Dari pada buta warna, Dia itu buta arah

Remaja yang ditolong oleh Arthur berfikir kalau Arthur adalah orang berkebutuhan khusus yang kabur disini.

Dia agak takut dengan Arthur.

"Ah.... Anu.... terima kasih karena menolongku. Selamat Tinggal!!! Drap! drap!" Remaja itu langsung lari dan meninggalkan Arthur serta sekeranjang bunga sihir.

"Eh ! Tunggu!!!! Drap drap!!!" Arthur mengambil sekeranjang bunga sihir itu sambil lari mengejar remaja yang telah berlari kencang itu.

"Sang cahaya!!!! Lindungi hambamu dari orang itu!!!!! Drap!!!" Dia berlari dengan kencang.

...***...

Arthur mengejar remaja itu.

"Ahahaha.... Sialan!!!! Ini seru sekali!!!" Arthur malah kesenangan mengejar remaja itu dan melompati dahan yang melengkung.

"Kenapa Kau malah girang Aosora?" Tanya Archie yang heran dengan hal itu.

"Aku.... tak pernah berlari sekecang ini dan ini adalah pertama kalinya Aku mengejar orang lain selain Kakakku dan Prajurit istana. Ahaha!!!! Tunggu Aku!!!!" Panggil Arthur.

"Sialan !!!!! Kenapa orang itu mengejarku?! Akh!!! Bunga Sihir nya!!!! Maafkan Aku Guru!!!! Aku akan mengantinya nanti bila selam.... Krak....HUAH!!!!!!BRUKKKK!!!!!!" Remaja itu tak sengaja menginjak jebakan untuk menangkap hewan sihir.

"Eh?! Dia Jatuh!" Arthur melihatnya dan langsung mengurangi kecepatannya.

Arthur mengintip lubang berdiameter 2m itu.

Remaja itu melihat mata biru kelam milik Arthur.

"Hei.... Apa Kau baik-baik saja?!"

"Hiiikkkk!!!! Jangan apa apakan Aku!!!" Pintanya sambil mengulurkan permen kecil berbungkus plastik warna warni pada Arthur.

"Apa itu untukku?" Tanya Arthur pada Remaja itu sambil meraih permen itu.

"Jangan Apa apakan Aku!" Tegasnya di bawah sana.

Tangan Arthur tidak sampai untuk meraihnya.

"Geseran sedikit" Ucap Arthur padanya sambil menaruh sekeranjang bunga sihir itu dirumput.

"Eh?! Apa?! TUNGGU!!!!! BRUKKKK!!!" Arthur turun ke lubang jebakan itu yang memiliki kedalaman 5 meter

"Cih! Kau bodoh sekali Aosora!" Tegas Archie yang tak percaya dengan tindakan bodoh yang dilakukan oleh Arthur.

"Terima kasih untuk permennya" Arthur menerima permen itu dan duduk ditanah yang lembab.

"Kenapa... Kau... Kenapa Kau turun juga?! Bagaimana cara kita untuk selamat dari sini?!!!! Tolong!!!!!" Remaja itu panik.

Arthur membuka permen itu dengan antusias.

"Hah.... cokelat..... Ah.... sudah berapa lama Aku tidak memakan ini... Hmmm..." Arthur menikmati permen itu.

"Rasanya.... ngangenin banget...." Arthur tersenyum sambil memakannya.

"Aosora ! pikirkan caranya keluar dari sini. Bocah itu berisik sekali!" Tegas Archie.

"Tunggwulwah swebwentar...." Arthur benar benar senang menerima hadiah kecil itu.

Tak lama kemudian, permen cokelat itu habis.

Arthur melihat kaki remaja di depannya itu yang membiru.

"Kakimu.... Apa sakit?" Tanya Arthur sambil menyentuhnya.

"Akh!" Dia terkejut karena tangan Arthur sangat dingin.

Kemudian, Ia langsung menutupi Kakinya dengan kedua telapak tangannya.

"Tidak. ini hanya sedikit keseleo. Kita harus keluar dari jebakan ini terlebih dulu"

Arthur berdiri dan melihatnya.

"Aku akan mengeluarkanmu dari sini. Syaratnya, beritahu Aku jalan keluar dari hutan ini" Tawar Arthur.

"Bagaimana cara keluarnya? Tinggi lubang ini 5 meter. Tinggiku 169 dan tinggimu terlihat seperti 170an kalau di jumlah berarti sekitar 339 cm ditambah dengan panjang telapak tanganku sampai disiku kurang lebih 3.8 meter berarti sisa jarak bibir lubang dengan telapak tangan adalah 1.2 Meter. Jarak itu terlalu jauh kita tidak bisa meraihnya"

Arthur mengerutkan alisnya.

"Dia.... mengatakan sesuatu yang membuatku berfikir..." Ucap Archie.

Archie suka memperkirakan sesuatu. Tapi, pemikiran Archie simpel dan tidak sesulit cara pikir Tsuki yang butuh perhitungan.

"Daripada berfikir dengan Matematika. Kenapa tidak teleport saja. Itu lebih simple dan mudah" Cara berfikir Arthur sama dengan Archie.

Archie, bangga kepada Arthur karena Dia tidak sebodoh yang Ia pikirkan.

"Hah?! Teleport disini? Itu tidak mung....tep, Wosh !!!"

Arthur memegang kera baju remaja itu dan langsung berpindah keatas.

"Eh?!" Remaja itu mengangakan mulutnya.

"Masalah telah terselesaikan. Sekarang, beritahu Aku dimana jalan keluarnya?" Tanya Arthur.

"Aosora..... Kau bisa teleport. Kenapa Kau tidak keluar dengan sihir teleportmu itu saja!!!!!"

Rasa bangga Archie, seketika lenyap karena Kebodohan Arthur. LAGI.

"Aku tak bisa. Karena... Aku belum pernah keluar dari istana. Setidaknya, Aku tau tujuanku berteleport" gumam Arthur sambil membungkan mulutnya.

"Kau.... KAU BISA SIHIR TELEPORT?!!!! DI HUTAN INI?! MENGELUARKAN SIHIR?!!! GILAKKKK!!!!! SIAPA KAU SEBENARNYA?!" Remaja itu tiba tiba antusias begitu saja.

"Akh.... Apa itu aneh????" Batin Arthur

"Bukan aneh lagi. Tapi, memang tak ada orang yang bisa menggunakan sihirnya dihutan ini termasuk Aku yang se pangkat Raja. Kau itu terlalu ceroboh Aosora. Hanya demi permen... Cih! Kau benar benar seperti anak kecil!" Tegas Archie.

"Dia memang. AKH!!!! TAK DIRAGUKAN LAGI! DIA BENAR-BENAR LEBIH KONYOL DARI ALEX!!!!!"

"Hmph!!! Apa salahnya?! Aku ingin sebutir makanan yang dilarang untuk ku makan. Larangan itu untuk dilanggar!" Tegas Arthur pada Archie.

Andai Archie bisa mengendalikan Arthur didalam hutan, Ia ingin sekali memukul kepala Arthur.

Remaja di depan Arthur memberi ekspresi heran karena jawaban yang ia dengar tak masuk akal dengan pertanyaan yang Ia berikan.

"Ah?!" Arthur tersadar setelah melihat ekspresi remaja didepannya yang heran.

"Ah maksudku. Aku memiliki kelebihan karena Aku berada di hutan ini cukup lama. Aku terjebak disini sudah berbulan bulan" Arthur membual dan tersenyum untuk meyakinkan remaja didepannya itu.

"Terjebak? berbulan bulan?" Tanya remaja itu sambil melihat tubuh Arthur yang kotor dan kurus.

"Dimana keluargamu?" Tanyanya dengan nada yang halus.

Ia mulai kasihan pada Arthur

"Ah, keluargaku meninggal secara bersamaan dan Aku diusir dari tempat tinggalku. Kemudian, Aku tak sengaja berlari sampai masuk kedalam sini"

"Ya~ Dia ahlinya membual... Sama seperti Alex"

"Ah maafkan Aku karena telah meninggalkanmu tadi. Apa Kau bisa memaafkanku? Namaku, Tsuki dan Kau?" Tanyanya sambil mengulurkan tangannya pada Arthur.

"Ar...."

"Bodoh!!! Kau itu buronan!!! Jangan nyebutin namamu!!!" Tegas Archie dengan mempercepat ucapannya.

"Ar.... Alex!" Nama itu tersebut begitu saja dari mulut Arthur.

"Kau.... menggunakan nama Kakek buyutmu?" Tanya Archie.

Arthur tak sengaja menggunakan nama itu.

"Cih! Apa salahnya?"

Wajah Arthur memerah karena hal itu.

"Alex, Aku sangat berterima kasih padamu. Kau telah membantuku dua kali. Kalau Kau keluar dari hutan ini, Kau mau kemana?" Tanyanya.

"Entahlah. mungkin Aku akan mencari pekerjaan dulu" Jawab Arthur.

"Berapa usiamu?" Tanya Tsuki sambil mengambil keranjang penuh bunga sihir itu.

"16 tahun"

"Kita seumuran. Di Shinrin tidak akan ada yang berani memperkerjakan seorang remaja berusia 16 tahun. minimal, mereka harus berusia 17 kecuali mereka yang berbakat dan telah mendapatkan izin dari guild-guild di Shinrin agar bisa diperkerjakan" Jelas Tsuki.

Arthur tidak tau akan ketentuan hal tersebut.

"Kalau mau, Aku akan meminta izin pada guruku agar Kau dapat sekolah di Akademi tempatku (ASJ) dan kakakku menempuh ilmu serta tempat tinggal disana. Disana banyak sekali orang seperti kita. Aku akan memintanya pada Guruku. Dia orang yang baik walau punya tampang yang cukup menakutkan" Tawar Tsuki.

ASJ adalah singkatan dari Akademi Sihir Jelata

"Kau bodoh kalau tidak menerimanya!" Tegas Archie.

"Apa itu tidak merepotkanmu?" Tanya Arthur sekali lagi untuk meyakinkannya.

"Aku akan meminta izinnya dulu. Entah diterima atau tidak itu keputusannya nanti. Yang penting sekarang! Kita harus meminta izin dulu. Benarkan?" Tanya Tsuki sambil memberikan senyuman pada Arthur.

"Baiklah. Mohon bantuannya" Ucap Arthur.

"Eh?! Tapi.... Bagaimana dengan mataku?" Tanya Arthur yang sempat melihat warna matanya menjadi merah.

"Kenapa dengan matamu? Apa Kau penderita buta warna?" Tanya Tsuki.

"Dari pada menyebutnya buta warna, Aosora Arthur itu buta arah" Sela Archie.

"Tidak bukan begitu! Apa mataku tak ada yang aneh?" tanya Arthur.

"Matamu tidak apa apa. Warnanya biru. Kau keturunan Bangsa Malaikat kan?" Tanya Tsuki sambil menaruh tangan kanannya di dagunya dan mulai berjalan.

Tsuki merasakan sakit pada kakinya yang keseleo

"Matamu masih warna biru Aosora. Matamu akan merah hanya saat energiku meluap. Jadi bersantailah" Jelas Archie.

"Oh.... begitu rupanya. Ngomong-ngomong.... bunga itu banyak sekali mau digunakan untuk apa?" Tanya Arthur sambil mengikuti Tsuki dari belakang.

"Ah, bunga sihir ini? Ini untuk persediaan obat UKS ASJ yang hampir habis. Aku ditugaskan untuk mencarinya. Yaaa, ini juga sebagai hukumanku karena membolos kemarin" Jawab Tsuki yang fokus pada jalan.

"Lain kali, Mencarinya jangan sendirian. Kita tidak akan tau ada bahaya yang selalu mengincar" lirih Arthur.

Arthur mulai melihat pagar pembatas di depannya.

Hati Arthur terasa sangat berbunga. Ia sangat tidak menyangka bisa memiliki kesempatan untuk bersekolah disebuah akademi sihir.

Tsuki berjalan didepan Arthur dengan menundukkan pandangannya.

Hati kecil Tsuki, merasa seperti ada yang menganjal.

Ia ingin memastikan rasa yang ganjalnya itu.

Tsuki tiba tiba berhenti ditengah jalan, Ia melirik ke Arthur yang ada dibelakangnya.

"Alex... Apa Kau keberatan bila ku tanya sesuatu?"

Tsuki, menyingkirkan rasa sungkannya pada Arthur untuk menghilangkan rasa kecurigaaannya.

Arthur tidak merasa curiga apapun pada Tsuki. "Tentu. Apa yang ingin Kau tanyakan?"

Senyum riang, terpampang diraut wajah Arthur.

Melihat hal itu, rasa sungkan yang telah dibuang jauh-jauh oleh Tsuki, kini kembali.

"Ah.... Apa... Kau dari.... Aosora?" Tsuki, tak berani menanyakan hal yang sebenarnya yang Ia ingin katakan pada Arthur.

DEGH!

Arthur, langsung membelalakan matanya.

Terpopuler

Comments

hyunka

hyunka

untung kata awalnya bukan R

2022-10-14

1

hyunka

hyunka

hmm hmmm pake nama kakek buyutnya ya

2022-10-14

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2 Antara bodoh dan tolol
3 Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4 Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5 Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6 Kemunculan sosok Titisan pertama
7 Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8 Teman kedua di ASJ
9 Kebencian Tsuha pada Iblis
10 Serangan
11 Apa Kau seorang Elf ?
12 Kau menang
13 PERSYARATAN EVENT
14 BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15 BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16 Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17 Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18 BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19 BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20 ARTHUR VS JUNA
21 MARSYAL
22 Kematian Aosora bagian 1
23 Kematian Aosora bagian 2
24 Harapan Arthur
25 Cerita Archie
26 Bolehkah Aku menghajarmu
27 Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28 PERSIDANGAN 1
29 PERSIDANGAN 2
30 De Luce dan Ha Nashi
31 Keputusan Akhir
32 Luciel
33 Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34 Guild Pemberantas Iblis
35 Liebe dan si Pangeran yang penurut
36 Dia adalah sosok penghancur
37 Serigala Sihir
38 Isi Bab 2 Novel Marsyal
39 Nao
40 Lebih dari Raja yang hebat
41 Isi Bab 3 Novel Marsyal
42 EPILOG Bab 1
43 PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44 Awal dari kekaguman Arnold
45 HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46 Ambareesh dan Keinginannya
47 Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48 Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49 Setahun yang lalu
50 FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51 KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52 Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53 Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55 Awal dari pertemanan Mereka
56 CITA CITA MEREKA
57 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58 MISI PERTAMA ARTHUR
59 MENYELIDIKI < KABUR
60 UPAH PERTAMANYA
61 APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62 Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63 SIAPA DIA?
64 Aku Siapa? Kau sendiri?
65 Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66 Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67 Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68 Kau akan Kehilangan Dia
69 Gagal menculik
70 Nao bagian 2
71 Teori Marsyal
72 Lomba lari
73 PRIA GILA
74 Nao bagian 3
75 EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76 PROLOG BAB 3 Titisan
77 Sudut Pandang bagian 1
78 TAKDIR bagian 1
79 Razel bagian 1 [Shera]
80 AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81 Penyegelan
82 ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83 TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84 TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85 TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86 TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87 TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88 TSUHA bagian 6
89 TSUHA bagian 7
90 TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91 TSUHA bagian 9
92 TSUHA Bagian 10
93 TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94 TSUHA Bagian 12
95 Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96 Nao bagian 4 [Perubahan]
97 Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98 Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99 Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100 Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101 Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102 Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103 TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105 Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106 Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108 Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109 Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111 Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114 Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115 Gagak Pencuri
116 Pengingat & Mimpi
117 Usaha
118 Duel
119 Azuma dan Anak Kucing
120 Kesalahpahaman kecil
121 Surat Untuk Baal
122 Kembali
123 Zack dan Siluman
124 Zack [Selesai]
125 Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126 Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127 Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128 Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129 Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130 Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131 Sarapan dan Surat
132 Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133 Luxe Dan Rencananya
134 Sudah Berjuang Semampunya
135 Hanya Untuk Balas Budi
136 Siapa Jati Diri Mereka
137 Makan Malam
138 Fakta Kematian Aosora
139 Aosora Alex
140 Panti Asuhan
141 Arthur dan Melia
142 Alam Bawah Sadar
143 Tsuha-gusar
144 Jawaban
145 Persiapan
146 Kebenaran Yang Terungkap
147 Hubungan dan Laporan
148 Peresmian dan Harapan
149 TITISAN
150 TAMAT
151 PENGUMUMAN UP
Episodes

Updated 151 Episodes

1
BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2
Antara bodoh dan tolol
3
Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4
Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5
Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6
Kemunculan sosok Titisan pertama
7
Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8
Teman kedua di ASJ
9
Kebencian Tsuha pada Iblis
10
Serangan
11
Apa Kau seorang Elf ?
12
Kau menang
13
PERSYARATAN EVENT
14
BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15
BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16
Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17
Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18
BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19
BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20
ARTHUR VS JUNA
21
MARSYAL
22
Kematian Aosora bagian 1
23
Kematian Aosora bagian 2
24
Harapan Arthur
25
Cerita Archie
26
Bolehkah Aku menghajarmu
27
Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28
PERSIDANGAN 1
29
PERSIDANGAN 2
30
De Luce dan Ha Nashi
31
Keputusan Akhir
32
Luciel
33
Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34
Guild Pemberantas Iblis
35
Liebe dan si Pangeran yang penurut
36
Dia adalah sosok penghancur
37
Serigala Sihir
38
Isi Bab 2 Novel Marsyal
39
Nao
40
Lebih dari Raja yang hebat
41
Isi Bab 3 Novel Marsyal
42
EPILOG Bab 1
43
PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44
Awal dari kekaguman Arnold
45
HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46
Ambareesh dan Keinginannya
47
Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48
Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49
Setahun yang lalu
50
FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51
KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52
Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53
Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55
Awal dari pertemanan Mereka
56
CITA CITA MEREKA
57
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58
MISI PERTAMA ARTHUR
59
MENYELIDIKI < KABUR
60
UPAH PERTAMANYA
61
APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62
Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63
SIAPA DIA?
64
Aku Siapa? Kau sendiri?
65
Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66
Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67
Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68
Kau akan Kehilangan Dia
69
Gagal menculik
70
Nao bagian 2
71
Teori Marsyal
72
Lomba lari
73
PRIA GILA
74
Nao bagian 3
75
EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76
PROLOG BAB 3 Titisan
77
Sudut Pandang bagian 1
78
TAKDIR bagian 1
79
Razel bagian 1 [Shera]
80
AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81
Penyegelan
82
ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83
TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84
TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85
TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86
TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87
TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88
TSUHA bagian 6
89
TSUHA bagian 7
90
TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91
TSUHA bagian 9
92
TSUHA Bagian 10
93
TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94
TSUHA Bagian 12
95
Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96
Nao bagian 4 [Perubahan]
97
Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98
Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99
Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100
Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101
Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102
Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103
TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105
Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106
Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108
Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109
Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111
Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114
Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115
Gagak Pencuri
116
Pengingat & Mimpi
117
Usaha
118
Duel
119
Azuma dan Anak Kucing
120
Kesalahpahaman kecil
121
Surat Untuk Baal
122
Kembali
123
Zack dan Siluman
124
Zack [Selesai]
125
Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126
Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127
Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128
Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129
Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130
Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131
Sarapan dan Surat
132
Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133
Luxe Dan Rencananya
134
Sudah Berjuang Semampunya
135
Hanya Untuk Balas Budi
136
Siapa Jati Diri Mereka
137
Makan Malam
138
Fakta Kematian Aosora
139
Aosora Alex
140
Panti Asuhan
141
Arthur dan Melia
142
Alam Bawah Sadar
143
Tsuha-gusar
144
Jawaban
145
Persiapan
146
Kebenaran Yang Terungkap
147
Hubungan dan Laporan
148
Peresmian dan Harapan
149
TITISAN
150
TAMAT
151
PENGUMUMAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!