Alvin Datang Menjenguk Tiwi

Sekitar jam 10 pagi Alvin dan Adit menuju rumah sakit di mana Tiwi di rawat,Alvin kaka Tiwi datang dari jakarta menggunakan penerbangan Pagi menuju singapur.

"Dit nanti Tiwi ikut kerja di tim kamu aja,Aku ngga mau di kerja di tempat lain,apa lagi Cafe kaya gitu pasti kecapean banget Tiwi,,"

"Lagian kamu itu kan kaya,masa biyayain adek satu kuliah aja ngga bisa sih,"

"Brengsek lu Dit,adek ku yang ngga mau di biyayain,tiap bulan Aku tuh tranfer buatnya 10 juta,tapi Tiwi ngga mau pake,dia katanya mau kerja aja pengin mandiri ngga mau ngandelin kakanya dia bilang,,"Adit mengangguk.

"Wah adekmu hebat juga yah pemikiranya,"

"Iya begitulah,sebenarnya Aku ngga tega membiarkanya kuliah di sini sendirian,dia perempuan takut salah pergaulan,Aku ngga mau dia rusak sebelum menikah,kasihan suaminya nanti,,"

"Tapi Adekmu itu sudah punya kekasih loh Vin,,"

"Masa,,serius kamu,,"Adit mengangguk.

"Kekasihnya Bule,,"

"Apaa,,,,"Alvin sangat kaget dan teriak keras sampai Adit yang mendengarnya merasa sakit telinganya.

"Gila kamu Vin,teriaknya jangan kencang kencang bisa kan,,budeg ini telingaku nanti,"

"Maaf Aku kaget,kamu bohong kan,kamu hanya ngerjain Aku kan,,"

"Ngga, Aku ngga bohong,kalau ngga percaya kamu bisa lihat nanti di sana,dia yang jagain Adekmu kok,,"Alvinmengangguk pelan.

Sekitar satu jam lamanya ahirnya mobil Adit sudah masuk parkiran rumah sakit.keduanya lalu turun dan masuk kedalam.

Adit mengetuk kamar rawat Tiwi dulu sebelumnya,tapi Alvin langsung masuk tanpa menunggu jawaban dari dalam.

Alvin langsung melihat Tiwi yang sedang duduk sambil bersandaran bantal di atas kasur,sedang Leo duduk di bangku sebelah ranjang.

"Kaka,,"Tiwi langsung tersenyum senang.Leo langsung bangun dari duduknya,dan.membiarkan Alvin dan Tiwi berpelukan.

Sedang Adit.langsung duduk dan meletakan kardus yang isinya makanan dari jakarta,katanya titipan Ibu buat Tiwi.

"Gimana,,sudah lebih baik,,"tanya Alvin saat Alvin melepaskan pukanya.

"Sudah Kak,Tiwi hanya demam kok,,"

"Hanya Demam dan kecapean karena kerja,"Alvin langsung menambahi ucapan Tiwi,sedng tiwi tersenyum tipis.

Tiwi lalu mengenalkan Leo pada Alvin,dan Adit benar pacar Tiwi bule.

Setelah Leo dan Alvin berkenalan,Alvin lanjut ngobrol dengan Tiwi,sedang Leo ikut duduk dengan Adit.

"Kamu kerja apa punya usaha sendiri,,?"tanya Adit pada Leo.

"Saya bekerja,sedang Anda,,"

"Sama saya juga bekerja,,"Leo mengangguk.

Leo dan Adit lanjut mengobrol ,Tiwi sesekali melirik ke Adit bukan ke Leo,padahal di depan Tiwi Alvin sedang bicara padanya.

"Kamu masih sama kak,seperti dulu ngga ada yang berubah,sayang kamu sudah milik orang,semoga rumah tanggamu selalu di beri kebahagiaan,"kata Tiwi dalam hatinya sambil melihat Adit.

Tiwi rupanya belum tau kalau Adit itu sekarang duda,karena tidak ada yang memberitaukanya.

"Dek,,adek,,kamu di akang ngobrol malah melamun sendiri,,"

"Maaf kak,,"sambil tersenyum.

"Kak Tiwi udah pengin pulang,sanah kaka bilang dokternya,Tiwi udah sehat kok,panasnya aja udah turun,Tiwi mau istirahat di rumah aja,,"

"Tunggu lah sampai besok,biar lebih baik dulu di sini,,"

"Tiwi ngga betah Kak,bau obat,,nanti Tiwi bukanya sembuh kalau masih tetap di sini aja,tapi makin parah kak,,ayo lah Kak,,'Tiwi sambil merengek.

"Baiklah Kaka akan bilang pada Dokternya,"Alvin lalu mengajak Leo untuk menuju ruangan Dokter.

Sedang di ruang rawat ,Tiwi dan Adit hanya saling diam,Tiwi mau bicara tapi merasa tidak enak,karena Adit sedikit cuek,karena dari tadi Adit datang tidak menyapa Tiwi.