Bab 4

Di kediaman Mansion Ardhana tengah menikmati makan malam yang tenang tanpa Ardhana hanya ada Orang tua Ardhana dan Akasya. Setelah selesai makan malam mereka berbincang di ruang keluarga.

"Grandma... " Kata sang cucu.

"Kenapa Daddy pulangnya malam terus, apa Daddy sudah tidak sayang lagi sama aka" Sambung aka sambil duduk di pangkuan Giani.

"Kenapa aka bisa berpikir begitu sayang" Kata Giani.

"Iya karena Daddy ngga pernah ada waktu buat aka" Sambil menangis di pelukan Giani.

"Daddy sayang kok sama aka, dan Daddy kerja untuk kebahagiaan Akasya nantinya.. Jadi aka jangan berpikiran buruk tentang Daddy iyah" Jawab Giani.

"Aka tidur aja yah.. Biar Grandma yang nemenin aka tidur" Sambungnya

"Iya Grandma"

Giani dan Akasya langsung menuju ke kamarnya di lantai 2 sebelahan dengan kamar Ardhana. Sesampainya di tempat tidur aka langsung memeluk Giani dan Giani juga sebaliknya sambil mengusap punggung sang cucu agar cepat tidur dengan nyaman dalam pelukannya.

"Semoga kamu bahagia terus tanpa kekurangan kasih sayang dari siapapun" Gumam Giani dan mengecup kening Akasya.

Tengah malam Ardhana baru saja sampai di Mansion nya, Ardhana melihat sang mommy masih duduk di ruang keluarga dn langsung menghampirinya.

"Mommy belum tidur" Kata Ardhana sambil mengecup kening Giani.

"Belum.. Sampai kapan kamu harus mengabaikan Aka? Aka butuh kamu Ar... Butuh daddinya... Jangan kamu habiskan waktumu untuk bekerja prioritaskan aka.. Aka masih kecil masih butuh figur seorang Daddy yang ada untuknya" Marah Giani sambil menangis.

"Ardhana juga kerja untuk Akasya kelak mom,.. Maafkan Ardhana mom yang belum bisa menjadi Daddy yang baik untuk Akasya" Jawab Ardhana dengan memeluk Giani.

"Minta maaflah pada anakmu Ar, Akasya berfikir kalau kamu tidak sayang padanya" Ucap Giani langsung meninggalkan Ardhana dan kembali menuju kamar tidurnya.

Ardhan pun bergegas menuju kamarnya Akasya, sesampainya di dalam kamar Ardhana melihat sang anak tidur dengan nyenyak.

"Maafkan Daddy sayang, jarang ada waktu untuk kamu... Daddy bekerja untuk kamu" Gumam Ardhana mengecup keningnya lalu bergegas menuju kamarnya untuk segera mandi dan tidur.

****

Keesokan harinya Ratu bangun lebih awal karena sudah mulai bekerja, Ratu membuat nasi goreng telor ceplok untuk Riani dan dirinya, setelah memasak Ratu kembali ke kamarnya langsung mandi dan bersiap akan berangkat kekantor pusat. Hari ini Ratu berdandan seperti biasanya riasan natural tapi terlihat cantik, wajah yang ayu, mata yang indah, hidung mancung dan bibir yang sexy.

Ratu dan Riani sedang sarapan nasi goreng yang dibuat oleh Ratu di meja makan.

"Masakan buatan mu selalu enak" Puji Riani sambil menyendok nasi ke mulutnya.

Ratu hanya menanggapinya dengan senyum saja.

"Kita berangkat bareng aja, lagian kamu belum hafal jalan di kota ini kan! " Kata Riani.

"Iya sih, aku juga belum terlalu hafal disini " Ucap Ratu.

Ratu dan Riani pun menyelesaikan sarapannya dan langsung berangkat menggunakan mobil Riani. Riani sebenarnya dari keluarga yang berada tapi lebih memilih hidup sendiri di kota lain.

***

Riani mengantarkan Ratu di AC Corp, perusahaan terbesar di kota Paris. Tapi sangat di sayang kan CEO nya terkenal dingin dan arogan, walaupun begitu banyak dari perusahaan lain yang ingin bekerja sama dengan AC Corp keuntungannya sangat menjanjikan.