Bab 11 - Es Krim

"Kamu ngapain?"

Glek

Ayna dengan susah payah menelan salivanya. Tangan bahkan sudah gemetaran merasakan aura yang mencekam. Walau tidak bisa melihat dengan jelas ekspresi suami dadakannya itu, karena Ayna membelakanginya. Tapi, ia dapat merasakan hembusan nafas pria itu yang naik turun mengenai lehernya.

"Ti-tidak ada." Dengan tangan gemetaran Ayna menutup galeri fotonya dan Alex pun mengambil ponsel itu.

Alex ingin marah, Ayna masih melihat foto-foto bersama mantannya. Untuk apa masih melihat foto kenangan itu? Pria itu tidak mengerti dengan jalan pikiran Ayna.

"Aku hapus ya?" Tanya Alex berusaha untuk tenang.

Ayna menganggukkan kepala pelan. Ia tidak berani membalikkan badannya. Ia takut melihat Alex.

Dengan cepat jari-jari Alex menekan-nekan benda pipih tersebut.

Air mata Ayna berlinang saat satu folder tersebut mulai terhapus. Lebih dari 2000-an foto kebersamaannya dengan Arga hilang sudah.

"Sayang..." Alex membalikkan tubuh Ayna yang gemetaran. Dan lagi ia harus melihat wajah itu penuh air mata.

"Ayna... tolong jangan seperti ini. Kamu membuatku seperti orang jahat loh." Ucap Alex melihat dengan tatapan sendu. Ia merasa seperti dirinya yang memaksa pernikahan mereka.

"Kamu kan tidak dipaksa untuk menikah denganku, kamu yang ingin menikah denganku. Aku memaklumi alasan kamu itu. Tapi apa kamu pernah berpikir, kenapa aku bersedia menikah denganmu?" Alex mengatakannya sambil menatap mata Ayna yang kini mulai melihatnya.

"Aku bersedia menikah denganmu karena aku menyukaimu. Aku menyukaimu, Ayna." Aku Alex jujur.

Ayna menatap mata yang penuh keseriusan, mata yang tidak ada kebohongan sama sekali.

"Jadi, tolong beri aku kesempatan-"

"Ma-maaf." Potong Ayna cepat sambil memeluk tubuh Alex. Ia merasa jadi tidak enak hati. Ia sendiri yang menunjuk dan meminta Alex untuk menikah dengannya. Tapi sikapnya pada Alex sekarang, seolah ia yang dipaksa menikah dengan pria itu.

Mendapati Ayna memeluk tubuhnya, Alex pun membalas pelukan itu. Ia mengulum senyum. Hanya pelukan saja membuat Alex bahagia, bagaimana lagi rasanya jika perasaannya terbalas.

"Kamu bisa masak?" Alex akan mengalihkan topik. Ia akan mengenal Ayna secara perlahan.

"Bi-bisa." Jawab Ayna dengan wajah masih ditenggelamkannya di dada Alex.

"Aku ingin makan masakan kamu."

"Apa ada bahan-bahannya?"

"Nggak ada."

"Kita harus belanja dulu. Mau temani aku belanja?"

###

Alex dan Ayna saat ini berada di sebuah swalayan yang menjual semua kebutuhan.

Mereka akan membeli keperluan dapur. Alex mendorong troli mengikuti Ayna yang memasukkan barang-barang yang dibutuhkan untuk memasak.

"Kalau sopnya ditambah jamur kamu suka nggak?" Tanya Ayna menunjukkan sebungkus jamur.

Alex mengangguk pelan.

"Kalau brokoli? suka?"

Alex juga mengangguk.

"Kamu suka wortel?" Ayna terus menanyai Alex. Ia tidak mau apa yang nanti dimasaknya, ternyata ada yang tidak disukai Alex.

"Iya, aku suka semua. Aku juga suka kamu."

Wajah Ayna tiba-tiba merona mendengar itu, ia pun memasukkan saja apa yang dibutuhkannya tanpa bertanya-tanya lagi. Ucapan Alex membuat hatinya berdesir.

Alex tersenyum puas melihat tingkah Ayna. Baginya Ayna begitu menggemaskan.

Mereka masuk ke lorong snack. Mata Ayna berbinar melihat snack-snack itu. Ia pun berjalan sambil memasukkan snack tersebut ke dalam troli. Saat sampai di ujung lorong, Ayna melihat troli dan berwajah masam.

Snack-snack yang sudah dimasukkannya dalam troli di kembalikan lagi ke rak.

"Jangan banyak-banyak makan snack. Ini saja cukup." Ucap Alex seraya mengembalikan snack-snack tersebut ke raknya.

Wajah Ayna jadi murung, ia pun segera berjalan menuju kasir. Untuk mengantri melakukan pembayaran.

"Bayarlah!" Alex menyerahkan troli lalu membuka dompetnya menyerahkan kartu ATM.

"Bayarlah pakai ini. Setiap bulan aku akan mentransfer uang belanja kemari." Setelah mengatakan itu Alex pun berlalu.

'Mau ke mana sih dia?'

Tak lama setelah mengantri, kasir mulai menghitung belanjaan Ayna.

"Tambah ini juga ya, Mbak."

Ayna kaget, Alex tiba-tiba muncul membawa keranjang berisi es krim. Bukan hanya satu atau dua. Alex mengambil berbagai macam eskrim, mulai dari yang stik hingga yang pakai cup. Tapi semuanya rasa coklat.

Ayna juga melihat pria itu mengambil berbagai coklat di kasir. Dari yang kecil hingga yang besar ia ambil.

"Kamu bawa yang ini saja." Alex memberikan bungkusan berisi eskrim dan coklat saat Ayna akan membawa bungkusan yang cukup berat.

"Biar aku bawa saja." Ayna ingin membantu, tapi Alex tidak mengizinkan.

"Sudah kamu bawa itu saja." Ucap Alex membawa 4 bungkusan berisi bahan makanan.

"Mas Arga... ini berat." Ucap Ayna yang membawa bungkusan berisi buah tangan untuk calon mertuanya.

"Mana ada beratnya. Kamu sangat manja. Sudahlah kamu bawa saja, kan kamu yang mau membawakan itu untuk Mama." Ucap Arga kembali melangkahkan kaki. Pria itu tidak mau Ayna manja. Yang sedikit-sedikit selalu mengeluh.

"Ayo... Ay, jalan!" ucap Alex. Ia melihat Ayna diam saja.

Tak lama...

"Biar aku saja." Ucap Ayna saat melihat Alex yang dengan cekatan meletakkan bahan makanan dalam bungkusan-bungkusan itu ke tempatnya. Ia merasa tak enak saja, hanya menyusun bungkusan yang dibawanya dalam lemari es.

Ayna mengambil satu es krim dalam cup. Alex tidak mau dibantu, jadi ia akan memakan es krim saja.

"Ka-kamu sepertinya lebih tua dariku. A-apa aku boleh memanggilmu Mas?" Tanya Ayna takut-takut.

Alex tersenyum samar, ia akan berpura-pura tidak mendengarnya saja.

"Mas.."

"Mas.."

"Mas Alex.."

Alex tidak menjawab panggilan Ayna.

"Dasar budek!" Umpat Ayna.

"Apa kamu bilang?"

Seketika wajah Ayna pucat pasih melihat tatapan tajam.

"Ka-kalau nggak mau dipanggil Mas aku bisa memanggil yang lain. Om misalnya." Ucap Ayna menutupi kegugupannya.

"Aku akan memanggil Pak saja." Ayna mulai takut tatkala Alex mendekati dirinya. Ia pun mulai mundur selangkah.

"Pak lek."

"Bos."

"Pakde."

Ayna mengatakan semua panggilannya tapi Alex makin maju melangkah. Kini wanita itu sudah tidak bisa mundur lagi, karena terhalang meja makan.

"Ka-kamu bisa mengatakan panggilan apa yang kamu mau. Aku akan memanggilmu seperti apa yang kamu mau-"

Alex mengangkat Ayna agar duduk di meja makan. Kedua tangannya menghimpit tubuh mungil tersebut.

"Panggil aku Mas." Pinta Alex.

"Mas." Ayna mengikutinya.

Alex mengelus kepala Ayna. "Anak pintar."

Hati Ayna kembali berdesir atas perlakuan Alex.

"I-ini." Ayna yang canggung dan kikuk pun menyendokkan es krim ke mulut Alex. Mengalihkan tatapan nyaman pria itu yang sangat meresahkan.

Alex tersenyum smirk, ia pun membagi es krim dalam mulutnya pada Ayna. Membuat mata Ayna mendelik merasakan sentuhan dingin di bibirnya.

Ting Tong

"Aku akan buka pintu." Ucap Alex tapi sebelum membukakan pintu ia mengecup bibir Ayna sesaat. Lalu melangkah menuju pintu.

'Astaga, jantungku!!'

.

.

.

Terpopuler

Comments

Rose 19

Rose 19

jangan bilang si mon mon yg datang.

2024-04-16

0

SLina

SLina

snack g boleh, es krim boleh. kan sama aja.

2024-04-27

0

Fifid Dwi Ariyani

Fifid Dwi Ariyani

trussehst

2024-03-28

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Hari Pernikahan
2 Bab 2 - Harus Tetap Menikah
3 Bab 3 - Undangan
4 Bab 4 - Babang Tampan
5 Bab 5 - Ayo Menikah!
6 Bab 6 - Mahar
7 Bab 7 - Sah
8 Bab 8 - Malam Pertama
9 Bab 9 - Pria Asing
10 Bab 10 - Pindah
11 Bab 11 - Es Krim
12 Bab 12 - 2M
13 Bab 13 - Dasi Pengganggu
14 Bab 14 - Memulai
15 Bab 15 - Bertemu Mantan
16 Bab 16 - Video
17 Bab 17 - Lingkaran Setan
18 Bab 18 - Tidak Boleh Bekerja
19 Bab 19 - Berisi
20 Bab 20 - Hari Itu
21 Bab 21 - Mungkin
22 Bab 22 - Mona Menelepon
23 Bab 23 - Bertemu Teman
24 Bab 24 - Kok Sibuk
25 Bab 25 - Mama
26 Bab 26 - Membuat Kukis
27 Bab 27 - Ternyata
28 Bab 28 - Kegugupan Ayna
29 Bab 29 - Mencintai Ayna
30 Bab 30 - Pengakuan Ayna
31 Bab 31 - Sudah Cukup
32 Bab 32 - Kehilangan Dirimu
33 Bab 33 - Kencan
34 Bab 34 - Merebutmu
35 Bab 35 - Memantau Ayna
36 Bab 36 - Amarah
37 Bab 37 - Penasaran
38 Bab 38 - Kaca Yang Pecah
39 Bab 39 - Perkelahian
40 Bab 40 - Papa Dan Mama
41 Bab 41 - Aku Bahagia
42 Bab 42 - Percaya
43 Bab 43 - Tentang Ayna
44 Bab 44- Tentang Ayna 2
45 Bab 45- Rencana Alex
46 Bab 46 - Menjebak Istri
47 Bab 47 - Suprise
48 Bab 48 - Ke Pantai
49 Bab 49 - Terus Menghantui
50 Bab 50 - Keguguran
51 Bab 51 - Arga Bebas
52 Bab 52 - Flashback
53 Bab 53 - Flashback 2
54 Bab 54 - Flashback 3
55 Bab 55 - Bukan Cinderella
56 Bab 56 - Shoping
57 Bab 57 - Bukan Aku
58 Bab 58 - Arisan Keluarga
59 Bab 59 - Hantu
60 Bab 60 - Hari Bahagia
61 Bab 61 - Hadiah Dafa
62 Bab 62 - Masalah Video
63 Bab 63 - Mona Dan Aca
64 Bab 64 - Ingin Hidup Damai
65 Bab 65 - Ketakutan Ayna
66 Bab 66 - Rencana Aca
67 Bab 67 - Meminta Maaf
68 Bab 68 - Rencana Ayna
69 Bab 69 - Pesan Mama
70 Bab 70 - 12 orang?
71 Bab 71 - Ayna Takut
72 Bab 72 - Pengagum Alex
73 Bab 73 - Ayna Lama Pulang
74 Bab 74 - Ulang Tahun Alex
75 Bab 75 - Rencana Alex
76 Bab 76 - Seorang Lagi
77 Bab 77 - Sudah Pindah
78 Bab 78 - Nasehat Orang Tua
79 Bab 79 - Alex Diculik?
80 Bab 80 - Ke Kebun Binatang
81 Bab 81 - Si Bucin
82 Bab 82 - Sehari Tanpamu
83 Bab 83 - Pengawal Pribadi
84 Bab 84 - Alex Pulang
85 Bab 85 - Aldo Atau Penguntit?
86 Bab 86 - Aku Mendapatkanmu
87 Bab 87 - Ayna Diculik
88 Bab 88 - Ayna Jorok
89 Bab 89 - Kekhawatiran Alex
90 Bab 90 - Menangkap Arga
91 Bab 91- Kondisi Ayna
92 Bab 92 - Ayna Sudah Sadar
93 Bab 93 - Kesayangan Papa Alex
94 Bab 94 - Cucu Laki-laki
95 Bab 95 - Berojol
96 Bab 96 - Selamat Datang
97 Bab 97 - Putra Alex Wijaya
98 PROMO
99 Promo
Episodes

Updated 99 Episodes

1
Bab 1 - Hari Pernikahan
2
Bab 2 - Harus Tetap Menikah
3
Bab 3 - Undangan
4
Bab 4 - Babang Tampan
5
Bab 5 - Ayo Menikah!
6
Bab 6 - Mahar
7
Bab 7 - Sah
8
Bab 8 - Malam Pertama
9
Bab 9 - Pria Asing
10
Bab 10 - Pindah
11
Bab 11 - Es Krim
12
Bab 12 - 2M
13
Bab 13 - Dasi Pengganggu
14
Bab 14 - Memulai
15
Bab 15 - Bertemu Mantan
16
Bab 16 - Video
17
Bab 17 - Lingkaran Setan
18
Bab 18 - Tidak Boleh Bekerja
19
Bab 19 - Berisi
20
Bab 20 - Hari Itu
21
Bab 21 - Mungkin
22
Bab 22 - Mona Menelepon
23
Bab 23 - Bertemu Teman
24
Bab 24 - Kok Sibuk
25
Bab 25 - Mama
26
Bab 26 - Membuat Kukis
27
Bab 27 - Ternyata
28
Bab 28 - Kegugupan Ayna
29
Bab 29 - Mencintai Ayna
30
Bab 30 - Pengakuan Ayna
31
Bab 31 - Sudah Cukup
32
Bab 32 - Kehilangan Dirimu
33
Bab 33 - Kencan
34
Bab 34 - Merebutmu
35
Bab 35 - Memantau Ayna
36
Bab 36 - Amarah
37
Bab 37 - Penasaran
38
Bab 38 - Kaca Yang Pecah
39
Bab 39 - Perkelahian
40
Bab 40 - Papa Dan Mama
41
Bab 41 - Aku Bahagia
42
Bab 42 - Percaya
43
Bab 43 - Tentang Ayna
44
Bab 44- Tentang Ayna 2
45
Bab 45- Rencana Alex
46
Bab 46 - Menjebak Istri
47
Bab 47 - Suprise
48
Bab 48 - Ke Pantai
49
Bab 49 - Terus Menghantui
50
Bab 50 - Keguguran
51
Bab 51 - Arga Bebas
52
Bab 52 - Flashback
53
Bab 53 - Flashback 2
54
Bab 54 - Flashback 3
55
Bab 55 - Bukan Cinderella
56
Bab 56 - Shoping
57
Bab 57 - Bukan Aku
58
Bab 58 - Arisan Keluarga
59
Bab 59 - Hantu
60
Bab 60 - Hari Bahagia
61
Bab 61 - Hadiah Dafa
62
Bab 62 - Masalah Video
63
Bab 63 - Mona Dan Aca
64
Bab 64 - Ingin Hidup Damai
65
Bab 65 - Ketakutan Ayna
66
Bab 66 - Rencana Aca
67
Bab 67 - Meminta Maaf
68
Bab 68 - Rencana Ayna
69
Bab 69 - Pesan Mama
70
Bab 70 - 12 orang?
71
Bab 71 - Ayna Takut
72
Bab 72 - Pengagum Alex
73
Bab 73 - Ayna Lama Pulang
74
Bab 74 - Ulang Tahun Alex
75
Bab 75 - Rencana Alex
76
Bab 76 - Seorang Lagi
77
Bab 77 - Sudah Pindah
78
Bab 78 - Nasehat Orang Tua
79
Bab 79 - Alex Diculik?
80
Bab 80 - Ke Kebun Binatang
81
Bab 81 - Si Bucin
82
Bab 82 - Sehari Tanpamu
83
Bab 83 - Pengawal Pribadi
84
Bab 84 - Alex Pulang
85
Bab 85 - Aldo Atau Penguntit?
86
Bab 86 - Aku Mendapatkanmu
87
Bab 87 - Ayna Diculik
88
Bab 88 - Ayna Jorok
89
Bab 89 - Kekhawatiran Alex
90
Bab 90 - Menangkap Arga
91
Bab 91- Kondisi Ayna
92
Bab 92 - Ayna Sudah Sadar
93
Bab 93 - Kesayangan Papa Alex
94
Bab 94 - Cucu Laki-laki
95
Bab 95 - Berojol
96
Bab 96 - Selamat Datang
97
Bab 97 - Putra Alex Wijaya
98
PROMO
99
Promo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!