Siang itu Tya pulang dari sekolahnya, dia segera membuka pintu rumahnya dan dia melihat di dalam rumahnya sedang ada tamu.
"eeehhhh sayang kok pulang gak ngucapin salam sih main nyelonong masuk aja gak sopan tau, ini ada tamu beri salam dulu pada tamu kita nak." ujar sang ibu mengingatkan.
"iya bunda, hay tante, om selamat siang." ucap Tya sambil mencium tangan kedua tamu itu.
"iya sayang selamat siang, waahhh kamu cantik sekali ya ternyata." ucap ibu paruh baya itu pada Tya.
"Tya kamu mandi dulu ya setelah itu kamu turun dan bergabung di sana bersama kita, ada yang akan bunda dan ayah bicara kan denganmu." ucap bunda Merry.
"baik bunda" Tya pun segera bergegas menaiki tangga menuju ke kamar nya.
tak lama Tya pun terlihat sudah selesai mandi dan dengan segera Tya pun bergegas turun untuk bergabung dengan bunda, ayah dan kedua tamunya tadi.
saat Tya sampai di ruang tamu Tya sangat kaget mendapati kakak kelasnya Arya ada di sana.
sepulang sekolah Arya langsung menuju alamat yang di kirimkan oleh sang papa, Arya sudah tau tentang perjodohan nya dengan Tya karena malamnya sebelum orang tua Arya datang ke rumah Tya papa dan mamanya sudah memberitahu nya.
"hah sedang apa kak Arya ada disini? apa dia salah alamat atau?" ucap Tya bertanya-tanya dalam hati.
"ah itu anaknya sudah datang, sini nak duduk di sebelah ayah, ada yang ingin ayah dan bunda mu bicarakan denganmu" pinta sang ayah Rendy.
Tya dengan segera duduk di sebelah sang ayah, disaat semua sudah siap mendengarkan apa yang akan mereka bahas ayah Rendy pun kemudian menengok ke arah sang putri.
"Tya sayang ada yang ingin ayah sampaikan padamu, dan ayah harap kamu bisa menerima semua keputusan kita berdua ini" ucap sang ayah dengan wajah serius.
Tya hanya diam saja mendengarkan sang ayah, dia menunggu sang ayah melanjutkan kata-katanya.
"ayah dan bunda sepakat untuk menjodohkan mu dengan anak teman ayah dan dia sekarang berada di hadapan mu dia adalah Arya Wiguna" ucap ayah Rendy sambil menengok ke arah dimana Arya duduk.
Tya pun sangat sangat terkejut mendengar semua itu.
"aa apa ayah tidak salah bicara? atau mungkin Tya yang salah dengar yah? ayah mau Tya menikah? me menikah dengan kak Arya? apa ayah bercanda?" tanya Tya beruntun.
"tidak nak kamu tidak salah dengar, bunda dan ayah sudah sepakat akan menjodohkan kalian berdua" sambung bunda Merry.
"iya nak kami para orang tua ingin yang terbaik untuk kalian berdua jadi kami sepakat untuk menjodohkan kalian berdua" tambah mama Dinda orang tua dari Arya.
"tapi yah Tya kan masih sekolah dan kak Arya juga dia kan kakak kelasku yah apa kata teman-teman ku nanti??? mereka semua pasti akan membicarakan dan menertawakan ku yah" jawab Tya.
"tidak akan sayang, mereka tidak akan tau karena kalian hanya menikah KUA saja dulu sementara nanti saat kamu sudah lulus sekolah baru kami akan adakan resepsi untuk kalian" jawab papa Andra Wiguna orang tua Arya Wiguna.
Tya pun hanya diam dan tak menjawab apa-apa, tak lama Tya beranjak dari duduknya dan pergi meninggalkan semua orang yang ada disitu.
"yah bagaimana ini? sepertinya Tya keberatan dengan perjodohan ini" ucap bunda Merry.
"tenang saja bun, Tya hanya sedang kaget saja nanti juga dia membaik dengan sendirinya dan untuk masalah perjodohan ini ayah yakin Tya pasti akan setuju dia pasti akan menuruti keinginan kita" jawab ayah Rendy.
"Arya kamu tolong susul Tya ke kamar dan berikan dia penjelasan agar dia bisa mengerti" pinta ayah Rendy pada Arya.
"baik om" Arya pun bergegas naik dan menuju kamar Tya.
"tok tok tok"
"iya masuk"
Arya pun membuka pintu itu dan masuk, dia melihat ke arah tempat tidur namun kosong dan dia pun mencari Tya di balkon kamar dan benar saja Tya sedang berdiri di balkon kamarnya.
terlihat Tya sedang berdiri membelakangi Arya.
"eeheeeemmmhhh" suara deheman dari Arya.
"apa yang kamu lakukan disini?" tanya Tya pada Arya.
"aku di suruh ayah mu kesini"
"apa untuk membujukku?"
"iya, ayah mu menyuruhku untuk memintamu menerima perjodohan ini." kata Arya.
Tya pun membalikkan badannya dan kini mereka saling bertatapan.
"apa kamu setuju dengan perjodohan ini?" tanya Tya pada Arya.
"iya aku setuju karena papa dan mama ku menginginkannya" jawab Arya.
"apa alasan mereka menjodohkan kita?"
"aku tidak tau, yang jelas aku akan melakukan apapun agar kedua orang tuaku bahagia, termasuk menikah denganmu" ujar Arya.
"tapi kita kan masih sekolah" ucap Tya.
"seperti yang papaku katakan kita hanya akan menikah KUA saja setelah kita lulus nanti baru kita akan pikirkan selanjutnya." jawab Arya.
"apa kamu tidak keberatan menikah dengan ku? ya kan secara kamu adalah pria populer di sekolah, ketua OSIS pula apa kamu tidak malu jika suatu saat ada yang tau tentang status kita nanti?" Tya bertanya.
"kenapa harus malu? apakah menikah dengan mu itu suatu kesalahan?" jawab Arya.
mereka pun saling berdiam diri cukup lama memantapkan hati mereka dengan pilihan yang akan mereka ambil dan tak lama kemudian Tya pun bersuara
"oke kak aku mau menikah denganmu"
tanpa sepengetahuan Tya Arya tersenyum samar padanya.
setelah mereka selesai berdiskusi Arya dan Tya pun turun dari lantai atas dan segera menemui para orang tua mereka.
"ayah bunda Tya setuju untuk di jodohkan dengan kak Arya tapi dengan satu syarat, syaratnya jangan sampai ada yang tau dulu tentang masalah ini apa lagi teman-teman sekolahku... aku malu yah" ucap Tya.
"baiklah sayang semua sesuai keinginanmu" jawab ayah Rendy.
setelah kedua anak mereka setuju untuk di jodohkan para orang tua pun sangat bahagia, mereka pun melanjutkan acara makan bersama, mereka semua tampak bahagia tapi tidak dengan kedua calon pengantin itu, mereka berdua terlihat kikuk.
"hah apa aku salah ngambil keputusan ya? apa kak Arya beneran setuju di jodohin sama aku? ah iya dia pasti juga sama kaya aku terpaksa menerima perjodohan ini, dari mukanya sih kayanya dia sangat tertekan" ucap Tya dalam hati.
tak terasa hari pun sudah malam setelah selesai dengan semuanya orang tua Arya pun pamit untuk pulang.
"jeng aku pulang dulu ya, besok kita ketemu lagi buat ke butik nyari baju buat Arya dan Tya" ucap mama Dinda pada bunda Merry.
"iya jeng hati-hati ya"
setelah mereka berpamitan mereka pun pergi dari rumah Tya.
setelah tamu nya pergi Tya dan keluarganya masuk kembali ke dalam rumah, mereka masuk ke dalam kamar mereka masing-masing.
hay readers jangan lupa dukung karya aku ya... like dan komen ya☺️😊😊 jangan lupa mampir juga di karya aku yang lain judulnya BUKAN CINTA PERTAMA
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Miria Kader Mira
visualnya dong
2023-01-03
0
Ra2_Zel
Main nyelonong masuk saja, nggak sopan tahu!" Ibu memberi peringatan. " Ini ada tamu
2022-07-20
1
Ra2_Zel
Setiap akhir kalimat harus menggunakan tanda titik.
2022-07-20
0