Seorang gadis muda cantik berambut emas, tidur dengan gelisah. Bola matanya berputar-putar saat terpejam. Kepalanya menggeleng ke kiri dan kanan dengan sangat gelisah.
Dia melihat sebuah bayangan samar yang bertahun-tahun ini tak pernah bisa dikenalinya. Bayangan yang seperti kabut pagi menjelang siang. Lenyap bersama munculnya matahari.
"Ibu... ibu....!" teriaknya keras.
Dia terbangun dengan peluh membanjir membasahi tubuhnya. Matanya terbuka lebar penuh kemarahan.
Mimpi yang selalu sama, yang menghantuinya nyaris setiap malam. Membuatnya makin menderita dan marah setiap terbangun. Mimpi yang terus menghidupi dendamnya atas kematian ibunya yang tragis.
Kala itu, dia masih terlalu kecil untuk memahami semua yang terjadi. Yang dia tau, ibunya terbunuh di rumah, dan menghembuskan nafas terakhir dalam pelukannya. Dan ayahnya menghilang tak tentu rimbanya.
"Aku akan membalaskan dendammu, ibu.... Aku akan mencari siapapun yang membuat keluarga kita hancur!" bisiknya penuh tekad.
Bukan tanpa alasan dia menerima tawaran menjadi agen rahasia. Dia punya tujuannya sendiri. Mengungkapkan misteri kematian ibunya. Dan mencari keberadaan ayahnya. Entah masih hidup ataupun sudah mati. Dia harus mengetahui kebenarannya. Agar dapat berdamai dengan diri sendiri dan masa lalunya yang menyedihkan!
Ana bangkit dari tempat tidurnya. Bias matahari menerobos masuk dari tirai jendela di ruang duduk, di lantai bawah.
Diliriknya jam mungil di meja nakas. Jarum di jam itu masih menunjukkan pukul 7 lewat seperempat. Tapi matanya sudah tak dapat diajak tidur lagi.
"Meoooonggg...."
Suara halus lembut Mimi, kucing angora putih telah menggugah kesadarannya.
"Selamat pagiii sayang.... Apa kau merindukanku?" sapanya penuh senyum, sambil mengelus-elus bulu halus di kepala kucing gendut itu.
"Meoooonggg....."
Mimi menempelkan tubuhnya ke tangan Anastasia dan menggosok-gosokkan kepalanya dengan manja.
"Mari turun. Kau pasti sudah lapar."
Ana menuruni kamar mezzaninnya dengan langkah ringan. Mimi mengikutinya dengan lincah. Melompati tangga demi tangga. Bulunya yang putih bersih dan sehat lebat, membuat tampilannya makin bulat. Wajah imut dan mata hitamnya yang polos, membuat siapapun yang melihat jadi merasa sangat gemas.
Ana langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia tak sempat mandi tadi malam. Jangan mengharapkan dia akan berlama-lama di dalam sana. Dia tak menyukai kegiatan berendam yang menurutnya membuang-buang waktu tak berguna.
7 menit lemudian, pintu kamar mandi dibuka. Harum aroma lilac dari sabun mandinya, menguar ke seluruh rumah mungil itu.
Sesosok tubuh indah berbalut kimono mandi, melenggang santai keluar. Masih terlihat butir-butir air menempel di leher dan tengkuknya. Sebuah handuk digulung berputar di atas kepalanya. Menyembunyikan rambut panjangnya yang indah.
Ana langsung menuju dapur. Membuka kulkas dan memilih-milih apa yang ingin dimakannya untuk sarapan pagi ini.
"Ahh, masih ada quichee bayam beku yang penuh taburan keju parmesan!" serunya gembira. Senyumnya mengembang.
Dibukanya plastik wrap kemasan itu. Meletakkan isinya pada piring tahan panas. Kemudian menghangatkannya di dalam microwave.
Sambil menunggu, Ana membuka rak pantry di atas dapur. Mengeluarkan sekotak makanan milik Mimi.
Ting!
Bunyi halus microwave terdengar. Makanannya telah siap. Tapi dia tak segera mengeluarkannya.
Dibukanya lagi kulkas dan mengeluarkan sebotol susu segar. Menuangnya pada mangkuk keramik khusus.
Ana membawa mangkuk susu dingin itu ke microwave. Dia mengeluarkan piring quichee dan memasukkan mangkuk susu dingin. Lalu menutup kembali pintu microwave.
Diangkatnya piring makan dan sebotol sari jeruk ke meja makan. Masih ada buah apel, jeruk dan pisang di situ. Tambahan untuk sarapan sehatnya pagi ini.
Ting!
Microwave kembali berbunyi.
"Apa kau sudah lapar sayang?" sapanya pada Mimi yang terus mengekorinya berputar-putar di dapur.
Ana menuangkan isi kotak makanan ke dalam food container. Mengisi ulang stok air minum Mimi sekalian. Kucing itu segera makan dengan lahap. Dielus-elusnya bulu halus kucing itu sejenak, sebelum akhirnya bangkit dan berjalan kembali ke pantri.
Susu hangat dikeluarkannya dari microwave. Diletakkan di dekat sink pencuci piring. Itu akan jadi jatah minum Mimi saat dia berangkat kerja nanti.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 208 Episodes
Comments
🍁мαнєѕ💃🆂🅾🅿🅰🅴❣️
kalo aku tuh pas baru mau masuk kamar mandi kek males tp kalo udah di dalam betah 😅😅
2024-02-20
1
Berbieliza
semanat thor kalau berkenan mampir
2023-05-21
1
xixi
masih menjadi misteri.. semoga novel ini ngga putus dipertengahan jalan
2022-06-27
6