Sudah hampir setengah jam Reymond menunggu gadis yang hendak di kencani Reynold lalu meninggalkan gadis itu begitu saja. Tetapi lihatlah, gadis itu bahkan belum menampakkan batang hidungnya.
Untuk kesekian kali Reymond menghela nafas panjang dan kasar karena sudah sangat lama sekali menunggu. Ini adalah pertama kali dirinya menunggu seseorang dengan sabar, demi menuruti perintah sang adik.
"Sialan. Memang harus di tolak mentah-mentah. Apa dia gak malu mengajak kencan pria?" gerutu Reymond kesekian kali. Apalagi saat ini bertemu dengan orang asing di tempat umum seperti ini.
"Apa anda membutuhkan sesuatu, Tuan?" tanya Alex melihat sang Bos sudah merasa tidak nyaman. Ia sendiri merasa geram pada gadis yang akan di temui Bos nya sangat terlambat.
...****...
Reymond diam menatap seorang gadis masuk ke dalam Cafe. Matanya memicing setelah cukup lama memerhatikan wajah gadis itu, serasa tak asing. Bahkan ia begitu mengingat wajah cantik gadis itu.
"Maaf, ya. Telat!" ucap gadis itu seraya duduk tanpa dipersilahkan.
Ada binar bahagia ketika melihat Gadis di depannya. Ingatannya kembali pada masa lima tahun lalu.
Aku menemukan mu. gumam Reymond seraya melepas kacamatanya.
Reymond hanya mengangguk. Satu alisnya terangkat ketika gadis di depannya mengulur tangan sambil memberi kode mata melirik tangan itu agar disambut olehnya.
Untuk pertama kali Reymond menerima jabat tangan dari seorang wanita. Dan itu membuat Alex dan dua orang anak buahnya melotot tak percaya.
"Elysia," ucap Elysia tersenyum manis.
Reymond mengangguk dengan raut wajah datar. "Reymond," ucapnya membuat Alex bangkit mendekatinya.
"Tuan," tegur Alex namun Reymond mengacungkan telapak tangan ke udara agar Alex tak mengatakan apapun.
"Oh, nama kakak Reymond?" tanya Elysia karena Dean mengatakan namanya Dean dan profil di aplikasi cari jodoh itu memakai kacamata, makanya ia dengan mudah mengenal Reymond saat masih memakai kacamata.
Sekali lagi Reymond tidak menjawab karena merasa bingung atas pertanyaan dari Elysia. Apakah Reynold tidak menerakan nama di aplikasi itu?
Sial.
Reymond merutuki sang adik karena seperti kurang kerjaan. Padahal Reynold sama sepertinya, Pemimpin Perusahaan. Bahkan dirinya lebih sibuk.
"Iya, namaku Reymond!" jawab Reymond.
Elysia menatap mata Reymond kemudian menggeleng kecil. Tidak ada yang mengeluarkan suara setelah pesanan mereka terhidang.
"Kakak hanya kopi?" tanya Elysia sembari menyeruput cokelat panas kesukaannya. Makanan di atas meja adalah pesanannya, ia memakan dengan lahap tanpa jaim di depan Reymond.
Reymond hanya mengangguk membuat Elysia mencebik bibir lalu memotong salah satu roti lalu menyuapkan kearah Reymond.
Menurut Elysia, menyuap makanan ke orang lain adalah hal wajar karena ia sering melakukan itu kepada Edzard, Dean, Aaron, dan Daren. Keempat pria tampan itu selalu menjadi bagian orang yang akan ikut memakan makanan jika sedang bersama.
Tetapi berbeda dengan Reymond. Selama ini hidup sendiri, jauh dari saudara kembarnya. Memang ia hidup dikelilingi banyak harta, banyak anak buah. Namun, tidak dengan perhatian dari seseorang.
Hati Reymond berdesir, degub jantung bertalilu ketika mata kedua nya bertemu dan Elysia memberi isyarat lewat mata agar ia membuka mulut.
"Enakkan?" tanya Elysia ketika suapan roti darinya telah berpindah ke dalam mulut Reymond.
Reymond hanya mengangguk karena mulutnya dipenuhi potongan roti lumayan besar dari Elysia. Entah mengapa ia menjadi salah tingkah seperti ini, bahkan sangat jelas wajahnya memerah tersipu di depan Elysia.
Tingkah laku Reymond tak luput dari pengawasan Alex dan kedua anak buah mereka, Thomas dan Jerius. Atau sering dipanggil Tom dan Jerry.
"Kenapa Bos berbeda?" tanya Tom tetap pandangan ketiganya terjurus kearah Reymond yang masih terlihat salah tingkah ketika Elysia menyuapi lagi dan lagi.
Jerry mengedikkan bahu sedang Alex masih memandangi dengan wajah datar. Menjadi tangan kaki Reymond tentu saja mengerti apa yang sedang dirasa Tuan nya itu. Tetapi justru itu yang tidak boleh terjadi. Akan sangat berbahaya jika gadis dihadapan Tuan nya berhubungan apalagi menjalin kasih.
"Tuan lucu juga seperti itu kan, Tom?" celetuk Jerry dijawab Tom dengan anggukan. Tetapi tidak, Alex langsung menatap keduanya dengan tatapan tajam membuat Tom dan Jerry itu menelan saliva dengan kasar.
...***...
"Kakak asli, Milan?" tanya Elysia setelah menghabiskan makanan nya.
Reymond menggeleng.
Sepertinya Elysia sudah merasa kesal karena Reymond tak kunjung buka suara. Hanya anggukan atau gelengan saja. Ia pun memilih bangkit,berdiri, mengambil tas selempang hendak melangkah ke meja kasir. Namun tangannya sudah di cekal oleh Reymond.
"Kamu mau kemana? kenapa wajahmu terlihat kesal?" cerca Reymond menghentikan langkah Elysia. Ia merasa tak rela berpisah pada Elysia padahal tujuan utama Reynold meminta Reymond bertemu Elysia agar tak berhubungan lanjut dari kencan buta ini.
Sedang di meja lain dimana tiga orang bagai penjaga menatap tak percaya apa yang dilakukan Reymond terhadap Elysia.
Elysia ditanya seperti itu bertambah kesal. Reymond sama persis kakaknya, Edzard.
Sangat tidak peka.
Tetapi kemudian Elysia tersadar. Ini adalah pertemuan pertama, mungkin. Pasti Reymond tak akan mengerti apa yang dirasanya.
"Aku mau bayar pesanan kita tadi, kak!" elak Elysia.
"Sudah dibayar. Kamu sudah mau pulang?" tanya Reymond. Padahal ia ingin menahan Elysia lebih lama tetapi hati, pikiran, dan mulutnya sedang tak sinkron saat ini.
"Eh. Iya kak," entah mengapa Elysia merasa salah tingkah dan merasa nyaman karena cekalan tangan Reymond belum juga dilepas.
"Ah. Maaf, aku gak sengaja."
Keduanya salah tingkah. "Mau aku antar?" tanya Reymond namun Elysia menolak.
"Gak perlu, kak. Apartemen ku dekat dari sini," tolak Elysia ketika mereka sudah diluar Cafe.
Reymond hanya diam saja tetapi langkah kaki nya mengikuti Elysia. Sebelum terlalu jauh, ia memberi isyarat pada ketiga bawahan nya untuk tidak mengikutinya.
"Kenapa kakak ikuti, Elys?" tanya Elysia melambat langkahnya.
"Hanya ingin mengantarmu," sahut Reymond santai dengan wajah datar namun mata tajam dibalik kacamata hitam itu terus memerhatikan Elysia.
"Kamu bukan asli Milan, bukan?" tanya Reymond memulai obrolan. Sesuatu yang tak pernah dilakukan oleh seorang Reymond sebelumnya.
"Ya. Aku dari Indonesia. Punya empat kakak laki-laki dan satu adik perempuan," sahut Elysia tersenyum.
"Kenapa memilih tinggal disini?"
Elysia menoleh kearah Reymond. Tanpa curiga atau hal lain, ia menjawabnya secara terbuka. Entahlah, padahal Elysia termasuk orang yang tertutup pada orang yang baru saja dikenalnya.
"Awalnya aku ada di Paris. Pindah kesini karena ingin saja. Bisa jadi pindah ke lain tempat," sahut Elysia.
Elysia banyak bercerita dan Reymond menjadi pendengar budiman. Seperti sepasang kekasih yang saling berbagi cerita, dan si wanita yang ingin di dengar.
Langkah Reymond melamban ketika kecurigaan nya semakin menunjukkan kebenaran.
Reymond langsung menarik Elysia ke dalam dekapan ketika dua orang hendak menyerang kearah mereka.
"Kurang ajar," umpat Reymond emosi karena mereka menyerang Elysia bukan dirinya.
BUGH
BUGH
Reymond hanya dapat mengelak dan menangkis menggunakan satu tangan karena satu tangan lagi masih mendekap Elysia yang sudah terisak.
CREES
"Akhhh," ringis Reymond setelah salah satu dari dua orang itu berhasil mengiris telapak tangannya.
"Ka-kak," suara Elysia bergetar mengetahui tangan Reymond terluka.
Sedang Reymond masih menatap duanorang yang menjauh itu dengan tatapan tajam dan mematikan.
Tentu saja Elysia tak melihat tatapan mengerikan itu karena fokus pada tangan Reymond yang berdarah.
"Maafin Elys, kak."
❤️
Bersambung..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 26 Episodes
Comments
Ramlah Kuku
siapa yaa
2024-04-14
1
Ratna Dadank
siapa penyerang itu..
2022-07-31
0
Chintya
apaka mereka musuhnya raymond dan keluarganya mafia thor🤔🤔
2022-07-02
0