Pagi yang indah pun tiba, namun tak seindah hati Sarah yang mendung saat ini. hati nya hancur, jiwa nya pasrah, membuat ia tak bersemangat untuk berangkat ke sekolah pagi ini, meskipun UN yang akan di laksanakan beberapa hari lagi.
Sarah berjalan gontai menuju ke sekolah seperti orang gila yang kehilangan akal,
pikiran nya kosong dengan mata yang bengkak.
Wanita manis ini hanya bisa pasrah dengan hidup nya, dengan kandungan yang menginjak beberapa Minggu ini, membuat ia sangat depresi memikirkan nya.
Sarah berangkat ke sekolah saat ini, dengan berjalan kaki tak tentu arah, seketika ia tersadar sebuah mobil mewah berhenti di seberang jalan nya dan berteriak kencang memanggil nama nya.
"Sarah,ayo masuk..." teriak seseorang dari dalam mobil itu, yang tak lain adalah kekasih hati nya, ayah dari anak yang ia kandung, Sarah pun pasrah dan menuruti panggilan lelaki itu untuk masuk kedalam mobil nya.
Tanpa percakapan apa pun mobil melaju dengan kecepatan tinggi, hingga sampai lah mereka di sebuah rumah di sebuah desa,
mobil pun berhenti hingga Sarah dan Alex pun keluar dari mobil tersebut.
"ayo masuk tuan..." ujar seorang wanita yang berusia sekitar 60han itu.
"ini pacar tuan, yang tuan cerita kan itu ?" tanya nya melirik seorang wanita yang bersama mantan majikan nya.
"iya bibi, ini pacar saya nama nya Sarah." jelas Alex.
"wanita yang cantik." gumam wanita itu.
"nona Sarah..." ucap wanita itu lagi sambil menggenggam tangan dingin Sarah, Sarah yang seperti mayat hidup itu hanya diam membisu dengan wajah yang pucat Pasih.
"ayo duduk dulu, bibi buat kan minum terlebih dahulu yah !" ujar wanita itu sambil berjalan kearah dapur.
" nggak usah repot-repot bibi, Alex kesini cuma mau bibi periksa kandungan Sarah aja,
mama bilang bibi bisa meriksa orang hamil." ucap Alex menatap wanita tua itu.
"iya tuan, bisa sedikit hehe." jawab wanita itu memperlihatkan gigi ompong nya.
"nona Sarah, apa nona Sarah mendengar suara saya ? nama Lilis, biasa nya di panggil bibi Lilis, saya bekas asisten rumah tangga tuan muda Alex." jelas wanita itu namun Sarah hanya diam dengan tatapan kosongnya tanpa mempedulikan wanita yang berbicara di depan nya ini.
"apa nona tidak apa-apa ?" tanya bibi lilis lagi, namun Sarah hanya diam tanpa menjawab apa pun.
"sudah berapa bulan tuan ?" tanya bibi Lilis sambil menatap mata biru tuan muda nya, karena tidak ada jawaban apapun dari Sarah, wanita itu pun terpaksa menanyakan kepada mantan majikan nya.
"kata Sarah sudah telat sekitar dua bulanan bibi." jawab Alex sambil menatap perut rata sang kekasih yang menggenakan seragam sekolah itu.
"ouh berarti sudah sekitar 8 mingguan janinnya yah! apa boleh saya cek terlebih dahulu tuan ?" tanya bibi Lilis dan hanya di jawab anggukan oleh alex.
"nona, bisa berbaring sebentar ! bibi mau pegang perut nya sebentar, bibi janji nggak sakit kok, sebentar aja yah !" Sarah hanya mengangguk dan berbaring di hadapan bibi Lilis, bibi Lilis pun menarik baju sekolah Sarah keatas, ia pun menekan-nekan kecil perut Sarah, sambil di elus-elus.
"tuan muda, nona Sarah beneran hamil tuan,"
ucap bibi lilis sambil memandang majikan nya.
"apa bibi yakin?" tanya alex masih tak percaya.
"iya tuan, nona Sarah beneran hamil." ujar bibi Lilis lagi.
"tapi bibi, saya belum siap bibi ! bisa kah bibi membantu saya mengugurkan kandungan ini ? saya mohon bibi, saya janji bakal mengabulkan keinginan bibi jika bibi bisa mengugurkan kandungan di perut Sarah ini."
ucap Alex memohon.
"maaf kan saya tuan, saya bukan dukun beranak, lagian saya juga takut tuan, anak ini tak bersalah apa-apa, saya benar-benar minta maaf tuan." tolak halus bibi Lilis.
"tadi kenapa bibi bisa tau kalau Sarah beneran hamil ? kenapa bibi nggak bisa bantuin saya buat nguggurin bayi nya. ?" ujar Alex menatap lekat kearah wanita tua itu.
"maaf kan saya tuan, saya hanya bisa mengecek hamil atau tidak nya itu saja, kalau masalah mengugurkan saya tidak bisa tuan, saya takut dosa." tolak wanita itu lagi.
Sarah yang masih terbaring pun duduk di samping sang kekasih, ia pun menatap wajah kusam sang pujaan hati, dengan air mata yang berderai penuh penyesalan, ia pun bergumam perlahan.
"kak Alex! "
"hmm" Alex pun memandang mata bengkak Sarah yang menatap nanar kearah nya.
"Sarah nggak apa-apa kok kak, kalau kak Alex tidak menginginkan bayi ini, biar Sarah saja yang merawat bayi ini, benar kata bibi, bayi ini tak bersalah, yang salah itu kita bukan anak ini, sarah bakal menjaga dan merawat bayi ini semampu Sarah, Sarah janji sama kak Alex bakal menjaga anak kita dengan baik." ucap Sarah dengan air mata yang berlinang di pelupuk mata nya, ia pun mengusap pelan perut rata nya dengan penuh penyesalan dan kasih sayang.
"sayang mama janji mama akan selalu menjaga dan menyayangi kamu nak, maaf kan mama ya nak, mama sempat ingin membunuh kamu yang masih berada di perut mama, kamu nggak salah sayang ! mama lah yang salah, maaf kan mama ya nak,
jangan pernah membenci mama ya nak." lirih Sarah dengan air mata mengalir deras.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 245 Episodes
Comments
Hendrina Reny Nelwan
sama " sehat " trus ya say 👍😘😇
2022-12-21
0