Elmira terbangun dari tidur nya, melirik jam weker di atas nakas, yang sudah menunjukkan pukul setengah Tiga sore.
"Kenapa aku, tertidur begitu lama?"
Elmira berusaha untuk bangkit, sambil menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit dan perih dibagian sensitif serta beberapa bagian tubuh yang lainnya. air mata kembali lolos membasahi kedua pipi mulusnya. dia bingung harus berbuat apa untuk membongkar kejahatan Jack.
Rasa marah seketika menghujam jantungnya, dia begitu jijik saat teringat perbuatan buruk yang tanpa belas kasih merenggut paksa kehormatannya dan merendahkan dirinya dengan merekam adegan gila tersebut. rasanya Elmira ingin menghilang dari Dunia yang kejam ini.
"Aku benci.... benci kamu, laki-laki bajingan."
Elmira mengepalkan tangannya, dia berusaha keras menghapus bayangan buruk tersebut, namun selalu tidak bisa. wajah kepuasan terpancar jelas diwajahnya, saat laki-laki itu menabur benih nya dirahimnya Elmira.
"Aaaagghhh.... aaaagghhh bajingan." teriak Elmira yang tidak sanggup lagi menahan sesak di dadanya. Elmira tidak sanggup harus menanggung malu, jika seandainya orang-orang diluar sana nanti mengejeknya yang mengatakan bahwa dia gadis korban pemerkosaan.
Elmira juga teringat dengan ancaman pria brengsek itu, yang akan menyebarkan video yang memperlihatkan wajahnya, serta menghabisi kak Erlangga, keluarga satu-satunya yang dimiliki Elmira saat ini.
"Dia begitu licik memanfaatkan kelemahan ku." sehingga Elmira tidak berani melaporkan kejahatannya.
"Siapa itu?"
Elmira mempertajam pendengarannya, ketika langkah kaki seseorang sedang berjalan menuju kamar nya.
"Aku harus bersembunyi, tapi kemana? laki-laki brengsek itu pasti menemukan aku kembali."
Elmira akhirnya, hanya mampu bersembunyi di balik selimut tebal, sambil pura-pura tidur. karena dia yakin bahwa laki-laki itu pasti akan mendatangi nya kembali.
Pelayan yang bernama Jene, mengerutkan keningnya bingung, melihat gadis cantik yang masih tertidur pulas, sementara jam sudah menunjukkan waktu jam empat sore, perlahan Jene menyibak selimut Elmira dan menyentuh jidatnya dengan punggung telapak tangan. untuk memeriksa kondisi tubuhnya.
"Sudah tidak panas lagi?" bergumam pelan.
Elmira, membuka sedikit matanya, lalu mengintip di balik selimut, karena merasa yang menyentuhnya tangan hangat seorang perempuan, persis seperti belaian kasih seorang ibu.
"Siapa Anda?" Elmira langsung bangun.
Jene terlonjak kaget, karena tidak menyangka gadis itu akan bangun secara tiba-tiba.
"Aku Jane, pelayan yang ditugaskan Tuan Jack untuk merawat Anda Nona, dan panggil saja saya dengan sebutan madam Jene." menunduk hormat.
"Jadi nama laki-laki brengsek itu, Jack? kemana dia?" tanya Elmira, sambil berharap jika Jack tidak akan kembali lagi.
"Tuan Jack, sedang berada di Apartemennya sendiri. Nona, apa Nona butuh sesuatu?"
"Tidak, tinggal kan aku sendiri." sambil memegangi perutnya nya yang terasa lapar, tapi Elmira masih merasakan sedih yang teramat dalam, sehingga dia ingin menghukum dirinya sendiri.
"Sebentar Nona, saya akan mengambil makanan, untukmu." Jane berjalan cepat keluar tanpa mendengar bantahan dan penolakan dari Elmira.
"Ini Nona, biar saya bantu untuk menyuapi makan nya."
Elmira langsung memalingkan wajahnya, ingin rasanya dia menghilang atau pergi ke suatu tempat. di mana tidak akan ada orang yang menemukannya lagi. air matanya kembali membanjiri wajahnya.
Madam Jene sedikit banyak sudah mengetahui apa yang menimpa gadis malang itu, tapi dia juga tidak bisa membantu. mengingat posisi nya yang hanya seorang pelayan.
"Makan lah Nona, biar cepat sehat. apa pun masalah yang Nona hadapi, pasti akan ada jalan keluar nya." menatap iba wajah Elmira yang sembab karena kebayangkan menangis.
Perkataan madam Jane, sedikit banyak membuat Elmira merasa mendapatkan suntikan energi, dia membuka sedikit mulut nya dan mulai mengunyah pelan makanan, namun Elmira susah untuk menelan. sehingga dia meminum air putih untuk mendorong makanan yang ada dalam mulutnya.
Madam Jane terus berusaha untuk membujuk sambil menyuapi Elmira makan, hanya beberapa suap gadis itu mulai menyerah, sehingga madam Jane meletakan piring, lalu memberikan obat untuk segera diminum.
"Nona, minumlah obatmu ini."
"Terimakasih."
Elmira langsung menelan obat, dan kembali merebahkan tubuhnya yang masih terasa lelah dan sakit.
Madam Jane kembali keluar dari kamar, setelah memastikan gadis cantik itu, istrahat kembali. begitu pintu kamarnya sudah tertutup rapat, Elmira langsung menyibak selimut yang menutupi tubuhnya.
"Aku harus menemukan cara, untuk kabur dari apartemenku sendiri, aku tidak mau lagi jadi pelampiasan dendam dan budak nafsu laki-laki brengsek yang bernama Jack."
Elmira mengganti pakaian nya, dan mengunakan gamis dan hijab, serta memakai masker untuk menutupi wajahnya.
Elmira berjalan sambil mengendap-endap untuk mengelabui madam Jane, dan membuka gagang pintu secara perlahan-lahan. tanpa Elmira sadari sebuah tangan kekar hendak menarik bahunya dari belakang.
"Pick."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 138 Episodes
Comments
Srie Rahmi
lanjut,,,
2022-08-05
0
You tube channel
semangat
2022-07-30
1
You tube channel
good
2022-07-30
1