"Memangnya kelakuanku seperti apa yang harus diketahui oleh Luis?" Seru seseorang dari belakang.
Sontak Anna menoleh. Matanya membelalak melihat siapa yang sedang berdiri diambang pintu kamar Luis sambil bersidekap dada. Sudut bibirnya tertarik ke atas. Seringai tampak menghiasi wajah cantiknya.
"Kau!! Bagaimana bisa kau ada di rumah?!" Tanya Anna kebingungan.
"Memangnya aku pergi kemana? Dari pagi aku memang tidak pergi kemana-mana." Jawab Jesslyn, dia pura-pura bingung dengan pertanyaan Anna.
Anna mengeluarkan ponselnya untuk memastikan orang yang ada di dalam foto itu Jesslyn atau bukan. Anna kemudian membandingkannya, dia tidak mungkin salah mengenali orang. Orang yang dia lihat tadi sangat mirip dengan Jesslyn, tapi anehnya kenapa perempuan itu malah ada di rumah.
"Sebenarnya apa yang ingin kau perlihatkan padaku?! Memangnya perilaku Jesslyn seperti apa yang harus aku ketahui?" Setelah cukup lama diam, akhirnya Luis membuka suara.
Anna menggeleng. "Tidak ada, aku ke kamar dulu." Ucapnya dan pergi begitu saja.
"Anna, tunggu!!" Langkah Anna terhenti oleh seruan keras Luis. "Mulai malam ini dan seterusnya. Kamar utama akan ku tempati bersama Jesslyn, kau bisa pindah ke kamar lain. Pelayan akan membantumu mengemasi barang,"
Anna mengepalkan tangannya. Apakah posisinya sebagai Nyonya besar benar-benar sudah berakhir?! Bahkan Luis mengusirnya dari kamar utama karena dia ingin tidur satu kamar dengan istri mudanya. Antara kesal, marah dan kecewa. Tanpa mengatakan apapun, Anna pergi begitu saja.
"Kenapa kau hanya berdiri saja, segera perintahkan pelayanmu untuk memindahkan semua barang-barangmu ke kamar utama. Dan kali ini aku tidak ingin mendengar penolakan atau alasan apapun lagi!!"
Keputusan Luis sudah final. Dan Jesslyn tidak memiliki pilihan untuk menolaknya. Kemudian dia meminta Mia untuk memindahkan semua barang-barangnya ke kamar Luis. Dan tiba-tiba Jesslyn teringat pada kejadian kemarin malam, dimana saat Luis yang memeluknya sampai pagi.
Muncul rona merah dikedua pipi Jesslyn, satu kamar dengan Luis. Apa itu artinya mereka akan satu ranjang juga?! Dan apa kabar dengan jantung Jesslyn, apakah jantungnya akan tetap baik-baik saja sampai kontrak nikah itu berakhir?! Entahlah, Jesslyn sendiri tidak tau.
-
"Sedang apa kalian disini?"
Elisa menatap tidak suka pada dua pemuda yang sedang berbaring di ranjangnya. Siapa lagi mereka berdua jika bukan si kembar Rio dan Marcell. Bukan rahasia lagi jika Elisa sangat membenci kedua pemuda itu.
"Nenek, kau sudah pulang. Kami menunggu dari tadi. Nenek, beri kami uang dong. Kami ingin jalan-jalan tapi mobil kami tidak ada bensinnya. Ditambah lagi uang jajan kami yang semakin menipis."
"Cih, siapa kalian berdua. Minta uang padaku, minta saja pada Paman kalian yang kaya itu. Aku tidak ada uang!! Sebaiknya turun dan keluar dari kamarku, aku mau istirahat!!"
"Oh, jadi Nenek mau kami menunjukkan foto-foto ini pada Kakek Bram? Jika kami menjualnya pada Kakek, pasti dia akan membelinya dengan harga yang sangat tinggi. Apalagi ini adalah tentang foto perselingkuhan istrinya!!"
Kedua mata Elisa sontak membelalak setelah melihat foto yang Marcell tunjukkan padanya. Dia bingung dari mana kedua pemuda ini mendapatkan foto-foto saat ia bersama kekasih gelapnya di h*tel. Dan akan menjadi masalah besar jika Bram sampai melihatnya. Bisa-bisa Bram menggant*ngnya hidup-hidup.
"Berapa banyak uang yang kalian butuhkan?"
"Hehehe, begitu dong. Kenapa tidak dari tadi saja. Oya, Nenek. Kau tenang saja, kami tidak akan merugikanmu kok. Selama kau mau bekerja sama, kami berani menjamin jika foto-foto ini akan aman." Tutur Rio meyakinkan.
"Tidak banyak kok, Nek. Hanya sekitar 50 juta won." Ucap Marcell dan membuat mata Elisa membelalak.
"Apa?! 50 juta won?! Kalian gila, apa kalian sengaja ingin memerasku?!" Bentak Elisa marah.
"Jika kami menjualnya pada Kakek Bram, dia pasti bersedia membayar dua kali lipat. Kalau Nenek keberatan sih tidak apa-apa, kami tidak akan memaksa. Cell, ayo." Rio mengangguk. Keduanya meninggalkan kamar Elisa.
Tak ingin dihabisi oleh Bram. Akhirnya Elisa memberikan uang itu pada Marcell dan Rio. 50 juta won tentu tidak seberapa dibandingkan dengan ny*wanya yang berharga. Yang paling penting Elisa sudah mendapatkan foto-foto itu untuk segera dimusnahkan.
.
.
"Kakek Bram!!"
"Ya Tuhan!!" Bram terlonjak kaget karena kemunculan si kembar yang tiba-tiba. "Sialan!! Apa kalian berdua ingin membuatku terkena serangan jantung dadakan, hah!!" Bentak Bram marah.
Setelah dari Elisa. Mereka berencana mendapatkan keuntungan juga dari Bram. Bukan Marcell dan Rio namanya jika tidak bisa membuat orang lain menyerah dan pasrah.
"Beri kami uang dong." Pinta Rio.
"Uang apa? Aku tidak ada uang!!" Jawabnya ketus.
"Oh, jadi Kakek ingin foto ini sampai ke tangan nenek Elisa ya?" Marcell menunjukkan beberapa foto Bram yang sedang bersama seorang wanita di klub malam.
Sontak kedua mata Bram membelalak saking kagetnya. Dia berniat merebut ponsel itu dari tangan Marcell, tapi tidak berhasil. "Kami pastikan jika foto-foto ini akan sampai ketengan Nenek Elisa dalam hitungan detik saja. Kecuali jika Kakek mau memberikan uang pada kami, itung-itung uang tutup mulut."
"Berapa banyak uang yang kalian butuhkan?"
"Tidak banyak, hanya 100 juta won."
"Baiklah, sekarang juga akan ku transfer, tapi cepat hapus foto-foto itu." Pinta Bram.
Bram tidak ingin mengambil resiko. Bukan tidak mungkin Elisa akan memotong burungnya jika dia sampai melihat foto-foto tersebut. Dan bodohnya ia dan Elisa sama-sama telah diperalat oleh si kembar. Dan mereka malah mendapatkan keuntungan ganda.
-
-
Luis memicingkan matanya melihat Jesslyn keluar dari kamar mandi dengan gaun panjang yang menutup dada sampai mata kakinya.
Gaun itu berlengan panjang dan memiliki tali yang bisa ditarik di bagian bawahnya. Dan dapat dipastikan gaun tidur itu tidak akan tersingkap ke atas ketika pemakainya sedang tertidur pulas.
Laki-laki itu mendengus geli. Tanpa Jesslyn menjelaskan pun, tentu saja Luis sudah tau apa alasan perempuan itu memakai gaun tidur yang bisa dibilang tidak masuk akal tersebut.
"Perlindunganmu terlalu berlebihan, Nona. Kau tenang saja, aku tidak mungkin melakukan sesuatu yang tidak-tidak padamu. Aku tidak akan menghancurkan masa depanmu dengan mengambil mahkota paling berharga yang kau miliki."
"Apa jaminannya?"
"Nyawaku!! Kau bisa langsung membunuhku jika aku sampai melakukannya padamu." Jawab Luis dengan tegas.
"Jangan main-main dengan nyawa. Dan sebaiknya jangan salah paham dengan pakaian yang aku pakai, kau tidak tau seperti apa tingkahku saat tidur. Aku tidak ingin membuat malu diriku sendiri karena keburukanku saat sedang tidur!!" Tutur Jesslyn.
Luis menggeleng. "Aku tau bukan itu alasanmu yang sebenarnya. Aku tidak bodoh, Jesslyn. Dan aku sadar betul dengan posisi kita saat ini. Pernikahan kita hanya sebatas kontrak, yang akan berakhir ketika kontraknya habis. Masa depanmu masih panjang, dan aku tidak akan menghancurkannya!! Jadi kau tidak perlu cemas, tidurlah ini sudah larut malam." Luis membaringkan tubuhnya dengan posisi memunggungi.
Jesslyn menatap punggung Luis dengan tatapan yang tak bisa dijelaskan. Dia terlihat marah, mungkin dia tersinggung? Sebenarnya Jesslyn tidak memiliki maksud apa-apa. Sebelumnya dia tidak pernah tidur satu ranjang dengan pria. Jadi wajar jika dia bersikap sedikit waspada.
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Ratu Kalinyamat
malu tpi mau si pke acara. waspada ya. klo udh suka sm suka. knp hrs ditunda. toh udh nikah udh sah .../Heart//Heart//Heart//Heart//Rose//Rose//Rose//Rose//Doubt//Doubt/
2023-12-25
0
Bu Neng
😅😅😅 entar bangun juga udah saling peluk. .. sekarang aja kaya gitu...sok so an saling membentengi diri....😂😂
2023-11-13
0
Maryam Maryam
lois udah sah. ambil hak mu
2023-10-11
0