...Ternyata aku hanya kau izinkan berteduh, bukan menetap...
🌼🌼🌼
Hari ini merupakan hari terburuk bagi Bella, ia merasa sangat sangat tidak bersemangat, ia pulang lebih awal dari sekolah untuk mengistirahatkan tubuhnya, tentu saja atas izin dari guru yang bersangkutan.
Statusnya sebagai anak pemilik sekolah membuat hal itu sangat mudah. Ya, ayahnya merupakan pemilik beberapa kampus dan sekolah. Namun Bella tak perduli, meskipun ia terlihat sombong, namun pada dasarnya ia menganggap itu semua tidak penting. Untuk apa memiliki harta yang banyak namun selalu merasa sendirian? Andai kebahagiaan bisa di beli.
Ia merebahkan diri nya di atas kasur lembut bermotif ice crem. Sesak di dadanya mengingat Bahwa ia tak kan pernah memiliki Rain cukup mengiris hatinya.
"Nggak! gue gak boleh lemah! Gue bakal bahagia kalo liat Rain bahagia". Ujarnya tersenyum dengan mata berkaca-kaca.
"Apa harus gue pergi dari hidup Lo supaya Lo bahagia?" Tanya Bella dalam hatinya.
"Gue cuma gak tau gimana cara menyingkirkan rasa sakit di hati gue, gue cuma gak faham gimana caranya ngelupain Lo, gue sadar semakin gue berharap gue bakal semakin sakit". Ujar Bella menerawang.
"Neng Embell"..
"Neng"..
"Bibi boleh masuk"?
Itu adalah suara bi Ijah, pembantu yang sudah di anggap Bella sebagai ibunya sendiri. Karena cuma bi Ijah yang tetap bertahan di samping Bella di saat semua orang meninggal kan nya.
"Masuk aja bi", ujarnya menghapus cepat air matanya.
"Bibi udah masakin neng embel sayur brokoli kesukaan Embel, makan yaa ". Ucap bibi sambil mengelus Surai panjang Bella
sebenarnya hanya ada tiga orang yang memanggil nya dengan sebutan Embel. Bi Ijah, ibunya Dan sahabat kecilnya dulu, yang sudah lama pergi tanpa jejak.
"Bibi makan duluan aja ihh Bella gak laper". Ucap Bella menunduk menutupi mata sembab nya.
Begitulah sifat asli Bella, tak ada yang menyangka jika sebenarnya ia adalah gadis polos nan lugu yang menggunakan topeng pemeran antagonis. Selama ini ia memainkan peran nya dengan cukup baik.
"Gak boleh gitu atuh, nanti kalo maag nya kambuh gimana? Neng teh sedih kenapa? Gara gara Rain lagi? Lagian neng kan meni geulis pisan atuh, masih banyak yang mau sama si Eneng mah". Ucap bibi menasehati.
Bella hanya memeluk bi Ijah untuk mendapatkan ketenangan. Sampai akhirnya ia memasuki alam bawah sadar.
🌼🌼🌼
Bell sekolah mulai berdering, Bella yang melihat pintu pagar mulai di tutup segera menyalami mang Ujang supir pribadinya. Ia keluar dari mobil nya dengan terburu buru.
Ia pun mulai berlari memasuki sekolah. Ketika ia melihat Bu Sukma si guru killer mulai berjalan menuju kelasnya, ia pun mulai mempercepat lari nya agar ia masuk kelas sebelum gurunya itu. Atau ia bisa saja di usir dari kelas karna terlambat.
Ketika Bella berlari tak sadar ia menabrak seseorang yang baru saja keluar dari kelas.
"Astaga!! keras banget badan tu orang, berasa nabrak tembok gue". ujar nya kesakitan karena terjatuh.
Ia ingin mengeluarkan makian nya namun melihat siapa yang telah ia tabrak justru membuat nya gelagapan.
Gue harus apa? Minta maaf? Atau kabur gitu aja?
Kalo gue nempel Mulu sama dia kapan gue move on. Ujar Bella polos
Ya, dia adalah Rain.
"Lo gapapa? Ck, ngapain sih Lo lari lari begitu? Dasar bocah".
Bukan nya menolong, Rain malah memberikan nya kata kata pedas.
Mungkin jika Naina yang terjatuh Rain akan sangat panik, batinnya.
Bella tersenyum sekilas, lalu berdiri tegak, walaupun sejujurnya kakinya terasa sakit.
"Gapapa kok ini jatuh dikit doang, Gue buru buru soalnya". Ujar Bella menunduk tak ingin menatap wajah Rain.
Rain yang merasa aneh dengan sikap Bella pun mulai menyentuh kening Bella.
"Lo sakit? Kepentok di mana Lo jadi kalem begitu?"
Bella menepis tangan Rain yang menyentuh keningnya.
Ah jantung ku tidak aman, batin Bella gugup.
Ia pun mulai berjalan dengan kaki yang sedikit pincang.
"Astaga si bu Suk udah masuk lagi,
Argh! Sial banget gue hari ini".
Ucap bela kesal
Tok tok..
Tok tok..
Bella membuka pintu kelas dan menampilkan cengiran nya.
"Saya boleh masuk Bu?"
"Kamu terlambat 5 menit 3 detik, ujar bu Sukma galak". Keluar dari kelas saya ujarnya galak.
"Tapi kan cuma lima menit doang yaelah Bu. Abis nabrak tembok saya makanya telat, lah orang kaki saya pincang begini mana bisa jalan cepet".
"Kok jadi galak an kamu?" Ujar bu Sukma marah.
Bella yang melihat hal itu hanya menghentak hentak kan kaki nya keluar kelas.
"Embel kan cuma telat lima menit doang". Ujarnya mulai mewek.
"Lagian kalo tadi gak nabrak calon pacar gue juga pasti gak bakal telat". Ujar Bella terkekeh halu.
Ah mood nya benar benar buruk.
"Ngomong apa Lo?" Ucap seseorang dari belakang Bella.
"Astaga!" Kaget Bella
"Rain?" Ucap Bella masih terkejut.
"Siapa Embel" ? Elo?" Ujarnya heran.
Bella yang menyadari bahwa ia sempat menyebut dirinya dengan sebutan "embel" sedikit merasa malu.
"Ya kali gue se childish itu, ya ya nggak lah Rain". ujar Bella gagap.
Hampir saja lupa bahwa ia berniat menjauhi Rain.
"Yaudah gue mau ke kantin". Ujar Bella membalikkan badan.
"Bolos Lo?" Tanya Rain kepada Bella.
"Di usir gue dari kelas, gara gara nabrak Lo jadi telat kan gue! Lagian Banyak tanya banget Lo kayak monyet Dora". Ucap Bella.
sejujurnya ia tak tega bersikap seperti itu kepada Rain, Tapi ini demi hatinya agar ia tak merasa sakit lagi.
Rain yang merasa bahwa belakangan ini Bella menjauhi nya mulai marah. Tapi mengapa? Bukan kah seharusnya Rain merasa senang?
"Ck. Lo kenapa jadi sinis banget ke gue?" Tanya Rain penasaran.
"Biasa aja gue, emg begini kan gue?" Ucap Bella mulai kesal. Karna mungkin pertahanan nya akan luruh.
Tiba tiba
"Rain Lo apa apaan sih, ntar ada yang liat ih!" . Sumpah ya turunin gue! tuh Naina tuh! mampus lu keliatan! " Ujar Bella berbohong karena panik ketika Rain menggendong nya.
Rain mengerinyitkan dahinya bingung dengan ucapan Bella.
"Gue gak ada apa apa sama Naina. Karna gue yang buat kaki Lo pincang, jadi gue bakal tanggung jawab". Ujar nya membawa Bella ke UKS.
Mendengar itu membuat hati Bella berdesir.
Tentu saja Bella tak ingin mensia siakan kesempatan, ia mulai memeluk leher Rain dan mencium aroma parfum nya yang menenangkan.
Rain sontak terkejut dengan apa yang di lakukan Bella. Namun entah mengapa ia merasa sangat nyaman di posisi ini.
Lo yang mulai melangkah duluan Rain, jangan salahin gue kalo gue gak bakalan mundur. batin Bella.
Tanpa mereka sadari, ada mata yang menatap kearah mereka dengan penuh amarah.
Setelah memasuki uks Rain mulai memijat pergelangan kaki Bella.
"Bel?"
"Hm?"
"Umbrella?"
"Ck. Knapa Rain?" Sejujurnya Bella merasa sangat gugup di tatap begitu oleh Rain.
Kenapa sih? apa dia baru sadar ya kalo gue cakep. batin Bella terkekeh narsis
"Mulai sekarang lo pacar gue". Ucap Rain final tanpa bantahan yang membuat Bella terdiam kaku.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 29 Episodes
Comments