Di sebuah Restoran, Rosa nampak sedang duduk berdua dengan seorang pria tampan, ia terlihat sedang sedikit cemberut karena selalu didesak untuk menikah oleh kekasihnya itu.
Reno Setiawan, seorang karyawan kantoran dengan pangkat sebagai manajer di salah satu perusahaan swasta yang cukup besar di Jakarta adalah kekasih dari Rosalina, yang tak lain adalah kakak Rossi.
Reno terlahir dari orang tua yang cukup kaya, ayahnya adalah seorang Direktur dari sebuah perusahaan tempat paman Rosa bekerja, ia juga merupakan anak satu-satunya,
Mereka sudah menjalin kasih kurang lebih selama empat tahun. Pertemuan Reno dan Rosa berawal saat mereka mengikuti acara pesta yang selalu di adakan oleh perusahaan tempat papanya bekerja setiap satu tahun sekali sebagai rasa syukur atas keberhasilan yang tercapai.
Rosa yang memiliki paras cantik, tubuh cukup tinggi, dan juga kulit putih bersih, mampu membuat Reno langsung tertarik dan jatuh hati kepadanya pada saat pertama kali mereka bertemu di acara itu. Sejak saat itu Reno terus mencari tahu tentang Rosa.
Saat Rosa mengetahui bahwa Reno menyukainya, ia pun tidak menyia-nyiakan kesempatan, ia langsung menerima Reno sebagai kekasihnya, apa lagi Reno merupakan anak dari Direktur pamannya, dan juga berparas tampan pikirnya. Ditambah lagi om dan tante Rosa yang mendukung Rosa dekat dengan Reno.
Mengikuti jejak ayahnya, Reno memiliki otak yang pintar, tidak heran di usianya yang masih muda dan baru beberapa tahun bekerja dia sudah mampu menduduki jabatan sebagai manajer juga di perusaan tempatnya bekerja, tentu saja hal itu tidak mudah untuk Reno mencapainya.
Usia yang sudah cukup matang dan juga desakan dari orang tua, membuat Reno berkeinginan untuk segera meminang Rosa. Namun, Rosa yang merupakan seorang model itu, merasa belum puas dengan pencapaiannya dan masih belum mau menikah.
Ia pun akhirnya selalu saja mencari alasan untuk menolak saat diajak menikah, karena setelah menikah Reno memintanya untuk meninggalkan dunia modelnya itu, sedangkan Rosa tidak ingin itu terjadi, dan masih tetap ingin bekerja meski sudah menikah nanti.
Rosa selalu beralasan bahwa ia harus menjadi seorang wanita karir yang sukses dulu baru menikah, agar ia bisa membalas budi kepada Om dan juga tantenya yang sudah menyekolahkannya, karirnya yang terbilang sudah cukup bagus di dunia model masih di rasa kurang olehnya, memang Rosa terkenal dengan sifatnya yang tidak pernah merasa puas dengan segala hal.
Sementara itu, kedua orang tua Reno selalu mendesak putranya itu untuk menikah, bahkan mereka siap mencarikan jodoh untuk putra mereke itu, jika Rosa masih belum mau juga diajak menikah.
Wajah tampan yang dimiliki anak semata wayang mereka itu, tentu saja tidak akan membuat sulit bagi orang tuanya untuk mencarikan wanita sebagai pendampingnya, namun Reno selalu menolak ke inginkan Papa dan Mamanya untuk di jodohkan, karena rasa cintanya yang begitu besar kepada Rosa, dan Reno juga adalah tipe pria setia.
"Rosa, kali ini mama dan papa benar-benar serius ingin menjodohkan aku dengan anak teman mereka." Ujar Reno dengan wajah seriusnya, ia memberitahu Rosa akan hal itu, agar kali ini Rosa benar-benar memikirkan masa depan hubungan mereka.
"Lalu, apa kamu akan menerima perjodohan itu begitu saja? Kamu tega memutuskan hubungan yang sudah kita jalani selama empat tahun ini." Jawab Rosa sambil memasang wajah sedihnya.
"Aku sangat menyayangi mu Rosa, aku tidak mungkin menerima perjodohan itu, tapi mau sampai kapan aku meminta waktu kepada mama dan papa? Usia ku juga sudah cukup untuk menikah, dan orang tuaku sudah tua mereka ingin melihatku bahagia dan memiliki cucu. Aku tidak bisa terus-terusan menolak permintaan mereka. Jadi aku mohon kasih aku kesimpulan sekarang, kapan kamu siap untuk menikah dengan ku?" Tanya Reno dengan bersungguh-sungguh, ia merasa sudah lelah dengan desakan dari Papa dan Mamanya.
"Reno, kamu tahukan kalau aku belum siap menikah untuk saat ini, aku baru saja menata karir ku, aku belum bisa membalas budi kepada om dan tante, bahkan aku belum membahagiakan Ibu ku di kampung." Jawab Rosa, lagi-lagi alasan itu yang selalu ia berikan.
"Sampai kapan? Sampai kapan aku harus menunggu kamu siap? Jika terus begini jangan salahkan aku kalau suatu saat aku tidak bisa lagi menolak keinginan papa dan mama untuk menjodohkan ku." Jawab Reno sedikit kesal. Ia terlihat menyandarkan tubuhnya pada kursi yang ia duduki.
"Reno, please. Aku mohon tunggu dua tahun lagi, setelah aku bisa membahagiakan orang tua ku, aku akan hengkang dari dunia model dan menikah dengan mu." Bujuk Rosa.
"Dua tahun lagi?" Rosa pun tampak terlihat menganggukkan kepalanya.
Reno menggelengkan kepalanya, ia hampir tidak percaya dengan ucapan Rosa yang selalu mengulur waktu, karena tahun-tahun yang lalu ia selalu mengatakan hal yang sama saat di tanya tentang pernikahan.
"Rosa, dua tahun itu bukan waktu yang sebentar, aku gak yakin papa dan mama akan bersabar menunggu waktu selama itu." Jawab Reno sambil terlihat memijat pangkal hidungnya.
"Aku mohon Reno, please.'' Ujar Rosa sambil memasang wajah memelas nya di hadapan Reno, mencoba meluluhkan lagi hati kekasihnya.
Reno pun terlihat menarik nafas dalam, lalu menghembuskan nya dengan perlahan.
"Baiklah, aku akan coba bicara dengan mama nanti di rumah, aku harap beliau mau mendengarkan alasanmu dan menerima nya." Ucap Reno.
"Terima kasih sayang." Jawab Rosa dengan tersenyum manis, ia menggenggam tangan Reno yang ada di atas meja.
Mereka pun menghabiskan makanan yang ada di hadapan mereka, dan setelah selesai makan malam Reno langsung menghantar Rosa pulang menuju rumah kediaman om dan tante Rosa.
*********
"Dua tahun lagi, Ren?" Sarah yang merupakan ibu dari Reno tampan kesal dan marah mendengar ucapan putranya yang duduk di hadapannya.
Reno baru saja pulang setelah makan malam, dan ia langsung di hadang oleh mamanya untuk meminta penjelasan tentang pernikahan mereka, sebenarnya makan malamnya dengan Rosa adalah permintaan mamanya, yang mendesaknya untuk menanyakan masalah pernikahan kepada Rosa.
"Ia Ma, Rosa bilang dia belum siap untuk menikah sekarang dan meminta aku menunggunya dua tahun lagi." Jelas Reno lagi.
"Dua tahun itu cukup lama Reno, usia mu juga sudah cukup untuk menikah. Kamu sudah berusia dua puluh delapan tahun sekarang. Mama jadi ragu, apa benar Rosa itu cinta dengan kamu? Dia sepertinya lebih mementingkan karirnya ketimbang kamu, atau jangan-jangan dia hanya menjadikan kamu sebagai penopang karirnya saja, biar dikira hebat gitu, model seperti dia pacaran dengan manajer seperti kamu." Sarah terlihat begitu kesal.
Sebenarnya Sarah adalah sosok ibu yang sangat penyayang, namun karena merasa Putranya sedang di permainkan, ia pun jadi geram.
"Rosa gak mungkin gitu ma, dia cuma belum siap untuk melepas pekerjaannya, aku yakin dia sangat mencintaiku. Dua tahun lagi Reno yakin Rosa pasti siap untuk menikah, dan dia juga gak punya alasan lagi untuk mengulur waktu, ma." Sanggah Reno yang begitu percaya dengan Rosa.
"Semoga aja dugaan mu itu benar, Ren. Tapi dua tahun itu bukan waktu yang sebentar, kalau sampai Rosa mengulur waktu dan menolak menikah lagi, mama dan papa akan benar-benar menjodohkan kamu, Reno." Ancam mamanya.
"Ia ma." Ia pun bangkit dari sofa tempatnya duduk lalu pergi menuju kamarnya, Reno tidak tahan jika harus berlama-lama bicara dengan mamanya, pasti tidak akan ada habisnya pikir Reno.
Saat berada di dalam kamarnya, Reno mengeluarkan ponselnya dari dalam saku celana, lalu mengirimkan pesan kepada Rosa.
Reno: [Aku sudah bicara dengan mama.]
Rosa: [Lalu?]
Reno: [Mama bilang mereka akan benar-bena menjodohkan ku jika dua tahun lagi kamu masih belum mau menikah."
Rosa: [Aku pasti akan menepati janjiku.]
Reno: [Aku harap juga begitu.]
Rosa: [ I Love You sayang.]
Reno: [ I Love You Too.]
Reno melempar ponselnya ke atas tempat tidur setelah membalas pesan Rosa, ia masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya lalu pergi tidur, pekerjaan yang menumpuk serta masalah percintaannya yang rumit membuat Reno tampak begitu lesu.
**********
Sementara itu di rumahnya, Rosa langsung pergi menuju kamarnya setelah pulang dari makan malam bersama Reno, dan tak lama berselang, tante Linda terdengar mengetuk pintu kamar Rosa.
Tuk, tuk, tuk..
"Rosa ini tante, apa kamu sudah tidur?" Tanya tante Linda.
"Belum tante. Masuk saja, pintunya tidak terkunci." Jawab Rosa dari dalam.
"Bagaimana makan malam mu?" Tanya tante Linda sambil melangkah masuk lalu duduk di atas tempat tidur Rosa.
"Ya biasalah tante, Reno bilang orang tuanya masih terus memaksanya untuk menikah." Jawab Rosa sambil membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur, sedangkan kakinya menggantung dibawah.
"Lalu bagaimana, apa kamu sudah siap untuk menikah?" Tanya tante Linda. Rosa pun menggelengkan kepalanya lalu memejamkan mata.
"Rosa, usiamu sudah cukup untuk menikah, mau sampai kapan lagi kamu terus-terusan mengulur waktu, memangnya kamu mau nanti Reno di rampas wanita lain kalau kamu terus-terusan mengulur waktu begitu." Ujar tante Ratna.
Rosa pun langsung bangkit saat mendengar ucapan tantenya itu.
"Tapi tante, Reno mau aku berhenti jadi model setelah menikah, dan aku merasa belum puas tante, aku belum bisa membahagiakan Ibu di kampung, juga balas budi dengan om dan tante." Jawab Rosa.
"Rosa, kamu tidak perlu memikirkan om dan tante, kami melakukan ini semua tulus untuk mu. Yang harus kamu pikirkan adalah masa depan hidup mu. Reno pasti bisa membahagiakanmu dan mencukupi hidup mu. Dan untuk ibu mu, kamu jangan khawatir, om dan tante akan membantu ibu dan juga adik mu sebisa mungkin sampai Rossi sukses." Ujar tante Linda.
"Aku sudah meminta waktu dua tahun lagi tante, dan setelah itu aku akan berhenti jadi model dan menikah dengan Reno." Jawab Rosa.
"Ya sudah, kalau begitu keputusan mu, semoga Reno masih bisa sabar menunggu mu." Jawab tante Linda sambil mengelus lembut punggung Rosa, lalu ia pun bangkit dan keluar dari kamar Rosa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
@C͜͡R7🍾⃝ᴀͩnᷞnͧiᷠsͣa✰͜͡w⃠࿈⃟ࣧ
bener yg di bilang Tante mu Rosa Reno pasti bisa mencukupi kehidupan kamu ,
2022-12-13
0