Pengantin Baru

Hari ini Adit sudah mulai bekerja di kantor cabang perusahaan Alvin yang di singapur.Adit masih kerja sendiri karena baru buka jadi belum ada karyawan.

Adit mengerjakan pekerjaan dari kantor yang kemarin bekerja sama dengan kantor Alvin yang di jakarta.

Siang hari sekitar jam 2 siang Tiwi datang,dan Tiwi dari kampus langsung menuju kantor dimana Adit sekarang,karena Tiwi akan membantu Adit bekerja dan mengembangkan usaha Alvin yang di singapur.

"Siang Kak,,"kata Tiwi saat masuk ke dalam.

"Siang,,,jalan kaki,,"Tiwi mengangguk.

"Tiwi bantuin apa nih Kak,,?"sambil mendekati meja Adit.

"Ini,, tolong ketikin ini,,dan kalau sudah selesai nanti di prin yah,,"sambil memberikan map yang berisi kertas,lalu menujukanya.

"Iya kak,,"

"Kamu duduk di situ aja,dan laptopnya yang itu,"sambil menujuk bangku di depan mejaNya,jadi mereka saling berhadapan.

Soalnya kalau mengetik di meja sofa terlalu pendek ,takut ngga nyaman.

Keduanya sibuk dengan kerjaan masing masing,sampai sekitar jam 5 mereka masih bekerja.

"Dek,,kamu laper ngga,,? kita makan dulu yuk,"tanya Adit.

"Laper sih Kak,tapi ini belum selesai,"

"Udah kita lanjutin nanti aja,sekarang kita cari makan dulu yuk,,"Tiwi mengangguk.

Keduanya lalu masuk ke mobil dan pergi mencari lestoran siap saji.

"Kak,,kenapa kaka ngga beli peralatan masak aja sih,kan di atas sudah ada buat dapurnya,dan ada kompor listriknya juga,jadi bisa masak sendiri,lebih ngirit sama terjamin halal"

"Bener juga ide kamu Dek,nanti kalau sore gini kamu yang masak yah,gimana,,?"

"Boleh juga,Tiwi juga bisa ngirit,,"

"Nanti setelah kita makan,kita langsung beli perlengkapan buat masak yah,gimana,,mau nemenin kaka ngga kamu,,"

"Mau ,,Tiwi akan temani,,"

Adit mengangguk ,tidak lama mereka berdua sampai di tempat makan siap saji,mereka berdua masuk dan langsung pesan.

"Biar kaka yang antri,kamu mau apa,,?"

"Ayam sama kentang,trus minumnya lemon tea,,"

"Baiklah,,kamu duduk aja gih,,"Tiwi mengangguk.

Adit mengantri sedang Tiwi cari tempat duduk.Hanya 10 menit Adit sudah datang dengan membawa makanan.

"Ayo kita makan,,"

"Iya kak,,"

Keduanya langsung makan bersama,setelah selesai mereka lanjut ke supermaket untuk membeli peralatan dapur untuk memasak,juga membeli bahan makanan.

"Kita beli apa dulu sekarang Dek,,?"

"Kita beli alat buat memasak dulu kak,,"Adit mengangguk dan mengikuti Tiwi sambil mendorong troli.

Tiwi mengambil pengorengan,panci kecil,piring ,gelas sendok,dan semua barang yang f

di butuhkan.

"Dek jangan lupa beli yang buat masak nasinya,,"

"Oh iya kak,yuk ke situ ,di situ tempatnya,"sambil menujuk tempat alat memasak itu.

"Kak mau yang kecil apa yang besar,,"

"Yang kecil aja,kan kita cuman berdua,,"Tiwi mengangguk.

"Wah,,sepertinya kalian pengantin baru yah,,kalian kompak yah,udah masnya ganteng cewenya cantik lagi,,"kata seorang ibu yang di dekat Tiwi dan Adit,ibu itu mengira Adit dan Tiwi adalah pasangan suami istri.

"Bukan Bu,kita bukan suami is,,"belum selesai Tiwi berkata si ibu sudah memotong perkataan Tiwi.

"Kalian ngga usah malu,kalian cocok kok,semoga kalian selalu bahagia dan langgeng yah,aminin dong,,kok diam aja,,"

Tiwi melihat Adit,keduanya kebingungan,Tiwi ngga mau bilang Amin karena masa mengharapkan suami orang,sedang Adit ya ngga mungkin lah Tiwi mau aminin karena pasti Tiwi ngga mau denganya.

"Loh,,kalian kok ngga aminin juga,saya ini mendoakan kalian loh,biasanya doa orang tua tuh di kabul,ayo aminin,,"

Tiwi dan Adit mengucapkan Amin dengan pelan sambil terlihat kikuk.

"Ya sudah yah,Ibu pergi,,selamat berbelanja pengantin baru,,,"Ibu itu langsung pergi.

Tiwi dan Adit keduanya jadi merasa canggung dan kaku.

Lalu keduanya jalan dengan pelan lanjut memilih lagi.Ahirnya troli pun penuh dengan belanjaan,Adit mengajak Tiwi ke kasir untuk membayar,setelah selesai mereka langsung pulang ke ruko.

Sampai di ruko ternyata sudah ada Leo yang berdiri dekat mobilnya.

"Kamu sudah di jemput,biar belanjaan kaka yang beresin,kamu pulang aja sanah,kasian Leo pasti dah nunggu dari tadi,,"Tiwi hanya mengangguk.keduanya pun turun.