"PAMAN!!"
Tubuh Luis terhuyung kebelakang karena Rio yang menerjang tubuhnya dengan tiba-tiba. Luis yang merasa tidak nyaman segera mendorong tubuh pemuda itu hingga pelukan itu terlepas.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanya Luis datar dengan alis saling bertautan.
"Aiggoo.. Paman, apakah begini caramu menyambut kedatangan keponakanmu yang tampan dan imut ini. Tiga tahun kita tidak bertemu, apa kau tidak merindukan kami?" Ujar Marcell melayangkan protes Luis.
Luis hanya memutar matanya jengah. "Lalu kau ingin aku bersikap seperti apa?" Ucap Luis membuat senyum Marcell dan Rio merekah lebar.
"Seharusnya kau bersikap hangat pada kami, Paman. Aku kasih contoh ya, keponakanku tersayang yang paling tampan, memangnya kapan kalian tiba? Kenapa tidak menghubungi Paman terlebih dulu, kemarilah biarkan Paman memeluk kalian?"
Rasanya Luis ingin menyumpal mulut Marcell yang sok manis itu. Sedangkan Rio malah terkikik geli, membayangkan bagaimana jika Luis yang dingin dan kaku tiba-tiba berbicara dengan gaya Marcell yang sok manis tapi jatuhnya malah menggelikan,
"Maaf, bisakah kalian bertiga berikan sedikit jalan untukku?" Tegur Jesslyn dan membuat perdebatan kecil antara Paman dan keponakan itu berkahir detik itu juga.
Ketiganya pun menoleh pada Jesslyn, mata Rio dan Marcell membulat melihat pemandangan indah di hadapannya. "Ya Tuhan!! Si...siapa dia Paman? Cantik sekali?" Keduanya memekik sekencang-kencangnya.
Mereka berdua terpaku pada sosok Jesslyn yang notabenenya adalah istri kedua Luis yang sudah pasti Bibi mereka. Kedua pemuda itu menatap Jesslyn tanpa berkedip, sosok itu begitu anggun dan elegan.
"Jess, kenalkan mereka berdua adalah keponakanku! Rio dan Marcell," Luis memperkenalkan kedua keponakannya pada Jesslyn.
"Hai, Nona cantik salam kenal, perkenalkan aku Rio, dan ini adalah saudara kembarku, Marcell. Dan kami hanya berbeda 10 menit saja!" Jesslyn tersenyum lembut kemudian menerima uluran tangan Rio.
"Aku Jesslyn, Bibi kalian. Istri kedua dari paman kalian ini," Jesslyn memperkenalkan dirinya pada Rio dan Marcell.
"Oh, istri kedua Paman." Rio dan Marcell mangut-mangut mengerti. Sepertinya mereka belum sadar dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Luis. Namun beberapa detik berikutnya kedua mata mereka membelalak sempurna. "WHAT?! ISTRI KEDUA?!" Mereka memekik sekencang-kencangnya.
Pengakuan Luis sungguh mengejutkan. Dan mereka yang baru saja kembali dari luar negeri langsung di sambut dengan kabar menggembirakan seperti ini. "Huaaa, sungguh Nona cantik ini istri Paman?" Rio memastikan. Luis mengangguk. "Paman serius kan?!" Sekali lagi dia memastikan.
"Dua rius malah," jawab Luis menimpali.
"Hahaha...!!! Paman kau sangat hebat, bisa mendapatkan istri secantik ini. Jujur saja kami tidak pernah suka pada nenek sihir itu. Apalagi Nona ini terlihat sangat asik orangnya." Ujar Marcell panjang lebar.
"Jangan sembarang panggil lagi. Panggil aku, Bibi." Jesslyn menyela perbincangan Paman dan keponakan tersebut.
"Hahaha... Oke, Bibi." Jawab keduanya dengan kompak.
Disaat mereka berempat sedang asik mengobrol. Tiba-tiba Anna datang dan menginterupsi obrolan mereka. "Bagus ya, kalian menyuruhku membawa koper-koper yang berat itu ke kamar. Dan disini kalian malah asik mengobrol. Kenapa tidak menyuruh dia saja?!" Teriak Anna sambil menunjuk Jesslyn.
Jesslyn melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap wanita itu dengan tatapan meremehkan. "Karena aku adalah Nyonya di rumah ini. Jadi mana mungkin mereka akan menyuruhku untuk mengangkat koper. Jika kau tidak mau tidak usah diangkat, kenapa hal kecil begitu harus dipermasalahkan?!" Jesslyn mengembalikan kata-kata Anna.
"Kau~" dia menunjuk Jesslyn sambil menunjuk gadis itu tepat di depan mukanya. Lalu Anna menghampiri Luis. "Lihat apa yang dilakukan oleh istri mudamu itu. Sekali hari tingkahnya semakin menjadi saja. Kenapa kau hanya diam tanpa menegurnya, kau harus bersikap adil pada kedua istrimu!!"
"Cukup, Anna!! Kau jangan membesar-besarkan masalah. Kalau kau tidak suka lebih baik diam saja."
"Kenapa kau jadi seperti ini, Lu?! Sebenarnya guna-guna apa yang wanita ****** ini pakai untuk memikatmu?! Aku istri pertamamu, tapi kenapa kau malah lebih menyayangi istri keduamu. Ingat, saat kau terbaring di rumah sakit siapa yang merawatmu dan menjagamu siang malam?! Apa semua itu tidak artinya lagi bagimu?"
Anna mulai berurai air mata. Bukannya menghampiri istrinya lalu memeluknya dan menenangkannya. Luis malah hanya menatapnya datar. Anna pikir dia sangat bodoh, Luis tau betul apa yang wanita itu lakukan ketika dia berada di rumah sakit.
Karena pada saat itu Luis tidak benar-benar koma, melainkan hanya pura-pura koma. Luis mendapatkan laporan dari Kris jika istrinya itu bermain belakang dengan kakak sepupunya. Awalnya dia tidak percaya, sampai Kris menunjukkan foto ketika mereka sedang bercumbu mesra.
Kemudian Luis pura-pura koma untuk mengetahui apa saja yang dilakukan Anna dibelakangnya. Selama dia koma, tidak sekalipun Anna datang menjenguknya apalagi merawatnya. Anna menyewa seorang perawat untuk merawat dirinya. Dan Anna pikir Luis tidak mengetahui itu semua.
"Kalau begitu sebaiknya ceraikan aku!! Aku tidak sudi jika harus dimadu seperti ini, apalagi kau tidak bisa adil pada kedua istrimu!!"
Luis menyeringai dingin. "Cerai, kau ingin cerai dariku?! Apa kau sudah memikirkannya baik-baik? Tapi kau tenang saja, aku pasti akan mengabulkannya," jawab Luis dengan seringai yang sama.
"Kau keterlaluan!!" Anna masuk ke dalam kamar lalu menguncinya dari dalam. Padahal dia hanya asal bicara saja, tapi Luis menanggapinya dengan sangat serius. Apa Luis benar-benar ingin menceraikannya?!
-
-
Jesslyn menoleh dan menatap pria yang berbaring di tempat tidurnya. Untuk sementara, Luis tidak bisa kembali ke kamarnya.
Bukan tidak bisa sebenarnya, karena Luis memiliki kunci cadangannya. Dia hanya tidak ingin melihat muka Anna. Itulah kenapa Luis memilih pergi ke kamar Jesslyn. Karena mengobrol dengan istri kontraknya itu justru membuatnya merasa tenang.
"Apa malam ini kau tidak ingin kembali ke kamarmu?"
Luis menggeleng. "Selama wanita ular itu ada di sana. Aku tidak sudi kembali ke kamar itu." Jawab Luis tanpa membuka matanya yang terpejam.
"Disini hanya ada kita berdua. Kenapa kau tidak melepaskan perban itu dari wajahmu?" Mata kanan Luis lalu terbuka dan mengunci sepasang mutiara Hazel yang sangat teduh itu.
"Kenapa? Apa kau tidak suka melihatku seperti ini?" Jesslyn menggeleng. Dia bangkit dari samping Luis lalu berjalan ke jendela kamar lalu membukanya.
"Aku tau kau pasti tidak nyaman terus berpura-pura seperti ini. Ada kalanya kau ingin menjadi dirimu sendiri. Selama ini kau hidup dalam kepalsuan dan berpura-pura menjadi orang lain. Jika kau malu karena aku ada disini, anggap saja aku seekor kupu-kupu yang numpang berteduh karena diluar terlalu terik." Ujar Jesslyn panjang lebar.
Luis bangkit dari berbaringnya lalu menghampiri Jesslyn yang sedang tersenyum lebar padanya. Tanpa mengatakan apapun. Luis menarik tengkuk Jesslyn dan menciumnya. Membuat kedua mata gadis itu membelalak saking kagetnya, Luis menciumnya, tepat di bibirnya....
-
-
Bersambung.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 293 Episodes
Comments
Ratu Kalinyamat
hmmm lm lm lios jatuh cintrong br ran dech ../Heart//Heart//Heart/ jeslyn
2023-12-25
1
Wirda Lubis
lanjut.
2023-12-10
0
Dewi Zahra
aku suka
2023-08-21
1