Pindah Rumah

Maafkan aku Fatimah, aku harus berbohong pada mu. Gumam Rendra dalam hati

"Assalamu'alaikum" ucap Rendra lemas dirumah papih Ammar

"Wa'alaikumsalam, kamu darimana?" tanya papih Ammar

"Habis main dengan anak dan istriku" jawab Rendra santai masuk ke dalam kamar mengambil sedikit barangnya dan keluar kamar lagi

"Kamu mau kemana lagi?" tanya papih Ammar menatap tajam anaknya

"Mau pulang kerumah ku, karena anak dan istriku ada disana" jawab Rendra senyum

"Apa-apaan kamu ini, keluar dari sini tanpa persetujuan papih, kamu anggap kita ini apa hah" bentak papih Ammar

"Pih pelankan suaranya" ucap mama Alisha "Rendra kenapa kamu pulang kesana?" tanya mama Alisha lembut

"Oh aku hanya nginap disana doang kok mam, jika besok urusan ku sudah selesai kita langsung pulang ke sini lagi, tapi aku lebih bahagia jika malam ini mendengar dari mulut mama bilang RENDRA MAMA IZINKAN KAMU PINDAH, pasti Rendra sangat-sangat bahagia jawab Rendra santai menatap balik papihnya

"Mama izinkan kamu pindah untuk menata masa depan mu bersama keluarga mu" ucap mama Alisha berat hati

"Mama serius atau terpaksa? bila terpaksa aku tidak jadi pindah" tanya Rendra beralih menatap mamanya

Mama Alisha memejamkan matanya "Mama Ikhlas, jika kamu bahagia bersama keluarga kecilmu" jawab mama yakin tersenyum manis

"Alhamdulillah, besok jika urusan ku sudah selesai aku akan kesini untuk mengambil beberapa barang aku untuk di bawa ke rumah ku" ucap Rendra senang

"Papih belum setuju kenapa kamu sudah senang begitu" sahut papih Ammar

Rendra tertawa kecil "Tadi sore papih bilang, jika mama setuju aku pindah, maka papih akan langsung menyetujui, konsisten dong pih, aku masih menghargai papih sebagai orangtuaku, aku hanya minta ingin mandiri dirumah sendiri menyelesaikan masalah rumah tangga sendiri tanpa campur tangan kalian, apa aku salah?" tanya Rendra kesal

"Terkadang pasangan suami istri yang masih tinggal dengan kedua orangtuanya itu tidaklah sehat untuk rumah tangga anaknya, orangtua bisa menjadi duri buat rumah tangga anaknya, jadi memang alangkah baiknya Rendra hidup dirumahnya sendiri bersama istri dan anaknya" jawab mama Alisha tersenyum pada Rendra dan mengelus kepalanya

"Pulanglah ini sudah malam, besok kembali lagi untuk bertemu kita dan berikan tanda perpisahan yang manis, tanpa emosi, tanpa ada perdebatan, tanpa ada sindir menyindir, oke " ucap mama Alisha lagi

"Terima kasih mam, Rendra pulang dulu ya, Assalamu'alaikum " ucap Rendra pamit pada kedua orangtuanya dengan hati tenang dan bahagia

Sampai dirumah Rendra kondisi lampu sudah di matikan hanya ada sedikit pencahayaan, berarti isi rumah sudah pada istirahat dikamar masing-masing. Rendra langsung berlari kecil menuju kamarnya ternyata tidak dikunci.

Kenapa tidak dikunci, ceroboh sekali Fatimah. Batin Rendra

"Sayang" panggil Rendra saat melihat kamar kosong "Sayang kamu dimana? jangan buat aku khawatir" panggil Rendra lagi panik, saat mau keluar Fatimah masuk membawa air digelas

"Mas Rendra sudah pulang?" ucap Fatimah kaget

Rendra langsung memeluk istrinya "Kamu dari mana, jangan buat aku khawatir, aku pikir kamu diculik dan menghilang" ucap Rendra ngaco membuat Fatimah hanya diam

"Mas, ini minum dulu" ucap Fatimah melepaskan pelukan suaminya dan memberikan air mineral miliknya ke suami tercinta.

Rendra menerima gelas itu dan duduk di sisi ranjang meminum air yang diberikan istrinya.

"Mas Rendra kok cepat sekali? apa pasiennya tidak terlalu parah?" tanya Fatimah bingung biasanya Rendra kalo tugas pasti bisa 2 jam atau 3 jam ini hanya sebentar

"Hah...itu..itu tadi.. tadi aku ada yang bantuin... iya ada yang bantuin" jawab Rendra gugup

"Sudah yuk sayang kita bobo, aku lelah sekali ini" ucap Rendra lagi menutup pintu kamarnya

Sebulan sudah mereka tinggal di rumah Rendra, Fatimah setiap hari memasak dan membuat cemilan untuk suami dan anaknya, masalah dalam rumah tangga mereka silih berganti tapi bisa diselesai. sebulan ini tingkah Rendra sangat manja pada istrinya

"Sayang, kamu dimana sih" panggil Rendra baru pulang

"Aku di dapur mas" ucap Fatimah sedang memasak

"Sayang kamu ngapain sih, masak terus, kapan ada waktu buat aku" jawab Rendra kesal

"Lah, kan Mas Rendra sendiri yang sibuk ke rumah sakit, aku mau ke tempat mas aja ngga pernah boleh" ucap Fatimah membela diri

"Ya udah kalo aku pulang kamu berhenti masaknya biarkan bibi yang lanjutkan, kamu temani aku di ruang tv" ucap Rendra merangkul istrinya

"Mas kamu kenapa kok terlihat pucat begini" tanya Fatimah cemas melihat wajah suaminya

"Aku baik-baik saja kok, tadi hanya sedikit muntah-muntah aja" jawab Rendra lemas

"Ya Allah, lalu kamu sudah diperiksa? hasilnya apa?" tanya Fatimah memijat kepal suaminya

"Malah mereka semua bilang, besok kamu yang harus periksa" jawab Rendra jujur memejamkan matanya

"Aku? kok aku, yang sakit kamu kenapa aku yany harus diperiksa" tanya Fatimah bingung dan tidak paham

"Entahlah, ini kan masih siang lebih baik kita ke rumah sakit sekarang aja yuk, sekalian aku mau izin besok tidak hadir, ini bener-bener lemes bangat" keluh Rendra lemas

"Ayo sekarang aja, aku ngga tega lihat kamu" ucap Fatimah memapah suaminya

Selama di perjalan ke rumah sakit Rendra selalu nempel sama istrinya, Fatimah pun tidak masalah dengan sikap suaminya itu.

"Halo Fatimah" sapa Devan senyum

"Hai.. kamu Devan ya?" tanya Fatimah lembut

"Benar sekali, ternyata kamu masih ingat" jawan Devan senyum manis

"Ngapain sih nyapa dia segala, tidak penting tau ngga, ayo masuk" ajak Rendra cemburu

"Sensi banget sih tuh orang, tapi kenapa ya sama Rendra? ikutin akh" ucap Devan sendiri mengikuti Rendra dan istri

Rendra dan Fatimah masuk ke ruangan obgyn

Apa Fatimah hamil, mereka masuk keruangan itu. Batin Devan

"Woy ngapain lu? katanya mau balik" tanya Haikal menepuk bahu sahabatnya

"Itu gua ketemu Rendra dan Fatimah, mereka masuk ruang Obgyn, apa Fatimah hami?" tanya Devan penasaran

"Serius lu, mereka masuk keruang itu?" tanya Haikal terkejut

"Iya lah masa gua bohong" jawab Devan malas

"Ayo kita ke sana sekarang, kita harus menjadi orang yang tau lebih dulu" ucap Haikal bahagia

Ruang Dokter

"Siang dokter Sindi" sapa Rendra pada temannya

"Wah saya kedatangan tamu terhormat ini, bukannya rencana besok kenapa jadi sekarang" ucap dokter sindi meledek

"Kelamaan, lagian besok mau cuti, ini lemes banget ngga kuat" jawan Rendra pucat

"Baiklah, Mari ibu Fatimah berbaring saya akan memeriksanya" ucap dokter ramah Rendra hanya melihat istrinya

Fatimah terlihat seksi, bikin aku kepengen aja. Batin Rendra

"Astaghfirullah, Astaghfirullah, mikir apa kamu ini Rendra" ucap Rendra sendiri

"Mas kamu baik-baik saja?" tanya Fatimah melihat suaminya memukul kepala sendiri

"Ah, iya aku baik kok, kamu lanjut saja" jawan Rendra panik

"Dokter Rendra mari mendekat" ucap Dokter sindi "

Terpopuler

Comments

Ñůŕšý

Ñůŕšý

cakep nih pendapat mama. Walaupun berat melepaskan anak untuk pindah tapi mereka sdh berkeluarga buarkan mereka mandiri tanpa jadi beban keluargamu.

2023-10-15

0

Ñůŕšý

Ñůŕšý

jujur semuanya sbelum terlambat

2023-10-15

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

sangat berat ya bu mengikhlaskan nya walau ibu bilang ikhlas tapi hati ibu belum ikhlas sepenuhnya

2023-09-21

1

lihat semua
Episodes
1 Awal & Persahabatan
2 Dito Membuat Nyaman
3 Bertemu Fatimah
4 Rendra & Kyai Bahri
5 Hari Bahagia
6 Canggung
7 Rumah Rendra
8 Sikap Datar & Dingin
9 Jadi Membandingkan?
10 Malam Panas
11 Awal Kebersamaan
12 Rencana Kencan
13 Makan Malam Bersama
14 Hari-Hari Normal
15 Menginap Dirumah Sendiri
16 Pindah Rumah
17 Positif !!!
18 Masakan Ayu !!!
19 Menata Masa Depan Ayu
20 Siapa Wanita Itu?
21 Diskusi 4 bulanan
22 Nabila???
23 Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24 Pertanyaan Sulit dari Dito
25 Penyesalan Rendra
26 Flashback
27 Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28 Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29 Empat Bulanan Yang Gagal
30 Rendra Sadar !!
31 Pengajian Rumah
32 Rendra Kembali Pulang
33 Masakan Nabila? Ada Apa?
34 Masakan Nabila
35 Perkembangan Rendra
36 Keinginan Rendra
37 Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38 Bercerita
39 Rendra Menyebalkan Lagi
40 Fatimah Marah?
41 Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42 Ustad Ryan
43 Pengobatan Rendra
44 Tamu Tidak DiUndang
45 Rencana Untuk Rendra
46 Ustad Ryan Lagi
47 Rencana Rendra
48 Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49 Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50 Mimpi
51 Ingin Kontrol ke RS
52 Bertemu Nabila Dan Haikal
53 Rencana Lagi
54 Fatimah Menegur Ayu
55 Rama Rindu Ayu
56 Salah Pukul
57 Mencari Rama
58 Bertemu Rama
59 Mencoba Menghubungi Ayu
60 Bertanya Pada Ayu
61 Manunggu Kedatangan Rama
62 Rama Datang
63 Ayu dan Rama Lagi
64 Kegiatan Santai
65 Persiapan Lahiran
66 Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67 Lahiran
68 Nama Baby Laki-Laki
69 Mencari Masalah Lagi
70 Tertidur
71 Kedatangan Nabila Lagi
72 Keseruan
73 Pulang
74 Permintaan Maaf
75 Dito
76 Kebersamaan Di Kamar
77 Rendra Lagi, Nabila Lagi
78 Keinginan Dito
79 Mama Alisha Penasaran
80 Kerisauan Rendra
81 Ungkapan Rendra
82 Rendra Masih Gelisah
83 Flashdisk Membuat Huru Hara
84 Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85 Isi Flashdisk
86 Perubahan Rendra
87 Membuat Rencana
88 Persiapan Pindah
89 Akhirnya Pindah Rumah
90 Hari Pertama Jualan
91 Menjadi Bapak Rumah Tangga
92 Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93 Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94 Belanja Ke Pasar Tradisional
95 Dito Lagi Badmood
96 Usaha Baru Rendra
97 Mencoba Bercerita Apapun
98 Tanpa Judul
99 Kemanjaan Rivan
100 Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101 2R Tom and Jerry
102 Perkara Handphone
103 Mulai Ngambek Lagi
104 Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105 Keributan
106 Penyesalan Lagi
107 Kesedihan Papih Ammar
108 Rivan Mau Naik Kuda
109 Kuda 2
110 Kuda 3
111 Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112 Masih Urusan Kuda
113 Puma dan Pumi
114 Lagi-lagi Rivan
115 Hadiah Untuk Dito
116 Di Turuti Lagi
117 Kesal
118 Fatimah Sakit
119 Tanpa Judul
120 Rivan Mau Ikut
121 Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122 Perjalanan
123 Perjalanan 2
124 Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125 Rama
126 Anna
127 Perdebatan
128 Keributan
129 Akhir
130 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal & Persahabatan
2
Dito Membuat Nyaman
3
Bertemu Fatimah
4
Rendra & Kyai Bahri
5
Hari Bahagia
6
Canggung
7
Rumah Rendra
8
Sikap Datar & Dingin
9
Jadi Membandingkan?
10
Malam Panas
11
Awal Kebersamaan
12
Rencana Kencan
13
Makan Malam Bersama
14
Hari-Hari Normal
15
Menginap Dirumah Sendiri
16
Pindah Rumah
17
Positif !!!
18
Masakan Ayu !!!
19
Menata Masa Depan Ayu
20
Siapa Wanita Itu?
21
Diskusi 4 bulanan
22
Nabila???
23
Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24
Pertanyaan Sulit dari Dito
25
Penyesalan Rendra
26
Flashback
27
Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29
Empat Bulanan Yang Gagal
30
Rendra Sadar !!
31
Pengajian Rumah
32
Rendra Kembali Pulang
33
Masakan Nabila? Ada Apa?
34
Masakan Nabila
35
Perkembangan Rendra
36
Keinginan Rendra
37
Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38
Bercerita
39
Rendra Menyebalkan Lagi
40
Fatimah Marah?
41
Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42
Ustad Ryan
43
Pengobatan Rendra
44
Tamu Tidak DiUndang
45
Rencana Untuk Rendra
46
Ustad Ryan Lagi
47
Rencana Rendra
48
Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49
Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50
Mimpi
51
Ingin Kontrol ke RS
52
Bertemu Nabila Dan Haikal
53
Rencana Lagi
54
Fatimah Menegur Ayu
55
Rama Rindu Ayu
56
Salah Pukul
57
Mencari Rama
58
Bertemu Rama
59
Mencoba Menghubungi Ayu
60
Bertanya Pada Ayu
61
Manunggu Kedatangan Rama
62
Rama Datang
63
Ayu dan Rama Lagi
64
Kegiatan Santai
65
Persiapan Lahiran
66
Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67
Lahiran
68
Nama Baby Laki-Laki
69
Mencari Masalah Lagi
70
Tertidur
71
Kedatangan Nabila Lagi
72
Keseruan
73
Pulang
74
Permintaan Maaf
75
Dito
76
Kebersamaan Di Kamar
77
Rendra Lagi, Nabila Lagi
78
Keinginan Dito
79
Mama Alisha Penasaran
80
Kerisauan Rendra
81
Ungkapan Rendra
82
Rendra Masih Gelisah
83
Flashdisk Membuat Huru Hara
84
Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85
Isi Flashdisk
86
Perubahan Rendra
87
Membuat Rencana
88
Persiapan Pindah
89
Akhirnya Pindah Rumah
90
Hari Pertama Jualan
91
Menjadi Bapak Rumah Tangga
92
Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93
Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94
Belanja Ke Pasar Tradisional
95
Dito Lagi Badmood
96
Usaha Baru Rendra
97
Mencoba Bercerita Apapun
98
Tanpa Judul
99
Kemanjaan Rivan
100
Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101
2R Tom and Jerry
102
Perkara Handphone
103
Mulai Ngambek Lagi
104
Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105
Keributan
106
Penyesalan Lagi
107
Kesedihan Papih Ammar
108
Rivan Mau Naik Kuda
109
Kuda 2
110
Kuda 3
111
Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112
Masih Urusan Kuda
113
Puma dan Pumi
114
Lagi-lagi Rivan
115
Hadiah Untuk Dito
116
Di Turuti Lagi
117
Kesal
118
Fatimah Sakit
119
Tanpa Judul
120
Rivan Mau Ikut
121
Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122
Perjalanan
123
Perjalanan 2
124
Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125
Rama
126
Anna
127
Perdebatan
128
Keributan
129
Akhir
130
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!