Irene terduduk lesuh di bangku taman dekat tempat dia tinggal. Tatapan nya yang lurus ke depan dengan seribu pertanyaan yang melintas dalam benaknya. Dia bingung ,apa yang akan di lakukan jika dia tak bekerja, dari ancaman Calvin saja sudah bisa membuat bulu kuduk nya meremang seketika.
Dia mau menolak bekerja pada Calvin tapi di satu sisi dia sangat membutuhkan pekerjaan karena hidupnya sendiri.
" Apa yang akan aku lakukan ya tuhan " ucapnya sambil mengusap wajahnya kasar. Dia seperti sangat bosan dengan kehidupan nya. Hingga dia seperti ingin menyerah tapi dia kembali bertahan.
Setelah puas merenungkan dirinya,akhirnya dia berinisiatif untuk pulang ke rumahnya. Banyak hal yang sedang menjadi beban tersendiri untuknya. Dan merehatkan diri adalah sedikit cara untuk menghilangkan kepenatannya.
Beda halnya dengan Calvin yang sedang merasa kesenangan karena sepertinya dengan ancaman seperti itu,bisa membuat sang pujaan hati akan dengan gampang terikat dengannya.
" Tuan,aku sudah mengabari mereka bertiga,dan mereka bertiga sudah mengiyakan nya " Setelah sampai di kantor,Ariion kemudian melaporkannya pada Calvin.
" Baguslah ,kita langsung saja pulang,karena pekerjaan kita sudah selesai " ujar Calvin.
Mereka berdua kemudian bergegas kembali ke mansion Calvin. Ariion setelah mengantarkan Calvin,dia kemudian berbalik menuju apartemen nya.
Calvin berjalan ke arah balkon kamarnya dengan memegang segelas wine. Dia kemudian menyeruput nya dengan pandangan mata ke arah langit.
Calvin yang sedari siang tadi, masih membayangkan wajah Irene di restoran tadi. Wajah yang membuat jantung Calvin berdebar kencang, baginya Irene bisa mengalihkan dunia nya. Bagaimana tidak,hanya dengan melihat wajah gadis itu, Calvin seakan meleleh, entah apa yang telah di perbuat olehnya hingga Calvin tak bisa untuk berpaling darinya.
" Sudah sangat lama aku menantikannya," Gumamnya dengan tatapan datar ke depan. Bayangan masa lalu. Dimana pertama kalinya Irene yang menemukanya dengan keadaan yang parah, Irene yang ternyata bisa beladiri membantunya lepas dari jeratan para musuh. Hingga saat ini Calvin tak pernah bisa untuk melupakannya. Dan irene juga tak mungkin mengenal nya,sebab saat Irene menolongnya,saat itu Calvin memakai masker dan topi,jadi Irene hanya akan bisa mengenal mata nya saja.
" Apa dia tak mengenal ku,sepertinya dia sama sekali tak mengingat pertemuan itu,hm..aku jadi penasaran apa yang terjadi setelah itu,hingga dia tak bisa mengenalku." gumamnya sendiri.
Hp genggam nya berdering,dia kemudian melirik ke arah layar hp nya. Ternyata sang adik Andreas yang menelfon nya.
" Ada apa?" Tanya Calvin saat mengangkat panggilan nya.
" gak kok,cuman iseng aja nelpon kak, hehe" Ya Andreas dan Bara biasa memanggil calvin,Ariion,dan Milton dengan sebutan kakak. Karena menghargai sebab umur mereka berdua berbeda beberapa tahun dari mereka bertiga.
" Langsung saja,tidak usah terbelit-belit " jawab Calvin datar seperti biasanya.
" jangan galak-galak kak,entar jodohnya gak bakal datang " ujar Andreas untuk menggoda Calvin.
" jangan memancing ku untuk merobek mulutmu nanti "
" haissss kulkas ini tak bisa di ajak bercanda sekali,begini kak besok ka Milton dan bara akan datang bersama sedangkan aku akan datang sedikit terlambat karena sedang mengurusi urusan Disini " ujarnya.
" Tidak, besok kamu berangkat bersama mereka berdua,kalau tidak akan aku musnahkan peliharaan wanita-wanita liar mu itu " ucap Calvin yang memang sudah tahu tabiat sang adiknya itu. Lelaki Casanova yang hobbinya menggonta ganti wanita.
" ya ya baiklah baiklah bos,tidak usah mengancam juga kali ,oke aku tutup telfon nya ya ,by " pasrahnya,mau heran pun itu calvin.
Karena memang jika Calvin berbicara seperti itu,maka dia akan melakukannya. Karena mereka tahu,Calvin tak pernah main-main dengan ucapannya .
Calvin yang melihat panggilan telah usai,dia kemudian menuju kamar untuk mengistirahatkan tubuhnya yang sangat kelelahan.
❣️❣️❣️❣️
Jangan lupa like dan komen ya bestii 😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Download
Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Comments