11. LARA

Malam ini Rain, Bara, Darren Dan Laskar Menginap di rumah Gio. Karena orang tuanya sedang menjaga Neneknya yang berada di rumah sakit.

"Nyokap gue bilang katanya nenek gue butuh golongan darah B". Ucap Gio

"Golongan darah Lo semua ada yang B ?" Tanya Gio

"Kenapa gak A aja?" Tanya bara

"Ck, butuhnya B bar". Ucap gio sedikit Sabar

"Tapi A kan lebih bagus daripada B Gioo". Kesal Bara

"Lo kira nilai ujian! Hajar gak nih, hajar gak? Tahan guee tahan!" Kesal Gio mencebik kan bibirnya.

"Yaudah sih gak usah nyolot. Gue kan ngasih tau yang terbaik, kalo Lo gak mau Nerima saran gue juga gak papa". Ucap laskar sedih

"Masalahnya bukan Nerima gak Nerima saran Lo ogep!" Kesal rain melihat tingkah teman ajaib nya.

Jika biasanya Gio yang sedikit bloon, saat ini justru laskar yang begitu, mungkin mereka bertukar otak, fikir Rain

"Adek Lo yang kecil udah tidur, si siapa namanya gue lupa?" Tanya Laskar lagi kepada Gio.

"Kayak nya sih udah tadi gue intip kamar nya udah gelap. Namanya bagus".

"Sebagus apasih?" Tanya Laskar lagi.

"Ck. Namanya dia tuh bagus!" Kesal Gio

"Ya gue tau nama adek Lo bagus, tapi sebagus apa gue pengen tau. Lo mah di tanyain gak nyambung banget".

"Gak tau gue pusing pokoknya pusing gue pusing banget pusing!!! Jangan ganggu gue". Ucap Gio kesal

Pffttt.. Rain dan bara yang sejak tadi menahan tawa mulai merasa pegal di area pipinya.

"Rain gue punya tebak tebakan". Girang laskar.

Perasaan Rain mulai tak enak

"Buah buah apa yang di goreng?"

"Goreng pisang". Jawab Rain.

"Jawaban nya tuh "BUAHKWAN"!!

Krik

Krik

"Tapi pisang goreng juga bener sih". Ucap laskar sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Rain gue mau"..

"Apalagi ah! Diem gak Lo diem gak!" Kesal rain Dan teman teman yang mulai menutup mulut laskar.

"Nistain aja gue terus". Sedih laskar.

"Kalo di fikir fikir nih ya, disaat gue sedih Lo semua selalu ada di dekat gue, di saat gue kesepian Lo semua juga ada, di saat gue ada masalah Lo semua juga ada di sisi gue". Ucap Sergio

"Terus Lo terharu gitu?" Tanya Darren

"Nggak, berarti Lo semua bawa sial". Kesal Sergio

Rain, bara dan laskar mulai memukul gio dengan brutal. Sementara Darren yang melihatnya hanya menggeleng kan kepala. Hanya dia yang waras disini.

Karena asik menghajar gio, tanpa sadar handphone Rain menekan tombol panggilan kepada bella. Buru buru Rain mematikan sambungan nya.

Mbel gembel

Knapa nelfon babi? Rindu yaa ciiee

*Baby

^^^Ck, typo lu ya ampun^^^

^^^Nggak, tertekan doang^^^

Mbel gembel

Kamu tertekan kenapa? Cerita ihh

^^^Nggak, tadi aku cuma tertekan^^^

Mbel gembel

Makanya cerita ihh. Kamu mah kalo ada masalah di Pendem".

Rain mulai menarik nafasnya sabar.

^^^Gue gak maksud nelfon Lo mbel gembell, handphone gue tadi di kantong, gak sengaja tertekan nomer elooo !!^^^

Mbel gembel

Oohhh.. kalo kamu tertekan cerita aja.

^^^****!! Tauk ah kesel gue sama Lo kesel!! ^^^

Mbel gembel

Rain, aku salah apasih kamu kok marah marah?

^^^Gak tau gue gak tau gak mau tau pokoknya nggak!!^^^

Mbel gembel

Yaudah kalo kamu masih tertekan, aku tau kamu kuat. Semoga Khusnul khotimah ya rain.

^^^Lo doain gue cepet mati?^^^

Mbel gembel

Eh nggak kok nggak ihh rain, emang itu buat orang meninggal ya? Maksud aku semoga sakinah mawadah warahmah ihh

^^^Itu buat orang menikah gembell.^^^

^^^Gak tau ah gue males ngomong sama Lo . Empet gue!^^^

Rain langsung mematikan handphone nya. Ada apa dengan semua orang. Batinnya kesal.

Perasaan temen temen gue gak makan odading mang oleh tapi temenan sama mereka rasanya anjim banget. Kesalnya lagi.

Si Rain kenapa mukanya kesel banget? Tanya Darren

Mana saya tau saya kan ikan. Ucap laskar tertawa ngakak.

🌼🌼🌼

Rain, Bara, Gio, Laskar dan Darren berjalan di koridor sekolah dengan Rain yang berada di depan. Suara suara sapaan dari seluruh kaum hawa hanya sekedar di angguki oleh mereka.

Kak rain cool banget ih gemes, calon gue itu

Tadi malem kak Gio bikin sg Abs nya astaga, pengen gue makan tu perut

Gue masih gak nyangka kak rain jadian sama kak Bella, ya Lo Taukan kak Rain anti banget sama kak Bella.

Semua perkataan mereka tak di hiraukan oleh rain dan kawan kawan.

"Btw rain, kayanya sekarang Lo udah mulai suka deh sama Bella?" Tanya Darren

"Jangan Ngadi Ngadi deh, ya gak mungkin lah, Lo liat aja ntar  kalo udah dua bulan Bella pasti bakal di putusin sama rain, rain kan cintanya sama naina. ya gak rain?" Ucap laskar

Rain hanya diam tak tau harus berkata apa, sejujurnya ia belum siap mengatakan bahwa ia memang sudah mencintai Bella.

Mereka pun berhenti ketika melihat Mading yang di kerumuni oleh siswa siswi.

"Minggir minggir! Liat apaan sih Lo semua?" Tanya bara dan langsung di beri jalan oleh para siswa.

Bara yang melihat langsung terkejut. "Wah gila gila rain, cewek lu jadi model sekolah coy". Ucap bara kepada rain.

Ya itu merupakan pengumuman model sekolah tahun ini.

"Ck. Ngapain sih Bella ikut ikut begituan". Kesal rain, entah mengapa ia merasa tak suka jika Bella menjadi sorotan sekolah.

"Bukan nya bagus rain? Lagian dia kan cantik banget. Ya pantes pantes aja dong". Ucap laskar

"Gatau ah". kesal rain.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Bella berjalan dengan mengangkat dagunya songong. Seperti biasa sapaan sapaan dari kaum Adam tak di gubris oleh Bella. Namun anehnya hari ini beberapa orang mengucapkan selamat kepadanya.

"Bel!!"

"Bel!!"

"Ck. Lo kok gak bilang kalo Lo daftar jadi model sekolah?" Ucap Shireen marah

Bella hanya melongo mendengar ucapan Shireen. "Gue gak pernah daftar begituan", ucapnya

Ck, ini pasti ulah ayahnya. Ya ayahnya merupakan pemilik sekolah ini.

Bella pun menuju ke lokernya, seperti biasa lokernya sudah penuh dengan berbagai jenis coklat dan surat yang entah apa isinya. Namun ini lebih banyak dari biasanya, mungkin karena pengumuman itu.

"Mbel, Lo kok gak bilang kalo daftar jadi model sekolah?"

Suara itu mengagetkan Bella, ya dia adalah Rain.

"Baby kamu ngagetin ih, Kesal Bella.

Lagian aku gak pernah daftar begituan kok, mungkin itu ulah bokap. Ck, biarin aja ihh aku gak peduli juga". Ucap Bella

"Itu apa?" Rain melihat beberapa coklat yang di pegang Bella. "kamu makan coklat sebanyak itu?" Tanya rain

"Nggak ihh rain, ini nih gatau dari siapa. Ada surat nya juga", tunjuk Bella di depan loker nya yang sudah penuh coklat dan surat berwarna pink.

Rain melotot terkejut melihat loker Bella yang di penuhi coklat.

"Lo ulang tahun?" Tanya nya

"Nggak ihh.. ini tu emg udah sering tauk, tapi biasanya cuma 5 doang dalam satu hari. Gatau ini kenapa membeludak".

Rain yang mendengar hal itu sedikit merasa cemburu, ahh tidak nyaman rasanya jika Bella memiliki fans yang begitu fanatik, Walaupun sebenarnya fans rain lebih banyak.

"Buang aja coklatnya". Ucap rain

"Ih gak boleh rain, mubadzir tauk".

"Terus mau Lo makan semua? Gak takut Lo di guna guna?"

"Ih mikir jorok kamu mah. Yaudah ntar aku kasih temen temen kamu aja daripada di buang, yaudah aku ke kelas dulu, bye baby! jangan cemberut gitu ihh". Ucap Bella yang di angguki oleh rain.

Di tengah perjalanan menuju kelas, Bella berpapasan dengan Darren, Bella tersenyum mengejek dan di balas dengan kekehan kecil oleh Darren.

"Knapa hm?" Tanya Darren

"Gak papa", jawab Bella

"Gimana kondisi Lo?" Ya saat di cafe milik Darren, Bella sempat bercerita tentang depresi nya, entah mengapa ia mempercayai Darren. Padahal ia sama sekali tak pernah menceritakan kepada siapapun. Hanya bi Ijah dan mang Ujang yang mengetahui kondisinya, bahkan ayahnya dan Shireen juga tak mengetahui nya.

Ia tak ingin memberitahu Shireen dan rain karena ia beranggapan mereka akan menjauhi nya karena takut dengan penyakit mental yang ia alami.

Darren sempat syok mengetahui hal tersebut, namun ia tak mempermasalahkan nya, ia yakin bahwa Bella adalah gadis yang kuat. Ia akan memastikan bahwa gadis kecil nya akan dalam keadaan baik baik saja. Tak jarang pula Darren mengingat kan Bella untuk selalu membawa obatnya.

Bella merasa senang dengan kehadiran Darren, ia merasa bahwa ia memiliki seorang Abang yang sangat peduli. Ya, Bella menganggap Darren sebagai abangnya sejak kejadian itu, dan Darren tidak mempermasalahkan nya.

"Gue baik baik aja". Jawab bella

"Ke kelas gih", suruh Darren sambil mengacak rambut Bella.

Bella hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

🌼🌼

Hari ini kita akan melakukan ulangan, mengingat sebentar lagi kalian akan mengikuti Ujian nasional, jadi kita harus mengejar target agar kalian memiliki waktu untuk persiapan ujian nasional. Jelas Bu Sukma

Hal itu sontak mengagetkan penghuni kelas.

Astaga gue gak paham apa apa

Ulangan mendadak anjim

Berikan aku hidayah tuhan

Sementara Shireen dan Bella terlihat santai, ulangan atau tidak mereka tetap saja tak akan belajar di rumah. Berbeda dengan Naina yang terlihat sangat antusias mengikuti ulangan.

20 menit lagi, siap tidak siap harus di kumpul.

Semua siswa mulai panik

"Baik, waktunya sudah habis!"

"Nanti ketua kelas silahkan antar jawaban teman kalian ke ruangan saya. Akan saya tunggu 10 menit".

Ketua kelas pun mengangguk kan kepalanya.

"Udah di kumpul tugasnya semua". Ucap ketua kelas

"Ck, sabar dong gue masih nomer satu ih". Kesal Bella

"Nyontek dong ren", ucap Bella kepada Shireen.

"Salah alamat Lo kalo nyontek ke gue, siap setengah soal aja udah sukur gue mah".

"Argh!" Bella frustasi. Entah mengapa ia mengalami kepanikan yang tak biasa. Ah ia lupa meminum obatnya. Nanti sehabis ini ia akan meminum nya. Batinnya

Tangan Bella mulai bergetar. Ia berjalan ke arah naina.

"Na, nyontek dong".

"Gue belum siap bel", ucap naina

"Belum siap apaan! Itu kan udah siap!

Temen siapa sih nih pelit banget!" Jerit Bella

Naina tak memperdulikan ucapan Bella

"Berani ya Lo sama gue!" Entah mengapa emosi nya mulai tidak stabil

"Siniin gak!! Siniin!" Paksa bela merebut kertas naina. Dan akhirnya

Kreekkk

Bella terkejut melihat kertas Naina yang sudah terkoyak menjadi tiga bagian. Sisi warasnya mulai kembali terkumpul, ia merasa bersalah dan tak tau harus berbuat apa, emosi nya hanya sedang tidak stabil. Batin nya

"Sorry sorry na gue gak maksud"..

"Cukup!" Bentak Naina.

"Selama ini Lo selalu bully gue, tapi tetep aja gue diem! Mentang mentang gue orang miskin seenak Lo aja jahatin gue! Gue punya salah apa sama Lo ha? Kali ini sikap Lo keterlaluan banget bel, gue heran kenapa rain mau sama orang kaya Lo! Rain gak pantes sama Lo!" Ucap Naina sadis

Naina berjalan keluar kelas dengan kondisi yang sudah di banjiri air mata. Sebenarnya masalah kertas ulangan tak terlalu ia permasalahkan. Ia hanya lepas kendali karena teringat hubungan Bella dan rain, ia kira selama ini rain menyukai nya. Entah keberanian dari mana ia memiliki tekat menghancurkan hubungan rain dan Bella.

"Semua orang tercengang melihat keberanian Naina".

Sementara Bella, kata kata Naina terngiang ngiang di kepalanya membuat tangan nya gemetar.

Rain gak pantes buat Lo!

Rain gak pantes buat lo!

Gue gak ngerti kenapa rain mau sama lo!

Bella menutup telinganya sambil berjongkok.

Semua orang melihat aneh kepada Bella. Shireen yang melihat Bella langsung memeluk nya.

"Hei? Everything Will be okay bel, kenapa Lo takut gitu? Lo takut Naina ngadu ke guru guru?"

Bella menggeleng kan kepalanya, "Gue gak papa". ucapnya pelan

Bella duduk di kursinya di bantu oleh Shireen. Perlahan lahan emosinya mulai stabil. Ia pun merasa sangat lelah.

🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼

Rain melihat postingan Ig Bella sembari tersenyum

21.999 Suka

_bellaumbrella sedang menyukai hujan ☔

11.300 comment

Gultom_ anak ayah sudah besar

Barabere jadi pacar gue aja bel hehe

Shireena_shiren duh, cakep banget temen gue ih

Darren_ jelek

Rainald Abraham my umbrella 🖤

_bellaumbrella @rainald Abraham aaaa baby ❤️❤️❤️❤️ @darren_ bodo

@shireena_shiren cakep dari kecil gue mah

Syalala @rainald Abraham aduh potek hati gue

Keju Mozzarella saya jadi sungkan mau promosi hehhe

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!