Bab 7

Bab 7

Pagi ini perusahaan AC Corp akan ada meeting, setiap awal bulan AC Corp selalu mengadakan meeting bersama seluruh divisi, dan sebisa mungkin seluruh divisi mempresentasikan dengan sebaik-baiknya tanpa adanya kesalahan karena akan memicu kemarahan bos, dan imbasnya seluruh divisi kena marah semua oleh bos.

Waktu menunjukan jam 7.35, tetapi Ratu belum juga bangun dari mimpi indahnya.

Riani cukup lama menunggu Ratu di meja makan untuk sarapan tapi belum juga datang.

Sampai akhirnya Riani pun ke kamar Ratu dan mengetuk pintu kamarnya.

Tok Tok Tok

Sudah lama mengetuk pintu dan menunggunya didepan pintu Ratu belum juga bangun.

"Tu, kamu sudah bangun belum, kerja ngga?, ini sudah SIANG!! Teriak Riani dengan kesalnya dan kembali ke meja makan sembari menunggu Ratu lagi.

Ratu pun terbangun karena teriakan Riani yang begitu nyaring melengking, dan mengambil teleponnya di atas nakas untuk melihat jam berapa. Ketika melihat jam di teleponnya, Ratu pun langsung berlari ke kamar mandi untuk mandi kilat, keluar dari kamar mandi Ratu langsung memakai pakaian kerja dengan cepat begitupun dengan berdandan.

Keluar dari kamar ratu menuju meja makan dan melihat Riani sedang sarapan tanpa menunggu Ratu lagi. Ratu pun duduk langsung ikut sarapan juga dengan cepat karena waktu sudah semakin siang.

"Sorry.. Aku kesiangan, kemarin lembur nyampe rumah jam 11 malam karena akan ada meeting" Kata Ratu.

Riani hanya melihat ke arah Ratu sambil mengunyah makanannya.

"Aku ikut mobil kamu yah ri, aku akan ada meeting bulanan" Ucap Ratu lagi.

Riani pun mengangguk menandakan setuju.

Mereka pun langsung masuk ke dalam mobil dan Riani mengantarkan Ratu terlebih dahulu ke kantornya.

Seluruh karyawan sudah memasuki ruangan meeting yang akan di mulai sebentar lagi.

Sesampainya di kantor, Ratu bergegas menuju ruangannya dengan jalan cepat karena tidak fokus Ratu pun menabrak punggung seseorang.

Bugh..

Orang itu pun berbalik dan melihat ke arah Ratu yang sedang memegang hidungnya kesakitan.

"Aww..Jalan tuh liat-liat" Kata Ratu kesal dan melihat ke arah orang itu. Ratu pun meninggalkan orang itu dan langsung menuju lift karyawan.

Orang itu hanya menggeleng melihat Ratu.

Sesampainya di tempat meeting Ratu pun langsung duduk dengan teman satu divisinya.

"Tumben kamu kesiangan" Kata mira.

Ratu hanya senyum memperlihatkan giginya.

Dari arah pintu Ardhana masuk di ikuti Dion asisten Ardhana serta Siska sekretaris Ardhana di belakangnya.

Meeting pun di mulai dengan lancar setiap divisi mempresentasikan hasil kerja divisi.

Selama meeting Ratu hanya fokus ke orang yang presentasi di depan , tanpa ia sadari ada seseorang yang memperhatikannya.

Sampai dimana giliran divisi pemasaran untuk presentasi dan yang akan mempresentasikan adalah Ratu.

Ketika akan menuju ke depan untuk mempresentasikan, Ratu melihat ke arah Ardhana dan mendadak gugup karena mengingat kejadian di lobby yang menabrak punggung Ardhana dan memarahinya.

Presentasi yang sudah di persiapkan dengan matang tiba-tiba blank. Kegugupan Ratu terlihat jelas oleh Ardhana. Walaupun begitu Ratu tetap melanjutkan presentasinya sampai selesai.

Meeting pun selesai dengan lancar dan baik-baik saja sesuai dengan harapan setiap divisi. Seluruh divisi keluar dari ruang meeting Dan hanya menyisakan Ratu.

Dion menghampiri Ratu yang masih membereskan dokumen presentasinya.

"Nona Ratu, anda di panggil untuk menemui pak Ardhana di ruangannya.. Permisi" Ucap Dion Dan berlalu keluar dari ruang meeting menuju ruangannya sendiri.

"Baik Pak" Kata Ratu.

Sebelum keluar dari ruang meeting Ardhana sempat berbicara dengan Dion untuk memanggil Ratu ke ruangannya.

Setelah meletakan dokumen di ruangannya Ratu pun menuju ruangan Ardhana di lantai 10.

"Permisi Nona Siska.. Pak Ardhana ada? " Tanya Ratu.

"Ada, langsung masuk saja. Anda sudah ditunggu oleh pak Ardhana" ucap Siska.

Siska pun mengantarkan Ratu ke ruangan Ardhana dan mengetuk pintunya.

Tok Tok Tok

"Masuk"

Siska membuka kan pintu ruangan Ardhana dan menyilakan Ratu untuk masuk ke dalam, dan Siska pun kembali ke tempatnya.

Ratu masih berdiri di hadapan Ardhana karena belum di persilahkan duduk dan Ardhana pun hanya fokus pada berkas-berkas nya tidak melihat ke arah Ratu yang masih berdiri.

Ekhem...

Ratu pun pura-pura berdehem untuk menghilangkan rasa canggung dan gugup, tapi Ardhana sama sekali menghiraukan nya.

Setelah beberapa menit, Ardhana menyelesaikan berkasnya dan beralih menatap Ratu yang masih berdiri.

"Kamu tidak lelah, berdiri terus" ketus Ardhana.

Terpopuler

Comments

🍁Angela𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

🍁Angela𝐀⃝🥀☠ᵏᵋᶜᶟ

gmna gk berdiri terus wong sii bom blm mempersilahkan duduk

2023-12-29

0

epifania rendo

epifania rendo

bagai mana mau duduk

2023-10-26

0

Retno Anggiri Milagros Excellent

Retno Anggiri Milagros Excellent

jangan2 Ardhana jadi bucin ke Ratu. hehe 🤭😂

2023-08-07

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!