Malam Panas

Didalam kamar Rendra hanya termenung, dan intropeksi dirinya sendiri. Malam hari sudah datang seisi rumah hening pada beristirahat.

“Hmm..kenapa haus sekali malam ini” ucap Rendra pelan melirik ke istrinya yang tidur membelakanginya

“Awwss, kaki ku nyeri sekali” lirih Rendra menahan sakit “Aku harus bisa hanya ke dapur, aku tidak mungkin minta tolong dengan Fatimah, dia saja sedang marah padaku” gumam Rendra pelan

“Alhamdulillah, aku bisa berdiri, Ya Allah bantu hambamu ini” ucap Rendra lagi pelan

“Kamu mau kemana mas” tanya Fatimah tibah-tiba dan membuat Rendra kaget lalu terjatuh

“Awww” teriak Rendra kesakitan

“Astaghfirullah, mas, kamu baik-baik saja” ucap Fatimah cemas

“A..aku baik” jawab Rendra menahan sakit di bagian kaki

“Aku bantu mas, mas butuh apa?” tanya Fatimah lembut

“Aku hanya mau ambil minum” jawab Rendra pelan

“Kenapa tidak bangunin aku, sebentar ya aku ambil minum dulu” ucap Fatimah dan meninggalkan Rendra

“Nih minum dulu” ucap Fatimah lagi memberikan minum untuk suaminya

“Terima kasih Fatimah” jawab Rendra meringis

“Butuh apa lagi mas” tanya Fatimah lembut

“Butuh kamu” jawab Rendra santai

“Ma..mak..sudnya apa?” tanya Fatimah gugup

“Butuh sentuhan kamu, butuh belaian kamu, apa kamu menyanggupi itu” jawab Rendra menatap istrinya lembut dan damai

“Kamu ngaco mas” ucap Fatimah gugup

“Yang ngaco itu kamu sayang, suami lagi ingin sentuhan kamu menolak, padahal kamu tau itu dosa loh” goda Rendra senyum

“Lebih baik mas istirahat, tadi kan kakinya sakit” jawab Fatimah mengalihkan ucapan suaminya

“Udah sehat kok kata siapa sakit nih buktinya…CUP” jawab Rendra langsung mencium bibir istrinya kilat, Fatimah melebarkan matanya terkejut apa yang dilakukan suaminya

“Kenapa diam sini” ucap Rendra lagi menarik istrinya hingga berbaring di atas tubuh Rendra

Tok..tok..tok

“RENDRA KELUAR” teriak papih Ammar mengetuk pintu

“Waduh ada apa dengan papih” ucap Rendra kaget menatap istrinya

Tok..tok..tok

“RENDRA BUKA PINTUNYA” teriak papih Ammar lagi

“Papih sabar, kita tanya dulu kejelasannya jangan emosi seperti ini” ucap mama Alisha menenangkan suaminya

Ceklek…pintu terbuka

“Ada apa sih pih sampe begitu manggil aku” tanya Rendra heran

Bugh..

“Kurang ajar kamu Rendra” ucap Papih Ammar meninju anaknya

“Astaghfirullah papih sabar dong jangan main pukul begini” ucap mama Alisha emosi

“Mas kamu ngga apa-apa” ucap Fatimah memapah suaminya untuk bangun

“Aku ngga apa-apa” jawabnya “Pih, papih ini kenapa datang-datang langsung main pukul aku, apa salah aku” tanya Rendra

“Kamu lancang, kamu memindahkan makam adik mu tanpa persetujuan papih” bentak papih Ammar menggebu-gebu

“Pih itu permintaan terakhirnya ingin di makamkan satu lubang dengan mamih, bukannya aku tidak minta izin, saat itu papih sakit jantung dan berada di rumah sakit makanya aku langsung memindahkan makam adikku tanpa persetujuan papih” ucap Rendra membela diri

“Pih cukup, ini sudah malam, papih sadar tidak sudah menyakiti Rendra, anak papih sendiri, jika papih kelewat batas menyakiti Rendra mama akan meninggalkan papih untuk selamanya, lagi pula Almah Nisya sudah bahagia dengan ibu kandungnya Almah Nasya disatu lubang yang sama, itu pun permintaan terakhir dia, harusnya kita yang masih hidup mendoakannya bukan saling menyalahkan seperti ini” ucap mama Alisha bernada tinggi

“Kenapa mama jadi belain Rendra, dia salah, dia tidak minta izin sama aku” jawan papih Ammar emosi

“Sekarang seandainya Rendra izin sama papih, apa papih setuju?” tanya mama Alisha menatap tajam suaminya, tapi Ammar hanya diam saja

“Dari lubuk yang paling dalam papih, mama yakin permintaan terakhir Nisya akan dipenuhi oleh mu pih, kali ini pesannya lewat Rendra, sudah mama cape lebih baik kita istirahat, Fatimah bawa Rendra masuk dan obati lukanya” ucap mama Alisha menarik suaminya untuk masuk ke dalam kamar

Kamar Rendra

“Sini mas aku obati dulu itu yang memar” ucap Fatimah lembut

“Cara obatinya jangan pakai kasa, tapi kamu cium pasti sembuh” jawab Rendra menggoda istrinya lagi

“Mas Rendra ini kenapa sih dari tadi ngga jelas banget” ucap Fatimah cemberut

“Jangan cemberut gitu, nanti bibirnya aku cium nih” goda Rendra senyum

Fatimah refleks menutup bibir dengan kedua tangannya, “Mas Rendra ternyata mesum ikh” ucap Fatimah

“Hahaha, mesum sama istri sendiri itu ngga salah sayang, kecuali mesum sama istri tetangga” ucap Rendra asal

“Udah tidur aja, ngantuk” jawab Fatimah mengitari tempat tidur untuk merebahkan tubuhnya di atas kasur

Disaat Fatimah sudah rebahan dan membelakangi suaminya, Rendra langsung memeluk Fatimah dari belakang, menciumi tengkuk leher istrinya.

“Mas Rendra jangan seperti ini” ucap Fatimah mencoba melepaskan pelukan suaminya

“Apa kamu masih belum siap?” tanya Rendra serak tidak ada jawaban dari Fatimah.

Tidak ada jawaban dari Fatimah setiap kali Rendra bertanya, Rendra semakin bergairah dia terus menggesekan juniornya di bokong istrinya, walau sama-sama masih memakai pakaian Fatimah dapat merasakan ada sesuatu yang bangun dan mengeras dibelakang sana.

Rendra menyelimuti dirinya dan tubuh istrinya, lalu dia membaca doa sebelum melakukan ibadah dengan Fatimah. Rendra membalikan tubuh istrinya untuk menghadap ke dia, dengan nafas Rendra yang seperti menggebu-gebu untuk menerkam mangsanya, tanpa tunggu lama Rendra langsung membungkam bibir istrinya dengan bibirnya, tangan Rendra mulai bergerilya ditubuh istrinya perlahan Rendra mengelus bagian da**da hingga dia me**mas salah satu bagian dada tersebut, Fatimah tanpa sadar mengeluarkan suara maut buat Rendra yaitu de**han. Tidak sampai di situ tangan Rendra pun mulai turun kebagian perut, hingga ke bawah perut, dia terus mengelus bulu-bulu halus yang ada di bawah perut, satu jari tengah Rendra sudah menerobos masuk ke dalam lubang kecil milik istrinya, Rendra berhenti dari ciumananya dan menatap wajah istrinya yang menahan sesuatu, jari tengah Rendra yang berada di bawah perut men**cok sehingga Fatimah men**sah kembali.

Hingga erangan dari Fatimah keluar dan ca**an kental keluar dari intinya, Rendra masih menatap istrinya, yang nafasnya tersengal-sengal, karena kaki Rendra sakit tapi gairahnya sudah di ubun-ubun, Rendra memiringkan istrinya menghadap dia, Rendra mulai menurunkan celana tidur istrinya dan celana tidur dia, Rendra mulai mengarahkan juniornya kebagian inti milik Fatimah, saat mencoba masuk sedikit agak susah, entah miliknya yang besar atau punya istrinya yang kecil, Rendra terus mendorong agar masuk dengan sempurna, setelah di coba terus menerus akhirnya junior Rendra masuk sempurna di inti istrinya, Rendra menggerakan secara perlahan.

“Sayang mendesahlah, jangan ditahan” ucap Rendra parau

Fatimah masih mencoba menahan, ternyata tidak bisa gerakan Rendra semakin cepat temponya, membuat dia seperti melayang layang ke udara. Hingga akhirnya mereka sama-sama melakukan pelepasan bersama. Rendra mengeluarkan cairan kental tersebut di rahim istrinya. Fatimah mencoba mengatur nafas.

“Makasih ya sayang” ucap Rendra masih mencoba menggesekan miliknya yang belum dia lepas

“Mas..Mas sudah, jangan digerakin lagi” ucap Fatimah pelan

“Sekali lagi ya” pinta Rendra dan tanpa menunggu persetujuan istrinya dia menggerakan kembali tubuhnya hingga terjadi lagi lah pergumulan suami istri malam itu.

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

nah aku setuju ni... jangan main esmosi aja pak..

2023-10-14

0

☠ᵏᵋᶜᶟ🥀⃟ʙʟͤᴀͬᴄᷠᴋͥʀᴏsᴇ

☠ᵏᵋᶜᶟ🥀⃟ʙʟͤᴀͬᴄᷠᴋͥʀᴏsᴇ

kan kamu lagi marah

2023-10-02

0

off

off

setiap malam panas? atau Deman? rata rata setiap orang Deman pasti di bawa ke RS atau minum obat secepatnya

2023-09-24

3

lihat semua
Episodes
1 Awal & Persahabatan
2 Dito Membuat Nyaman
3 Bertemu Fatimah
4 Rendra & Kyai Bahri
5 Hari Bahagia
6 Canggung
7 Rumah Rendra
8 Sikap Datar & Dingin
9 Jadi Membandingkan?
10 Malam Panas
11 Awal Kebersamaan
12 Rencana Kencan
13 Makan Malam Bersama
14 Hari-Hari Normal
15 Menginap Dirumah Sendiri
16 Pindah Rumah
17 Positif !!!
18 Masakan Ayu !!!
19 Menata Masa Depan Ayu
20 Siapa Wanita Itu?
21 Diskusi 4 bulanan
22 Nabila???
23 Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24 Pertanyaan Sulit dari Dito
25 Penyesalan Rendra
26 Flashback
27 Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28 Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29 Empat Bulanan Yang Gagal
30 Rendra Sadar !!
31 Pengajian Rumah
32 Rendra Kembali Pulang
33 Masakan Nabila? Ada Apa?
34 Masakan Nabila
35 Perkembangan Rendra
36 Keinginan Rendra
37 Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38 Bercerita
39 Rendra Menyebalkan Lagi
40 Fatimah Marah?
41 Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42 Ustad Ryan
43 Pengobatan Rendra
44 Tamu Tidak DiUndang
45 Rencana Untuk Rendra
46 Ustad Ryan Lagi
47 Rencana Rendra
48 Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49 Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50 Mimpi
51 Ingin Kontrol ke RS
52 Bertemu Nabila Dan Haikal
53 Rencana Lagi
54 Fatimah Menegur Ayu
55 Rama Rindu Ayu
56 Salah Pukul
57 Mencari Rama
58 Bertemu Rama
59 Mencoba Menghubungi Ayu
60 Bertanya Pada Ayu
61 Manunggu Kedatangan Rama
62 Rama Datang
63 Ayu dan Rama Lagi
64 Kegiatan Santai
65 Persiapan Lahiran
66 Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67 Lahiran
68 Nama Baby Laki-Laki
69 Mencari Masalah Lagi
70 Tertidur
71 Kedatangan Nabila Lagi
72 Keseruan
73 Pulang
74 Permintaan Maaf
75 Dito
76 Kebersamaan Di Kamar
77 Rendra Lagi, Nabila Lagi
78 Keinginan Dito
79 Mama Alisha Penasaran
80 Kerisauan Rendra
81 Ungkapan Rendra
82 Rendra Masih Gelisah
83 Flashdisk Membuat Huru Hara
84 Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85 Isi Flashdisk
86 Perubahan Rendra
87 Membuat Rencana
88 Persiapan Pindah
89 Akhirnya Pindah Rumah
90 Hari Pertama Jualan
91 Menjadi Bapak Rumah Tangga
92 Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93 Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94 Belanja Ke Pasar Tradisional
95 Dito Lagi Badmood
96 Usaha Baru Rendra
97 Mencoba Bercerita Apapun
98 Tanpa Judul
99 Kemanjaan Rivan
100 Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101 2R Tom and Jerry
102 Perkara Handphone
103 Mulai Ngambek Lagi
104 Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105 Keributan
106 Penyesalan Lagi
107 Kesedihan Papih Ammar
108 Rivan Mau Naik Kuda
109 Kuda 2
110 Kuda 3
111 Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112 Masih Urusan Kuda
113 Puma dan Pumi
114 Lagi-lagi Rivan
115 Hadiah Untuk Dito
116 Di Turuti Lagi
117 Kesal
118 Fatimah Sakit
119 Tanpa Judul
120 Rivan Mau Ikut
121 Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122 Perjalanan
123 Perjalanan 2
124 Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125 Rama
126 Anna
127 Perdebatan
128 Keributan
129 Akhir
130 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal & Persahabatan
2
Dito Membuat Nyaman
3
Bertemu Fatimah
4
Rendra & Kyai Bahri
5
Hari Bahagia
6
Canggung
7
Rumah Rendra
8
Sikap Datar & Dingin
9
Jadi Membandingkan?
10
Malam Panas
11
Awal Kebersamaan
12
Rencana Kencan
13
Makan Malam Bersama
14
Hari-Hari Normal
15
Menginap Dirumah Sendiri
16
Pindah Rumah
17
Positif !!!
18
Masakan Ayu !!!
19
Menata Masa Depan Ayu
20
Siapa Wanita Itu?
21
Diskusi 4 bulanan
22
Nabila???
23
Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24
Pertanyaan Sulit dari Dito
25
Penyesalan Rendra
26
Flashback
27
Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29
Empat Bulanan Yang Gagal
30
Rendra Sadar !!
31
Pengajian Rumah
32
Rendra Kembali Pulang
33
Masakan Nabila? Ada Apa?
34
Masakan Nabila
35
Perkembangan Rendra
36
Keinginan Rendra
37
Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38
Bercerita
39
Rendra Menyebalkan Lagi
40
Fatimah Marah?
41
Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42
Ustad Ryan
43
Pengobatan Rendra
44
Tamu Tidak DiUndang
45
Rencana Untuk Rendra
46
Ustad Ryan Lagi
47
Rencana Rendra
48
Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49
Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50
Mimpi
51
Ingin Kontrol ke RS
52
Bertemu Nabila Dan Haikal
53
Rencana Lagi
54
Fatimah Menegur Ayu
55
Rama Rindu Ayu
56
Salah Pukul
57
Mencari Rama
58
Bertemu Rama
59
Mencoba Menghubungi Ayu
60
Bertanya Pada Ayu
61
Manunggu Kedatangan Rama
62
Rama Datang
63
Ayu dan Rama Lagi
64
Kegiatan Santai
65
Persiapan Lahiran
66
Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67
Lahiran
68
Nama Baby Laki-Laki
69
Mencari Masalah Lagi
70
Tertidur
71
Kedatangan Nabila Lagi
72
Keseruan
73
Pulang
74
Permintaan Maaf
75
Dito
76
Kebersamaan Di Kamar
77
Rendra Lagi, Nabila Lagi
78
Keinginan Dito
79
Mama Alisha Penasaran
80
Kerisauan Rendra
81
Ungkapan Rendra
82
Rendra Masih Gelisah
83
Flashdisk Membuat Huru Hara
84
Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85
Isi Flashdisk
86
Perubahan Rendra
87
Membuat Rencana
88
Persiapan Pindah
89
Akhirnya Pindah Rumah
90
Hari Pertama Jualan
91
Menjadi Bapak Rumah Tangga
92
Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93
Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94
Belanja Ke Pasar Tradisional
95
Dito Lagi Badmood
96
Usaha Baru Rendra
97
Mencoba Bercerita Apapun
98
Tanpa Judul
99
Kemanjaan Rivan
100
Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101
2R Tom and Jerry
102
Perkara Handphone
103
Mulai Ngambek Lagi
104
Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105
Keributan
106
Penyesalan Lagi
107
Kesedihan Papih Ammar
108
Rivan Mau Naik Kuda
109
Kuda 2
110
Kuda 3
111
Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112
Masih Urusan Kuda
113
Puma dan Pumi
114
Lagi-lagi Rivan
115
Hadiah Untuk Dito
116
Di Turuti Lagi
117
Kesal
118
Fatimah Sakit
119
Tanpa Judul
120
Rivan Mau Ikut
121
Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122
Perjalanan
123
Perjalanan 2
124
Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125
Rama
126
Anna
127
Perdebatan
128
Keributan
129
Akhir
130
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!