Tertangkap basah

Keanu dan Jihan berjalan menuju rumah besar Kenan dan hari semakin larut.

"Kean, gerbang pasti sudah digembok. Seharusnya kita tidak perlu mampir ke tukang sate tadi."

Biasanya Jono akan mengunci semua pintu pukul dua belas malam dan sekarang sydah tepat jam dua belas malam.

"Tenang saja."

Beberapa menit kemudian, Keanu memberhentikan motornya tepat di gerbang kecil yang jauh dari basecamp keamaanan rumah itu.

Keanu mengeluarkan satu benda kecil dari sakunya. "Ini kunci cadangan rumah itu."

Jihan mengernyitkan dahi.

"Aku berteman dengan Vinza dan Kinara. Mereka adalah saudara dekat penghuni rumah ini dan aku meminta tolong pada mereka untuk ngambil kunci ini."

Bibir Jihan pun menyungging. "Dasar licik."

Keanu ikut tersenyum. Lalu, Jihan pun meninggalkan pria yang sebenarnya juga tingga di rumah itu.

Dua hari setelahnya, Keanu menunggu Jihan di taman tepat usai waktu belajar sekolah.

"Tidak langsung pulang?" tanya Jihan ketika menghampiri Keanu yang sudah duduk di taman sekolah.

Keanu menggeleng. "Aku ingin memberikan sesuatu."

Jihan ikut duduk di samping Keanu. Ia melihat kotak yang dipegang pria itu.

"Ini untukmu." Keanu memberikan kotak itu pada Jihan.

"Apa ini?"

"Buka saja."

Jihan pun membuka kotak itu. Sebuah kalung emas dengan liontin berhuruf J. Jihan mengambil benda itu dari dalam kotak.

"Ini untukku?" tanyanya yang langsung diangguki Keanu.

"Ini terlalu berlebihan, Kean."

Keanu menggeleng. "Separuh uang hasil balapan kemarin sudah aku tabung dan separuhnya lagi untuk orang-orang yang mendukungku kemarin, termasuk kamu. Aku juga sudah mentraktir teman-teman kemarin."

Ya, Jihan tahu itu. Kemarin Keanu mentraktir semua orang yang ada di kantin.

"Jangan boros, Kean! Seharusnya kamu tabung semua uangmu untuk masuk perguruan tinggi."

Keanu tersenyum. Ini yang ia suka dari Jihan. "Tenang, itu akan ada lagi nanti."

Jihan memasukkan benda itu ke dalam kotak dan memberikan lagi pada Keanu. "Aku tidak bisa menerima ini, Kean. Ini terlalu ..."

Dengan cepat Keanu mendorong lagi kotak itu ke arah Jihan. "Terimalah, ini sebagai ucapan terima kasih karena kamu mendoakanku dengan tulus."

Jihan mengernyit sambil menatap Keanu.

"Iya kan? Saat itu kamu pasti tidak lepas mendoakanku agar selamat dan menang," kata Keanu lagi.

"Vinza, Briza, dan ketiga temanmu juga mendoakanmu waktu itu. Tapi mereka cuma ditraktir dong," sahut Jihan.

"Doa mereka tidak sekuat kamu."

Jihan tersenyum. "Gombal."

Keanu tersenyum. Ingin rasanya ia mengutarakan perasaannya saat ini pada Jihan, tapi bibirnya kelu. Walau, ia suka merayu, tapi ia tidak pandai merangkai kata-kata untuk mengatakan cinta.

****

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, dan bulan pun berganti bulan. Keanu dan Jihan semakin dekat. Walau Keanu belum sekali pun mengutarakan perasaannya dan hubungan mereka belum resmi berpacaran, tapi keduanya merasa saling membutuhkan.

Jihan sudah tidak malu malu lagi pada Keanu. Gadis yang pemalu itu kini sudah bisa mengimbangi sikap Keanu yang suka bercanda, gombal, dan sedikit mesum.

Hari ini Keanu menunggu tepat di beberapa rumah setelah kediamannya sendiri. Seperti biasa, Keanu menunggu Jihan keluar dari rumah besar milik keluarganya itu.

Keanu mendengar sebuah mobil mewah keluar dari rumahnya. Ia pun melihat mobil itu dari kaca spion motornya. Perkiraan Keanu benar, mobil yang keluar itu adalah mobil sang ayah. Kebetulan hari ini, Kenan berangkat pagi-pagi sekali.

Keanu tak bisa menghindar, karena sang ayah pasti mengenali motornya. Benar saja, mobil mewah itu berhenti dan Kenan menongolkan kepalanya dari jendela itu.

“Kean, kamu ngapain?” tanya Kenan.

“Eh, Papa.” Keanu nyengir. “Ga ngapa-ngapain, Pa. Cuma lagi ngecek bannya aja. Kok agak sedikit kempes ya.” Keanu menekan-nekan motornya.

“Oh gitu. Kalau begitu jangan pakai motor itu! Pakai motor yang lain atau bawa mobil saja,” ucap Kenan.

"Ga usah, Pa. Paling nanti Keanu mampir ke bengkel buat ngisi angin.”

“Ganti kendaraanmu sekarang, dari pada kenapa-napa di jalan,” kata Kenan lagi.

“Udah, Papa jalan aja sana!” ucap Keanu. Ia juga melihat ke kaca spion ternyata Jihan keluar dari rumah itu.

“Kean,” panggil Kenan lagi.

“Udah, Papa jalan sana! pasti Papa udah telat. Keanu akan ganti motor,” ucap Keanu agar cdepat selesai dan Kenan pun cepat pergi.

“Janji ya! Kalau begitu, Papa duluan.”

Keanu pun mengangguk. Ia melihat Jihan semakin dekat ke arahnya. Lalu, mobil Kenan pun pergi.

“Kenapa, Kean? Kamu kenal sama majikan ibuku?” tanya Jihan.

“Oh, jadi bapak-bapak itu, majikan ibumu?” Kenan balik bertanya dan Jihan pun mengangguk.

“Tadi, Bapak itu hanya menanyakan jalan padaku.”

“Oh, gitu.” Jihan percaya saja.

“Iya.” Keanu pun mengangguk dan langsung meminta Jihan naik ke atas motornya. “Udah, ayo naik! Nanti kita terlambat.”

Jihan pun menurut dan langsung duduk di belakang Keanu.

Di sekolah, Audrey sudah tidak lagi seperti dulu. Ia sudah tidak terlalu mengganggu Jihan, walau terkadang usaha itu sering ia lakukan. Namun, Keanu selalu menjadi pelindung Jihan, seperti saat ini. Salah satu teman Audrey berada di belakang Jihan. Wanita itu hendak menempelkan permen karet dari mulutnya ke rambut Jihan dari belakang.

Keanu pun melihat aksi teman Audrey yang juga teman satu kelasnya. Lalu, Keanu menendang kursi hingga kursi itu mengenai lutut wanita yang hendak mengerjai Jihan.

“Ah.”

Wanita itu pun mengeluh, karena lututnya terasa sakit oleh benturan kursi itu. ia memandang lurus kursi itu dan melihat pelaku yang menendang kursi ini. Ia pun menangkap tatapan Keanu.

“Apa?” tanya Keanu tanpa suara.

Pria itu mengarahkan kedua tangannya ke matanya lalu ke mata wanita yang hendak mengerjai Jihan.

Wanita itu pun langsung merengutkan bibirnya dan berjalan kembali ke tempat duduknya. Kemudian, genk Audrey itu langsung mengarahkan pandangannya ke arah Keanu. Dan, Keanu membulatkan matanya ke arah genk yang katanya populer seantero sekolah.

****

Di rumah, Keanu juga sering sekali ke dapur. ia juga sering menggunakan teropong untuk mengarahkan ke arah Jihan yang sedang beraktifitas di taman belakang. Entah di saat Jihan olahraga ketika libur, membantu sang ibu menjemur, atau saat membantu Mang jajang memelihara taman itu. Teropong mahal yang dibelikan Hanin saat Keanu berusia sepuluh tahun itu pun berubah fungsi, karena Jihan.

“Kean, kamu sedang apa?” tanya Rasti yang langsung masuk ke kamar Keanu yang sedikit terbuka.

Keanu terkejut. Ia pun langsung mengarahkan teropong itu ke atas.

“Apa yang kamu lihat?” tanya Rasti lagi.

Ternyata Rasti sudah memperhatikan Keanu sejak spuluh menit yang lalu. Rasti bisa melihat eksresi mesum cucunya.

“Tidak melihat apa-apa, Oma. Hanya melihat langit,” jawab Keanu gugup.

“Melihat langit siang-siang apa tidak merusak mata?” tanya Rasti lagi.

Rasti memang mencurigai gerak gerik Keanu beberapa bulan terakhir ini. Ia melihat Keanu yang begitu perhatian pada Lastri, walau sebenarnya Keanu memang selalu perhatian pada seluruh pekerja di rumah ini, tapi terhadap Rasti menurutnya begitu berlebihan.

“Coba, Oma mau lihat apa yang kamu lihat.” Rasti mendekati teropong itu dan mengedarkan pandangan dengan alat itu.

Benar saja, Rasti menangkap dengan jelas tubuh Jihan yang sedang menjemur spray panjang miliknya. Rasti pun terdiam. Wanita paruh baya itu tidak memarahi Keanu dan tidak melarang apa yang cucunya lakukan. Justru, Rasti pergi begitu saja meninggalkan kamar Keanu.

Keanu pun hanya mematung. Memikirkan apa yang sedang sang Oma pikirkan.

Terpopuler

Comments

gembulers

gembulers

pasti ada udang dibalik bakwan ttg sikap Oma.kl kenan udah dijelasin dr awal

2023-01-01

0

Rahmat Uja

Rahmat Uja

Kean cerobohhhh tau ada nenek lampir😔😔😔😡

2022-10-26

0

putia salim

putia salim

makane tutup pintunya yg bener keanu,ketauan oma kan,km sedang menguntit seseorang

2022-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 Keanu Putra Adhitama
2 Jihan Prameswari
3 Wanita sekeliling Keanu
4 Awal bertemu - Flashback on
5 Awal bertemu dua
6 Terpaksa bohong
7 Ayah biologis Jihan
8 Bagai pria berkuda dengan panah dibelakang punggungnya
9 Tinggal di rumah yang sama
10 Pemandangan baru
11 Balap liar
12 Tertangkap basah
13 Aku seperti ini karenamu
14 Mimpi yang pernah menjadi kenyataan
15 Dasar playboy!
16 Terselip dendam
17 Berdansa bersama
18 Bertemu setelah delapan tahun
19 CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)
20 Diner romantis
21 Karena kamu istimewa
22 Tidak ingin berganti hari
23 Karya SkySal
24 Ketika kita bertemu lagi, aku tidak akan melepasmu
25 Bertemu ayah dan kakak kandung
26 Kita akan berjumpa lagi
27 Perang batin
28 Makan malam bersama keluarga
29 Malaikat tak bersayap
30 Kebersamaan terakhir
31 Tinggal di rumah Wiliam
32 Misi penggagalan pertama berhasil
33 Insiden diluar dugaan
34 Terjebak dalam situasi yang sama-sama rumit
35 Gio murka
36 Sengaja membuat kegaduhan
37 Fakta mengejutkan
38 Pasukan Gomes datang
39 Terkepung
40 Hutang Nyawa
41 Gio bebas
42 Terpisah
43 Saling melupakan
44 Kenan dan Wiliam berjabat tangan
45 Terlalu sombong untuk mengakui
46 Kedekatan Keanu dan Kevin
47 Bertemu kembali
48 Antara senang dan kesal
49 Hanya selingan
50 Emosi
51 Maafkan aku
52 Mengembalikan mood wanita yang sedang merajuk
53 Mulai menentang semua yang menghalangi
54 Percayalah padaku
55 Wanita bersegel
56 Pernikahan
57 Seperti buronan
58 Pengganggu
59 Pengganggu - 2
60 Jackpot dua kali lipat
61 Bingung kasih judul
62 Gawat
63 Berbeda pemikiran
64 Jihan bukan wanita pendiam
65 Sikap manis yang membuat ketergantungan
66 Penuh skandal
67 Aku percaya padamu
68 Menyelesaikan satu persatu
69 Papaku lebih menakutkan dari mafia
70 Seperti kacang yang lupa kulit
71 Jika aku harus memilih, maka aku akan memilihmu
72 Kenan murka
73 Selamat tinggal
74 Dendam yang belum hilang
75 "Ini obat apa?"
76 Hanin dan Kenan
77 Menunjukkan rasa kecewa
78 Hukuman untukmu
79 Jihan, wanita hebat
80 Satu sama
81 Dasar nakal!
82 Papa titip Keanu padamu
83 Perdebatan Kenan dan Rasti
84 Rumah baru
85 Bertemu Mark dan Fabio
86 Bukan wanita biasa
87 Banyak sekali wanita disekelilingmu
88 Menolak hukuman
89 Pergi ke Lombok
90 Panik
91 Mencari Hanin
92 Akankah bertemu?
93 Separuh jiwa yang hilang
94 Bertemu Hanin
95 Kenan sekarat
96 Kita akan seperti mereka saat tua
97 Keanu 100% anak Kenan
98 Buatkan cicit yang banyak untuk Oma
99 Hari bahagia Wiliam dan Lastri
100 "Apa yang kau lakukan dengan motor Keanu?"
101 Bercinta dengan wanita yang dicinta
102 "Apa sudah ada tanda-tanda Keanu junior di sini?"
103 Semua karena dia
104 Terharu
105 Oma kesayangan
106 Promo Karya Ridz - Wanita Malam -
107 Promo karya SkySal
108 Terima kasih, Tuhan - End
109 Bonchap 1
110 Bonchap 2
111 Bonchap 3
112 Bonchap 4
113 Bonchap 5
114 Bonchap 6
115 Bonchap 7
Episodes

Updated 115 Episodes

1
Keanu Putra Adhitama
2
Jihan Prameswari
3
Wanita sekeliling Keanu
4
Awal bertemu - Flashback on
5
Awal bertemu dua
6
Terpaksa bohong
7
Ayah biologis Jihan
8
Bagai pria berkuda dengan panah dibelakang punggungnya
9
Tinggal di rumah yang sama
10
Pemandangan baru
11
Balap liar
12
Tertangkap basah
13
Aku seperti ini karenamu
14
Mimpi yang pernah menjadi kenyataan
15
Dasar playboy!
16
Terselip dendam
17
Berdansa bersama
18
Bertemu setelah delapan tahun
19
CLBK (Cinta Lama Belum Kelar)
20
Diner romantis
21
Karena kamu istimewa
22
Tidak ingin berganti hari
23
Karya SkySal
24
Ketika kita bertemu lagi, aku tidak akan melepasmu
25
Bertemu ayah dan kakak kandung
26
Kita akan berjumpa lagi
27
Perang batin
28
Makan malam bersama keluarga
29
Malaikat tak bersayap
30
Kebersamaan terakhir
31
Tinggal di rumah Wiliam
32
Misi penggagalan pertama berhasil
33
Insiden diluar dugaan
34
Terjebak dalam situasi yang sama-sama rumit
35
Gio murka
36
Sengaja membuat kegaduhan
37
Fakta mengejutkan
38
Pasukan Gomes datang
39
Terkepung
40
Hutang Nyawa
41
Gio bebas
42
Terpisah
43
Saling melupakan
44
Kenan dan Wiliam berjabat tangan
45
Terlalu sombong untuk mengakui
46
Kedekatan Keanu dan Kevin
47
Bertemu kembali
48
Antara senang dan kesal
49
Hanya selingan
50
Emosi
51
Maafkan aku
52
Mengembalikan mood wanita yang sedang merajuk
53
Mulai menentang semua yang menghalangi
54
Percayalah padaku
55
Wanita bersegel
56
Pernikahan
57
Seperti buronan
58
Pengganggu
59
Pengganggu - 2
60
Jackpot dua kali lipat
61
Bingung kasih judul
62
Gawat
63
Berbeda pemikiran
64
Jihan bukan wanita pendiam
65
Sikap manis yang membuat ketergantungan
66
Penuh skandal
67
Aku percaya padamu
68
Menyelesaikan satu persatu
69
Papaku lebih menakutkan dari mafia
70
Seperti kacang yang lupa kulit
71
Jika aku harus memilih, maka aku akan memilihmu
72
Kenan murka
73
Selamat tinggal
74
Dendam yang belum hilang
75
"Ini obat apa?"
76
Hanin dan Kenan
77
Menunjukkan rasa kecewa
78
Hukuman untukmu
79
Jihan, wanita hebat
80
Satu sama
81
Dasar nakal!
82
Papa titip Keanu padamu
83
Perdebatan Kenan dan Rasti
84
Rumah baru
85
Bertemu Mark dan Fabio
86
Bukan wanita biasa
87
Banyak sekali wanita disekelilingmu
88
Menolak hukuman
89
Pergi ke Lombok
90
Panik
91
Mencari Hanin
92
Akankah bertemu?
93
Separuh jiwa yang hilang
94
Bertemu Hanin
95
Kenan sekarat
96
Kita akan seperti mereka saat tua
97
Keanu 100% anak Kenan
98
Buatkan cicit yang banyak untuk Oma
99
Hari bahagia Wiliam dan Lastri
100
"Apa yang kau lakukan dengan motor Keanu?"
101
Bercinta dengan wanita yang dicinta
102
"Apa sudah ada tanda-tanda Keanu junior di sini?"
103
Semua karena dia
104
Terharu
105
Oma kesayangan
106
Promo Karya Ridz - Wanita Malam -
107
Promo karya SkySal
108
Terima kasih, Tuhan - End
109
Bonchap 1
110
Bonchap 2
111
Bonchap 3
112
Bonchap 4
113
Bonchap 5
114
Bonchap 6
115
Bonchap 7

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!