Setelah sekian lama berkeliling mencari kontrakan yang lumayan murah dan berdekatan dengan kampus, akhirnya mereka pun menemukan kontrakan nya juga, kontrakan yang lumayan bagus dengan ukuran sekitar 8*10M, yang terdiri dari 1 buah kamar, 1 buah WC / kamar mandi dan sudah di lengkapi dengan dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi tersebut, ruang tamu nya juga lumayan luas sekitar 2 meteran,
lumayan buat di tempati Sarah seorang.
karena di kontrakan itu tidak tersedia kasur, selimut dan perabotan lainnya, jadi terpaksa Novi dan Adit harus ke pasar, untuk membeli kebutuhan Sarah selamat di sana.
Kontrakan Sarah berada di belakang kampus,
lebih tepatnya berada di belakang asrama universitas itu, meski di universitas itu terdapat asrama, Sarah bersikeras ingin tinggal sendiri dan hidup mandiri, ia meyakinkan kan kakak nya buat memberikan dia izin untuk tinggal di luar asrama, dengan alasan biaya yang mahal jika dia harus menetap di dalam asrama.
Sarah sudah mempersiapkan diri nya, untuk melahirkan sebelum perkuliahannya di mulai, perkiraan Sarah bakal melahirkan sekitar beberapa Minggu saat ia masuk kuliah, ia juga berniat untuk hidup super irit dan ia juga ingin bekerja paruh waktu untuk mengumpulkan tambahan biaya persalinan nya nanti.
Sarah sangat menyayangi anak yang di dalam kandungan nya ini, iya bahkan sering menghayal bisa bermain dan mencium hingga menimang anak tercinta nya itu, ia juga menjaga pola makan nya, dia takut jika terjadi sesuatu terhadap bayi nya nanti, Sarah selalu berdoa dan berharap supaya anak nya lahir dalam keadaan sehat tanpa kurang sedikit pun.
Tak berselang lama, Adit dan Novi pun sampai dengan membawakan begitu banyak pernak-pernik alat rumah tangga, Sarah sampai merasa bersalah terhadap kakak nya dan kekasih kakak nya itu, yang bersusah-payah membantu nya dan sangat antusias menyambut perkuliahan Sarah.
Karena kelelahan baik di perjalanan hingga membeli barang-barang dan menata nya, membuat Sarah dan Novi pun terlelap di dalam kamar, sedangkan Adit tidur di ruang tamu kontrakan Sarah.
****
"sayang,maaf kan kakak yah! kakak nggak bisa tinggal di sini lebih lebih lama, kakak harus pulang, kakak juga harus jualan besok,
kakak janji, kakak pasti bakal jenguk Sarah setiap bulan nya yah." ucap Adit setelah bersiap-siap untuk pulang ke rumah mereka.
"iya kak, nggak apa-apa lagian kasihan juga sama kak Novi, kak Novi pasti sangat capek dan kesusahan membantu Sarah, maaf kan Sarah ya kak !" ucap Sarah merasa bersalah.
"sudah Sarah nggak perlu minta maaf, kakak senang kok bantuin Sarah." ucap Novi tulus.
Sarah pun memeluk Novi dan Adit secara bergantian,hingga Adit dan Novi berpamitan pulang ke tempat tinggal mereka masing-masing.
"aku lapar banget ! cari makan dulu ah, sekalian cari tempat kerja, hehe." Sarah pun berjalan menyusuri jalan setapak yang berukuran 2M di depan nya itu, hingga ia sampai di depan universitas tempat nya berkuliah, terlihat sekitar beberapa meter di depan kampus terdapat beberapa warung makan, yang menjual aneka macam makanan.
Sarah pun masuk kesebuah warung dan memesan ikan bakar dengan satu piring nasi tambahan, karena saat hamil, Sarah jadi doyan makan, bahkan makan nya seperti orang kesurupan saking banyaknya, setelah beberapa menit menikmati makanan, ia pun mencoba bertanya kepada ibu penjual di warung makan itu.
"buk, boleh tanya, apa ibu membutuhkan tenaga kerja buk, seperti membantu mencuci piring atau sebagai nya ? kalau ibu butuh tenaga kerja, saya mau buk kerja di sini, kalau bisa hehe." ucap Sarah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments