"Hallo, apakah ini dengan keluarga nya Sarah?" tanya dokter laki-laki itu dengan meletakkan benda pipih di telinga nya.
"iya, saya kakak nya Sarah, ini dengan siapa ya?" tanya suara di sebalik telepon lagi.
"ouh syukur lah, saya dokter Agam, yang bekerja di rumah Sakit xxx, Sarah Fitria, sedang di bawa keruangan operasi, kami ingin meminta izin kepada keluarga nya untuk mengoperasikan Sarah Fitria." ujar Agam menjelaskan.
"operasi? operasi apa yah ? emang adik saya sakit apa?" tanya Adit khawatir.
"maaf terlebih dahulu, Sarah Fitria sedang hamil 7 bulan dan ia harus di lakukan operasi Caesar malam ini, kami harus menghubungi pihak keluarga untuk meminta persetujuan,sebab kami tidak bisa melakukan operasi tanpa ada nya persetujuan dari pihak keluarga terlebih dahulu." jelas Agam lagi.
"hamil? Anda jangan macam-macam yah, adik saya nggak pernah hamil, dia kuliah di kota xxx, dia anak baik-baik, dia nggak mungkin hamil di luar nikah, dia belum bersuami, dia nggak mungkin hamil." teriak Adit memekik di telinga Agam, hingga Agam menjauhkan sedikit handphone nya itu.
"maaf kan kami pak, kami hanya menjalankan kewajiban kami sebagai seorang dokter,
adik bapak sedang di tangani sekarang dan di bawa keruangan operasi, namun operasi tidak akan di lakukan selama keluarga belum menyetujui nya." lanjut Agam lagi.
" baik lah, saya akan ke sana sekarang juga, jika anda berbohong, saya tidak akan segan-segan menuntut anda atas tuduhan fitnah dan pencemaran nama baik." ujar Agam geram dengan hal tiba-tiba ini.
"iya pak, anda bisa ke sini sekarang juga, dan kami hanya memerlukan izin untuk melakukan operasi kepada Sarah, apakah Anda menyetujui nya ?" tanya Agam lagi.
"hmm, iya lakukan yang terbaik." jawab Adit pasrah.
"baik pak, akan kami usahakan yang terbaik."
"Sarah,apa yang telah kamu lakukan dek,
kenapa kamu mengecewakan kakak seperti ini, Sarah."
POV SARAH
Entah kemana aku akan di bawa, aku tak tau !
aku hanya melihat wajah Agam yang sekilas seperti wajah Alex, aku sangat merindukan Alex dan membutuhkan nya di saat-saat seperti ini.
Aku juga ingin seperti wanita yang lain nya,
memiliki seorang suami yang siap menemani saat perang wanita akan di lakukan, tapi aku malah seperti ini, aku malah menjadi orang tua tunggal pada saat anak pertama ku, lahir dan pertama kali melihat dunia, hati hancur benar-benar hancur.
Aku tak tau apa yang mereka para dokter dan suster lakukan kepada ku, rasa sakit yang aku rasakan saat melahirkan, tak sebanding rasa sakit saat di suntik beberapa kali oleh para suster, kesadaran ku pun menghilang, aku tak bisa bergerak, aku hanya bisa mematung memandang para dokter dan suster yang sibuk bekerja.
Ku lihat ekspresi Agam yang seperti khawatir terhadap ku, aku seketika nyaman melihat Agam, apa karena aku berhutang nyawa kepada Agam, atau aku sudah gila, karena Agam siap siaga menemani ku, dia juga berusaha melakukan yang terbaik untuk keselamatan ku dan bayi ku.
Tak berselang lama ku rasa operasi nya sudah selesai, aku tak mendengar suara bayi ku, entah di bawa kemana bayi kecil ku, aku tak tau, para suster pun mendorong ku menuju ruangan VIP, ku dengar hanya suara Agam yang bergema.
"dia akan siuman setelah bius nya habis"
Ternyata aku di bius,
Kenapa aku di pindahkan kesini, terus bayi ku mana ? apa terjadi sesuatu terhadap bayi ku?
bukan kah selesai melahirkan, para dokter akan memperlihatkan kepada ibu wajah imut anak nya ! terus, kemana anak ku, kenapa aku tak melihat nya, ada apa sebenarnya!
aku bingung ? aku hanya berharap tak terjadi sesuatu terhadap Putri ku, aku berharap putri ku lahir tanpa kurang satu apapun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments