Ke esokan harinya. Waktu sudah menunjukan pukul 07.00 pagi.
"Eeeuugghh!! Sssstth....Aakkh!!
bibirku sakit, kenapa aku tidak bisa bergerak ya?"Gumamnya Aleeza.
Aleeza pun membuka mata perlahan-lahan. Betapa terkejutnya dia saat melihat Albi memeluknya.
"Dia memelukku semalaman, jadi dia beneran datang menolongku. semalam aku tidak bermimpi itu nyata.
Apa semalam aku juga dilecehkan? Apa semalam pria-pria itu merobek pakaianku? dan memasukan benda menjijikan itu kemulutku?" Gumamnya.
Sekujur tubuh Aleeza bergetar, tangan nya mulai dingin. Kembali mengingat kejadian buruk yang menimpanya dia pikir itu mimpi tapi itu nyata. menutup matanya dengan tangan .
"Hikkss .... hiiksss..
Jangan.. jangan.. lakukan itu padaku. JANGAN!!!" Teriaknya Aleeza membuat Albian terbangun dari tidurnya.
Sontak Albian terkejut melihat Aleeza menangis sambil memeluknya .
"Al, jangan menangis sadar Al, kamu aman. Kamu bersamaku, lihat aku Al. Ini aku Albian. Abian memeluk hangat Aleeza. Jangan menangis itu tidak akan terjadi lagi aku akan menghukum mereka yngg telah menyentuh mu"Ucap Albian sambil mengelus kepala Aleeza.
"Kenapa kamu meninggalkanku malam itu? Kenapa Bi? Kenapa kamu tidak mengejarku? Ucap Al denga mata yang berkaca-kaca. Aku ketakutan mereka menyentuhku, barang menjijikan itu menyentu bibirku. Aku takut Bi, aku takut. Aku takkan sanggup untuk hidup jika itu terjadi, aku takkan sanggup!! Mereka mengerikan Bi, sangat kejam!! Hikks.. hikks.. hikks..."Ucap Aleeza dengan tersedu-sedu.
"Maafin aku Al, aku salah...!! Maafin Aku." Memeluk Aleeza.
"Luapkanlah amarahmu kepadaku, itu salahku meninggalkanmu sendiri. Itu salahkku Al... " menatap sendu Aleez.
"Aku mohon, jangan menangis!! •ku akan mengobatimu dan merawatmu. Kamu akan tinggal bersamaku, tidak akan ada yang berani menyentuhmu."Ucap Albian.
"Aku ingin pulang, aku tidak mau disini. Aku mau pulang, hiks ...hiks...."Ucap Al dengan isak tangis
"Tidak!! Kamu tidak boleh pulang. Kakek Rama akan sedih melihatmu begini Al, tetaplah disini bersamaku. Aku yang akan menjagamu Aleeza. Aku mohon, jangan menangis!! Kita akan kerumah sakit ya, obati luka-lukamu dulu. "Ucap Albi dengan lembut
"Aku tidak mau keluar kemanapun, aku ingin disni.'Ucap Al dengan dingin dan tatapannya pun kosong.
"Baiklah kita melakukan pemeriksaan disni. Aku akan obati luka kamu ok!! Jadi berbaringlah."Ucap Albi dengan lembut.
"Ehmm...Iya."Jawab Al dengan patuh.
...****************...
Albian keluar kamar, ia mengambil air dan kotak obat.
"Al..ini minum dulu."Ucap Albian
Aleeza mengambail gelas yang Albi sodorkan kepadanya dan meminumnya.
"Aku obatin ya Al... jika sakit kamu bilang. Soalnya aku tidak pernah merawat orang sakit sebelumnya."Jelas Albi penuh perhatian.
Albi memberikan obat pada luka diwajah Aleeza.
Al pun meringis kesakita.
"Sssthh!! Aakhh.....sakit Bi."Ucap Aleeza yang meringis kesakitan.
"Maaf ya Al...!! Aku akan pelan-pelan.. Nah sudah selesai. Ya sudah kamu istrahat disini. Aku harus kekantor, tidak apa-apa kan aku tinggal sendiri di sini? Ucap Albi denga nada lembut.
"Iya aku tidak apa-apa..."Ucap Al dengan singkat..
Albian pun segera mandi, namun sebelum mandi dia memasak sarapan untuk Aleeza.
Setelah mandi Albi membawa makanan ke kamar Aleeza.
Ceklek...
"Al, ini dimakan buburnya..!! ¿akan sendiri tidak apa kan Al?Tanya Albi.
"Iya tidak apa-apa Bi, Terima kasih."Jawab Al dengan lembut.
"Nanti ada dokter yang datang kesini untuk memeriksa lukamu dan kamu juga bisa ngobrol apapun dengan dia. Karena dia dokter wanita. Dan kalau kamu butuh sesuatu, bisa hubungi aku langsung. Nomorku sudah ada diponselmu ."Jelas Albian kepada Al.
"Iya"jawaba Aleeza dengan singkat.
...****************...
Albian pun pergi kekantor, namun sebelum itu dipergi kemarkas. Saat dijalan Albian menelpon Kakek Rama, dia memberitahukan bahwa Aleeza bersama dengannya dan Albian meminta maaf, karena tidak mengantar Aleeza pulang. Beruntungnya kakek Rama sangat mempercayai Albian. Tidak ada kecurigan apapun dari kakek Rama. Dan Kakek Rama mengizinkan Al untuk tunggal bersama Albian. Setelah sesampainya di markas Albian langsung menuju penjara bawah tanahnya tempat iya menghukum musuh-musuh nya.
"Johan gimana dengan ke3 pria itu?"Tanya Albi.
"Sesuai perintah tuan, kami hanya menyiksanya sepanjang malam silahkan tuan ." Jawab Johan penuh hormat.
Albian turun dari mobil memasuki markasnya.
Semua bodyguard membungkuk dan memberi salam .
"Selamat pagi tuan Albi ."Ucap para bodyguar dan mafiosony penuh hormat.
Albian terus berjalan menelusuri ruangan demi ruangan. Jeritan, tangisan, dan rintihan semua dia dengar tanpa ada ekspresi di wajahnya.
kedatanganya di sambut mafiosonya yang ada dipenjara itu.
"Selamat datang tuan "ucap mafiosonya dan memberikab kursi kebesarannya kepada Albian.
"Bawa ke3 pria itu kehadapanku."Ucapan Albian dengan tegas.
Dab tidak lama kemudian ke3 pria itu sudah ada didepan Albian kini giliran Albian yang menyiksanya.
"Tangan mana yang kamu gunakan untuk menyentuh tubuh wanitamu? hahh!!"Tanya Albi dengan nada Tegas.
"Jawwbb!!!."Ucap Albi menaikan nada suaranya.
Ke3 pria itu hanya terdiam tak berdaya dan tak bertenaga.
"Ambilkan barang kesayanganku."perintah Albi pada Yohan. Dan Yohanpun segera mengambilkan barany diminta Albi.
"ini tuan barang yang anda pinta."Ucap Johan sambil memberikan barang kepada sang tuan. Johan juga membukakkan kotak barangnya.
"Ambilakan belatih itu!!"Perintah Albi. Dan
Johan pun memberikannya kepada Albi.
Albi mulai menyiksa pria-pria itu.
"Tangan ini kan yang telah menyentuh wanitaku."Ucap Albi dengan menap tajam Ke3 Pria tersebut. Terlihat jelas raut wajah Albi yang diselimuti oleh amarahnya.
Jlepp..jlepp....Jlebb
Menancapka Belatih ketangan ke3 pria itu secara bergantian dan bergiliran pula. Menancap-nancapkan belatih itu ketangan pria brengsek.
Setelah puas dengan tanga, Albi membenturkan kepala ke3 pria itu kelantai. Seperti yang pria itu lakukan kepada Aleeza. Penyiksaan demi penyiksaan, terus Albi berika. Bahkan Albi menyiksa Tongkat yang ada didalam celana mereka.
"Johan lepaskan kucing kesayangku." Perintah Albi dengan suara yang menekan dan suana berubah mencekam.
"Baik tuan."Jawab Johan yang patuh.
Johan pun mulai melepaskan peliharaan sang tuan.
"Tuan sesuai dengan perintah anda, black sudah saya lepaskan tuan."
"Salah sendiri, kenpa kalian harus membangunkan iblis 1 ini? cari masalah sendiri."Batin Johan.
"Black lakukan bagianmu, jangan sampai ada yang hidup 1 orang pun dari mereka bertiga." Ucap Albi seraya meninggalkan ruang bawah tanahnya.
"Austin tolong siapkan baju untukku, karena aku harus kekantor. Dan kamu Johan tolong sambungkann laptopku dengan cctv diapartemanku."Ucap Albi yang sambil melepas kancing Jasnya.
"Baik, tuan muda." Austin dan Johan dengan kompak dan patuh.
...****************...
Didalam mobil Albi melihat cctv diapartmannya ia mengecek keadaan Aleeza.
Sesampainya dikantor dia disibukan dengan meeting dan berkas. Sesekali ia mengecek cctvnya juga.
"Johan tolong hubungi butik dibawah naungan perusahaan kita, printahkan mengirimkan pakaian wanita luar dan ********** juga semua dan kirim ke apartemanku."
"Baik tuan. Apa ada perintah lagi tuan?" Tanya Johan pada sang tuan.
"Cari koki terbaik, suruh mengirimkan makanan ke apartemanku setiap hari 3x sehari. Ingat makanan sehat."
"Siap tuan, akan saya hubungi mereka tuan.Jika sudah tidak ada lagi saya mohon pamit tuan, saya akan kambali ke keruangan saya."Ucap Johan dengan patuh dan penuh hormat.
"Hhmm kembalilah "Ucap Albian.
Ddrrtt..drrrrttt..drrrrt
"Siapa yang telpon? ini kok no luar ." Allbi pun mengangkatnya.
Dalam sambungan telpon.
"Hallo...."
"Albin jadi lo calon suami dari adik gw?"Tanya seseorang yang berada disebrang sana.
"Iya, Kenapa kamu tidak setuju Kai?" Tanya Albi dengan ketus
Albi bisa menebak orang tersebut hanya dengan mendengarkan suaranya saja.
"Setuju saja, tapi lo gak boleh nyakitin adik gw. Awas aja, kalau lo bikin adik kesayang gw terluka. Apa lagi sampai nangis, aku bikin dadar jagung kamu."Ancam Kai.
"Lo .. Apa kepala lo udah kegiling kereta api ya ? Siapa yang lo ancem hah? Yakin lo mau ngancem gw?!" Ucap Albi dengan kesal.
"Kenapa tidak?! Lo harus tau, kalau kakak pertama gw sampai tau lo nyakitin permata hatinya habis lo Albi." Ancam Kai pada Albi.
Namun Albi tidak takut dengan ancaman Kai, karena kakak pertama mereka 11 12 dengan Albian. Orang yang tidak bisa disentuh.
Kaizee Ardana
Cucu ke 3 dari kekuarga Ardana saat ini dia sedang bekrja sebagai Model di perusahaan sang kakak dia juga sangat memanjakan Aleeza. Kai adalah teman kampus dan sahabat Albian. Persahabatan mereka cukup baik, walau terkadang cara bicara mereka seperti musuh bebuyutan. Dan Kai lumayan playboy ya..Jadi hati-hati dengan cowok tampan yang 1 ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments