Mata Aleeza mulai berkunang-kunang, tubuhnya terasa lemas tak bertenaga.
Buuuuggh buuugghh bruuugggghh
"Siapa itu? Siapa yang datang menolongku?"Ucap Al dalam hati, tatapannya perlahan-lahan mulai redup. Dia tidak bisa melihat pria yang tengah menolongnnya kini, pria tersebut menghajar ke 3 laki-laki itu. samar - samar dia mendengar pria itu memanggil nama Aleeza.
"Aleeza...bangun..!!!Aleeza..aku bilang bangun ..!!! Bangunn Al, buka matamu Aleeza.."Ucap Albian dengan suara beratnya.
"Kalian bawa ke 3 setan ini ke tempat biasa."Perintah Albi dengan emosi.
"Ingat jangan sampai mereka mati, cukup siksa saja aku yang akan menyabut nyawa mereka."Ucap Albi dengan tegas dan tatap tanjam yang begitu membuat orang gemetaran.
"Baik Tuan muda"Ucapa para mafiosonya dengan patuh.
...****************...
Albi pun menggendong Aleeza dengan bridal style.
Dia membawa Aleeza keaparteman pribadinya,
sesampainya di apareteman Albi segerah menidurkan Aleeza dikamarnya dan membersihakan luka-luka dibadan Aleeza. Tak hanya itu Albie juga melepaskan baju kotor Aleeza dia juga yang memakaikan baju bersih pada Aleeza. Karena tidak ada baju wanita jadi Albi memakaikan kemeja putihnya pada Aleeza. Kini Aleeza tengah pingsan, setelah itu Albi pun menghubingi asistennya.
Dalam sambungan telpon.
"Hallo, cepat!! Kamu carikan dokter perempuan dan suruh dia keaparteman pribadiku sekarang juga."Ucap Albi dengan suara yang tegas.
"Baik tuan."Ucap sang asisten dengan patuh.
"Ya Tuhan...Tuan, apa anda tidak lihat sekarang jam bearpa? Akku harus cari dokter wanita kemana? Selalu bikin pusing."Batinnya.
Telpon pun terputus secara sepihak, karena Albi langsung menutup telponnya.
Ya kini waktu menunjukan pukul 02 : 00 dini hari .
"Tidak biasnya tuan Albi meminta dokter perempuan, apa lagi keaparteman pribadinya? Ada apa ya dengan tuan Albi?"Ucap sang asisten.
Setelah mendapatkan dokter wanita, dia pun membawanya ke aparteman Albi sesuai dengan permintaan Albi.
Cklekkkk..
"Maaf Tymuan jika menunggu lama, saya sudah membawa dokter wanita yang tuan mau. Apa tuan sedang sakit? Terus itu wajah tuan kenapa?" tanyanya dengan khawatir.
"Tidak bukan aku yang sakit, wajahku tidak apa-apa."Jawab albi dengan dingin.
Ikuti aku ada seseorang yang harus kamu perikasa. Dia ada didalam kamar lakukan yang terbaik, aku kan membayarmu berapapun yang kamu minta."Kata Albian kepada dokter wanita itu.
"Wah!!! Orang kaya ini mah, mau bayar berapapun. Memangnya siapa ya yang sedang sakit?"Batin sang dokter.
Ckleekkk
Membuka kamar Albian.
Sang dokter menatap seseorang yang sedang berbaring dirajang dengan tubuh yang tertutup selimut tebal.
"Ah, ternyata seorang wanita. Beruntung sekali gadis cantik ini mempunyai pacar yang begitu peduli pada dirinya."Batinnya sang dokter.
"Tuan bisa tunggu diluar, dulu biar saya memeriksa Nona ini dulu." Pinta sang dokter dengan sopan.
"Baiklah" Jawab Albi dengan patuh.
"Aku tidak menyangka, Tuan membiarkan seorang gadis tidur diranjangnya. Siapa gadis itu ya?"Batinnya sambil menatap tuannya.
"Aku penasaran tetentang gadis itu. Apa aku bertanya saja ya sama tuan? Tapi aku takut membuat tuan marah."Gumamnya.
"Johan, apa yang dilakukan dokter itu? Kenapa lama sekali dia didalam kamarku?"t Tanya Albian yang mukai kesal pada sang asisten.
"Tuan, belum juga 5 menit dokter itu masuk kedalam kamar tuan, masak sudah mau keluar. Apa lagi gadis itu terluka pasti masih di obatin." Jawab Johan dengan lembut.
"Aku akan masuk kedalam, aku harus memeriksa dokter itu. Kalau dia ngapa-ngapin Aleeza gimna?"Ucap Albi yang mulai panik. Dia pun berdiri dari duduknya, saat dia ingin berjalan menuju kamarnya, Johan menahan tangan Albi.
"Tuan bersabarlah dulu, dia dokter wanita terbaik yang saya cari tuan. Saya mohon tuan tenang. gimana kalau saya obatin luka tuan dulu? Diujung bibir tuan, itu terluka dihidung tuan juga ada luka, dan ini didahi ada luka tuan. Sebenarnya apa yang terjadi?"Tanya Johan dengan lembut.
"Aku tidak apa-apa, ini hanya luka kecil saja. Tapi.. Aleeza yang terluka parah. Ini semua gara-gara aku, Johan. Kalau aku tidak meninggalkannya, ini tidak akan terjadi." Ucap Albi lirih. Albi mengusap wajahnya dengan kasar.
"Jangan menyalahkan diri sendiri Tuan. Tuan juga sudah menolongnya. Oh... jadi gadis itu namanya Aleeza ya tuan? Apa dia pacar tuan?."Tanya Johan dengan hati-hati.
"Bukan dia bukan pacarku Johan, Tapi..dia calon istriku."Jawab Albian dengan wajah sendu.
"Oh!! Jadi dia calon istri tuan "Ucap Johan dengan santai.
Krikkk....krikk. .
.........................
Johan yang lagioding.
"APA...!!!"Ucap Johan yang terkejut dan membulatkan matanya
" Ca..ca..lo...n iis.tri tuan??"Jawab Johan dengan terbatah-batah dia masih tidak percaya dengan apa yang dikatakan Albian.
"Tuan bisa anda ulangi sekali lagi, siapa perempuan itu?" Tanya Johan dengan gugup.
"Apa kamu sedang bermain-main denganku, Johan?" Tanya Albi dengan suara tegas dan tatapan matanya yang tajam.
"Tidak tuan, mana berani saya bermain-main dengan tuan. Hanya saja saya masih tidak percaya, jika dia calon istri tuan. Atau apa saya sedang bermimpi ya tuan?" Ucap Johan yang masih shock.
"Huuufft..... "Albi membuang napas dengan kasar. "Terserah kamu mau pecaya atau tidak, yang jelas aku sudah memberi tahumu. Kamu harus ingat jangan sampai ada yang tau soal ini. Jangan cerita apapun pada kakek, rahasiakan ini dari kakek. Apa yang kamu lihat hari ini. Cukup sampai disini. Mengerti johan?"Ucap Albian dengan tegas dan penuh penekanan.
"Siap tuan muda. Terus tuan, kenapa dia bisa terluka? Jika, Tuan bersama dia."Tanya Johan yanga masih bingung dengan keadaan Aleeza.
Albian pun menceritakan semua yang terjadi dari makan malam sampai perjodoha. Dan yang berakhir dengan pelecehan yang Aleeza alami.
Johan yang mendengarkanya merasa kesal, senang, juga mara. Dengan apa yang menimpa Aleeza.
Johan kesal karena kelakuan Albi yang keterlaluan pada Aleeza. Senangnya karena akhirnya Albian tidak jones lagi. Dan marah karena kelakuan ke 3 pria itu yang sangat kurang ajar kepada Aleeza calon nyonya mudanya.
Tak lama kemudian pintu kamar Albian terbuka.
"Tuan..!"Panggil sang dokter.
"Bagaimana keadaannya dok?"Tanya Albi dengan rasa khawatir.
"Keadaan nona kurang baik tuan, dia tidak hanya mengalami luka luar saja, tapi juga sikisnya tuan. Bisakah tuan ceritakan kepada saya, apa yang telah dia alami tuan sehingga dia mendapatkan luka-luka itu?"Tanya sang dokter kepada Albian.
Albian pun menceritakan yang di alami Aleeza pelecehan dan kekerasan yang dia alami.
"Terus apa yang harus saya lakukan dok?"Tanya Albian dengan suara yang sedikit bergetar.
"Lebih baik tuan membawa nona ke RS untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut tuan. Dan kalau bisa bawa nona ke pskiater tuan, karena sepertinya nona mengalami trauma."Jelas sang dokter dengan hati-hati.
"Baik dok, terima kasih."Ucap Albian.
"Johan, tolong kamu antarkan dokter wanita ini pulang." Perintah Albian.
"Baik tuan."Jawab Johan dengan patuh.
"Ngomong-ngomong, dia punya nama tuan. Namanya dokter Aurelia"
"Iya, terserah sudah namanya mau siapa saja. Kamu antar terus cepat kembali ke markas. Kamu cek laki-laki brengsek, itu jangan sampai mereka mati sebelum aku datang. Paham!!.
"Baik tuan, saya pamit dulu tuan."
Johan pun segera meninggalkan aparteman Albian dan mengantar pulang donkter Alurel.
...****************...
Albian pun segerah kembali kemarnya, dia duduk di samping Aleeza, Albi pun memandang wajah Aleeza yang tengah tidur.
Albi mengelus wajah yang terlelap itu, sesekali memegang luka yang ada di wajah Aleeza.
"Maafkan aku ya Al, gara-gara aku tidak bisa jagain kamu, kamu jadi mengalami ini semua. Aku tidak akan biarin ke 3 pria bregsek itu begitu saja. Akan aku cabik-cabik mereka, apa yang mereka lakuin ke kemu akan aku balas berkali-kali lipatnya. Mereka berani menyentuh wanitaku, menyakiti wanitaku, maka tanggunglah akibatnya."Ucap Albian dengan mata yang memerah dan tangan mengepal.
"Aku tidak bisa ninggalin Aleeza sendiri disini. Bagaimana jika dia bangun tidak ada aku."Kata Albian penuh kelembutan .
"ku harus memberi kabar pada kakek rama kalau Al tdak pulang dan Al akan tnggal denganku .
Albian meninggalkan kamarnya dan dia ingin menelpon kakek Rama. Diluar kamar..
"Tapi ini sudah jam 1 malam pasti kakek sudah tidur. Gimana ya? apa ku telpon besok pagi saja ya? Sudah lah telpon besok saja."
Albi kembali kedalam kamar dan tidur di sebelah Aleeza.
malam ini menjadi malam yang panjang karena Al mengigau akan kejadian yang tak mengenakan yang menimpa dirinya.
"Tidak...Jangan!! Lepasin Aku...Hiikkkss. Tolong!!" Ucap Aleeza dalam tidur.
Albi yang mendengar itu semakin meras bersalah dan geram.
"Tenanglah, kamu sekarang sudah aman Al. Jangan takut ada aku disini"Ucap Albi sambil memeluk Aleeza.
"aku hampir merusak kehidupan gadis ini aku benar-benar laki-laki tak berguna. Kamu tenanglah Al aku akan melindungimu dengan nyawaku. Entah kenapa aku merasa nyaman berada di sampingmu? Tubuh ini tidak menolak atau merasa jijik dengan sentuhanmu."Batinnya Albian.
"Selamat malam Aleeza mimpi indah yah" Ucap Albi dengan lembut
Cup ....
Sebuah kecupan mendarat di kening Aleez.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Shinichi x Kaito
waw fotonya badas
2022-07-07
0