebaliknya. Hanya orang tuaku yang tau bagaimana cara mereka merawatku. Dan Kau adalah orang asing yang tak kukenal. Kau berhak berkomentar akan hal itu. Tapi, jangan pernah sekalipun Kau mengatakan orang tuaku membohongiku" Arthur tak terima mendengar orang asing seperti Archie menilai buruk kedua orang tuanya.

Andai Archie telah menerima tubuhnya kembali pasti Ia akan membelalakan matanya mendengar ucapan Arthur.

...***...

"Alex... Kita sudah sampai"

Arthur berdiri dihadapan pagar besi berwarna hijau lumut, mata Arthur berbinar melihat tiga gedung yang berjejer dan banyak pepohonan disana. Serta, tidak lupa dengan murid murid yang masih keluar di jam pembelajaran.

Arthur tak sabar ingin masuk di ASJ itu.

" ini adalah ASJ Putra dan sekolah ini, yang sudah berdiri sejak 21 tahun yang lalu dan ini adalah donasi Raja Aosora Naver. Hebat bukan ?"

Arthur sudah tau akan hal itu dan Ia mengangguk pada pertanyaan Tsuki.

"Aku selalu melihat gambarnya saja. Tak Ku sangka, ASJ lebih hijau dan ramai dari yang selalu kubayangkan"

Arthur mulai mengikuti langkah Tsuki yang memasuki halaman ASJ.

Banyak murid memperhatikan Arthur yang berjalan dibelakang Tsuki.

Arthur meremat lengan kemejanya yang sobek dan dada Arthur, mulai sesak sebab, Ia tak terbiasa berada dikeramaian tanpa Ayahnya.

Pikiran Arthur tak bisa tenang.

"Hoi Tsuki, Siapa yang Kau bawa itu?"

Salah satu dari mereka bertanya dan menghampiri mereka berdua.

Siswa itu berambut hitam dan mata hitam, serta memakai ikat kepala dikeningnya.

Tsuki, mengalungkan lengan kirinya di bahu Arthur.

Arthur membelalakan matanya dan Ia merasa sedikit tenang karena ada Tsuki didekatnya.

"Alex, Dia Toru. Dia sekelas denganku" Tsuki tidak mendengarkan pertayaan Toru.

Toru telah mengulurkan tangannya pada Arthur untuk berjabatan.

"Ah, Salam kenal" Sapa Arthur dengan sedikit menunduk dan menekuk sikunya didepan dadanya.

*Ia mengunakan salam yang diajarkan guru adat Istana Aosora.

"Dasar....."

Archie sudah lelah dengan semua tindakan kecil Arthur.

"Eh.... ?" Mereka berdua terkejut dengan balasan sapaan Arthur yang menyapa layaknya seorang bangsawan.

Toru langsung menurunkan uluran tangannya dan membalas bungkukan pada Arthur.

Arthur berdiri dengan tegak dan langsung melihat ke Tsuki yang terlihat sedikit bingung.

"Kenapa?" Bisik Arthur pada Tsuki.

Arthur tidak memyadari tentang tindakan kecil itu.

"Ah, tidak ada apa apa. Toru, Kami harus ke Guru Nox dulu" Tsuki meninggalkan Toru yang masih membungkuk.

"Ketemu lagi nanti ...."

Toru menepuk bahu kiri Arthur dan mengangguk.

"Orang aneh" Batin Toru.

Arthur sedikit melihatnya kemudian kembali membuntuti Tsuki.

Tsuki menunjukkan beberapa tempat yang mereka lewati dari tiga macam gedung yang berisi tingkatan sihir yang berbeda (tingkat teratas adalah kelas 1- I dan tingkat terendah adalah kelas 3-III), kantin, Lab, toilet, hingga ruangan Pelatihan yang dilengkapi oleh sihir pelapis untuk mengurangi tingkat kerusakan saat terkena sihir.

"Tsuki. Dimana kelasmu ?"

Arthur penasaran dengan kelas Tsuki.

"Ah,... Aku baru saja naik tingkat di kelas 2-3 itu kelas yang kudapatkan setelah berhasil mengatur dasar mana. Disini, waktu baru masuk, akan di masukkan di kelas 3 dan disana Aku akan diajarkan mengenai apa itu mana, jenis mana, cara mengontrol mana, Ilmu dasar sihir penyembuhan dan ilmu umum yang lainnya. Nanti, Kau pasti akan bertemu dengan orang yang sangat menyebalkan disin contohnya, Kakakku. Kakakku itu hebat Dia sudah bisa cara menggunakan sihir penyembuhan sejak Dia masih kecil dan Aku masih tidak bisa melakukan itu sampai sekarang. Mengontrol mana pun, bagiku itu masihlah sulit. Tapi, Aku bersyukur bisa naik kelas dan sekelas dengan Kakakku yang dulunya kelas 3-2"

Tsuki dulunya kelas 3-3.

"Ah, Jadi ASJ ini akademi yang ditentukan kelasnya sesuai kemampuan muridnya. Itu... sangat Keren !!!"

Archie dari tadi hanya mendengar ucapan kagum dari Arthur.

Dan, Ia mulai lelah mendengarkannya.

Archie, sangat ingin keluar dari tubuh Arthur.

Tsuki berhenti di depan pintu ruangan yang terdapat tulisan ruang guru.

"Tunggulah disini. Aku akan memanggil Guru Nox dulu"

Jantung Arthur berdebar.

"Baik!"

Tiba tiba bahasa bicara Arthur menjadi formal dan tangannya mulai terasa dingin karena Ia gugup untuk menemui Guru Nox yang dikatakan Tsuki tadi.

Tsuki baru masuk ke ruang guru dan Arthur akan duduk dikursi sampingan dengan pintu itu.

"BRAKKK!!!!" pintu itu dibuka dengan keras.

Arthur melihat kearah pintu itu, seorang laki laki berambut hitam yang rambutnya diikat di belakang tengkuknya membelalakan matanya melihat Arthur.

Arthur kembali berdiri dan tidak jadi duduk.

"Tsuki! Dimana Kalian bertemu?"

Orang itu, mendatangi Arthur dan melihat ke Tsuki.

"Di hutan sihir. Dia menolongku saat Aku dikejar oleh serigala sihir dan masuk kedalam lubang jebakan" jawab jujur Tsuki.

"Tsuki, Kau selalu saja ceroboh. Sekarang serahkan bunga sihir itu pada orang UKS. Dan langsung kembalilah kekelas"

"Eh... Tapi.... gimana dengan Alex?" Tsuki tidak enak pada Arthur dan Ia takut Arthur salah paham atas ucapan Nox.

"Dia akan bersamaku untuk menemui Kepala Akademi. Kerja bagus Tsuki"

Nox menepuk pelan bahu Tsuki sebagai bentuk apresiasinya.

Arthur melihat Tsuki yang mengembangkan senyumannya.

"Baik Guru! Alex.... jumpa lagi nanti ya..."

Ucap Tsuki sambil berlari menuju UKS.

"Akh...." Arthur mengangkat tangan kanannya untuk meraih Tsuki yang berlari sayangnya, itu sudah telat.

Guru itu mendekat ke Arthur dan memegang bahu Arthur dengan erat.

"Jadi.... Pangeran, Apa yang Anda rencanakan?"

DEGH!

Guru itu memberi senyuman pada Arthur.

Terpopuler

Comments

ysfff

ysfff

kalo gua udah gw mutilasi /Speechless//Speechless/

2024-06-05

0

hyunka

hyunka

Oh no, ternyata ketahuan

2022-10-14

2

hyunka

hyunka

Tidak Tsuki, dia emang pangerannya kok:')

2022-10-14

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2 Antara bodoh dan tolol
3 Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4 Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5 Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6 Kemunculan sosok Titisan pertama
7 Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8 Teman kedua di ASJ
9 Kebencian Tsuha pada Iblis
10 Serangan
11 Apa Kau seorang Elf ?
12 Kau menang
13 PERSYARATAN EVENT
14 BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15 BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16 Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17 Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18 BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19 BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20 ARTHUR VS JUNA
21 MARSYAL
22 Kematian Aosora bagian 1
23 Kematian Aosora bagian 2
24 Harapan Arthur
25 Cerita Archie
26 Bolehkah Aku menghajarmu
27 Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28 PERSIDANGAN 1
29 PERSIDANGAN 2
30 De Luce dan Ha Nashi
31 Keputusan Akhir
32 Luciel
33 Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34 Guild Pemberantas Iblis
35 Liebe dan si Pangeran yang penurut
36 Dia adalah sosok penghancur
37 Serigala Sihir
38 Isi Bab 2 Novel Marsyal
39 Nao
40 Lebih dari Raja yang hebat
41 Isi Bab 3 Novel Marsyal
42 EPILOG Bab 1
43 PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44 Awal dari kekaguman Arnold
45 HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46 Ambareesh dan Keinginannya
47 Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48 Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49 Setahun yang lalu
50 FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51 KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52 Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53 Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55 Awal dari pertemanan Mereka
56 CITA CITA MEREKA
57 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58 MISI PERTAMA ARTHUR
59 MENYELIDIKI < KABUR
60 UPAH PERTAMANYA
61 APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62 Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63 SIAPA DIA?
64 Aku Siapa? Kau sendiri?
65 Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66 Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67 Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68 Kau akan Kehilangan Dia
69 Gagal menculik
70 Nao bagian 2
71 Teori Marsyal
72 Lomba lari
73 PRIA GILA
74 Nao bagian 3
75 EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76 PROLOG BAB 3 Titisan
77 Sudut Pandang bagian 1
78 TAKDIR bagian 1
79 Razel bagian 1 [Shera]
80 AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81 Penyegelan
82 ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83 TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84 TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85 TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86 TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87 TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88 TSUHA bagian 6
89 TSUHA bagian 7
90 TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91 TSUHA bagian 9
92 TSUHA Bagian 10
93 TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94 TSUHA Bagian 12
95 Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96 Nao bagian 4 [Perubahan]
97 Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98 Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99 Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100 Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101 Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102 Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103 TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105 Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106 Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108 Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109 Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111 Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114 Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115 Gagak Pencuri
116 Pengingat & Mimpi
117 Usaha
118 Duel
119 Azuma dan Anak Kucing
120 Kesalahpahaman kecil
121 Surat Untuk Baal
122 Kembali
123 Zack dan Siluman
124 Zack [Selesai]
125 Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126 Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127 Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128 Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129 Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130 Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131 Sarapan dan Surat
132 Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133 Luxe Dan Rencananya
134 Sudah Berjuang Semampunya
135 Hanya Untuk Balas Budi
136 Siapa Jati Diri Mereka
137 Makan Malam
138 Fakta Kematian Aosora
139 Aosora Alex
140 Panti Asuhan
141 Arthur dan Melia
142 Alam Bawah Sadar
143 Tsuha-gusar
144 Jawaban
145 Persiapan
146 Kebenaran Yang Terungkap
147 Hubungan dan Laporan
148 Peresmian dan Harapan
149 TITISAN
150 TAMAT
151 PENGUMUMAN UP
Episodes

Updated 151 Episodes

1
BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2
Antara bodoh dan tolol
3
Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4
Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5
Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6
Kemunculan sosok Titisan pertama
7
Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8
Teman kedua di ASJ
9
Kebencian Tsuha pada Iblis
10
Serangan
11
Apa Kau seorang Elf ?
12
Kau menang
13
PERSYARATAN EVENT
14
BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15
BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16
Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17
Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18
BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19
BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20
ARTHUR VS JUNA
21
MARSYAL
22
Kematian Aosora bagian 1
23
Kematian Aosora bagian 2
24
Harapan Arthur
25
Cerita Archie
26
Bolehkah Aku menghajarmu
27
Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28
PERSIDANGAN 1
29
PERSIDANGAN 2
30
De Luce dan Ha Nashi
31
Keputusan Akhir
32
Luciel
33
Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34
Guild Pemberantas Iblis
35
Liebe dan si Pangeran yang penurut
36
Dia adalah sosok penghancur
37
Serigala Sihir
38
Isi Bab 2 Novel Marsyal
39
Nao
40
Lebih dari Raja yang hebat
41
Isi Bab 3 Novel Marsyal
42
EPILOG Bab 1
43
PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44
Awal dari kekaguman Arnold
45
HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46
Ambareesh dan Keinginannya
47
Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48
Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49
Setahun yang lalu
50
FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51
KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52
Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53
Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55
Awal dari pertemanan Mereka
56
CITA CITA MEREKA
57
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58
MISI PERTAMA ARTHUR
59
MENYELIDIKI < KABUR
60
UPAH PERTAMANYA
61
APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62
Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63
SIAPA DIA?
64
Aku Siapa? Kau sendiri?
65
Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66
Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67
Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68
Kau akan Kehilangan Dia
69
Gagal menculik
70
Nao bagian 2
71
Teori Marsyal
72
Lomba lari
73
PRIA GILA
74
Nao bagian 3
75
EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76
PROLOG BAB 3 Titisan
77
Sudut Pandang bagian 1
78
TAKDIR bagian 1
79
Razel bagian 1 [Shera]
80
AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81
Penyegelan
82
ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83
TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84
TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85
TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86
TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87
TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88
TSUHA bagian 6
89
TSUHA bagian 7
90
TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91
TSUHA bagian 9
92
TSUHA Bagian 10
93
TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94
TSUHA Bagian 12
95
Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96
Nao bagian 4 [Perubahan]
97
Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98
Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99
Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100
Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101
Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102
Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103
TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105
Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106
Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108
Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109
Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111
Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114
Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115
Gagak Pencuri
116
Pengingat & Mimpi
117
Usaha
118
Duel
119
Azuma dan Anak Kucing
120
Kesalahpahaman kecil
121
Surat Untuk Baal
122
Kembali
123
Zack dan Siluman
124
Zack [Selesai]
125
Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126
Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127
Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128
Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129
Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130
Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131
Sarapan dan Surat
132
Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133
Luxe Dan Rencananya
134
Sudah Berjuang Semampunya
135
Hanya Untuk Balas Budi
136
Siapa Jati Diri Mereka
137
Makan Malam
138
Fakta Kematian Aosora
139
Aosora Alex
140
Panti Asuhan
141
Arthur dan Melia
142
Alam Bawah Sadar
143
Tsuha-gusar
144
Jawaban
145
Persiapan
146
Kebenaran Yang Terungkap
147
Hubungan dan Laporan
148
Peresmian dan Harapan
149
TITISAN
150
TAMAT
151
PENGUMUMAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!