Bab 16 - Video

Ayna berusaha menahan agar cairan bening di matanya tidak berlinang di pipi. Wanita itu tidak menyangka saat mencari pria yang bersedia menikahi dadakan dengannya, ada yang merekam dan menyebarkannya di kantor. Sungguh ia jadi merasa malu dan juga merasa tertekan.

"Nekat juga kamu ya, Ay. Demi pernikahanmu tetap berlangsung dan tidak membuat malu keluarga. Kau berkorban dengan asal saja menunjuk pria untuk menikahimu." Aca sengaja mengejek Ayna.

Aca sengaja memprovokasi Ayna. Agar wanita yang pernah dicintai suaminya itu berhenti bekerja. Hal tersebut akan membuat Arga tidak terus menerus bertemu sang mantan. Arga harus segera move on dan hidup bahagia hanya dengannya seorang.

"Ku lihat disini suami dadakanmu tampan, sih. Apa pekerjaannya? apa suamimu tidak malu numpang menikah? Apa kau-"

Plak

Tangan Ayna melayang terbang ke pipi Aca. Ayna kesal, ia sudah malu oleh video tersebut dan wanita penikung ini malah terus memancing emosinya.

"Apa yang kau lakukan?" Aca membentak Ayna, ia tidak terima dengan perlakuan wanita itu.

Plak

Ayna kembali menampar Aca untuk kedua kalinya.

"Dengar, kau urus saja hidupmu dengan pria sampah itu!" Ayna menunjuk wajah Aca.

"Apa kau tahu, aku sedang mengandung anaknya Arga." Ucap Aca pelan. Mereka berdua kinj sama-sama menatap tajam. Aura permusuhan jelas sekali terasa di saat itu.

"Selamat ya." Ayna tersenyum mengejek membuat Aca semakin kalap.

"Selamat menempuh hidup baru, keluarga SAM-PAH." Ucap Ayna kembali sambil menunjukkan wajah senyum yang menyiratkan kebencian.

Aca meremas tangannya, melihat Ayna yang sudah berlalu pergi.

"Apa kalian melihatku?! lanjutkan pekerjaan kalian!" Hardik Aca melihat para karyawan yang berbisik-bisik membicarakannya.

Dari jauh terlihat Arga yang melihat perdebatan keduanya.

###

Sementara di tempat lain. Alex berjalan dengan gagah memasuki lobi kantornya. Setiap ia lewat para karyawan menundukkan kepala dan mengulum senyum.

Alex tidak peduli dengan ekspresi wajah mereka. Ia berjalan menuju lift yang khusus tersedia untuk eksekutif perusahaan itu.

Tok

Tok

Tok

"Masuk." Ucap Alex setelah berada di ruangannya. Ia duduk di kursi kebesarannya.

"Pak Alex-" Jo tidak jadi berbicara saat melihat wajah Alex. Bukan karena ia takut atau gugup karena tatapan mata tajam milik Alex. Tapi karena ada sesuatu di wajah pria itu.

"Ada apa?" Tanya Alex yang menyadari tatapan Jo.

"Apa pak Alex tidak punya kaca di rumah?" Tanya Jo serius.

"Apa aku harus mendirikan perusahaan kaca?" Tanya Alex kembali dengan nada yang menyebalkan di telinga Jo.

Jo menghela nafas. Ia melangkah menuju kamar mandi di ruangan itu dan tidak lama keluar membawa kaca.

"Pak Alex, ada sesuatu di wajah anda." Jo menyodorkan kaca.

Alex melihat Jo sekilas, ia pun menerima kaca itu dan sejenak melihat wajahnya. Ternyata bekas bibir Ayna masih tertinggal di kedua pipinya.

"Ini harus diabadikan." Tawa Alex sumbang sambil mengeluarkan ponsel untuk mengambil foto pipinya tersebut. Sebenarnya Alex malu, pantas saja tadi beberapa karyawan mengulum senyum melihat dirinya. Tapi walau bagaimana pun, ia harus terlihat cool apapun kondisinya.

"Apa pak Alex masih membutuhkan cuti?" Tanya Jo memastikan kembali. Lebih baik Alex cuti saja dan Jo yang akan menghandle pekerjaannya. Jo tidak mau terjadi seperti semalam. Alex mengatakan akan masuk kantor, tapi pria itu sama sekali tidak datang. Dan itu sangat merepotkan bagi Jo.

"Aku akan mulai bekerja, Jo. Atur saja apa jadwalku hari ini. Aku akan pulang tepat pukul 4 sore." Ucap Alex sambil tersenyum mentoel-toel kedua pipinya tersebut.

"Ingat baik-baik, Jo. Pukul 4 SO.RE!" Alex sengaja menekankan ucapannya.

"Baik pak, akan segera saya jadwalkan. Saya permisi." Jo segera keluar dari ruangan Alex. Ia akan kembali mengatur jadwal Alex hari ini. Pria itu tadi tiba-tiba saja sudah berada di kantor.

'Aku merindukannya.' Alex melihat wallpaper ponselnya terpampang foto ia dan Ayna.

'Apa aku telepon saja dia? tapi ia kan sedang bekerja.' Tangan Alex rasanya gatal ingin menekan gagang telepon itu.

'Ok-ok, aku tidak boleh meneleponnya sekarang. Aku tidak mau membuat Ayna cepat bosan padaku. Biar kami berpisah beberapa jam ini, agar dia juga merindukanku. Lalu...'

Alex tersenyum lebar. Ia sudah membayangkan Ayna akan kembali mendessah karenanya. Ia akan kembali mendaki gunung dan melewati lembah. Lalu menyiramkan benih cintanya. Membayangkannya saja membuat sesuatu di bawah mulai bangun.

'Apa dia sudah tidak waras?' Jo kembali masuk ke ruangan Alex dan melihat Alex tersenyum-senyum pada ponselnya. Apa yang ada di ponsel tersebut, hingga ia berkali-kali mengetuk pintu, pria itu tidak mendengarnya.

"Pak Alex, akan ada rapat dengan departemen keuangan 15 menit lagi." Jo segera memberitahu jadwal Alex.

"Baiklah. Ayo, kita ke ruang rapat!" Alex menyimpan ponselnya, ia bangkit dan akan berjalan keluar.

"Tunggu..." Jo menahan Alex.

"Ada apa?" Tanya pria itu bingung. Alex ingin segera menyelesaikan pekerjaannya hari ini, agar segera pulang dan bertemu wanita yang sudah mencuri hatinya.

"Apa pak Alex akan rapat dengan wajah seperti itu?" Jo mengingatkan kembali perihal wajahnya. Dan itu membuat Alex jadi tertawa sumbang. Untung saja Jo memberitahunya, jika tidak ia pasti akan sangat malu.

###

"Ay, kamu mau ke mana?" Tanya Arga menahan tangan Ayna di lobi kantor. Tadi setelah melihat Ayna pergi, ia segera mengejarnya.

Ayna menepis tangan pria yang pernah singgah di hatinya itu. Lalu kembali melangkahkan kaki.

"Aku terpaksa membatalkan pernikahan kita saat itu, karena Aca hamil anakku." Jelas Arga kembali menahan tangan Ayna.

"Aku harap kamu bisa mengerti!" sambung Arga kembali.

Ayna meremas tangannya. Jika Aca hamil anak Arga, berarti Arga selama ini ternyata sudah bermain di belakangnya. Lalu kenapa pria itu masih merencanakan pernikahan dengannya? apa Arga sengaja ingin membuat ia malu?

"A-aku salah saat itu. Tapi tidak seharusnya kamu memaksa melanjutkan pernikahan itu dengan pria asing, pria yang sama sekali tidak kamu kenal, hanya un-"

"Untuk apa?" Bentak Ayna sambil menepis kasar tangan Arga. Suara Ayna mengundang tatapan bertanya-tanya karyawan di sana.

"Untuk tidak membuat malu keluargaku dan membuatku tidak terlihat menyedihkan?" Ayna menurunkan intonasi suaranya. Air mata yang sedari tadi bisa dibendung, kini akhirnya jebol juga membasahi pipi.

"Apa aku harus memaklumi pernikahanmu dan juga memaklumi kenapa kau membatalkan pernikahan kita?" Ayna menatap Arga dengan tatapan jijik. Arga sudah mempermainkannya selama ini.

"Ay... bukan begitu maksudku." Arga kembali akan menahan tangan Ayna.

"Jangan menyentuhku atau aku akan melaporkanmu!" ancam Ayna membuat Arga menurunkan tangan.

Arga menghela nafas melihat punggung Ayna yang mulai menjauh pergi.

'Ay... aku sangat mencintaimu. Jika waktu bisa kembali berputar, aku tidak akan melakukan kesalahan itu dengan Aca.'

.

.

.

Terpopuler

Comments

Gfc Yuli

Gfc Yuli

yah kau lolo

2024-04-05

1

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trusceria

2024-03-28

2

🌸 Airyein 🌸

🌸 Airyein 🌸

Halah bacot kau

2024-03-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hari Pernikahan
2 Bab 2 - Harus Tetap Menikah
3 Bab 3 - Undangan
4 Bab 4 - Babang Tampan
5 Bab 5 - Ayo Menikah!
6 Bab 6 - Mahar
7 Bab 7 - Sah
8 Bab 8 - Malam Pertama
9 Bab 9 - Pria Asing
10 Bab 10 - Pindah
11 Bab 11 - Es Krim
12 Bab 12 - 2M
13 Bab 13 - Dasi Pengganggu
14 Bab 14 - Memulai
15 Bab 15 - Bertemu Mantan
16 Bab 16 - Video
17 Bab 17 - Lingkaran Setan
18 Bab 18 - Tidak Boleh Bekerja
19 Bab 19 - Berisi
20 Bab 20 - Hari Itu
21 Bab 21 - Mungkin
22 Bab 22 - Mona Menelepon
23 Bab 23 - Bertemu Teman
24 Bab 24 - Kok Sibuk
25 Bab 25 - Mama
26 Bab 26 - Membuat Kukis
27 Bab 27 - Ternyata
28 Bab 28 - Kegugupan Ayna
29 Bab 29 - Mencintai Ayna
30 Bab 30 - Pengakuan Ayna
31 Bab 31 - Sudah Cukup
32 Bab 32 - Kehilangan Dirimu
33 Bab 33 - Kencan
34 Bab 34 - Merebutmu
35 Bab 35 - Memantau Ayna
36 Bab 36 - Amarah
37 Bab 37 - Penasaran
38 Bab 38 - Kaca Yang Pecah
39 Bab 39 - Perkelahian
40 Bab 40 - Papa Dan Mama
41 Bab 41 - Aku Bahagia
42 Bab 42 - Percaya
43 Bab 43 - Tentang Ayna
44 Bab 44- Tentang Ayna 2
45 Bab 45- Rencana Alex
46 Bab 46 - Menjebak Istri
47 Bab 47 - Suprise
48 Bab 48 - Ke Pantai
49 Bab 49 - Terus Menghantui
50 Bab 50 - Keguguran
51 Bab 51 - Arga Bebas
52 Bab 52 - Flashback
53 Bab 53 - Flashback 2
54 Bab 54 - Flashback 3
55 Bab 55 - Bukan Cinderella
56 Bab 56 - Shoping
57 Bab 57 - Bukan Aku
58 Bab 58 - Arisan Keluarga
59 Bab 59 - Hantu
60 Bab 60 - Hari Bahagia
61 Bab 61 - Hadiah Dafa
62 Bab 62 - Masalah Video
63 Bab 63 - Mona Dan Aca
64 Bab 64 - Ingin Hidup Damai
65 Bab 65 - Ketakutan Ayna
66 Bab 66 - Rencana Aca
67 Bab 67 - Meminta Maaf
68 Bab 68 - Rencana Ayna
69 Bab 69 - Pesan Mama
70 Bab 70 - 12 orang?
71 Bab 71 - Ayna Takut
72 Bab 72 - Pengagum Alex
73 Bab 73 - Ayna Lama Pulang
74 Bab 74 - Ulang Tahun Alex
75 Bab 75 - Rencana Alex
76 Bab 76 - Seorang Lagi
77 Bab 77 - Sudah Pindah
78 Bab 78 - Nasehat Orang Tua
79 Bab 79 - Alex Diculik?
80 Bab 80 - Ke Kebun Binatang
81 Bab 81 - Si Bucin
82 Bab 82 - Sehari Tanpamu
83 Bab 83 - Pengawal Pribadi
84 Bab 84 - Alex Pulang
85 Bab 85 - Aldo Atau Penguntit?
86 Bab 86 - Aku Mendapatkanmu
87 Bab 87 - Ayna Diculik
88 Bab 88 - Ayna Jorok
89 Bab 89 - Kekhawatiran Alex
90 Bab 90 - Menangkap Arga
91 Bab 91- Kondisi Ayna
92 Bab 92 - Ayna Sudah Sadar
93 Bab 93 - Kesayangan Papa Alex
94 Bab 94 - Cucu Laki-laki
95 Bab 95 - Berojol
96 Bab 96 - Selamat Datang
97 Bab 97 - Putra Alex Wijaya
98 PROMO
99 Promo
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1 - Hari Pernikahan
2
Bab 2 - Harus Tetap Menikah
3
Bab 3 - Undangan
4
Bab 4 - Babang Tampan
5
Bab 5 - Ayo Menikah!
6
Bab 6 - Mahar
7
Bab 7 - Sah
8
Bab 8 - Malam Pertama
9
Bab 9 - Pria Asing
10
Bab 10 - Pindah
11
Bab 11 - Es Krim
12
Bab 12 - 2M
13
Bab 13 - Dasi Pengganggu
14
Bab 14 - Memulai
15
Bab 15 - Bertemu Mantan
16
Bab 16 - Video
17
Bab 17 - Lingkaran Setan
18
Bab 18 - Tidak Boleh Bekerja
19
Bab 19 - Berisi
20
Bab 20 - Hari Itu
21
Bab 21 - Mungkin
22
Bab 22 - Mona Menelepon
23
Bab 23 - Bertemu Teman
24
Bab 24 - Kok Sibuk
25
Bab 25 - Mama
26
Bab 26 - Membuat Kukis
27
Bab 27 - Ternyata
28
Bab 28 - Kegugupan Ayna
29
Bab 29 - Mencintai Ayna
30
Bab 30 - Pengakuan Ayna
31
Bab 31 - Sudah Cukup
32
Bab 32 - Kehilangan Dirimu
33
Bab 33 - Kencan
34
Bab 34 - Merebutmu
35
Bab 35 - Memantau Ayna
36
Bab 36 - Amarah
37
Bab 37 - Penasaran
38
Bab 38 - Kaca Yang Pecah
39
Bab 39 - Perkelahian
40
Bab 40 - Papa Dan Mama
41
Bab 41 - Aku Bahagia
42
Bab 42 - Percaya
43
Bab 43 - Tentang Ayna
44
Bab 44- Tentang Ayna 2
45
Bab 45- Rencana Alex
46
Bab 46 - Menjebak Istri
47
Bab 47 - Suprise
48
Bab 48 - Ke Pantai
49
Bab 49 - Terus Menghantui
50
Bab 50 - Keguguran
51
Bab 51 - Arga Bebas
52
Bab 52 - Flashback
53
Bab 53 - Flashback 2
54
Bab 54 - Flashback 3
55
Bab 55 - Bukan Cinderella
56
Bab 56 - Shoping
57
Bab 57 - Bukan Aku
58
Bab 58 - Arisan Keluarga
59
Bab 59 - Hantu
60
Bab 60 - Hari Bahagia
61
Bab 61 - Hadiah Dafa
62
Bab 62 - Masalah Video
63
Bab 63 - Mona Dan Aca
64
Bab 64 - Ingin Hidup Damai
65
Bab 65 - Ketakutan Ayna
66
Bab 66 - Rencana Aca
67
Bab 67 - Meminta Maaf
68
Bab 68 - Rencana Ayna
69
Bab 69 - Pesan Mama
70
Bab 70 - 12 orang?
71
Bab 71 - Ayna Takut
72
Bab 72 - Pengagum Alex
73
Bab 73 - Ayna Lama Pulang
74
Bab 74 - Ulang Tahun Alex
75
Bab 75 - Rencana Alex
76
Bab 76 - Seorang Lagi
77
Bab 77 - Sudah Pindah
78
Bab 78 - Nasehat Orang Tua
79
Bab 79 - Alex Diculik?
80
Bab 80 - Ke Kebun Binatang
81
Bab 81 - Si Bucin
82
Bab 82 - Sehari Tanpamu
83
Bab 83 - Pengawal Pribadi
84
Bab 84 - Alex Pulang
85
Bab 85 - Aldo Atau Penguntit?
86
Bab 86 - Aku Mendapatkanmu
87
Bab 87 - Ayna Diculik
88
Bab 88 - Ayna Jorok
89
Bab 89 - Kekhawatiran Alex
90
Bab 90 - Menangkap Arga
91
Bab 91- Kondisi Ayna
92
Bab 92 - Ayna Sudah Sadar
93
Bab 93 - Kesayangan Papa Alex
94
Bab 94 - Cucu Laki-laki
95
Bab 95 - Berojol
96
Bab 96 - Selamat Datang
97
Bab 97 - Putra Alex Wijaya
98
PROMO
99
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!