Antara bodoh dan tolol

"Apa Kau bisa keluar dari tubuhku...?" Tanya Arthur yang sangat ketakutan karena mendengar nama itu dan penjelasannya.

"Tidak bisa..." Jawabnya.

Tubuh Arthur terasa berat. Ia cukup lelah untuk hari ini. Hingga,..

"Si..al..... Bruk !!!!!" Arthur pingsan karena kelelahan.

"Hei bocah! Aosora ! Buyutnya Alex ! Bangunlah ! Jangan mati duluan !" Archie panik.

...***...

Pagi hari telah tiba, hawa dingin menyelimuti Arthur yang masih terlelap diatas rumput yang berembun.

Sinar matahari dari sela dedaunan pohon mulai mengenai mata Arthur.

"BLINK " Arthur membuka matanya lebar lebar.

"Hacchhi!!!" Ia bersin karena tak terbiasa tidur diluar dengan hawa dingin serta, pakaian yang telah rusak.

Arthur kembali menutup matanya dengan lengan kanannya.

"Aosora.... Sampai kapan Kau akan tiduran? carilah sungai untukmu mandi dan minum. Dari barat, Aku mendengar suara Orang" Suruh Archie.

Arthur menghela napas dan membalik tubuhnya.

"Aosora..... Aku adalah Iblis yang baik" Ucap Archie untuk menyakinkan Arthur.

"Sialan. Kalau Kau berkata seperti itu, Aku semakin tak mempercayaimu"

Arthur benar-benar malas mendengar suara Archie.

"Sampai kapan Kau akan bersembunyi. Cepatlah keluar dari sini " Saran Archie padanya.

Percuma saja, Saran Archie tak akan didengarkan oleh Arthur yang sudah malas untuk hidup.

"Lebih baik Aku mati saja disini. Di luar belum tentu ada yang mau menerimaku. Orang yang di dalamnya ada jiwa Iblis lain, apalagi jiwa Iblis sepertimu De luce Archie. Aku benar benar akan mati ditangan orang-orang Kerajaan. Melarikan diri seperti ini lalu keluar dari persembunyian sama saja dengan bunuh diri"

Ia lebih baik mati tanpa diketahui orang lain, daripada mati dibunuh.

"Oh, Jadi... menurutmu, lebih baik Kau mati kelaparan disini?" Tanya Archie.

Arthur tidak menjawab pertanyaan Archie itu.

"Kau benar benar Aosora yang lebih bodoh dari Aosora Alex. Apa Kau akan menyia-nyiakan pengorbanan Kedua orang tuamu? Apa Kau tak ingin membalas dendam?" Tanya Archie.

Dibenak Arthur, tak sedikitpun menyelipkan keinginan untuk balas dendam.

"Balas dendam? Aku tak akan melakukannya. Ini memang berat. Tapi, bila Aku membalas dendam, itu hanya akan melahirkan balas dendam yang lainnya. Lagian, orang yang membunuh keluargaku sudah mati. Percuma saja kalau Aku tetap berjuang untuk hidup. Aku juga, tak menginginkan menjadi penganti Kak Ram" Jawab Arthur dengan nada yang tak terdengar semangat.

Archie menghela napas.

"Teruslah hidup. Aku tak akan memaafkan siapapun yang telah melukai keluarga Aosora. terutama Orang itu. Aku telah membunuh orang yang membunuh keluargamu tapi, tidak dengan orang yang menyuruhnya"

Arthur menutup wajahnya ke rerumputan disana.

"Aku tak peduli dengan seorang yang menyuruh siluman itu untuk membunuh keluargaku. Mereka pasti tak akan menyukainya. Ayah, Ibu dan Kak Ram bukanlah tipe orang yang suka membalas dendam"

Archie mendengar batinannya.

"Kau adalah Kau. Sampai Kapan Kau akan terus menjadi sosok yang selalu menuruti ucapan keluargamu? Sesekali, jadilah sosok yang memberontak"

Bukannya Archie mengajari hal buruk pada Arthur. Ia, hanya ingin Arthur memiliki pendirian yang tak terlalu tergantung dengan pandangan orang disekitarnya. Terutama, keluarganya .

"Apanya yang Iblis baik? Kau membisikkan hal buruk padaku" Celoteh lirih Arthur sambil berdiri.

Ia tak bisa melupakan sosok yang telah membunuh keluarganya.

Arthur adalah anak yang penurut. Ia sendiri, tak ingin begitu saja kehilangan segalanya. Ia, masih ingin kembali ke Aosora.

Orang yang membunuh Orang tuanya adalah sosok siluman dari Auranya Arthur bisa membedakan akan hal itu,

Dan mata hitam pekatnya tanpa cahaya, itu terlihat seperti mata orang mati yang telah dirasuki.

Seringaiannya yang lebar, Arthur tak ingin bertemu dengan sosok itu lagi.

Arthur mulai berdiri dan berjalan untuk mencari sungai.

Hanya pepohonan yang dilihat oleh Arthur dan Ia melihat delapan kali pohon dengan tanda silang yang sama.

Arthur berhenti sejenak. Ia mulai merasa muak dengan pohon-pohon itu.

"Hei Iblis, Katakan padaku. Ini hutan apa? Dan dimana kita berada?" Tanya Arthur.

"Panggilah namaku dengan baik"

"Apa peduliku dengan namanya" Batin Arthur.

"Aosora..... Aku bisa mendengar batinanmu"

"HMPH!" Arthur langsung menutup mulutnya rapat rapat.

"Dari tadi?" Tanya Arthur.

"Ya dari tadi" Jawab Archie dengan nada datar.

"Sialan. Kalau begini Aku tak bisa membatin. Katakan saja padaku dimana posisi kita sekarang!"

Arthur, marah-marah seperti orang gila yang terjebak ditengah hutan

"Aosora bodoh! Aku ini bukan kompasmu! Dan Kau tersesat karena kesalahanmu! Kau hanya berkeliling ditempat yang sama dari tadi! Kau itu hanya perlu berjalan kebarat untuk sampai ke Shinrin!" Jawab dan celote Archie.

"Oh, Terima kasih. Jadi hanya perlu kebarat" Arthur berjalan kearah timur.

"Dasar buta arah!!!! SEBELAH BARAT DIBELAKANGMU BODOH!!!" Teriak Archie.

Kepala Arthur terasa seperti akan meledak.

Arthur langsung membalik badannya dan mulai berjalan lagi.

"Aku tak percaya ada di dalam hutan sihir. Ayahku selalu melarangku untuk masuk disini karena banyak serigala sihirnya. Blis... Aku takut orang-orang akan mengejarku lagi"

Archie, sangat paham dengan kekhawatiran Arthur itu. Sebab, Ia pernah berada diposisi itu.

"Bersantailah bocah Aosora. Aku adalah sosok yang bisa diandalkan. Kalau di Shinrin Kita pasti aman" Optimis Archie.

Ucapan Archie tak bisa dipercaya begitu saja dengan otak Arthur.

"Ya. Intinya jauhi Istana Kerajaan Shinrin" Sela Arthur.

"BRUAKKĶKKK!!!!!!! SESEORANGGGG!!!!! TOLONG AKUUUUUU!!!!!!! DRAP!!! DRAP!!!" Suara Laki laki yang berteriak meminta tolong dan berlari jauh di depan Arthur.

"Blis, Suara itu... suara orang apa suara hewan sihir?" Tanya Arthur yang langsung ancang waspada.

"Dasar bodoh. Mana ada hewan sihir yang bisa bicara? Sudahlah, abaikan saja suara itu. Lagian, bila Dia mati Kita bisa merampok harta yang Ia bawa" Mendengar ucapan Archie, Arthur membayangkan wujud Archie yang bertanduk dan berekor dengan seringaian serta memegang trisula.

Arthur mengelengkan kepalanya dan menyadarkan dirinya dari lamunannya itu.

"Hah?! Katanya Kau bukan Iblis jahat?! Dasar!!!! Iblis Sialan!!!! Drap!!! drap!!!" Arthur langsung berlari ke asal suara itu dengan kencang.

Ia berlari sambil melompati kayu yang roboh.

"Dasar bodoh! Kau tak akan bisa menolongnya! Kau tak bisa menggunakan sihir dihutan sihir ini!" Ingat Archie yang tak didengar oleh Arthur.

Hingga sampai ditempat asal suara itu berasal.

Rambut hitam dengan potongan cepak, telinga biasa dan membawa sekeranjang bunga sihir.

itu adalah sosok yang dilihat oleh Arthur dari depan.

Bersamaan dengan hal itu, Arthur juga melihat seekor beruang sihir yang mengeluarkan air liurnya.

beruang sihir itu sangat menyukai bunga Raez atau bunga sihir yang dipetik oleh remaja seumuran Arthur.

Arthur mengeluarkan Pedang Mana berwarna merah.

Mana atau bisa disebut dengan energi sihir.

"Apa? Dia.... bisa mengeluarkan sihir dihutan ini?!" Batin Archie terkejut karena Arthur bisa menggunakan Sihir dihutan yang penuh dengan sihir ini.

"DRAP !!!JUMP! CRAT!" Arthur berlari kemudian melompati remaja yang terjatuh itu kemudian Ia menebaskannya tepat dileher hewan sihir itu.

Remaja dibelakang Arthur membelalakan matanya melihat sosok berambut biru langit menebaskan pedang mana merahnya hingga membuat kepala hewan sihir itu terpenggal dan mengelinding hingga di kakinya.

"Ugh" Remaja itu menendang kepala beruang sihir itu.

Arthur membalik tubuhnya dan langsung mengulurkan tangannya pada Remaja itu.

"Kau baik baik saj... Ah!" Arthur baru ingat kalau didalam tubuhnya ada Archie. Ia takut remaja yang Ia tolong mengenalnya dan sontak Ia langsung membalik lagi tubuhnya serta berancang lari.

"Eh! Tunggu!!! Tep!" Remaja yang Arthur tolong langsung berancang dan menarik baju yang Arthur kenakan.

"KREEEEAKKKKK.... Eh....." Lengan baju Arthur terkoyak sedikit akibat tarikan itu.

"HUAHKKK!!!!! MAAFKAN AKU!!!!" Tegas remaja itu dan langsung melepasnya dan membungkukkan tubuhnya berulang-ulang.

"Bodoh! Jangan lari! Kau kan bisa bertanya cara keluar dari sini padanya!!!!" Teriak Archie.

"Berisik!!!! Jangan teriak-teriak!!! Nanti dia mendengarmu Blissss!!!!!" Tegas lirih Arthur.

"Kau ini antara bodoh atau tolol sih?! Dia tak akan bisa mendengarku karena Aku bicara lewat batinmu!" Tegas jelas Archie.

"Eh?!" Raut wajah Arthur berubah seketika.

"Sialan!!!! Kenapa Kau tidak ngomong dari tadi!!!!!"

Remaja yang ditolong oleh Arthur berfikir kalau Arthur adalah orang berkebutuhan khusus yang kabur disini.

Dia agak takut dengan Arthur.

"Ah.... Anu.... terima kasih karena menolongku. Selamat Tinggal!!!!! Drap! drap!" Remaja itu langsung lari dan meninggalkan Arthur serta sekeranjang bunga sihir.

"Eh! Tunggu!!!! Drap drap!!!" Arthur mengambil sekeranjang bunga sihir itu sambil lari mengejar remaja yang telah berlari kencang itu.

"Sang cahaya!!!!! Lindungi hambamu dari orang itu!!!!! Drap!!!" Dia berlari dengan kencang dan menutup matanya.

Terpopuler

Comments

Imarin

Imarin

aku kasih like utk ceritamu

2022-11-17

2

Imarin

Imarin

seru nih. izin baca ya thur.

2022-11-17

1

hyunka

hyunka

Kenapa dia berpikir Arthur itu orang berkebutuhan khusus Thor? apa karena Arthur kelihatan ngomong sendiri?

2022-10-14

1

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2 Antara bodoh dan tolol
3 Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4 Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5 Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6 Kemunculan sosok Titisan pertama
7 Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8 Teman kedua di ASJ
9 Kebencian Tsuha pada Iblis
10 Serangan
11 Apa Kau seorang Elf ?
12 Kau menang
13 PERSYARATAN EVENT
14 BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15 BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16 Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17 Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18 BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19 BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20 ARTHUR VS JUNA
21 MARSYAL
22 Kematian Aosora bagian 1
23 Kematian Aosora bagian 2
24 Harapan Arthur
25 Cerita Archie
26 Bolehkah Aku menghajarmu
27 Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28 PERSIDANGAN 1
29 PERSIDANGAN 2
30 De Luce dan Ha Nashi
31 Keputusan Akhir
32 Luciel
33 Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34 Guild Pemberantas Iblis
35 Liebe dan si Pangeran yang penurut
36 Dia adalah sosok penghancur
37 Serigala Sihir
38 Isi Bab 2 Novel Marsyal
39 Nao
40 Lebih dari Raja yang hebat
41 Isi Bab 3 Novel Marsyal
42 EPILOG Bab 1
43 PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44 Awal dari kekaguman Arnold
45 HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46 Ambareesh dan Keinginannya
47 Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48 Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49 Setahun yang lalu
50 FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51 KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52 Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53 Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55 Awal dari pertemanan Mereka
56 CITA CITA MEREKA
57 FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58 MISI PERTAMA ARTHUR
59 MENYELIDIKI < KABUR
60 UPAH PERTAMANYA
61 APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62 Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63 SIAPA DIA?
64 Aku Siapa? Kau sendiri?
65 Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66 Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67 Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68 Kau akan Kehilangan Dia
69 Gagal menculik
70 Nao bagian 2
71 Teori Marsyal
72 Lomba lari
73 PRIA GILA
74 Nao bagian 3
75 EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76 PROLOG BAB 3 Titisan
77 Sudut Pandang bagian 1
78 TAKDIR bagian 1
79 Razel bagian 1 [Shera]
80 AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81 Penyegelan
82 ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83 TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84 TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85 TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86 TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87 TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88 TSUHA bagian 6
89 TSUHA bagian 7
90 TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91 TSUHA bagian 9
92 TSUHA Bagian 10
93 TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94 TSUHA Bagian 12
95 Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96 Nao bagian 4 [Perubahan]
97 Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98 Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99 Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100 Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101 Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102 Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103 TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105 Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106 Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108 Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109 Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110 Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111 Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113 Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114 Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115 Gagak Pencuri
116 Pengingat & Mimpi
117 Usaha
118 Duel
119 Azuma dan Anak Kucing
120 Kesalahpahaman kecil
121 Surat Untuk Baal
122 Kembali
123 Zack dan Siluman
124 Zack [Selesai]
125 Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126 Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127 Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128 Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129 Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130 Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131 Sarapan dan Surat
132 Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133 Luxe Dan Rencananya
134 Sudah Berjuang Semampunya
135 Hanya Untuk Balas Budi
136 Siapa Jati Diri Mereka
137 Makan Malam
138 Fakta Kematian Aosora
139 Aosora Alex
140 Panti Asuhan
141 Arthur dan Melia
142 Alam Bawah Sadar
143 Tsuha-gusar
144 Jawaban
145 Persiapan
146 Kebenaran Yang Terungkap
147 Hubungan dan Laporan
148 Peresmian dan Harapan
149 TITISAN
150 TAMAT
151 PENGUMUMAN UP
Episodes

Updated 151 Episodes

1
BAB 1 PROLOG (Aosora Arthur)
2
Antara bodoh dan tolol
3
Dari pada buta warna, Dia itu buta arah
4
Aku selalu melihat gambarnya saja. Tapi, ini terlihat begitu hijau dan ramai
5
Walau Dia menolong Saya, Saya masih belum bisa berkata kalau Dia baik
6
Kemunculan sosok Titisan pertama
7
Lindungi Langit birumu sebelum Raja langit bangun
8
Teman kedua di ASJ
9
Kebencian Tsuha pada Iblis
10
Serangan
11
Apa Kau seorang Elf ?
12
Kau menang
13
PERSYARATAN EVENT
14
BABAK ELIMINASI 1 bagian I
15
BABAK ELIMINASI 1 bagian II
16
Bagaimana dengan pilihan ketiga ? Mari... mati bersama
17
Antara pembunuh dan penyelamat Siapa sebenarnya Iblis tanpa tanduk itu
18
BABAK ELIMINASI 2 bagian I
19
BABAK ELIMINASI 2 bagian 2
20
ARTHUR VS JUNA
21
MARSYAL
22
Kematian Aosora bagian 1
23
Kematian Aosora bagian 2
24
Harapan Arthur
25
Cerita Archie
26
Bolehkah Aku menghajarmu
27
Tidak lebih dari seorang Pelayan istana
28
PERSIDANGAN 1
29
PERSIDANGAN 2
30
De Luce dan Ha Nashi
31
Keputusan Akhir
32
Luciel
33
Singkat cerita mengenai Archie dan Daeva
34
Guild Pemberantas Iblis
35
Liebe dan si Pangeran yang penurut
36
Dia adalah sosok penghancur
37
Serigala Sihir
38
Isi Bab 2 Novel Marsyal
39
Nao
40
Lebih dari Raja yang hebat
41
Isi Bab 3 Novel Marsyal
42
EPILOG Bab 1
43
PROLOG Bab 2 (FLASH BACK 1) De luce Arnold
44
Awal dari kekaguman Arnold
45
HINOKEN, MILIK AMBAREESH
46
Ambareesh dan Keinginannya
47
Hobi Ha Nashi = Ikut campur
48
Kekukuhan Arnold sebagai murid Ambareesh
49
Setahun yang lalu
50
FLASH BACK 1(De luce Arnold) - Selesai
51
KELAHIRAN PUTRA DE LUCE ARNOLD
52
Pelarian untuk menyelamatkan nyawa Archie
53
Kebenaran yang tersembunyi bagian 1
54
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex)
55
Awal dari pertemanan Mereka
56
CITA CITA MEREKA
57
FLASH BACK 2 (Archie dan Alex) - selesai
58
MISI PERTAMA ARTHUR
59
MENYELIDIKI < KABUR
60
UPAH PERTAMANYA
61
APA KAU BISA MEMBUNUH TEMAN DEKATMU?
62
Aku, tak pantas untuk menjadi seorang teman bagi sosok sepertimu
63
SIAPA DIA?
64
Aku Siapa? Kau sendiri?
65
Kepribadian ganda atau Anak orang lain
66
Kebenaran yang tersembunyi bagian 2
67
Itu bukan berasal dari mana tapi, berasal dari batin yang kuat dan bersih
68
Kau akan Kehilangan Dia
69
Gagal menculik
70
Nao bagian 2
71
Teori Marsyal
72
Lomba lari
73
PRIA GILA
74
Nao bagian 3
75
EPILOG BAB 2 (Nao bagian 4 dan Janji Tsuki)
76
PROLOG BAB 3 Titisan
77
Sudut Pandang bagian 1
78
TAKDIR bagian 1
79
Razel bagian 1 [Shera]
80
AOSORA ARTHUR & TAKDIR bagian 2
81
Penyegelan
82
ANGGOTA GUILD PEMBERANTAS IBLIS
83
TSUHA bagian 1 [Sudut Pandang bagian 2]
84
TSUHA bagian 2 [Pikiran]
85
TSUHA bagian 3 [Flashback dan Kesan pertama]
86
TSUHA bagian 4 [Aosora Bram]
87
TSUHA bagian 5 [Kebiasaan Arthur]
88
TSUHA bagian 6
89
TSUHA bagian 7
90
TSUHA bagian 8 [Penculikan yang Salah]
91
TSUHA bagian 9
92
TSUHA Bagian 10
93
TSUHA bagian 11 [Hilangnya ingatan Arthur]
94
TSUHA Bagian 12
95
Awal dari Insiden Terbunuhnya Orang Tua Tsuha dan 80% Prajurit Shinrin bagian 1
96
Nao bagian 4 [Perubahan]
97
Nao bagian 5 [Hilang] dan Kedatangan Aosora
98
Enam tahun yang lalu [Guild Pemberantas Iblis bagian 2]
99
Enam tahun yang lalu [Arnold vs Gabriel]
100
Enam tahun yang lalu [Pemanggilan bala bantuan]
101
Enam Tahun yang Lalu [ARNOLD vs KANZA 1]
102
Enam Tahun yang Lalu [IBLIS ADALAH MUSUH]
103
TSUHA Bagian 13 [Kecemasan dan sosok menakutkan]
104
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 3]
105
Enam Tahun yang Lalu [Marsyal bagian 2]
106
Enam Tahun yang Lalu [Iblis vs Elf siapa yang menang?]
107
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 1]
108
Enam Tahun yang Lalu [Aosora bagian 1]
109
Enam Tahun yang Lalu [Masih di pertarungan]
110
Enam Tahun yang Lalu [Sudut Pandang bagian 4]
111
Enam Tahun yang Lalu [Kontrak]
112
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 2]
113
Enam Tahun yang Lalu [Nel bagian 3 - Selesai]
114
Enam Tahun Yang Lalu (Flashback - Usai)
115
Gagak Pencuri
116
Pengingat & Mimpi
117
Usaha
118
Duel
119
Azuma dan Anak Kucing
120
Kesalahpahaman kecil
121
Surat Untuk Baal
122
Kembali
123
Zack dan Siluman
124
Zack [Selesai]
125
Perjalanan ke Aosora [Persiapan]
126
Perjalanan ke Aosora [Perjalanan]
127
Perjalanan ke Aosora [Serangan]
128
Perjalanan ke Aosora [Penyelesaian]
129
Perjalanan ke Aosora [Posko Pemantauan]
130
Perjalanan ke Aosora [Selesai-Status]
131
Sarapan dan Surat
132
Keliling Aosora [Alasan memilih Tsuha dan Nao]
133
Luxe Dan Rencananya
134
Sudah Berjuang Semampunya
135
Hanya Untuk Balas Budi
136
Siapa Jati Diri Mereka
137
Makan Malam
138
Fakta Kematian Aosora
139
Aosora Alex
140
Panti Asuhan
141
Arthur dan Melia
142
Alam Bawah Sadar
143
Tsuha-gusar
144
Jawaban
145
Persiapan
146
Kebenaran Yang Terungkap
147
Hubungan dan Laporan
148
Peresmian dan Harapan
149
TITISAN
150
TAMAT
151
PENGUMUMAN UP

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!