Menginap Dirumah Sendiri

Apa yang Fatimah katakan ada benarnya juga, aku tidak ingin Fatimah yang disalahkan oleh papih dan mama. Batin Rendra menatap istrinya

"Astaghfirullah aku lupa buatin mas Rendra minum, ambilkan dulu ya mas" ucap Fatimah hendak pergi

Rendra langsung menahan tangan istrinya "Aku sudah minum, kamu temani aku saja di kamar, hari ini rasanya badan ku lelah sekali" ucap Rendra lembut

"Sini Fatimah pijat tubuh mas Rendra supaya sedikit hilang pegalnya" jawab Fatimah mengambil oil terapi, Rendra pun mulai tengkurap di atas tempat tidur.

Fatimah dengan lembut memberikan pijatan pada tubuh suaminya.

"Sayang, apa kamu bahagia?" tanya Rendra tiba-tiba dengan mata terpejam

"Kenapa tanya begitu mas?" tanya balik Fatimah gugup

"Hanya ingin tau saja, apakah kamu bahagia selama menjadi istri ku?" jawab dan tanya Rendra

"Aku bahagia mas, karena selama jadi istrimu, kamu tidak menuntut hal-hal aneh pada ku" jawab Fatimah yakin

"Jika aku salah, tolong tegur aku dengan hati lembutmu, dan bila kamu tidak nyaman tolong katakan juga pada ku, agar aku bisa memperbaiki diri ini menjadi lebih baik" ucap Rendra pelan lemas

"Mas Rendra istirahat saja ya jangan banyak bicara nanti malah ngga ngantuk" jawab Fatimah masih memijat punggung suaminya

"Apa anak-anak sudah pulang?" tanya Rendra mulai terasa ngantuk

"Belum, tadi Ayu teks aku katanya ada kegiatan tambahan, Dito lagi latihan basket" jawab Fatimah lembut

"Kalo mereka datang bangunin aku ya" ucap Rendra lemah

"Iya nanti dibangunin, sekarang tidurlah" jawab Fatimah penuh perhatian dan kasih sayang.

Menjelang maghrib Fatimah membangunkan suaminya, untuk bersih-bersih dan bersiap ke masjid bersama Dito, entah kenapa papih Ammar jarang sekali untuk ke masjid.

Rendra dan Dito sudah kembali ke rumah dari masjid, lalu Rendra menyuruh Dito masuk kamar untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolahnya.

Tok...tok..tok..

ceklek ..pintu kamar papih terbuka

"Ada apa nak, tumben ke kamar papih?" tanya mama Alisha lembut

"Aku mau bicara sama mama dan papih, tapi di kamar sini aja" jawab Rendra tenang senyum

"Masuklah, sepertinya ada hal serius" ucap mama menuntun anaknya masuk ke dalam kamar

"Ada apa lagi Rend?" tanya papih pura-pura

"Begini mam, Rendra ingin meminta izin untuk pindah kerumah Rendra" jawab Rendra hati-hati menatap mamanya

"Haruskah pindah?" tanya mama Alisha sendu

"Rendra rasa sudah saatnya Rendra menentukan akan dibawa kemana rumah tangga ini, tanpa campur tangan kalian, Rendra ingin setiap ada masalah Rendra dan Fatimah lah yang menyelesaikan bukan papih dan mama, Rendra juga ingin melihat warna kehidupan berumah tangga dirumah Rendra sendiri" jawab Rendra takut ada kesalahpahaman

"Ini bukan paksaan istrimu kan?" tanya papih memancing situasi

"Maksud papih apa? Fatimah tidak menghasut aku dalam hal apapun, dia hanya bisa mendukung tindakan aku" jawab Rendra tegas

"Ya kali aja dia sudah mulai berani..." ucap papih terpotong

"Cukup pih, aku kesini minta izin pada kalian baik-baik, jadi papih jangan pancing amarah aku" sahut Rendra kesal

"Lihatlah kamu jadi meninggikan suaramu pada papih" ucap papih santai

"Astaghfirullah, Astaghfirullah" ucap Rendra malas berdebat dengan papihnya, mama Alisha tidak komentar apapun

"Kenapa? merasa bersalah sama papih sekarang?" ucap papih sinis dan ketus

"Aku ke kamar dulu" jawab Rendra keluar dan masuk ke kamarnya untuk menenangkan hati.

Kamar Rendra

"Mas Rendra dari mana? aku cariin, soalnya Dito sudah pulang tapi ndak lihat mas Rendra" ucap Fatimah berdiri menghadap suaminya

Rendra langsung memeluk tubuh istrinya itu "Aku rindu mamih" lirih Rendra menangis

"Apa makam mamih jauh dari sini? kalo sekiranya tidak jauh besok kita ziarah saja, itupun jika Mas Rendra ada waktunya" jawab Fatimah mengelus punggung suaminya memberikan ketenangan

"Makamnya dekat dengan rumahku, sekitar 20menit dari sini" ucap Rendra pelan masih memeluk istrinya

"Kita makan angkringan yuk diluar, ajak anak-anak, entah kenapa aku lagi ingin sekali" ucap Rendra lagi melepas pelukannya

"Aku coba tanya anak-anak dulu ya" jawab Fatimah hendak pergi dan ditahan Rendra

"Hubungi saja lewat ponsel, jika mereka tidak sibuk suruh tungu diluar, biar kita langsung berangkat" ucap Rendra bersiap

Anak-anak ternyata senang mau diajak makan di angkringan dekat alun-alun kota S. Rendra sangat senang jika posisi jalan-jalan bersama kedua anak dan istrinya.

"Hemm, besok kaliah sekolah sibuk tidak?" tanya Rendra pelan

"Dito setengah hari dong besok, gurunya lagi urusin yang kelas 3 ujian" jawab Dito senang

"Mbak Ayu juga, gurunya lagi pada sibuk urus ujian, jadi pulang jam 10an" timpal Ayu senyum

"Alhamdulillah nanti kalian di jemput ya, besok anterin ayah ke makam orangtua dan adik ayah" ucap Rendra senyum

"Siap, itu mah beres deh, tapi kalo kita pulang sendiri emang ngga boleh yah?" tanya Dito bingung kenapa harus di jemput

"Yang penting besok kabarin keluar sekolah jam barapa, dan kalian akan di jemput, pulang harus pakai jemputan yang ayah sudah siapkan" jawab Rendra tegas

"Baiklah ayah, nanti Ayu infokan lagi ke ayah" ucap Ayu santai

Makan malam di angkringan alun-alun sudah selesai, saatnya mereka kembali kerumah, tapi ternyata bukan kerumah Ammar melainkan kerumah Rendra. Rumah yang tidak terlalu besar tapi minimalis dan banyak tanaman hijau yang segar membuat rumah itu asri dan teduh.

"Ini rumah siapa?" tanya Ayu penasaran

"Rumah kita, karena besok mau ke makam makanya kita nginap disini jadi besok ke pemakaman lebih dekat" jawab Rendra senyum

"Rumah kita?" gumam Ayu dan Dito kagum

"Mas Rendra sudah izin sama mama dan papih apabila kita menginap disini?" tanya Fatimah khawatir

"Sudah kamu tenang saja" jawab Rendra singkat

"Ayah tapi kita tidak bawa salin, dan buku sekolah masih disana" ucap Dito panik

"Lihat saja ke bagasi, jika ada yang kurang bilang sama ayah, biar ayah suruh orang ambilkan barang lainnya" jawab Rendra santai.

Ayu dan Dito kaget lihat kebutuhannya sudah ada di bagasi mobil yang ditumpanginya. mereka pun berjalan masuk bersamaan dan disambut oleh ART. dengan sigap ART tersebut mengantar Ayu dan Dito menuju kamarnya.

Rendra pura-pura menerima telpon di depan Fatimah dan mengatakan akan datang secepat mungkin, membuat Fatimah khawatir kira-kira apa yang akan terjadi.

"Sayang, maaf aku harus kembali kerumah sakit, ada pasien darurat, kamu disini baik-baik ya, jika mengantuk tapi aku belum kembali tidurlah jangan tungguin aku, lalu kalo tidur kunci pintunya dan cabut kuncinya biar aku bisa masuk pakai kunci cadangan" ucap Rendra memberikan perintah

"Aku akan baik-baik saja, kamu berangkatlah pasti sudah di tungguin" jawab Fatimah penuh pengertian

Rendra meninggalkan Fatimah dan kedua anaknya di rumah pribadi dia, Rendra sendiri telah berbohong bahwa ada pasien, ternyata itu semua tidak benar.

Kemana Rendra akan pergi?.

Terpopuler

Comments

Ñůŕšý

Ñůŕšý

Nah ini type suami yang bijak. Tidak egois. semoga selamanya begitu ya Ren.

2023-10-14

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

papi jangan berpikir buruk kepada membantumu

2023-09-20

1

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

Hendra suami yang baik,

2023-09-20

1

lihat semua
Episodes
1 Awal & Persahabatan
2 Dito Membuat Nyaman
3 Bertemu Fatimah
4 Rendra & Kyai Bahri
5 Hari Bahagia
6 Canggung
7 Rumah Rendra
8 Sikap Datar & Dingin
9 Jadi Membandingkan?
10 Malam Panas
11 Awal Kebersamaan
12 Rencana Kencan
13 Makan Malam Bersama
14 Hari-Hari Normal
15 Menginap Dirumah Sendiri
16 Pindah Rumah
17 Positif !!!
18 Masakan Ayu !!!
19 Menata Masa Depan Ayu
20 Siapa Wanita Itu?
21 Diskusi 4 bulanan
22 Nabila???
23 Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24 Pertanyaan Sulit dari Dito
25 Penyesalan Rendra
26 Flashback
27 Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28 Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29 Empat Bulanan Yang Gagal
30 Rendra Sadar !!
31 Pengajian Rumah
32 Rendra Kembali Pulang
33 Masakan Nabila? Ada Apa?
34 Masakan Nabila
35 Perkembangan Rendra
36 Keinginan Rendra
37 Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38 Bercerita
39 Rendra Menyebalkan Lagi
40 Fatimah Marah?
41 Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42 Ustad Ryan
43 Pengobatan Rendra
44 Tamu Tidak DiUndang
45 Rencana Untuk Rendra
46 Ustad Ryan Lagi
47 Rencana Rendra
48 Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49 Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50 Mimpi
51 Ingin Kontrol ke RS
52 Bertemu Nabila Dan Haikal
53 Rencana Lagi
54 Fatimah Menegur Ayu
55 Rama Rindu Ayu
56 Salah Pukul
57 Mencari Rama
58 Bertemu Rama
59 Mencoba Menghubungi Ayu
60 Bertanya Pada Ayu
61 Manunggu Kedatangan Rama
62 Rama Datang
63 Ayu dan Rama Lagi
64 Kegiatan Santai
65 Persiapan Lahiran
66 Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67 Lahiran
68 Nama Baby Laki-Laki
69 Mencari Masalah Lagi
70 Tertidur
71 Kedatangan Nabila Lagi
72 Keseruan
73 Pulang
74 Permintaan Maaf
75 Dito
76 Kebersamaan Di Kamar
77 Rendra Lagi, Nabila Lagi
78 Keinginan Dito
79 Mama Alisha Penasaran
80 Kerisauan Rendra
81 Ungkapan Rendra
82 Rendra Masih Gelisah
83 Flashdisk Membuat Huru Hara
84 Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85 Isi Flashdisk
86 Perubahan Rendra
87 Membuat Rencana
88 Persiapan Pindah
89 Akhirnya Pindah Rumah
90 Hari Pertama Jualan
91 Menjadi Bapak Rumah Tangga
92 Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93 Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94 Belanja Ke Pasar Tradisional
95 Dito Lagi Badmood
96 Usaha Baru Rendra
97 Mencoba Bercerita Apapun
98 Tanpa Judul
99 Kemanjaan Rivan
100 Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101 2R Tom and Jerry
102 Perkara Handphone
103 Mulai Ngambek Lagi
104 Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105 Keributan
106 Penyesalan Lagi
107 Kesedihan Papih Ammar
108 Rivan Mau Naik Kuda
109 Kuda 2
110 Kuda 3
111 Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112 Masih Urusan Kuda
113 Puma dan Pumi
114 Lagi-lagi Rivan
115 Hadiah Untuk Dito
116 Di Turuti Lagi
117 Kesal
118 Fatimah Sakit
119 Tanpa Judul
120 Rivan Mau Ikut
121 Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122 Perjalanan
123 Perjalanan 2
124 Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125 Rama
126 Anna
127 Perdebatan
128 Keributan
129 Akhir
130 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal & Persahabatan
2
Dito Membuat Nyaman
3
Bertemu Fatimah
4
Rendra & Kyai Bahri
5
Hari Bahagia
6
Canggung
7
Rumah Rendra
8
Sikap Datar & Dingin
9
Jadi Membandingkan?
10
Malam Panas
11
Awal Kebersamaan
12
Rencana Kencan
13
Makan Malam Bersama
14
Hari-Hari Normal
15
Menginap Dirumah Sendiri
16
Pindah Rumah
17
Positif !!!
18
Masakan Ayu !!!
19
Menata Masa Depan Ayu
20
Siapa Wanita Itu?
21
Diskusi 4 bulanan
22
Nabila???
23
Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24
Pertanyaan Sulit dari Dito
25
Penyesalan Rendra
26
Flashback
27
Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29
Empat Bulanan Yang Gagal
30
Rendra Sadar !!
31
Pengajian Rumah
32
Rendra Kembali Pulang
33
Masakan Nabila? Ada Apa?
34
Masakan Nabila
35
Perkembangan Rendra
36
Keinginan Rendra
37
Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38
Bercerita
39
Rendra Menyebalkan Lagi
40
Fatimah Marah?
41
Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42
Ustad Ryan
43
Pengobatan Rendra
44
Tamu Tidak DiUndang
45
Rencana Untuk Rendra
46
Ustad Ryan Lagi
47
Rencana Rendra
48
Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49
Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50
Mimpi
51
Ingin Kontrol ke RS
52
Bertemu Nabila Dan Haikal
53
Rencana Lagi
54
Fatimah Menegur Ayu
55
Rama Rindu Ayu
56
Salah Pukul
57
Mencari Rama
58
Bertemu Rama
59
Mencoba Menghubungi Ayu
60
Bertanya Pada Ayu
61
Manunggu Kedatangan Rama
62
Rama Datang
63
Ayu dan Rama Lagi
64
Kegiatan Santai
65
Persiapan Lahiran
66
Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67
Lahiran
68
Nama Baby Laki-Laki
69
Mencari Masalah Lagi
70
Tertidur
71
Kedatangan Nabila Lagi
72
Keseruan
73
Pulang
74
Permintaan Maaf
75
Dito
76
Kebersamaan Di Kamar
77
Rendra Lagi, Nabila Lagi
78
Keinginan Dito
79
Mama Alisha Penasaran
80
Kerisauan Rendra
81
Ungkapan Rendra
82
Rendra Masih Gelisah
83
Flashdisk Membuat Huru Hara
84
Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85
Isi Flashdisk
86
Perubahan Rendra
87
Membuat Rencana
88
Persiapan Pindah
89
Akhirnya Pindah Rumah
90
Hari Pertama Jualan
91
Menjadi Bapak Rumah Tangga
92
Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93
Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94
Belanja Ke Pasar Tradisional
95
Dito Lagi Badmood
96
Usaha Baru Rendra
97
Mencoba Bercerita Apapun
98
Tanpa Judul
99
Kemanjaan Rivan
100
Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101
2R Tom and Jerry
102
Perkara Handphone
103
Mulai Ngambek Lagi
104
Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105
Keributan
106
Penyesalan Lagi
107
Kesedihan Papih Ammar
108
Rivan Mau Naik Kuda
109
Kuda 2
110
Kuda 3
111
Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112
Masih Urusan Kuda
113
Puma dan Pumi
114
Lagi-lagi Rivan
115
Hadiah Untuk Dito
116
Di Turuti Lagi
117
Kesal
118
Fatimah Sakit
119
Tanpa Judul
120
Rivan Mau Ikut
121
Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122
Perjalanan
123
Perjalanan 2
124
Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125
Rama
126
Anna
127
Perdebatan
128
Keributan
129
Akhir
130
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!