Seperti bantal bola hadiah oma

Pagi Hari..

Kali ini aleya bangun lebih awal karena dia merasakan ada sesuatu yang meremas sesuatu, ketika dia mulai sadar sepenuhnya, Betapa kagetnya Guling pembatas antara dia dan dexter sudah tidak ada lagi, malahan sekarang ada di samping lain aleya, berarti aleya yang tanpa sadar memindahkan guling itu..

Aleya kagett ketika tangan dexter sudah berada di atas dadanya.. Aleya segera menyingkirkan tangan dexter dengan kasar sampai membuat dexter terbangun..

"Heyy ada apa" Suara khas bangun tidur dicampur kaget

"Dasar mesum!!!!"

"Apaa!!!"

"Mesumm!! Dexter sialan mesum!!!"

"Apa maksudmu sih"

Tanpa menjawab aleya bangkit dan melempar bantalnya tepat ke arah muka dexter.. Dia segera menuju Kamar mandi,,

Dexter yang melihat kepergian aleya menatapnya dengan bingung

"Dia kesurupan apa sih, bangun bangun langsung marah marah begitu" Gumam dexter..

Tiba tiba matanya tertuju pada Cctv yang ada di kamarnya,

"Cctv. Aku akan memeriksanya"

Dexter segera bangkit dan menuju ruang cctv, dia segera memeriksa apa yang terjadi..

Dann ternyataaaa, dexterpun kagett,, Tangan nakalnya itu meremas dada aleya

"Astaga pantas saja dia marah begitu, Kukira itu Bantal Bola hadiah oma dulu,, Ukurannya sama pas di genggaman tangan" Ujarnya sambil terkekeh sendiri melihat dia berbuat demikian pada aleya

"Aku hapus dulu rekamannya, gawat kalo sampe keliatan Oma.. bisa bisa drama bulan maduku batal"

Setelah Drama di ruang Cctv, Dexter kembali ke kamarnya..

Aleya pov.

"Dasar dexter mesum sialan, apa apaan ambil kesempatan dalam kesempitan begitu, Dexter sialaaaannnnn" gerutu aleya sepanjang dia mandi..

Setelah selesai mandi..

"Astagaaa, Aleyaa bodohh.. kenapa bisa sampe lupa bawa baju sihhh ihhhhh ini semua gara gara dexter sialan ituu. Aduhh Bagaimana inii,," Aleya tampak kebingungan di dalam kamar mandi, dia tidak bisa keluar hanya menggunakan handuk saja, Ada dexter di ranjangnya.. Akhirnya dia mengintip keluar dan ternyata dexter tidak ada, Sedikit demi sedikit dia membuka pintunya, dan dexter benar benar tidak ada di kamar

"Kemana dia pergi, ahh bodoamat ahh"

Author pov.

Saat aleya sedang asik memilih pakaian tiba tiba Krett pintu terbuka dan dexter dengan santainya masuk ke kamarnya..

"Heyy keluarr,, Menutupi bagian dadanya"

"Ini kamarku" Jawabnya santai

Akhirnya karena malu aleya berlari, namun tiba tibaa kakinya terpeleset bekas air dari tubuhnya sendiri tadi..

Untung saja dexter dengan sigap mengangkap tubih aleya

"Sial, mengapa tubuh kecilnya ini jadi sangat seksi begini sih" Ucap dexter dalam hati sambil melirik bagian dada aleya yang handuknya sedikit merosot.. Ada yang menegang di bawah sana

Dexter segera membangunkan aleya dari pelukannya, dia takut tidak bisa mengontrol dirinya

"Cepat pakai baju. Lap lap kakimu kalo baru keluar dari kamar mandi, Dan bersihkan bekas ceceran air ini Bodoh" Ucapnya sambil melirik ke lain arah

"Ya. maaf" ucap aleya kesal

Aleya segera masuk ke dalam kamar mandi dan memakai bajunya, di dalam kamar mandi dia terus terusan ngomel

"Pagi pagi ini kesel banget sih, Pertama dia berani remes remes dada aku, Trus dia meluk aku gak pake baju gini, Ihh kesel dehh" ucap aleya

Tak lama pintu kamar mandi di gedor gedor dari luar

"Aleya cepay keluar, Lama sekali kau ganti pakaian.. Heyy aku mau pakai kamar mandiku"

"Sabar sebentar dong ihhh" Kesal dan membuka pintunya..

Dexter segera masuk ke dalam kamar mandi, Dia menuntaskan sesuatu yang menegang karena ulah aleya tadi,, Setelah lama dia keluar.. dan melihat aleya yang sedang mengelap lantai kamarnya,

"Istriku Sekalian dong kesana juga.." Ucap dexter dan di balas tatapan sengit oleh aleya..

"Istriku jangan lupakan pesan mama nisa ya sayang, Harus nurut apa kata suami"

Dengan kesal akhirnya aleya mengepel lantai semua kamar dexter

Sedangkan dexter hanya ongkang ongkang kaki bak mandor yang sedang mengawasi pekerja

"Haii Suamiku, aku sudah selesai mengerjakannya.. sekarang giliran kau simpan ini pelannya" Melempar pelannya ke arah kaki dexter

"Mau jadi istri durhaka"

Aleya mendelik kesal ke arah dexter, dia selalu menggunakan kelemahan aleya untuk menindas gadis itu,, Karena pesan dari Ardi, aleya tidak boleh menjadi istri durhaka, Dia harus selalu menuruti perintah suami..

Dengan terpaksa aleya segera mengambil gagang pelan dan membawanya ke kamar mandi dexter

"Istri yang baik" Ucap dexter penuh senyuman

"Ayu turun ke bawah untuk sarapan"

"Duluan saja, aku akan membereskan rambutku dulu" Ucap aleya kesal

Tapi dexter tetap menunggu aleya,, Akhirnya setelah aleya selesai berdadan, mereka berdua turun ke bawah untuk sarapan..

di meja makan sudah ada Daffa, Rania, Rissa dan juga Herawati

"Pagi omaa" Sapa dexter

"Pagi sayang"

Lalu dexter langsung duduk tanpa menyapa Rania atau daffa

Herawati melihat reaksi daffa dab rania yang tersenyum kecut melihat dexter tidak menyapanya,, Tetapi kemudian Aleya

"Pagi omaa, papa daffa, mama rania, adik ipar"dengan penuh senyum manis, dan duduk di kursi sebelah dexter dan sudah di siapkan pelayan.. Daffa rania dan rissa tersenyum hangat ke arah Aleya

Lalu herawati menyenggol dexter agar menyapa kedua orang tuanya.. Dexter mengerti, dia hanya saja lupa untuk menyapa orang tuanya mungkun karena terbiasa mendiamkan mereka hehe:)

"Pagi mah, pah, Cha" ucap dexter tersenyum

"Pagi sayanggg" Jawab rania antusias, Sedangkan daffa hanya tersenyum mendengar dexter menyapa mereka.. dan Rissa membalas sapaan dexter dengan senyuman manisnya sekaligus haru..

"Semoga aleya membawa perubahan baik untukmu dex,, bertahun tahun kamu sudah tidak bisa bersikap hangat lagi pada orang lain, tapi semenjak aleya datang kamu mulai berubah sedikit demi sedikit" ucap herawati dalam hati

"Semoga aleya membawa berkah untuk kita nak, Selama ini kamu belum pernah menyapa papa dan mama seperti tadi,, padahal mama tau oma sering menyuruhmu untuk menyapa kami" Ucap rania dala hati