Sikap Datar & Dingin

Kamar Rendra

“Kamu tidak istirahat?” tanya Rendra pada istrinya yang duduk disisi sebelah kanannya

“Ini lagi istirahat mas, Cuma tidak mengantuk saja” jawab Fatimah gugup Rendra mendekatinya dan merangkulnya

“Istirahatlah, tadikan perjalanan jauh” ucap Rendra lembut

“Mas Rendra saja istirahat, katanya tadikan pada sakit tubuhnya mas Rendra” jawab Fatimah menunduk

“Hei, jangan menunduk terus, aku gemas jadinya” ucap Rendra memegang dagu Fatimah diangkat dagunya agar tepat di wajahnya

“Heh.. mas Rendra mau minum?” tanya Fatimah mengalihkan pandangan Rendra, tapi Rendra malah menggeleng dan mendekatkan wajahnya wajah Fatimah.

Tatapan Rendra terus menatap wajah Fatimah, tangan Rendra mulai mengelus pipi Fatimah terus mengelus hingga di bibir, Fatimah semakin tidak nyaman oleh tindakan suaminya itu, ini pertama kali dia diperlakukan seperti ini, wajah Rendra terus mendekat dan semakin dekat, terasa sekali nafas Rendra yang memburu, bibir Fatimah dan Rendra sudah saling menempel hanya menempel.

Rendra menjauhkan lagi bibirnya dan menatap Fatimah

“Saat bibir kita menempel kamu tutup mata ya dan rasakan, jika ada rasa aneh pada dirimu buka mulut kamu” bisik Rendra ditelinga Fatimah

Sekali lagi Rendra melakukannya menyatukan bibir dia dan istri, ini pertama buat Fatimah, walaupun dia janda tapi tidak pernah bermain dibibir dengan Almarhum suaminya.

Rendra tidak hanya menempelkan, sesekali dia ******* dan menghisap, tiba-tiba bibir Fatimah di buka dan membuat Rendra semakin tertantang untuk menerobos masuk ke dalam mulut istrinya, mengabsen semua isi mulut istrinya dengan lidah Rendra.

Fatimah mulai tidak kuat dengan permainan lidah suaminya, dia mulai kehabisan nafas dan terus mendorong dada Rendra, tapi Rendra enggan untuk melepaskan pagutan mereka, sampai akhirnya Rendra kasihan dengan istrinya itu, apalagi tadi istrinya sangat kaku dalam melakukan ciuman itu.

“Mas aku susah nafas” lirih Fatimah ngos-ngosan seperti orang habis maraton

“Maaf ya” ucap Rendra mengelus bibi Fatimah yang bengkak dan basah akibat ulahnya

Rendra yang sudah bergairah langsung menyerang kembali istri, dia mulai menciumi leher istrinya penuh gairah, tanpa Fatimah sadar dia mengeluarkan suara ******* dan membuat Rendra semakin menggila.

“Hah..ma…s su…s..su..dah” ucap Fatimah tidak tahan dengan sentuhan suaminya, tapi Rendra terus membuat tanda merah di bagian leher istrinya

Fatimah tersadar saat ada remasan dibagian dadanya, dia langsung mendorong Rendra kencang hingga Rendra menjauh.

Rendra dan Fatimah saling pandang dengan pemikiran masing-masing.

“Maaf, aku belum siap” lirih Fatimah kembali menunduk

“Tidak apa-apa, aku yang salah, ini terlalu cepat buat kamu, bantu aku ke kursi roda boleh?” tanya Rendra lembut, Fatimah segera membantu suaminya untuk duduk di kursi roda

“Mas mau kemana, biar aku yang bantu dorong” ucap Fatimah

“Tidak perlu, kamu istirahat saja” jawab Rendra dan menggerakkan kursinya keluar kamar

Apa mas Rendra marah sama aku. Guman Fatimah pelan

“Hai Bro” teriak Devan mendekat ke Rendra

“Ngapain lu disini?” tanya Rendra ketus

“Ya elah sama brother jahat banget, kita kesini mau jenguk lu lah, sini gua bantu dorong” ucap Devan senang

“Loh nak kok keluar sayang” ucap mama Alisha

“Iya mam, pegal di dalam kamar aja” jawab Rendra tenang

“Gimana kondisi apa ada perkembangan?” tanya Haikal pada sahabatnya

“Alhamdulillah sudah lebih baik dari sebelumnya” jawab Rendra santai

“Kita keluar yuk bro, kangen nih” ucap Rama nyengir

“Boleh tuh, bosen gua juga” jawab Rendra cepat dan yakin

“Sayang nanti tubuh kamu cape dan sakit lagi mama tidak izinkam itu” ucap mama Alisha khawatir

“Aku baik kok mam, sekalian mereka bisa antar aku terapi” jawab Rendra meyakinkan mama nya

“Boleh ya mam, nanti sebelum pulang ke sini kita bawa Rendra terapi, mama jangam khawatir, kita akan menjaga Rendra kok” ucap Devan senang

Sekarang mereka berempat sudah berada di café tidak terlalu jauh dari rumah Ammar, mereka mengenang masa lalu, kisah cinta dan lainnya sampai akhir mereka menanyakan siapa istrinya tersebut, Rendra hanya tersenyum dan enggan untuk mengumbar pernikahannya pada siapapun sampai kondisi dia baik-baik saja. Sahabatnya pun memahami kondisi Rendra yang lagi kurang baik.

Mereka melanjutkan kerumah sakit untuk menjalankan terapi agar kesembuhan Rendra membaik dan normal. Setelah di rumah sakit dokter melihat perkembangan Rendra cukup baik dan ada peningkatan, Rendra bisa dipastikan akan kembali pulih jika rajin terapi.

Hari semakin malam Rendra belum terlihat tanda-tanda mau pulang, membuat se isi rumah khawatir, sahabatnya pun tidak ada yang bisa di hubungi.

Apa mas Rendra masih marah, dan malas melihat aku, makanya di lebih baik menghindar. Batin Fatimah

“Lebih baik anak-anak istirahat, besok kalian harus menjalankan kegiatan masing-masing” ucap papih Ammar lembut

“Fatimah dan mama juga lebih baik tunggu di kamar masing-masing saja, papih yakin Rendra nanti pasti pulang” ucap papih Ammar lagi mengelus kepala istrinya

Mama Alisha, Fatimah dan anak-anak mengikuti saran papih Ammar untuk masuk ke kamar, papih masih setia menunggu di halaman rumah dengan pikiran yang tidak karuan.

Tin..tin..

“Itu mobil Haikal” ucap papih pelan

“Kalian darimana saja sudah jam delapan malam ini dari siang kalian ini keluar rumah, dihubungi tidak ada satupun yang bisa” ucap papih Ammar tegal & kesal

“Santai om, ini semua gara-gara mobil Haikal, pake segala mogok, masalah tidak bisa dihubungi, ponsel kita mati bersamaan, Rendra tidak bawa ponsel” jawab Devan santai

“Sudah kalian masuk dan istirahat semua tidak ada lagi yang boleh keluar, Rendra biar papih yang antar” ucap papih Ammar

Setiba di pintu kamar Rendra dia menghentikan kursi rodanya.

“Pih, biar aku sendiri saja, terima kasih sudah mengantar Rendra sampai pintu” ucap Rendra senyum

“Baiklah, langsung istirahat oke, badan mu sudah cukup lelah” jawab papih Ammar menepuk bahu anaknya dengan pelan

Tok..tok..tok

Ceklek…pintu kamar

“Mas Rendra, Alhamdulillah mas sudah pulang, mas dari mana?” tanya Fatimah cemas

“Aku lelah mau istirahat” jawab Rendra datar

Mas Rendra kenapa dingin dengan ku, apa benar dia marah. Batin Fatimah

“Mas Rendra” panggil Fatimah pelan

“Hmm” sahut Rendra tanpa melihat istrinya

“Kamu marah dengan ku?” tanya Fatimah hati-hati

“Tidak, aku hanya cape saja” jawab Rendra berusaha sendiri naik ke tempat tidur

“Aku bantu mas” ucap Fatimah membantu suaminya

“Terima kasih” ucap Rendra langsung rebahan dan memunggungi istrinya

Inilah yang aku ragu menikah dengan Mas Rendra, dia masih sangat labil dan mudah emosi, apa jadinya pernikahan ini bila suaminya yang sedikit-sedikit marah seperti ini. Gumam Fatimah dalam hati melirik suaminya.

Terpopuler

Comments

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

sabar Ren sabar, ngegas aja wkwkwk...

2023-10-06

0

off

off

kenapa sampai tergila ya?

2023-09-21

4

off

off

pasti terus tatap nya

2023-09-21

4

lihat semua
Episodes
1 Awal & Persahabatan
2 Dito Membuat Nyaman
3 Bertemu Fatimah
4 Rendra & Kyai Bahri
5 Hari Bahagia
6 Canggung
7 Rumah Rendra
8 Sikap Datar & Dingin
9 Jadi Membandingkan?
10 Malam Panas
11 Awal Kebersamaan
12 Rencana Kencan
13 Makan Malam Bersama
14 Hari-Hari Normal
15 Menginap Dirumah Sendiri
16 Pindah Rumah
17 Positif !!!
18 Masakan Ayu !!!
19 Menata Masa Depan Ayu
20 Siapa Wanita Itu?
21 Diskusi 4 bulanan
22 Nabila???
23 Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24 Pertanyaan Sulit dari Dito
25 Penyesalan Rendra
26 Flashback
27 Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28 Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29 Empat Bulanan Yang Gagal
30 Rendra Sadar !!
31 Pengajian Rumah
32 Rendra Kembali Pulang
33 Masakan Nabila? Ada Apa?
34 Masakan Nabila
35 Perkembangan Rendra
36 Keinginan Rendra
37 Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38 Bercerita
39 Rendra Menyebalkan Lagi
40 Fatimah Marah?
41 Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42 Ustad Ryan
43 Pengobatan Rendra
44 Tamu Tidak DiUndang
45 Rencana Untuk Rendra
46 Ustad Ryan Lagi
47 Rencana Rendra
48 Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49 Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50 Mimpi
51 Ingin Kontrol ke RS
52 Bertemu Nabila Dan Haikal
53 Rencana Lagi
54 Fatimah Menegur Ayu
55 Rama Rindu Ayu
56 Salah Pukul
57 Mencari Rama
58 Bertemu Rama
59 Mencoba Menghubungi Ayu
60 Bertanya Pada Ayu
61 Manunggu Kedatangan Rama
62 Rama Datang
63 Ayu dan Rama Lagi
64 Kegiatan Santai
65 Persiapan Lahiran
66 Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67 Lahiran
68 Nama Baby Laki-Laki
69 Mencari Masalah Lagi
70 Tertidur
71 Kedatangan Nabila Lagi
72 Keseruan
73 Pulang
74 Permintaan Maaf
75 Dito
76 Kebersamaan Di Kamar
77 Rendra Lagi, Nabila Lagi
78 Keinginan Dito
79 Mama Alisha Penasaran
80 Kerisauan Rendra
81 Ungkapan Rendra
82 Rendra Masih Gelisah
83 Flashdisk Membuat Huru Hara
84 Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85 Isi Flashdisk
86 Perubahan Rendra
87 Membuat Rencana
88 Persiapan Pindah
89 Akhirnya Pindah Rumah
90 Hari Pertama Jualan
91 Menjadi Bapak Rumah Tangga
92 Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93 Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94 Belanja Ke Pasar Tradisional
95 Dito Lagi Badmood
96 Usaha Baru Rendra
97 Mencoba Bercerita Apapun
98 Tanpa Judul
99 Kemanjaan Rivan
100 Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101 2R Tom and Jerry
102 Perkara Handphone
103 Mulai Ngambek Lagi
104 Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105 Keributan
106 Penyesalan Lagi
107 Kesedihan Papih Ammar
108 Rivan Mau Naik Kuda
109 Kuda 2
110 Kuda 3
111 Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112 Masih Urusan Kuda
113 Puma dan Pumi
114 Lagi-lagi Rivan
115 Hadiah Untuk Dito
116 Di Turuti Lagi
117 Kesal
118 Fatimah Sakit
119 Tanpa Judul
120 Rivan Mau Ikut
121 Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122 Perjalanan
123 Perjalanan 2
124 Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125 Rama
126 Anna
127 Perdebatan
128 Keributan
129 Akhir
130 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal & Persahabatan
2
Dito Membuat Nyaman
3
Bertemu Fatimah
4
Rendra & Kyai Bahri
5
Hari Bahagia
6
Canggung
7
Rumah Rendra
8
Sikap Datar & Dingin
9
Jadi Membandingkan?
10
Malam Panas
11
Awal Kebersamaan
12
Rencana Kencan
13
Makan Malam Bersama
14
Hari-Hari Normal
15
Menginap Dirumah Sendiri
16
Pindah Rumah
17
Positif !!!
18
Masakan Ayu !!!
19
Menata Masa Depan Ayu
20
Siapa Wanita Itu?
21
Diskusi 4 bulanan
22
Nabila???
23
Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24
Pertanyaan Sulit dari Dito
25
Penyesalan Rendra
26
Flashback
27
Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29
Empat Bulanan Yang Gagal
30
Rendra Sadar !!
31
Pengajian Rumah
32
Rendra Kembali Pulang
33
Masakan Nabila? Ada Apa?
34
Masakan Nabila
35
Perkembangan Rendra
36
Keinginan Rendra
37
Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38
Bercerita
39
Rendra Menyebalkan Lagi
40
Fatimah Marah?
41
Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42
Ustad Ryan
43
Pengobatan Rendra
44
Tamu Tidak DiUndang
45
Rencana Untuk Rendra
46
Ustad Ryan Lagi
47
Rencana Rendra
48
Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49
Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50
Mimpi
51
Ingin Kontrol ke RS
52
Bertemu Nabila Dan Haikal
53
Rencana Lagi
54
Fatimah Menegur Ayu
55
Rama Rindu Ayu
56
Salah Pukul
57
Mencari Rama
58
Bertemu Rama
59
Mencoba Menghubungi Ayu
60
Bertanya Pada Ayu
61
Manunggu Kedatangan Rama
62
Rama Datang
63
Ayu dan Rama Lagi
64
Kegiatan Santai
65
Persiapan Lahiran
66
Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67
Lahiran
68
Nama Baby Laki-Laki
69
Mencari Masalah Lagi
70
Tertidur
71
Kedatangan Nabila Lagi
72
Keseruan
73
Pulang
74
Permintaan Maaf
75
Dito
76
Kebersamaan Di Kamar
77
Rendra Lagi, Nabila Lagi
78
Keinginan Dito
79
Mama Alisha Penasaran
80
Kerisauan Rendra
81
Ungkapan Rendra
82
Rendra Masih Gelisah
83
Flashdisk Membuat Huru Hara
84
Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85
Isi Flashdisk
86
Perubahan Rendra
87
Membuat Rencana
88
Persiapan Pindah
89
Akhirnya Pindah Rumah
90
Hari Pertama Jualan
91
Menjadi Bapak Rumah Tangga
92
Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93
Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94
Belanja Ke Pasar Tradisional
95
Dito Lagi Badmood
96
Usaha Baru Rendra
97
Mencoba Bercerita Apapun
98
Tanpa Judul
99
Kemanjaan Rivan
100
Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101
2R Tom and Jerry
102
Perkara Handphone
103
Mulai Ngambek Lagi
104
Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105
Keributan
106
Penyesalan Lagi
107
Kesedihan Papih Ammar
108
Rivan Mau Naik Kuda
109
Kuda 2
110
Kuda 3
111
Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112
Masih Urusan Kuda
113
Puma dan Pumi
114
Lagi-lagi Rivan
115
Hadiah Untuk Dito
116
Di Turuti Lagi
117
Kesal
118
Fatimah Sakit
119
Tanpa Judul
120
Rivan Mau Ikut
121
Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122
Perjalanan
123
Perjalanan 2
124
Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125
Rama
126
Anna
127
Perdebatan
128
Keributan
129
Akhir
130
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!