Hari-Hari Normal

"Kamu bicara apa sih, siapa yang numpang? kamu itu istri aku jadi jangan pernah bilang begitu, kalo kamu bilang numpang berarti akupun sama numpang tinggal dengan papih" jawab Rendra marah Fatimah dan kedua anaknya hanya menunduk takut

"Maaf, aku tidak bermaksud membuat kalian takut, tapi aku ngga suka kalian itu selalu merendahkan diri sendiri, kalian itu keluarga ku sampai mati akan aku bela kalian apapun yang terjadi, itu janji aku yang selama ini hanya aku dan Allah yang tau" ucap Rendra lagi tegas

"Jika kalian masih merasa numpang hidup dengan papih, maka baiklah kita akan pindah rumah kerumah pribadi ku ada kan menjadi rumah kalian seumur hidup kalian" ucap Rendra tenang dan lembut tidak seperti awal

"Maaf, jika aku membuat kamu kesal mas" ucap Fatimah pelan

"Sudah, kita lanjutkan makan, ini adalah hari spesial buat kita, jangan dirusak dengan kalian yang selalu berpikir negatif, besok kita pikir rencana berikutnya untuk kita kumpul begini" jawab Rendra senyum

Sekarang keluarga Rendra makan dengan keadaan hangat ada canda dan tawa yang terlontar dari mulut mereka masing-masing, tidak seperti tadi keadaan yang sangat canggung bahkan seperti orang tidak saling mengenal.

Makan malam berakhir, mereka semua memutuskan untuk kembali ke rumah papih Ammar, karena Rendra belum mendiskusikan kepindahannya pada papih Ammar. Rendra juga ingin istrinya bergerak bebas dalam rumah tidak memikirkan sesuatu yang tidak akan terjadi padahal.

Sampai dirumah Ayu serta Dito masuk kedalam kamar untuk istirahat dan menyelesaikan tugas sekolah yang diberikan oleh guru masing-masing. Dito dari tadi selalu menunjukan wajah bahagianya, Ayu pun bahagia tapi dia seperti biasa malu-malu.

Rendra dan Fatimah pun masuk kamar untuk bersih-bersih dan istirahat, karena besok Rendra masih harus melakukan terapi, jadi kondisi tubunnya harus segar besok pagi, malam ini tidak ada kegiatan panas diatas ranjang mereka mengingat kondisi Rendra yang tidak sehat.

Hari terus berputar dan berjalan tak terasa pernikahan Rendra dan Fatimah sudah memasuki tiga bulan lamanya dengan masalah silih berganti, kedekatan Ayu dan Dito pada Rendra sudah tidak canggung, mereka selalu banyak berkonsultasi pada Rendra setiap kali mereka ingin melakukan sesuatu hal.

Rendra sangat senang, kedua anaknya bisa dekat dengan dia tanpa malu dan ragu, Rendra termasuk ayah yang perhatian, setiap hari Rendra bertanya kegiatan apa saja yang dilakukan oleh kedua anaknya saat Rendra tidak bisa memantau, kedua anaknya tidak tau apabila sang ayah selalu mengawasi mereka dengan mempekerjakan bodyguard untuk melindungi anak dan istrinya.

Tidak lupa juga Rendra saat ini sudah bisa berjalan seperti biasa dan kembali menjalankan aktifitasnya sebagai seorang dokter di salah satu rumah sakit, aktifitas Rendra hampir setiap hari padat dengan jadwal yang tidak pasti, terkadang berangkat pagi, pulang dini hari paginya sudah berangkat lagi,.

Dengan aktifitas Rendra yang padat Fatimah selalu memberikan asupan yang terbaik untuk suaminya, dari sarapan makan siang hingga makan malam, Fatimah selalu menitipkan makanan pada supir suaminya, jadi Rendra hpir tidak pernah makan diluar semenjak punya istri.

Rendra dan Fatimah selalu berharap diberikam kesempatan untuk mempunyai anak lagi, tangisan anak bayi yang Rendra inginkan, saat pemeriksaan ke dokter Rendra maupun Fatimah dinyatakan sehat dan baik jadi hanya Allah belum mempercayai mereka punya anak bayi.

Fatimah terus mengkonsumsi makanan yang disarankan oleh dokter, dia juga tidak ingin melihat kekecewaan di wajah suaminya itu, walaupun Rendra selalu menguatkan Fatimah untuk tidak banyak pikiran jelas berbeda dengan Fatimah, dia tau suaminya sangat ingin mempunyai anak darinya apalagi bisa disebut anak keturunan Gilbert yang sesungguhnya pewaris salah satu rumah sakit yang di kelola Rendra.

"Assalamu'alaikum" ucap Rendra saat memasuki rumah

"Wa'alaikumsalam, tumben sudah pulang sore begini?" tanya papih Ammar mengajak anaknya duduk

"Sudah beres semua urusan ku di rumah sakit makanya lebih baik pulang saja" jawab Rendra santai papih pun hanya tersenyum

"Oh ya pih Fatimah mana?" tanya Rendra melihat rumah nampak sepi

"Pergi sama mama mu ke supermarket" jawab papih singkat

"Pih, aku mau izin pindah, kembali ke rumah ku" ucap Rendra serius

"Kenapa mesti pindah, toh ini juga rumah kamu" tanya papih kaget

"Rendra hanya ingin Fatimah nyaman dan mudah beraktifitas di dalam rumah pih" jawab Rendra sungguh-sungguh

"Disini tidak nyaman kah buat Fatimah sampai kamu harus pindah ke rumah mu" tanya papi lagi

"Bukan tidak nyaman hanya kurang leluasa, setiap kegiatan yang akan di lakukan dia akan berpikir dua kali, berbeda saat kita akan tinggal dirumah sendiri, aku harap papih mengerti apa yang aku inginkan" jawab Rendra memohon

"Tanyakan lah pada mama mu, jika dia oke maka papih akan mengizinkannya, tapi jika mamamu ragu terpaksa papih tidak mengizinkan kalian untuk pindah" ucap papih Ammar santai

"Baik, aku akan bicara dengan mama segera mungkin, aku juga ingin merasakan hidup dalam rumah hanya dengan keluarga kecil ku" sahut Rendra dan berdiri meninggal papihnya diruang keluarga.

Didalam kamar Rendra memikirkan cara agar bisa izin pada mamanya, jika mamanya sedih bisa di pastikan Fatimah pun akan melarangnya untuk keluar dari rumah ini.

Gimana caranya aku bicara sama mama, dan meminta izin untuk pindah kerumah pribadiku. Gumam Rendra pelan

"Assalamu'alaikum" ucap Fatimah saat masuk kamar

"Wa'alaikumsalam" jawab Rendra senyum mendekati istrinya

"Loh mas Rendra sudah pulang, aku pikir belum pulang, maaf ya mas aku tidak ada saat mas Rendra pulang" ucap Fatimah merasa bersalah tidak menyambut suaminya

Rendra mencium kening istrinya "Tidak apa-apa, tapi kenapa kamu pergi tidak izin sama aku?" tanya Rendra pelan menyuruh istrinya duduk di sofa dekat ranjang

"Maaf mas, tadi saat mau hubungi mas Rendra ponselnya diambil papih, katanya tidak perlu, nanti papih yang akan memberi kabar pada mas, dijalan juga Fatimah khawatir bila mas Rendra marah keluar tanpa izin" jawab Fatimah sedih

"Mas tidak marah kok, sekarang mas tau siapa biang keladinya, ternyata papih, kamu belanja apa sama mama?" tanya Rendra lembut mengelus pipi istrinya

"Beli bahan masakan sama bahan kue, katanya mama mau buat kue" jawab Fatimah apa adanya

"Kamu tidak buat kue juga untuk suami mu ini?" tanya Rendra senyum

"Aku tidak berani pakai bahan dan alat yang ada dirumah ini, takut rusak mas" jawab Fatimah jujur dia takut dimarahi bila ada barang yang rusak

"Huft, kita pindah saja ya, biar kamu bisa tiap hari buatkan aku kue yang enak-enak" ucap Rendra membujuk istrinya itu

"Mas Rendra diskusi dulu dengan papih dan mama, aku juga tidak mau jadi biang masalah untuk kalian masa mas Rendra pindah cuma gara-gara mau kue buatan aku, nanti mama dan papih malah salah paham denganku" jawab Fatimah cemas.

Terpopuler

Comments

Ñůŕšý

Ñůŕšý

Adanya Anak salah satu keberhasilan bagi seorang suami setelah menikah. Maka akan tercipta kelengkapan dalam sebuah pernikahan

2023-09-27

0

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

betul kata Rendra aku suka sikap Rendra dia laki laki bertanggung jawab

2023-09-19

1

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

🔥⃞⃟ˢᶠᶻ𖤍ᴹᴿˢ᭄𝓐𝔂⃝❥AyJinda❀∂я

haduh si Fatimah masih sungkan aja padahal kagak papa ya

2023-09-18

1

lihat semua
Episodes
1 Awal & Persahabatan
2 Dito Membuat Nyaman
3 Bertemu Fatimah
4 Rendra & Kyai Bahri
5 Hari Bahagia
6 Canggung
7 Rumah Rendra
8 Sikap Datar & Dingin
9 Jadi Membandingkan?
10 Malam Panas
11 Awal Kebersamaan
12 Rencana Kencan
13 Makan Malam Bersama
14 Hari-Hari Normal
15 Menginap Dirumah Sendiri
16 Pindah Rumah
17 Positif !!!
18 Masakan Ayu !!!
19 Menata Masa Depan Ayu
20 Siapa Wanita Itu?
21 Diskusi 4 bulanan
22 Nabila???
23 Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24 Pertanyaan Sulit dari Dito
25 Penyesalan Rendra
26 Flashback
27 Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28 Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29 Empat Bulanan Yang Gagal
30 Rendra Sadar !!
31 Pengajian Rumah
32 Rendra Kembali Pulang
33 Masakan Nabila? Ada Apa?
34 Masakan Nabila
35 Perkembangan Rendra
36 Keinginan Rendra
37 Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38 Bercerita
39 Rendra Menyebalkan Lagi
40 Fatimah Marah?
41 Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42 Ustad Ryan
43 Pengobatan Rendra
44 Tamu Tidak DiUndang
45 Rencana Untuk Rendra
46 Ustad Ryan Lagi
47 Rencana Rendra
48 Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49 Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50 Mimpi
51 Ingin Kontrol ke RS
52 Bertemu Nabila Dan Haikal
53 Rencana Lagi
54 Fatimah Menegur Ayu
55 Rama Rindu Ayu
56 Salah Pukul
57 Mencari Rama
58 Bertemu Rama
59 Mencoba Menghubungi Ayu
60 Bertanya Pada Ayu
61 Manunggu Kedatangan Rama
62 Rama Datang
63 Ayu dan Rama Lagi
64 Kegiatan Santai
65 Persiapan Lahiran
66 Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67 Lahiran
68 Nama Baby Laki-Laki
69 Mencari Masalah Lagi
70 Tertidur
71 Kedatangan Nabila Lagi
72 Keseruan
73 Pulang
74 Permintaan Maaf
75 Dito
76 Kebersamaan Di Kamar
77 Rendra Lagi, Nabila Lagi
78 Keinginan Dito
79 Mama Alisha Penasaran
80 Kerisauan Rendra
81 Ungkapan Rendra
82 Rendra Masih Gelisah
83 Flashdisk Membuat Huru Hara
84 Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85 Isi Flashdisk
86 Perubahan Rendra
87 Membuat Rencana
88 Persiapan Pindah
89 Akhirnya Pindah Rumah
90 Hari Pertama Jualan
91 Menjadi Bapak Rumah Tangga
92 Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93 Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94 Belanja Ke Pasar Tradisional
95 Dito Lagi Badmood
96 Usaha Baru Rendra
97 Mencoba Bercerita Apapun
98 Tanpa Judul
99 Kemanjaan Rivan
100 Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101 2R Tom and Jerry
102 Perkara Handphone
103 Mulai Ngambek Lagi
104 Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105 Keributan
106 Penyesalan Lagi
107 Kesedihan Papih Ammar
108 Rivan Mau Naik Kuda
109 Kuda 2
110 Kuda 3
111 Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112 Masih Urusan Kuda
113 Puma dan Pumi
114 Lagi-lagi Rivan
115 Hadiah Untuk Dito
116 Di Turuti Lagi
117 Kesal
118 Fatimah Sakit
119 Tanpa Judul
120 Rivan Mau Ikut
121 Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122 Perjalanan
123 Perjalanan 2
124 Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125 Rama
126 Anna
127 Perdebatan
128 Keributan
129 Akhir
130 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal & Persahabatan
2
Dito Membuat Nyaman
3
Bertemu Fatimah
4
Rendra & Kyai Bahri
5
Hari Bahagia
6
Canggung
7
Rumah Rendra
8
Sikap Datar & Dingin
9
Jadi Membandingkan?
10
Malam Panas
11
Awal Kebersamaan
12
Rencana Kencan
13
Makan Malam Bersama
14
Hari-Hari Normal
15
Menginap Dirumah Sendiri
16
Pindah Rumah
17
Positif !!!
18
Masakan Ayu !!!
19
Menata Masa Depan Ayu
20
Siapa Wanita Itu?
21
Diskusi 4 bulanan
22
Nabila???
23
Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24
Pertanyaan Sulit dari Dito
25
Penyesalan Rendra
26
Flashback
27
Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29
Empat Bulanan Yang Gagal
30
Rendra Sadar !!
31
Pengajian Rumah
32
Rendra Kembali Pulang
33
Masakan Nabila? Ada Apa?
34
Masakan Nabila
35
Perkembangan Rendra
36
Keinginan Rendra
37
Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38
Bercerita
39
Rendra Menyebalkan Lagi
40
Fatimah Marah?
41
Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42
Ustad Ryan
43
Pengobatan Rendra
44
Tamu Tidak DiUndang
45
Rencana Untuk Rendra
46
Ustad Ryan Lagi
47
Rencana Rendra
48
Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49
Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50
Mimpi
51
Ingin Kontrol ke RS
52
Bertemu Nabila Dan Haikal
53
Rencana Lagi
54
Fatimah Menegur Ayu
55
Rama Rindu Ayu
56
Salah Pukul
57
Mencari Rama
58
Bertemu Rama
59
Mencoba Menghubungi Ayu
60
Bertanya Pada Ayu
61
Manunggu Kedatangan Rama
62
Rama Datang
63
Ayu dan Rama Lagi
64
Kegiatan Santai
65
Persiapan Lahiran
66
Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67
Lahiran
68
Nama Baby Laki-Laki
69
Mencari Masalah Lagi
70
Tertidur
71
Kedatangan Nabila Lagi
72
Keseruan
73
Pulang
74
Permintaan Maaf
75
Dito
76
Kebersamaan Di Kamar
77
Rendra Lagi, Nabila Lagi
78
Keinginan Dito
79
Mama Alisha Penasaran
80
Kerisauan Rendra
81
Ungkapan Rendra
82
Rendra Masih Gelisah
83
Flashdisk Membuat Huru Hara
84
Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85
Isi Flashdisk
86
Perubahan Rendra
87
Membuat Rencana
88
Persiapan Pindah
89
Akhirnya Pindah Rumah
90
Hari Pertama Jualan
91
Menjadi Bapak Rumah Tangga
92
Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93
Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94
Belanja Ke Pasar Tradisional
95
Dito Lagi Badmood
96
Usaha Baru Rendra
97
Mencoba Bercerita Apapun
98
Tanpa Judul
99
Kemanjaan Rivan
100
Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101
2R Tom and Jerry
102
Perkara Handphone
103
Mulai Ngambek Lagi
104
Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105
Keributan
106
Penyesalan Lagi
107
Kesedihan Papih Ammar
108
Rivan Mau Naik Kuda
109
Kuda 2
110
Kuda 3
111
Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112
Masih Urusan Kuda
113
Puma dan Pumi
114
Lagi-lagi Rivan
115
Hadiah Untuk Dito
116
Di Turuti Lagi
117
Kesal
118
Fatimah Sakit
119
Tanpa Judul
120
Rivan Mau Ikut
121
Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122
Perjalanan
123
Perjalanan 2
124
Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125
Rama
126
Anna
127
Perdebatan
128
Keributan
129
Akhir
130
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!