Aku berjalan dalam diam menyusuri kegelapan malam, jarak kediaman dan pasar memang sedikit jauh, hingga munculah ide ku untuk memakai jalan alternatif yang biasa ku gunakan, dan di sinilah aku sekarang, di hutan tak jauh dari pasar, suara kicauan hewan malam menemani setiap langkah perjalanan ku, aku tak takut akan hal seperti ini, dalam kamus ku tak ada yang namanya hantu, dari itu untuk apa merepotkan diri dengan rasa ketakutan itu
"Hey, siapa kau, kau mengejutkan ku saja" Ucapku terkejut, bagai mana tidak?, saat aku sibuk menikmati waktu sosok hitam jatuh tepat di hadapan ku, begitu saja, sosok aneh yang jatuh dari langit nan sepi
"Kau, kau terluka, apa yang terjadi?, apa kau di serang para bandit gunung itu?" Ucapku, tubuh yang kelelahan dan di penuhi dengan luka luka selebetan pedang, namun bahkan ia tak menjawab pertanyaan ku, aku masih berusaha untuk memakluminya ia masih terluka, mana mungkin mau menanggapi kekonyolan ku, dan mungkin ia di berada di alam bawah sadar
"Baik lah, kau harus beristirahat, aku akan membantu mu" Ucapku pelan sembari membantu menyandarkan tubuh si mahluk ini ke pohon, keningku mengerut saat melihat beberapa luka yang cukup serius
"Mungkin terkesan tidak sopan, tapi aku memerlukan kain penutup wajah mu itu, membiarkan darah keluar begitu saja sangat tidak baik untuk kesehatan" Ucapku sembari menarik lain hitam yang berada di wajahnya,
"Eh ternyata kau seorang pria ya, pantas saja sangat berat, huh anggap kau sedang beruntung karena bertemu bisa dari penyelamat ini," Ucapku
"Berhentilah menatap ku" Ucapku, saat menyadari jika si pria menatap ku sedari tadi
"Kau beruntung bertemu denganku, sekarang makan pil ini, untuk menghentikan pendarahan mu, akan bahaya jika di biar kan begitu saja, kau bisa mati, dan aku tak mau di salahkan karena itu" Ucapku mengulur sebuah pil berwarna gelap, aku tau jika Ming ji selalu membekali ku dengan segala hal hebat,
"Baik lah, kau tunggu di sini, aku akan mencarikan air dan beberapa tanaman obat untuk membersihkan luka luar mu" Ucapku, tampa menunggu jawaban aku melenggang pergi memasuki hutan, sedangkan pria itu?, ia bertemakan api unggun yang sangat indah
"Tahan lah, ini akan terasa sedikit perih'' Ucapku pelan, membasahkan kain mencoba untuk membersihkan luka lukanya, namun tanganku tergantung di udara, ia menghentikan ku, sebenarnya apa yang ada dalam otak orang ini, mengapa sangat angkuh saat keadaan hampir mati seperti ini
"Tidak di perlukan" Suara itu terdengar sangat datar, aku mengeram kesal menarik tangan ku, aku beralih menekan lukanya agar ia tau jika setiap manusia membutuhkan manusia lainya, ia meringis dan menatap ku tajam
"Apa yang kau lihat ha?, apakah sakit?, itu belum seberapa, kau tau aku sudah susah mencari dedaunan untuk mengobati mu, dan kau?, kau bahkan tak menghargai perjuangan ku "
"Tidak di butuhkan"
"Maka obati luka mu sendiri, menyebalkan, pria tak tau terimakasih" Ucapku mendengus kesal beranjak meninggalkannya, namun aku baru saja berjalan beberapa langkah namun suara teriakan sudah menggema di telinga ku, "dasar angkuh, rasakan itu" Batinku ngedumel, siapa suruh menolak ku dan niat baik ku, rasakan itu, kena batunya kan
"Kau tak bisa lari, nyawamu tak mungkin bisa selamat, nikmati detik terakhir mu" Suara itu terdengar sedikit samar, aku sempat berniat meninggalkannya, namun saat melihat beberapa orang berjalan ke arah si pria aku memilih untuk bersembunyi, jangan memikirkan hal yang aneh aneh, rasa kemanusiaan ku masih sangat tinggi, aku tak mungkin membiarkan orang mati begitu saja,
"Benar bos, lihat lah ketidak berdayanya" Suara itu di susul dengan suara pedang yang saling berdentingan, uh dasar pria bodoh, setelah ini kau pasti akan mengerti apa yang di masud dengan rasa terimakasih, aku menghela nafas, pria angkuh itu sudah sangat tak berdaya, ia pun sudah jatuh ke tanah, sepertinya orang berpakaian hitam itu sangat bersemangat menghabisi nyawanya, aku melempar sebuah batu untuk menarik perhatian pria hitam itu
"Siapa di sana?" Para pria hitam itu memasang posisi siaga, aku terkekeh pelan, baik lah mari bermain kejar kejaran, aku tak terlalu pandai bela diri, namun jika bermain aku sangat ahli,
"Hehe aku tersesat, apakah kalian mau menunjukan aku jalan pulang?" Aku tersenyum konyol dan mengharukan kepala ku yang tak gatal, mereka menatap ku dengan lekat, aku tau aku cantik, tak perlu seperti itu
"Nona, apa yang kau lakukan?, malam seperti ini, ada akan kau sangat merindukan kehangatan hingga berkeliaran di malam hari seperti ini"
"Kakak berhati hatilah, mungkin saja dia siluman, jika benar kita dalam bahaya"
''Hehe tuan, apakah aku sangat mirip dengan siluman?, ku perjelas aku adalah manusia, dan yah aku sedang mencari kehangatan malam ini"
"Maka mendekatlah, kami akan memberikan kehangatan itu pada mu nona"
"Tidak semudah itu, jika dapat menangkap ku, maka ku pastikan kalian akan merasakan kehangatan, upst salah bahkan aku bisa membuat mu merasakan lebih dari itu tuan"
"Jangan terpancing, dia hanya mengecoh kita"
"Ah aku ketahuan, Xio bai, apakah pria itu sudah di aman kan?" Batinku, yang aku sedang terhubung dengan Xio bai babi jelek ku itu, mahluk malas yang selalu bersembunyi di dalam ruang angkasa
"Kau?" Ku lihat mereka mengeram kesal dan langsung menyerang ku dengan brutal,aku tentu saja tak bisa berdiam diri, aku masih menyayangi nyawa ku, aku harus melakukan sesuatu
"Oh tidak, Ayah" Teriakku berlari menjauhi mereka, hehehe main kejar kejaran adalah kesukaan ku, dan mari menikmati masa kecil yang lebih menyenangkan
"Berhenti kau jalan sialan" Ucap mereka dengan nada kesal, sedangkan aku hanya masih fokus dengan acara lari ku
"Sudah, lah jangan menghina ku, mari bermain kejar kejaran, kita lihat siapa yang lebih ahli memberi kehangatan" Ucapku berteriak keras, mereka masih bersemangat mengejar ku, hingga aku berhenti di pinggir jurang,
"Oh tidak, jalan buntu, hey siapa yang kurang kerjaan meletakan jurang di sini, jika aku tau maka aku tak akan lari ke arah sini tadi" Ucapku mendengus kesal, para pria hitam tadi pun sudah hampir mendekat, tidak bukan permainan seperti ini yang aku inginkan
"Mau lari kemana kau nona?, ah jika tak salah mengenal, anda adalah putri kediaman mentri, untung sekali, tuan kami pun memerintah membunuh nona Yu yang cantik ini, uh sayang sekali, wajah cantik anda mengundang petaka nona"
"Hey, kalian rupanya punya niat jahat untuk ku yah, ayo sini siapa yang berani, aku buat jadi perkedel kamu" Ucapku mendengus kesal, enak saja punya rencana jahat untukku, aku akan menghancurkan kalian sebelum kalian menjalankan rencana itu,
"Ayo" Ke lima pria hitam itu langsung menyerang, aku menepisnya menggunakan ranting kecil yang sempat ku ambil tadi, uh untung nyawaku bisa selamat,
"Ternyata kau bisa beladiri nona, tidak masalah, menangkap kucing liar lebih menyenangkan dari pada singa dugu"
"Kalian yakin?, kucing liar ini akan membuat membuat kalian kewalahan loh, ah sudah lah maju semua, biar cepat selesai" Ucapku, kini pertempuran terjadi, uh sial aku mendapat pukulan yang cukup keras membuat ku terseret beberapa meter, untung ngak nyemplung ke jurang, sialan mereka bahkan memiliki kultivasi yang cukup tinggi hingga aku hampir kewalahan
"Xio Bai" Teriakku, cahaya putih datang, dan yah setelahnya aku hanya menjadi penonton, saat babi jelek itu menghabisi para pria hitam itu
"Tinggalin satu, penasaran siapa yang membayar mereka untuk membunuh" Ucapku pelan, awalnya aku hanya bermain, namun siapa yang menyangka jika mereka benar benar ini membunuh ku, aku tidak memiliki pilihan, aku tidak salah kan?, aku hanya membela diri saja
"Baik nona" Ku lihat Xio Bai menyeret pria hitam itu, selebihnya ya udah di jatuhin ke jurang biar ngak bikin rusuh
"Siapa yang membayar mu"
"Aku tak sudi mengatakannya, organisasi gagak malam akan segera menghancurkan mu"
"Kau ini, sudah mau mati masih ingin menggertak, katakan itu pada raja neraka, buang aja, dia tidak berguna" Ucapku mendengus kesal, di tanya apa jawabnya apa, nyebelin kan tu orang.
Malam semakin larut, para pembunuh bayaran itu sudah di bereskan, dan yah sekarang waktunya menyelamatkan nyawa orang, Xio Bai mengantarkan ku ke pria yang sedang sekarat itu, namun wajah itu terlihat sangat datar, uh sungguh menyebalkan, tampa kata ku tempelkan ramuan yang sempat ku tumbuk tadi, ia meringis menahan sakit, aku hanya terkekeh sembari mengikat luka luka yang ku anggap serius, selebihnya hanya ku taburi obat pengering saja,
"Apa?, apakah kau akan tetap keras kepala dan mati?, Uh manusia bodoh, aku melakukan ini hanya sebatas rasa kemanusiaan saja, tak perlu berlebihan, antarkan dia ke penginapan terdekat, Uh bagai mana bisa gadis cantik seperti ku berada di hutan malam malam begini, Uh sungguh tak pantas" Ucapku menggeleng pelan, dan meninggalkan babi jelek ku bersama pria angkuh, eh salah deng datar + dingin.
Aku berjalan pelan dan kembali menyelinap masuk ke kamar ku, ah sudah lah aku harus tidur dan bangun dengan segar besok pagi. Sungguh kenikmatan dunia yang menyenangkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 106 Episodes
Comments
Yuan Li
Dasar bandel....
2024-12-09
0
Ayu Dani
wkwkwkwk
2024-04-14
0