Siapa Wanita Itu?

Walaupun ayah Rendra memberikan harapan, tapi aku tidak boleh terlalu berharap, takutnya sudah di bawa ke langit tiba-tiba di buang ke kebawah. Batin Ayu.

Beberapa hari telah terlewati, Rendra benar-benar membuka kan tempat untuk menjahit persis dirumah sebelahnya, Rendra selalu mengingatkan Ayu untuk tetap fokus pada pendidikannya, Rumah tersebut di desain oleh Rendra dilantai 3 untuk produksi hijab, dilantai 2 untuk cafe kecil-kecilan perumahan, lantai bawah di pakai untuk toko bakery & cake, Rendra dan Fatimah masih memikirkan namanya untuk tempat tersebut, satu nama ditiga bidang usaha.

"Sayang, nanti anterin aku makan siang ya" ucap Rendra memeluk istrinya dari belakang

"Tiap hari juga kan di anterin makan siang mas" jawab Fatimah pelan

"Maksud aku, kamu yang anterin sampe ruangan aku, kalo lagi ingin makan siang bareng sama kamu" ucap Rendra mengigit kuping Fatimah

"Iya, akan aku antar ke sana, tapi lepasin mas, geli" jawab Fatimah meronta merasakan geli dibagian lehernya

"Sebentar, aku kan kangen kamu terus" ucap Rendra mulai menghirup menjilat dan menghisap leher istrinya, Fatimah hanya pasrah tapi merasakan sensasi yang luar biasa.

"Mas Rendra stop, nanti kamu kesiangan kerumah sakitnya" jawab Fatimah mencoba melepaskan pelukan suaminya itu

Setelah Rendra puas di membalikan tubuh istrinya, dia langsung menci"m bi**r istrinya dengan rakus

"Hmmmpp" ucap Fatimah mendorong tubuh suaminya, hingga suaminya puas baru melepaskan bibirnya, Rendra pun membersihkan bibir istrinya yang basah dengan ibu jari dia.

"Mas Rendra apaan sih, langsung nyosor gitu aja" ucap Fatimah kesal memegang bibinya

"Aku kangen sama kamu" ucap Rendra santai tersenyum manis

"Sana berangkat, nanti telat" jawab Fatimah mendorong tubuh suaminya keluar kamar untuk tidak iseng lagi pada dirinya, Rendra pun tersenyum-senyum kala istrinya mendorong

"Sampai ketemu dirumah sakit sayang. muach" ucap Rendra mencium pipi istri penuh cinta

Fatimah memasak kesukaan Rendra, Cumi bakar pedas manis, dan membuat salad buah. Makanan telah selesai dan siap di bawa ke tempat suaminya bekerja.

"Alhamdulillah, masakan selesai, tinggal aku bersih-bersih dan segera berangkat" ucap Fatimah sendiri

Fatimah sudah menuju Rumah Sakit untuk menemui suaminya, sebagian satpam, suster dan dokter sudah ada yang mengenali Fatimah, jadi dia lebih leluasa untuk masuk dan keruangan suaminya, Fatimah sudah berada di lantai atas dimana ruangan suaminya terletak dia terus mendekati ruangan yang sudah terlihat itu.

Ruangan Rendra

"Hai, Rendra apa kabar?" sapa seorang perempuan sexy masuk ruangan Rendra

"Mau apa kamu kesini? kuliah jauh-jauh sampe keluar negeri tapi attitude tidak digunakan dengan baik, masuk tanpa mengetuk pintu" ucap Rendra dingin dan datar

"Terserah kamu mau bilang aku tidak punya attitude atau ngga, yang jelas aku kesini ingin balikan sama kamu, aku ingin kita menjalin hubungan seperti dulu, ya aku tau dulu aku salah meninggalkan kamu tanpa memberi kabar, tapi aku itu melanjutkan pendidikan Rend" jawab Christine mantan Rendra yang meninggalkan kekasih katanya untuk pendidikan.

Rendra tersenyum tipis dan sinis "Anda pikir saya mau kembali dengan Anda" ucap Rendra menatap tajam Christine

"Kamu tidak akan pernah menolak aku Rendra, selama diluar negeri aku banyak belajar dari teman ku, jika hubungan mau awet dan clbk kita harus melakukan hal yang lebih, aku akan lakukan apapun untuk kamu Rendra" ucap Christine duduk dipangkuan Rendra

Ceklek ...pintu terbuka

"Mas Rendra" panggil Fatimah melihat adegan itu, Refleks Rendra mendong tubuh Christine hingga terjatuh ke bawah.

"Sayang aku bisa jelaskan, ini tidak seperti yang kamu pikirkan, aku mohon percaya sama aku" ucap Rendra panik memegang tangan istrinya

"Siapa dia, kampungan sekali, pasti dia OB atau pembantu" ucap Christine sinis melihat penampilan Fatimah dari ujung kepala hingga kaki

"Jangan pernah anda merendahkan istri saya" jawab Rendra penuh penekanan

"APA ISTRI? oh tidak mungkin, aku paham selera kamu seperti apa Rendra, tidak mungkin dengan wanita tertutup seperti lontong begini" ucap Christine menatap benci Fatimah

"Lebih baik lontong dari pada cabe seperti anda" jawab Rendra datar "Lebih baik anda keluar dari ruangan saya" bentak Rendra pada Christine

"Kamu ngusir aku? kamu akan menyesal Rendra tidak mau kembali bersama ku dan aku tidak terima kamu telah mengusirku, dan kamu wanita aneh kita lihat siapa yang akan dibuang oleh Rendra" ucap Christine yakin menatap penuh kebencian

"CHRISTINE KELUAR ANDA" teriak Rendra menggema di dalam ruangnya, wanita itu langsung keluar dari ruangan Rendra

"Sayang tolong dengarkan aku, apa yang kamu lihat tidak seperti apa yang kamu pikirkan, aku mohon percaya sama aku, aku tidak mungkin mengkhianati pernikahan kita" ucap Rendra sungguh-sungguh bersimpuh di depan istrinya

"Mas bangun, ngga boleh begini, aku percaya sama kamu, aku cuma minta satu sama kamu, jika suatu saat kamu sudah tidak butuh aku, tolong pulangkan aku pada ayah Bahri dan Ibu Yayi, hanya itu pesan aku" jawab Fatimah tenang dan tersenyum

"Sampai kapanpun aku tidak akan memulangkan kamu pada ayah dan ibu Yayi, kamu akan seumur hidup menjadi pendamping ku dalam keadaan suka maupun duka" ucap Rendra memeluk Fatimah dan menangis

Fatimah bisa merasakan getaran pada tubuh suaminya, dia tau suaminya menangis, karena kondisi yang dia mudah badmood dan cengeng semenjak Fatimah hamil

"Kita makan siang ya, niat aku ke sini kan mau antar makan siang, bukan melihat kamu menangis begini" ucap Fatimah lembut, Rendra melepaskan pelukannya menatap istrinya dengan sendu

"Jangan nangis lagi, masa laki cengeng, malu dong sama bayi yang ada di dalam, melihat ayahnya menangis" ucap Fatimah lagi menghapus airmata suaminya yang terus mengalir membasahi pipinya

"Tolong percaya sama aku" lirih Rendra menunduk

"Aku akan selalu percaya sama kamu mas, disaat kamu jauh dengan ku, aku akan selalu berdoa supaya suamiku bisa menjaga pandangannya pada wanita yang bukan muhrimnya, dan dijaga nafsunya agar tidak bablas, dengan aku percaya pada mu, aku mohon jangan mengecewakan aku atas kepercayaan yang telah aku berikan" jawan Fatimah membelai pipi suaminya yang basah

"Tolong jangan tinggalkan aku ya?" tanya Rendra pelan

"Selagi kamu bisa menjaga diri tidak mungkin aku meninggalkan kamu, kecuali takdir Allah yang menentukannya, dan aku akan pergi dari kamu jika kamu yang menyuruh aku pergi" jawab Fatimah tenang mengelus lengan suaminya

"Ayo kita makan aku lapar" ucap Rendra senyum pada istri tercintanya

"Dari tadi juga di ajak makan, tapi malah nangis, dasar cengeng, gimana ini dek, ayahnya cengeng begini" ledek Fatimah seolah memberitahu anaknya kalo ayahnya seperti bocah,

"Maafin ayah ya sayang sudah membuat kamu tidak nyaman di dalam sana" ucap Rendra mengelus perut istrinya yang sudah menonjol sedikit.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

Alhamdulillah Fatimah percaya sama suaminya

2023-09-26

1

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

pasti salah paham nanti Fatimah

2023-09-26

1

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

wkwk cabe plontos kasihan yang kena usir emang ngenak ini orang datang darimana sih dah kaya demit aja tiba-tiba nongol

2023-09-24

1

lihat semua
Episodes
1 Awal & Persahabatan
2 Dito Membuat Nyaman
3 Bertemu Fatimah
4 Rendra & Kyai Bahri
5 Hari Bahagia
6 Canggung
7 Rumah Rendra
8 Sikap Datar & Dingin
9 Jadi Membandingkan?
10 Malam Panas
11 Awal Kebersamaan
12 Rencana Kencan
13 Makan Malam Bersama
14 Hari-Hari Normal
15 Menginap Dirumah Sendiri
16 Pindah Rumah
17 Positif !!!
18 Masakan Ayu !!!
19 Menata Masa Depan Ayu
20 Siapa Wanita Itu?
21 Diskusi 4 bulanan
22 Nabila???
23 Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24 Pertanyaan Sulit dari Dito
25 Penyesalan Rendra
26 Flashback
27 Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28 Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29 Empat Bulanan Yang Gagal
30 Rendra Sadar !!
31 Pengajian Rumah
32 Rendra Kembali Pulang
33 Masakan Nabila? Ada Apa?
34 Masakan Nabila
35 Perkembangan Rendra
36 Keinginan Rendra
37 Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38 Bercerita
39 Rendra Menyebalkan Lagi
40 Fatimah Marah?
41 Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42 Ustad Ryan
43 Pengobatan Rendra
44 Tamu Tidak DiUndang
45 Rencana Untuk Rendra
46 Ustad Ryan Lagi
47 Rencana Rendra
48 Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49 Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50 Mimpi
51 Ingin Kontrol ke RS
52 Bertemu Nabila Dan Haikal
53 Rencana Lagi
54 Fatimah Menegur Ayu
55 Rama Rindu Ayu
56 Salah Pukul
57 Mencari Rama
58 Bertemu Rama
59 Mencoba Menghubungi Ayu
60 Bertanya Pada Ayu
61 Manunggu Kedatangan Rama
62 Rama Datang
63 Ayu dan Rama Lagi
64 Kegiatan Santai
65 Persiapan Lahiran
66 Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67 Lahiran
68 Nama Baby Laki-Laki
69 Mencari Masalah Lagi
70 Tertidur
71 Kedatangan Nabila Lagi
72 Keseruan
73 Pulang
74 Permintaan Maaf
75 Dito
76 Kebersamaan Di Kamar
77 Rendra Lagi, Nabila Lagi
78 Keinginan Dito
79 Mama Alisha Penasaran
80 Kerisauan Rendra
81 Ungkapan Rendra
82 Rendra Masih Gelisah
83 Flashdisk Membuat Huru Hara
84 Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85 Isi Flashdisk
86 Perubahan Rendra
87 Membuat Rencana
88 Persiapan Pindah
89 Akhirnya Pindah Rumah
90 Hari Pertama Jualan
91 Menjadi Bapak Rumah Tangga
92 Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93 Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94 Belanja Ke Pasar Tradisional
95 Dito Lagi Badmood
96 Usaha Baru Rendra
97 Mencoba Bercerita Apapun
98 Tanpa Judul
99 Kemanjaan Rivan
100 Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101 2R Tom and Jerry
102 Perkara Handphone
103 Mulai Ngambek Lagi
104 Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105 Keributan
106 Penyesalan Lagi
107 Kesedihan Papih Ammar
108 Rivan Mau Naik Kuda
109 Kuda 2
110 Kuda 3
111 Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112 Masih Urusan Kuda
113 Puma dan Pumi
114 Lagi-lagi Rivan
115 Hadiah Untuk Dito
116 Di Turuti Lagi
117 Kesal
118 Fatimah Sakit
119 Tanpa Judul
120 Rivan Mau Ikut
121 Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122 Perjalanan
123 Perjalanan 2
124 Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125 Rama
126 Anna
127 Perdebatan
128 Keributan
129 Akhir
130 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal & Persahabatan
2
Dito Membuat Nyaman
3
Bertemu Fatimah
4
Rendra & Kyai Bahri
5
Hari Bahagia
6
Canggung
7
Rumah Rendra
8
Sikap Datar & Dingin
9
Jadi Membandingkan?
10
Malam Panas
11
Awal Kebersamaan
12
Rencana Kencan
13
Makan Malam Bersama
14
Hari-Hari Normal
15
Menginap Dirumah Sendiri
16
Pindah Rumah
17
Positif !!!
18
Masakan Ayu !!!
19
Menata Masa Depan Ayu
20
Siapa Wanita Itu?
21
Diskusi 4 bulanan
22
Nabila???
23
Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24
Pertanyaan Sulit dari Dito
25
Penyesalan Rendra
26
Flashback
27
Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29
Empat Bulanan Yang Gagal
30
Rendra Sadar !!
31
Pengajian Rumah
32
Rendra Kembali Pulang
33
Masakan Nabila? Ada Apa?
34
Masakan Nabila
35
Perkembangan Rendra
36
Keinginan Rendra
37
Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38
Bercerita
39
Rendra Menyebalkan Lagi
40
Fatimah Marah?
41
Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42
Ustad Ryan
43
Pengobatan Rendra
44
Tamu Tidak DiUndang
45
Rencana Untuk Rendra
46
Ustad Ryan Lagi
47
Rencana Rendra
48
Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49
Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50
Mimpi
51
Ingin Kontrol ke RS
52
Bertemu Nabila Dan Haikal
53
Rencana Lagi
54
Fatimah Menegur Ayu
55
Rama Rindu Ayu
56
Salah Pukul
57
Mencari Rama
58
Bertemu Rama
59
Mencoba Menghubungi Ayu
60
Bertanya Pada Ayu
61
Manunggu Kedatangan Rama
62
Rama Datang
63
Ayu dan Rama Lagi
64
Kegiatan Santai
65
Persiapan Lahiran
66
Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67
Lahiran
68
Nama Baby Laki-Laki
69
Mencari Masalah Lagi
70
Tertidur
71
Kedatangan Nabila Lagi
72
Keseruan
73
Pulang
74
Permintaan Maaf
75
Dito
76
Kebersamaan Di Kamar
77
Rendra Lagi, Nabila Lagi
78
Keinginan Dito
79
Mama Alisha Penasaran
80
Kerisauan Rendra
81
Ungkapan Rendra
82
Rendra Masih Gelisah
83
Flashdisk Membuat Huru Hara
84
Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85
Isi Flashdisk
86
Perubahan Rendra
87
Membuat Rencana
88
Persiapan Pindah
89
Akhirnya Pindah Rumah
90
Hari Pertama Jualan
91
Menjadi Bapak Rumah Tangga
92
Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93
Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94
Belanja Ke Pasar Tradisional
95
Dito Lagi Badmood
96
Usaha Baru Rendra
97
Mencoba Bercerita Apapun
98
Tanpa Judul
99
Kemanjaan Rivan
100
Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101
2R Tom and Jerry
102
Perkara Handphone
103
Mulai Ngambek Lagi
104
Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105
Keributan
106
Penyesalan Lagi
107
Kesedihan Papih Ammar
108
Rivan Mau Naik Kuda
109
Kuda 2
110
Kuda 3
111
Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112
Masih Urusan Kuda
113
Puma dan Pumi
114
Lagi-lagi Rivan
115
Hadiah Untuk Dito
116
Di Turuti Lagi
117
Kesal
118
Fatimah Sakit
119
Tanpa Judul
120
Rivan Mau Ikut
121
Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122
Perjalanan
123
Perjalanan 2
124
Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125
Rama
126
Anna
127
Perdebatan
128
Keributan
129
Akhir
130
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!