"Pa, sebenarnya ini ada apa? Kenapa saham perusahaan kita semakin hari semakin merosot? Jika begini terus kita bisa gulung tikar. Kita bisa kehilangan segalanya dan jatuh miskin!!"
Pria setengah baya itu bangkit dari kursinya lalu melemparkan beberapa dokumen yang ada diatas meja kerjanya kearah Leo. "Pa, apa-apaan kau ini?! Kenapa kau melempar semua dokumen itu padaku?!" Bentak Leo marah.
"Kenapa kau bilang?! Ini semua karena dirimu, jika saja kau tidak membuat masalah dan melakukan kebodohan, pasti hal semacam ini tidak akan terjadi!!"
"Apa maksud, Papa? Kenapa Papa malah melemparkan semua kesalahan padaku, memangnya apa yang sudah aku lakukan?!" Leo meminta penjelasan.
PLAKKK...
Tuan Wang menampar pipi Leo dengan keras. Saking kerasnya sampai membuat sudut bibirnya terkelupas dan mengeluarkan darah. Emosi Tuan Wang sudah sampai diubun-ubun.
"Lihat berita dan buka media sosial. Sebaiknya mulai besok kau tidak usah datang ke kantor lagi. Posisimu akan Papa gantikan dengan orang lain, sebaiknya bersihkan nama baik keluarga Wang yang sudah hancur karena kelakuan bejatmu!!" Tuan Wang meninggalkan Leo begitu saja.
Masalah terus berdatangan sejak kejadian tidak terduga di acara pernikahan itu. Banyak investor yang menarik sahamnya dari Wang Group. Dan hal itulah yang menyebabkan saham perusahaan terus mengalami penurunan setiap harinya secara signifikan.
Tuan Wang sungguh menyayangkan apa yang telah Leo lakukan. Padahal Jesslyn adalah calon menantu paling ideal menurutnya, tapi bisa-bisanya Leo malah mengkhianatinya dan menghamili wanita lain.
Sementara itu...
Leo yang masih belum meninggalkan ruang kerja ayahnya segera membuka media sosialnya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Leo benar-benar penasaran setengah mati. Dan sejak dia masih kecil, belum pernah Leo melihat ayahnya sampai semarah itu.
"Sial!! Jadi berita ini yang menjadi biang keroknya. Gadis itu!! Jesslyn, aku pasti akan membuat perhitungan denganmu!!"
-
-
"HACHU!!"
Jesslyn tiba-tiba saja bersin, padahal cuaca hari ini lumayan terik dan dia juga tidak sedang flu apalagi demam. Hal semacam itu biasanya terjadi karena ada orang yang sedang membicarakannya.
"Kau sakit?" Jesslyn menoleh dan mendapati Luis menghampirinya. Pria itu duduk di kursi rodanya.
Jesslyn menggeleng. "Tidak, aku tidak apa-apa. Dan aku baik-baik saja," jawabnya meyakinkan. Karena memang dirinya baik-baik saja, tidak flu juga tidak demam.
"Tapi kenapa kau bersin?" Tanya Luis.
Jesslyn mengangkat bahunya. "Mana aku tahu. Mungkin saja ada orang gila yang sedang membicarakan ku. Tapi tumben kau ada di rumah jam segini, apa tidak ke kantor?" Jesslyn balik bertanya.
"Aku ini bebas. Tidak perlu setiap hari harus datang ke kantor. Karena aku masih bisa bekerja dari rumah." Jawabnya. Jesslyn mengangguk paham.
Luis adalah pemegang saham terbesar di perusahaan, ditambah lagi dia memiliki seorang asisten yang teramat sangat bisa diandalkan seperti Kris, jadi wajar jika dia suka bersikap seenaknya. Tapi hal tersebut tentu saja tidak berlaku bagi orang lain, termasuk Kris.
"Apa kau sudah melihat berita hari ini?"
Jesslyn menggeleng. "Berita? Memangnya berita apa? Aku belum sempat membuka ponselku apalagi menonton televisi dari pagi. Gara-gara kebanyakan makan pedas semalam, sekarang aku malah kena karmanya." Jawab Jesslyn sambil memegangi perutnya yang terasa mulas.
Kemudian Luis menyerahkan sebuah tablet pada Jesslyn. Benar sekali dugaannya, jika gadis itu memang belum melihat berita yang sedang memanas hari ini.
Jesslyn yang penasaran pun langsung membaca artikel yang Luis tunjukkan itu. Matanya membulat dan sudut bibirnya terangkat naik. "HAHAHA!!" Tawa Jesslyn pun pecah setelah membaca artikel tersebut.
"Ini yang aku tunggu-tunggu, satu sampah telah teratasi dan tinggal satu sampah lagi. Tapi, Lu. Bagaimana ceritanya berita ini bisa naik ke media. Mungkinkah pada saat itu ada yang merekamnya lalu mempostingnya di media sosial?"
Luis menggeleng. "Aku rasa tidak, keluarga Wang bukanlah keluarga sembarangan. Orang akan berpikir dua kali untuk mencari masalah dengan mereka. Dan hanya orang-orang tertentu yang bisa melakukannya, mereka yang kekuasaannya lebih tinggi dari keluarga tersebut!!" Jelas Luis.
"Orang-orang tertentu yang kekuasaannya lebih tinggi dari mereka?! Tunggu dulu!!!" Kedua mata Jesslyn membulat sempurna setelah dia berhasil menebak siapa keluarga yang Luis maksud. "Jadi kau yang melakukannya?!" Serunya tak percaya.
"Hn," Luis mengangguk.
"Aku sudah menebaknya. Memangnya siapa yang bisa melakukannya kecuali dirimu?! Kau memang yang terbaik. Dan sebagai ucapan terimakasih, aku akan memasak makanan lezat untukmu malam ini. Dan sekarang aku akan keluar sebentar untuk berbelanja," Jesslyn terlihat begitu bersemangat. Hatinya sangat gembira.
"Tunggu, Jess," Luis menahan pergelangan tangan Jesslyn ketika gadis itu hendak melewatinya. "Aku akan pergi denganmu!!"
Jesslyn mengangguk setuju. "Baiklah,"
.
.
Jesslyn berkeliling pusat perbelanjaan dengan di temani oleh Luis. Bukan sebagai CEO Qin Empire. Tapi sebagai pemuda biasa dan sederhana. Tidak ada pakaian formal yang melekat ditubuhnya, Luis memakai pakaian kasual seperti yang dia pakai malam itu.
Luis tampak begitu tampan dalam balutan t-shirt lengan pendek yang dibalut Leather Vest hitam dan jeans panjang berwarna hitam pula. Wajah tampannya yang tidak terhalangi oleh apapun, kecuali poni rambutnya membuatnya tampak begitu sempurna.
Laki-laki itu memiliki sepasang bola mata yang sangat dingin dan indah, rahang yang tegas, hidung mancung dan bibir Kiss Able, meskipun bekas luka tampak jelas di bibir bawahnya namun hal itu tak sedikit pun mengurangi ketampanannya.
Luis berjalan tenang disamping Jesslyn yang sedang memilih sayur-sayuran segar. "Jangan masukkan buncis, aku tidak suka!!" Luis menahan tangan Jesslyn ketika gadis itu hendak memasukkan buncis ke dalam troli.
"Hah!! Jadi kau tidak suka buncis?" Jesslyn menatap tak percaya.
Luis mengangguk. "Aku sangat benci sayuran satu itu. Jadi ganti dengan yang lain saja. Misalnya wortel, brokoli, jagung dan timun," jawabnya.
Jesslyn menggeleng. "Jangan masukkan timun dalam daftar belanja kita, karena aku tidak suka!!" Dia berkata tegas.
Luis memicingkan matanya. "Kenapa? Padahal timun sangat segar, kenapa kau malah tidak suka?" Dia menatap Jesslyn dengan heran.
Jesslyn mengangkat bahunya. "Entah, pokoknya tidak suka ya tidak suka. Jangan tanya kenapa dan mengapa. Karena aku sendiri tidak tau alasannya,"
Luis mendengus geli. Satu hal lagi hal unik yang dia temukan pada istri kontraknya ini tapi tidak pada wanita lain, yakni dia yang sangat membenci timun. Parahnya lagi Jesslyn tidak tau alasan pastinya kenapa dia sampai membenci mentimun.
Tiba-tiba Jesslyn terpikir sesuatu. Dia mendekati Luis lalu menuntun tangan pria itu untuk memegang troli tersebut. Kemudian Jesslyn menyisihkan semua barang yang ada di dalam troli tersebut.
Kedua mata Luis membulat ketika Jesslyn masuk ke dalam troli tersebut. "Jangan menatapku seperti itu!! Ini adalah hal yang sangat lumrah dan biasa, ayo kita lanjut belanja. Jalan!!!!" Serunya heboh.
Luis mendengus geli. Dia menggelengkan kepala dengan tingkah istrinya ini. "Dasar bocah!!" Cibir Luis, tapi dia tetap menurutinya. Dan lagi-lagi Jesslyn mengajarinya sebuah hal tak biasa yang belum pernah Luis lakukan sebelumnya. Dan ternyata sangat menyenangkan.
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Ratu Kalinyamat
bisbesar srh dirong troly belanjaan ya hahahaaa emg dsr jesylin bsa bget ngerubah tingkah lakunya tuan luis /Heart//Heart//Heart//Cleaver//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
2023-12-25
0
Bu Neng
asal kan kau bahagia Jes...😂
2023-11-13
1
Maryam Maryam
jessly. kaya anak kecil. berbahialah
2023-10-11
0