Setelah mandi Tio duduk di mini bar dekat dapur. Tio memperhatikan Calista yang sedang memasak. Gadis itu belum menyadari kehadiran Tio.
Tio ingat awal bertemu Calista, saat itu Elvan yang mengenalkann mereka saat berkunjung ke kantor.
Awal pertemuan saja, Tio sudah menyukai Calista karena sikapnya yang sopan dan ramah. Penampilan yang sederhana namun menarik.
Ketika aku melihatmu untuk pertama kalinya, aku menyadari apa yang akan aku lakukan dalam hidupku. Aku akan menghabiskannya untuk mencintaimu. Orang-orang mengatakan kepadaku bahwa cinta akan menemukan diriku ketika aku tidak menduganya. Nah, kamu tiba-tiba memasuki hidupku, dan aku merasa diriku tidak akan pernah sama lagi.
Ketika membalikkan badannya Calista kaget melihat Tio yang duduk sambil menatapnya tidak berkedip.
"Sejak kapan Om di sini?" tanya Calista.
"Sejak habis mandi," jawab Tio.
"Itu juga aku tau, Om."
"Maksudnya, sudah berapa lama Om duduk di sini."
"Baru sepuluh atau lima belas menit yang lalu."
"Pasti Om udah lapar. Om itu sebenarnya suka masakanku apa suka denganku?" tanya Calista.
Pertanyaan Calista membuat Tio terdiam tanpa ada keinginan untuk menjawab pertanyaan Calista.
Beruntung gadis itu seolah lupa pertanyaan yang dia lontarkan tadi. Dia kembali sibuk dengan masakannya.
Apakah Calista tidak pernah menyadari jika aku memang menyukainya sejak awal bertemu. Namun perbedaan usia diantara kita selalu membuatku ragu, apa lagi status dia yang pernah berhubungan dengan Elvan.
Duniaku tiba-tiba tampak lebih hangat, lebih cerah, dan lebih ramah ketika aku bertemu denganmu,Calista . Aku harap kamu memiliki perasaan yang sama denganku.
Calista menyajikan masakan dihadapan Tio. Sup ayam dan perkedel jagung serta sambal terasi tersaji dihadapannya. Calista menyodorkan piring berisi nasi. Om Tio mengambil lauk dan langsung menyantapnya.
Om Tio menyantap makanan dengan lahapnya membuat Calista senang. Dua piring nasi ludes dimakan. Setelah makan malam, Om Tio pamit pulang.
"Om pulang. Terima kasih sajiannya. Kenyang banget. Mata ngantuk. Takutnya ketiduran pula di sini."
"Aku yang harus berterima kasih. Om baik banget. Banyak membantuku. Aku nggak tau harus membalasnya dengan apa."
"Kamu udah membalasnya dengan memasak buat aku makan."
"Itu juga semua bahannya Om yang beli aku cuma bantu masak aja."
"Jangan bahas itu. Om pulang. Hati-hati," ucap Tio mengacak rambut Calista. Gadis itu menjadi terdiam diperlakukan begitu. Selama ini yang pernah menyentuhnya seperti itu hanya Elvan.
Setelah Tio pergi, Calista cepat menutup pintu apartemen. Dia langsung terduduk sambil memegang dadanya.
"Apa yang aku rasakan ini? Ini nggak mungkin. Kenapa jantungnya aku selalu berdebar saat bersama om Tio? Ini nggak boleh terjadi. Om Tio itu papanya Elvan. Nggak mungkin aku suka dengannya. Terlalu banyak perbedaan diantara kami. Usia, status sosial dan juga status pernikahan. OmTio masih memiliki istri," gumam Calista pada dirinya sendiri.
Calista berdiri dan masuk ke kamar. Di dinding kamar itu terpasang foto Om Tio yang sangat besar.
Calista mendekatinya dan mengelus wajah Om Tio. Gadis itu tersenyum dengan foto Tio.
"Astaga, Calista. Ingat. Tio itu papanya Elvan, dan masih memiliki istri. Jangan menyukainya apa lagi jatuh cinta. Usia dan status kalian berbeda," gumam Calista. Dia memukul jidatnya berulang kali.
Calista menghempaskan tubuhnya ke kasur yang empuk. Pikirannya menerawang entah kemana.
Cinta adalah saat Anda menatap mata seseorang dan melihat semua yang Anda butuhkan. Jika kamu mencintai seseorang, menunjukkan kepada mereka lebih baik daripada memberi tahu mereka. Jika kamu berhenti mencintai seseorang, memberi tahu mereka lebih baik daripada menunjukkannya.
...****************...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
May Keisya
ga ada yg nolak Ganteng kasep bageur gitu plus kaya🤣
2025-03-07
0
rara ayu
bahasanya Thor dalem bgt..
2025-03-04
0
fiendry🇵🇸
terimakasih
2023-11-18
1