Calista terdiam, tanpa bisa menjawab ucapan Tio. Dia tidak menduga jika Tio akan mengatakan itu.
"Kenapa diam? Apakah kamu bisa menerima perasaan Om?"
"Om menyukaiku?" tanya Calista dengan wajah cengo.
"Kenapa? Katamu nggak ada yang salah jika pria dewasa mencintai gadis belia sepertimu."
"Emang nggak salah!" ucap Calista.
"Apa Om bisa lebih dekat dan mengenal kamu?"
"Aku nggak tau harus menjawab apa. Ini terlalu cepat bagiku."
"Cinta bukan tentang berapa hari, minggu, atau bulan kamu telah bersama. Itu semua tentang seberapa besar kita mencintainya setiap waktu."
"Kenapa Om bisa memiliki perasaan lebih denganku. Bukankah banyak wanita diluar sana yang lebih dariku, dan aku yakin pasti banyak wanita yang menyukai, Om."
"Cinta itu dirasakan bukan dipikirkan, ia lebih butuh balasan daripada alasan. Jika kamu tak memiliki alasan ketika mencintai seseorang, maka kamu tak akan memiliki alasan berhenti mencintainya," ucap Tio.
Papa dari Elvan mantan kekasihnya itu, mendekati Calista. Dia menarik pinggang gadis itu untuk makin merapat.
"Walau banyak wanita di luar sana yang lebih sempurna darimu, namun nggak bisa membuat aku jatuh cinta. Karena cinta tidak akan menuntut kesempurnaan, cinta akan memahami, menerima dan rela untuk berkorban. Cinta seharusnya membuatmu bahagia bukan terluka." Tio menarik napasnya, sebelum melanjutkan ucapannya.
"Cinta tidak berbentuk, namun cinta dapat dirasakan oleh hati. Cinta tidak butuh alasan karena pada kenyataannya cinta hadir tanpa logika, tetap bertahan meski sebenarnya dia tahu jika orang yang dia cintai tidak membalasnya."
"Perasaan Om itu tidak boleh ada, lebih baik dilupakan saja."
"Kanapa? Apa kamu nggak ada perasaan apapun dengan,Om?"
"Terus terang aku nyaman saat bersama, Om. Namun semua nggak mungkin, karena Om masih memiliki istri," gumam Calista namun suaranya masih dapat di dengar Tio.
"Jadi semua ini masalah mama Elvan?"
"Ya, apa bedanya aku dan Meidi jika aku menjalin hubungan dengan Om."
"Tentu saja beda. Kamu nggak mengganggu hubungan Om dan istri, karena sebelum kehadiran kamu hubungan kami udah bermasalah dan di ujung tanduk."
"Namun, orang nggak akan mengerti itu. Yang mereka tau, aku adalah orang ketiga dalam rumah tangganya Om. Lebih parah lagi aku akan dicap sebagai PELAKOR," ucap Calista.
"Jangan dengarkan omongan orang. Ingat, siapapun berhak memberi masukan, mengomentar, berbicara apapun tentang kamu. Tapi kamu juga berhak untuk menerima atau tidak menerimanya, Jangan semuanya dimasukkin pikiran dan hati. Karena pada akhirnya yang Tuhan lihat adalah apa yang kamu lakukan, bukan yang apa yang mereka katakan," ujar Tio. Dia menggenggam tangan Calista.
"Kita cuma punya dua tangan, tidak akan bisa menutup ribuan mulut di luar sana yang menceritakan tentang kita, baik itu benar ataupun salah. Gunakan saja dua tangan itu untuk menutup kedua telinga kita sendiri," ucap Tio selanjutnya.
"Aku belum siap mental menerima hujatan dari orang sekitar jika tau aku menjalin hubungan dengan,Om. Apa kata Elvan dan Meidi jika tau aku menjalin hubungan dengan, Om." Calista menghentikan ucapannya dan menatap Om Tio dengan intens.
"Pasti mereka akan menghina aku, karena aku termakan kata-kataku sendiri."
"Kita akan merahasiakan semua ini dulu hingga Om dan mama Elvan berpisah."
"Maksudnya Om akan menggugat cerai mama Elvan?"
"Ya, tapi Om minta padamu beri waktu untuk Om dan Mama Elvan bicara. Nggak mungkin tiba-tiba Om menggugat cerai."
"Apa yang akan Om lakukan jika perceraian Om dan mama Elvan dikabulkan."
"Kita akan menikah."
"Menikah?" tanya Calista dengan wajah cengo.
...****************...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Adek Ar
tetap sja wanita yg di salahkan jika suami org mencintai wanita itu,org² tetap akan menjust pelakor,perebut milik org,pengganggu,gk ada cinta bagi pria beristri iru hnya nafsu sesaat..yah begitulah logikannya yg biasa diadopsi bagi hampir semua org..padahal jelas² si pria tulus mencintai dn menyayangi,ingin memiliki,melindungi si wanita tersebut,dripada berbuat dosa dng selingkuh bukankah sebaiknya menikahi jdi halal..tpi tak ada yg dpt menerima kata dimadu..so begitulah fakta dikehidupan.
2025-02-19
0
Suharti Ristie
mau om
2023-10-14
2
Putri Ayu Pitriani
Bener
2023-04-29
0