teng teng teng
" wah dah masuk ternyata," ucap lidia
" iya aku gak sabar ingin liat kak riski," timpal sintia
" ah kamu kak riski aja pikiran nya," ledek lidia
" biarin, wleeee," balas sintia meledek lidia
" heh, cewek j*l*ng berani berani nya lo deketin kak riski,kan sudah gue peringatin ke lo,jangan deketin kak riski," ucap rachel saat iya memasuki kelas dan sambil berjalan ke arah bangku tempat dimana ara duduk
" emang nya, kamu siapa ngelarang gue deketin kak riski,?" tanya ara santai
" gu..gue, pacar nya kak riski," jawab rachel gugup
" pacar?" tanya seseorang yang tak lain adalah kak riski
" eh ka..kak riski," ucap rachel gugup
" emang nya sejak kapan kita pacaran, kenal aja baru tadi," ucap kak riski dengan ekspresi bingung
Hahahahahaha
terdengar gelak tawa seluruh siswa siswi yang ada di dalam ruangan kelas termasuk ara,lidia,sintia
" tau tuh ngaku ngaku"
" ngak tau malu banget"
" mana mau kak riski sama orang kayak dia"
begitu lah kira kira celotehan para siswa siswi kepada rachel
" udah udah, yuk kita lanjut aja, hari ini kakak akan membawa sepuluh siswa siswi yang klompok dua untuk ke aula dan besok kelompok ke tiga ok," ucap kak risa panjang lebar
" iya kak," ucap seluruh siswa siswi yang ada di dalam kelas
" ya udah kakak absen yang pergi ke aula," ucap kak risa sambil menyebut satu persatu nama siswa siswi
" hore kita bertiga yang pergi," ucap sinta senang
" hari ini kakak yang akan membawa kalian ke aula," ucap kak riski
" boleh kan kak risa?," tanya kak riski
" boleh dong kak,silahkan," jawab kak risa
" nama nama yang kakak panggil tadi, ikuti kak
" asik, kak riski yang mandu kita ke aula," ucap sintia
" kamu kalau kak riski semangat banget?," tanya lidia
" iya dong, aku gak bisa jauh dari kak riski," jawab ara santai
" jangan terlalu pd nanti jadi kayak rachel,hahaha," ucap lidia sambil tertawa disela sela tengah berbicara
" awas aja lo ara, apa yang akan gue lakuin ke lo nanti," batin rachel
*******
" huh akhirnya sudah juga ya materi yang membosankan itu," ucap sintia mengeluh
" kamu gak boleh ngomong gitu sin," ucap ara
" iya tu betul banget kamu ra, sintia memang sukanya ngeluh mulu," timpal lidia mengiya kan ucapan ara
" iya iya sorry," ucap sintia malas
" ya udah kita ke kantin aja yuk, sambil menyegar kan pikiran," ajak ara
" ya udah ayok," ucap mereka serempak
mereka pun berjalan menuju kantin sekolah, dan tanpa sengaja ketemu sama rachel di jalan hendak ke kantin
" mau kemana mereka?," tanya rachel sambil menunjuk kearah ara dan teman temannya
" kayak nya mereka mau ke kantin," jawab mia
" eh liat tuh, itu bukan nya kak ketua osis," ucap dila
" mau kemana dia,? " tanya mia
" kayak nya mau ke kantin deh," jawab dila
" gue punya rencana," ucap rachel semangat
" apa?," tanya kedua temannya
" lo liat aja nanti, sekarang kita susul mereka," ucap rachel sambil tersenyum devil
" heh, caper, lo kan yang buat gue di ketawain sama semua orang di kelas tadi," ucap rachel sambil menghadang jalan ara dan teman temanya
" kok gue bukan nya lo ya yang buat malu diri lo sendiri," ucap ara menimpali tuduhan rachel
" udah berani lo ngelawan gue," ucap rachel
" gue hanya membetul kan tuduhan yang gak bener itu terhadap gue, emang kenapa?," tanya ara
" gue ingatin lagi jauhin kak riski atau lo akan dapat masalah," ancam rachel
" gue gak takut sama ancaman lo," ucap ara
" lo ya, aawwss, aduh sakit, tolong sakit, aduh sakit," ucap nya berpura pura
" eh eh eh kenapa lo?," tanya ara
" ada apa ini?," tanya seseorang yang tak lain adalah kakak ketua osis
" aduh kak tolong aku, aku di dorong sama dia," adu rachel sambil menunjuk ke arah ara dan menuduh telah mendorong nya hingga terjatuh
" apa benar kamu yang sudah mendorong dia?," tanya kak bian, seorang ketua osis
" bukan saya kak," jawab ara
" emang dia kak yang mendorong teman saya," ucap mia
" kalian berdua ikut saya ke ruang osis," ucap kak bian tegas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments