Pagi hari sebelum berangkat kerja, Tio menyempatkan sarapan. Selalu saja masakan bibi yang menemaninya.
"Bi, Ibu belum bangun?" tanya Tio.
"Bukannya Ibu dari kemarin pergi ke luar negeri, Pak," jawab Bibi.
"Aku nggak tau. Mungkin Ibu lupa kabari. Kalau Elvan,Bi. Tidur di apartemen atau ada pulang."
"Den Elvan ada di sini, Pak. Kemarin malam pulang."
"Ingat juga anak itu pulang."
Sejak kuliah, Elvan memang tidak tinggal bersama kedua orang tuanya. Dia meminta dibelikan satu apartemen di dekat kampusnya.
Biasanya Elvan hanya kembali ke rumah jika ada yang dia butuhkan. Tio tidak merasakan kehangatan keluarga sudah sejak lama.
Bukannya Tio tidak pernah berpikir selingkuh. Dia sempat juga mencoba menjalin hubungan dengan beberapa wanita. Namun, tidak ada yang sesuai dengan hatinya. Hubungan hanya berjalan sekejap saja.
Saat Tio akan beranjak pergi dari duduknya, dia melihat Elvan yang keluar dari kamarnya.
"Elvan ...," panggil Tio.
"Ya, Pa. Ada apa?"
"Duduklah sini. Temani papa sarapan. Sudah lama kita nggak sarapan bareng," ucap Tio.
Elvan berjalan mendekati papanya. Dia memilih duduk berhadapan dengan Tio.
"Sudah lama kita nggak sarapan bareng begini. Papa kangen."
"Aku udah gede. Bukan anak kecil lagi. Mana mungkin aku bisa sarapan bareng Papa lagi. Lagi pula kita nggak tinggal satu atap."
"Walau kamu nggak tinggal di rumah ini, papa harap kamu seringlah pulang."
"Untuk apa aku pulang. Yang sering aku temui juga hanya Bibi. Papa sering di apartemen, dan mama sering di luar kota bahkan luar negeri."
"Kamu bisa hubungi Papa, kita janjian pulang ke rumah ini bareng. Menghabiskan waktu menonton seperti dulu."
"Aku bukan anak-anak lagi. Kegiatan seperti itu sangat membosankan."
"Menurut kamu apa yang nggak membosankan? Tidur bareng dengan wanita di apartemen?" ucap Tio lirih.
"Apa maksud, Papa?" tanya Elvan.
"Calista mengatakan jika kamu tidur dengan wanita di apartemen."
"Jadi Calista menemui Papa?" tanya Elvan dengan kaget.
"Bukan sengaja menemui Papa. Hanya kebetulan. Dia cerita kalau kalian putus, karena melihatmu tidur dengan wanita lain."
"Ternyata dia mengadu dengan Papa."
"Siapa wanita itu?"
"Hanya teman biasa," ucap Elvan lirih.
"Hanya ... hanya teman biasa tapi udah tidur bareng. Kamu harus menikahi wanita itu. Kenalkan dengan Papa."
"Apa maksud Papa, aku harus menikahi wanita itu?"
"Tentu kamu harus menikahinya. Kamu telah menidurinya."
"Aku nggak akan menikahi wanita seperti Meidi. Aku mau yang menjadi ibu anak-anakku wanita baik seperti Calista."
"Papa nggak mengerti jalan pikiranmu, Elvan. Kamu hanya mau menikah dengan wanita seperti Calista, namun kamu berselingkuh bahkan tidur dengan wanita lain."
Tio memandangi wajah Elvan. Anaknya itu menunduk. Entah apa yang ada dalam pikiran Elvan saat ini.
"Kenapa kamu tiduri wanita itu jika nggak mau menikahinya. Kamu harus bertanggung jawab. Jangan jadi pecundang."
"Aku nggak mau bertanggung Jawab. Bukan aku yang pertama tidur dengannya. Aku nggak akan menikahi wanita seperti Meidi."
"Apa maksud kamu? Bukan kamu yang menidurinya pertama kali. Siapa wanita itu? Jangan bilang kamu tidur dengan wanita malam. Papa memberimu kebebasan tinggal di apartemen sendiri bukan berarti kamu juga bebas berhubungan dengan wanita sembarangan," ucap Tio.
Elvan berdiri dari duduknya dengan wajah memerah. Dia nggak suka papa memintanya menikah.
"Dia bukan wanita malam. Namun aku nggak akan menikah dengannya. Aku mau wanita baik-baik yang mendampingi hidupku. Aku nggak mau nanti nasib rumah tanggaku seperti Papa. Hanya ditinggal pergi-pergi istrinya. Aku bosan dan muak dengan gaya hidup keluarga ini."
Elvan berjalan meninggalkan Papanya Dia langsung keluar rumah tanpa pamit lagi.
Tio masih merenungi kata-kata yang Elvan ucapkan tadi.
...****************...
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
lenong
kalau mau wanita baik2, tergantung kelakuan loe donk bambang😏😏
2023-09-05
4
Putri Ayu Pitriani
ga takut kena penyakit apa ya
2023-04-29
0
Lilisdayanti
kehadiran orang tua itu pebting,walau ta harmonis,,paling tidak jangan bertengkar di depan anak2
2022-12-03
0