Hari Bahagia

Hari terus berjalan, persiapan sederhana di pondok sudah selesai semua tinggal menunggu hari baik tersebut untuk kedua calon pengantin. Rendra masih dengan kondisi yang sama duduk dikursi roda karena kakinya masih terasa sangat sakit dan lemah untuk berdiri menggunakan tongkat.

Sahabat Rendra semua mencari keberadaan Rendra, satpam di rumahnya tidak memberitahu dimana Rendra berada.

“Dimana sih Rendra sekarang ya?” tanya Haikal dan berpikir

“Entahlah, tuh anak bagaikan di telan bumi” ucap Devan menyesap kopinya

“Gua udah coba hubungi papi dan mama Alisha tapi tidak aktif juga, apa jangan-jangan Rendra di bawa pergi keluar negeri ya?” tanya Rama menatap sahabatnya yang lain

“Bisa jadi tuh, sekalian mengobati kondisi Rendra, terakhir kita dengar Rendra frustasi sampe dibawa ke psikiater” ucap Devan santai

“Kasihan Rendra, bahkan ya info yang gua dapat perempuan yang disukai Rendra pun menghilang entah kemana, rumahnya kosong, menurut tetangga pergi kerumah mertuanya” jawab Haikal berpikir

“Kenapa lu cari info tentang perempuan itu?” tanya Devan heran

“Gua tadinya punya niat untuk membantu Rendra supaya perempuan itu mau nikah sama Rendra, tapi malah udah ilang tuh manusia” jawab Haikal lesu

“Gua pikir lu juga mulai suka sama perempuan itu” ucap Rama santai

“Ya kali gua merebutnya dari Rendra” ucap Haikal menoyor kepala Rama

“Hahaha, sorry bro” jawab Rama tertawa bersama Devan

Pondok

“Kamu tidak menghubungi sahabat-sahabatmu itu? Memberi kabar kamu mau nikah” tanya mama Alisha merapihkan pakaian anaknya

“Tidak perlu mam, biarkan ini pernikahan rahasia yang Rendra jalani” jawab Rendra pelan

“Kenapa? Bukannya pernikahan hari bahagia” tanya lagi mama Alisha

“Huft..Rendra pernah berjanji pada diri Rendra sendiri, jika bukan nikah dengan Fatimah maka Rendra akan menutupi pernikahan tersebut, hanya dengan Fatimah Rendra ingin mengadakan pernikahan mewah” jawab Rendra lirih

“Berarti kamu belum ikhlas Nak melepaskan Fatimah” ucap mama Alisha mengelus pundak anaknya

“Hai, ayo kita jumatan terlebih dahulu” ajak papih mendorong kursi roda Rendra

“Jangan memasang muka asem terus, tidak baik, apalagi ini hari bahagia kamu” ucap papih Ammar mendorong kursi roda menuju masjid

Para lelaki menjalankan kewajibannya untuk ibadah jumat, santriwati mengikuti kegiatan keputrian di aula pondok. Setelah menjalankan jumatan Rendra dan papih kembali ke kamar dan bersiap

“Pih, aku belum belajar ijab kabul, ajari aku” ucap Rendra pelan

“Astaghfirullah, papih lupa nak memberi kamu catatan kecil untuk ijab, sebentar papih ambil ditas” jawab papih berlari nyari tasnya

“Ini nak dari Kyai Bahri” ucap papih lagi memberikan secarik kertas

Rendra dengan berat membuka secarik kertas tersebut, walaupun pernikahan ini terpaksa tapi dia harus lancar mengucapkan ijab, agar calon istrinya tidak terlalu kecewa.

Saya terima nikah dan kawinnya Fatimah Widuri Aqsyarin binti Arsya Junaedi dengan mas kawin tersebut Tunai.

Fatimah? Atau mungkin hanya sama doang namanya dengan Fatimah yang aku cintai, ya Allah kalau memang sama namanya bagaimana aku bisa melupakan semuanya. Gumam Rendra pelan menarik rambutnya

“Hei Nak apa yang kamu lakukan? Menyakiti diri sendiri” ucap mama Alisha kaget melihat putranya seperti frustasi

“Gimana aku mau melupakan Fatimah mam, calon istriku namanya sama begini” teriak Rendra kesal

“Ya allah sayang jangan begini, jangan buat mama sedih” ucap mama Alisha meneteskan airmata

“Ada apa ini mama?” tanya papih Ammar “Rendra kamu kenapa sih buat mama kamu menangis, bisa tidak kamu dewasa sedikit” bentak papih Ammar kesal melihat tingkah Rendra

“Pih jangan marahin Rendra, dia lagi masa pemulihan” jawab mama Alisha mengelus dada suaminya

“Gimana tidak kesal, tingkah dia semakin menjadi seperti ini, pantas saja Fatimah menolak kamu, karena kamu seperti ini, Fatimah juga berpikir jika menikah dengan laki-laki labil seperti kamu, bagaimana hidupnya kelak bukannya bahagia malah menderita” bentak papih Ammar emosi, Rendra pun hanya menunduk menahan rasa sakit di hatinya

Apa benar Fatimah menolak karena aku masih tidak labil. Batin Rendra sedih

“Sekarang katakan kamu mau menikah dengan pilihan Kyai Bahri atau pilihan papih” ucap papih Ammar keluar kamar

“Sekarang kita siap-siap ya, sebentar lagi akan dimulai, sini mama rapihkan rambut dan pakaianmu” ucap mama Alisha lembut merapihkan rambut anaknya

Masjid Pondok Pesantren

Sudah banyak santri yang sudah berkumpul dan beberapa ustad yang mengajar di pondok, mereka semua sudah siap untuk menyaksikan acara sakral ini. Pengantin wanita masih di ruangan tertutup akan keluar setelah mereka sah.

“Jangan tegang sayang, bismillah ya” bisik mama Alisha mendorong kursi roda anaknya

“Iya mam, maafin Rendra ya” jawab Rendra pelan

“Apa sudah siap Nak Rendra?” tanya Kyai Bahri tersenyum

“Insyaa Allah siap” jawab Rendra tegas

Kyai Bahri mulai menjukurkan tangannya untuk berjabat dengan Rendra, Rendra pun mulai memegang tangan Kyai Bahri dengan keringat dingin.

Bismillahirrahmanirrahim

Saya nikahkan dan saya kawinkkan Engkau Ananda Rendra Gilbert bin Ammar Zain Gilbert dengan Fatimah Widuri Aqsyarin binti Arsya Junaedi dengan mas kawin uang sebesar 500juta rupiah dan seperangkat alat shalat dibayar tunai.

Saya terima nikah dan kawinnya Fatimah Widuri Aqsyarin binti Arsya Junaedi dengan mas kawin tersebut tunai.

“Bagaimana saksi sah?” tanya Kyai Bahri melihat ke para saksi

SAH … SAH ucap para saksi

Alhamdulillah…ucap semua orang

“Barakallahu laka wa baraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fii khair”.

“Silahkan pengantin wanitanya di bawa keluar untuk menemui suaminya” ucap Kyai Bahri

Rendra masih saja menundukan kepala sampai sang istri sudah duduk di sebelahnya Rendra masih menunduk.

“Nak Rendra, ini istrimu sekarang, lihatlah” ucap Kyai Bahri senyum

Rendra memberanikan diri menggerakkan kepalanga untuk bisa melihat istrinya sekarang, saat sempurna menengok menghadap istrinya Rendra terkejut ternyata istrinya adalah Fatimah wanita yang dia cintai.

“Fa..Fatimah” panggil Rendra gugup

“Iya, mas Rendra” jawab Fatimah pelan dan malu

“Ini beneran kamu, kalau benar kamu, dimana Dito dan Ayu?” tanya Rendra memastikan

“Kita disini kok” jawab Dito duduk di bangku sejajar dengan mama Alisha dan Ayu

“Jadi benar kamu Fatimah” ucap Rendra seperti orang bodoh

Kyai Bahri dan yang hanya menganggukan kepala dan tertawa melihat tingkah Rendra seperti anak kecil mendapatkan hadiah.

“Pih, mam, kenapa tidak jujur saja dari awal?” tanya Rendra penasaran

“Loh kan papih sudah kasih kertas kecil untuk kamu belajar ijab” jawab papih Ammar santai tertawa

“Iya aku pikir nama Fatimah kan banyak” ucap Rendra

“Memangnya kamu tidak tau nama kepanjangan Fatimah” tanya Kyai Bahri

“Tidak ayah” jawab Rendra pelan dan malu

“Bagaimana kamu ini, suka dan cinta sama perempuan tapi tidak tau nama panjangannya, palsu cintamu nak” ledek papih Ammar

“Bukan begitu pih, tapi..” ucap Rendra terpotong

“Sudah jangan ditanggapi mereka tua-tua penggoda” ledek Ibu Yayi menenangkan keadaan

Hahahaha… semua yang hadir di aula tertawa bersama mendengar ucapan Yayi, Kyai Bahri dan Ibu Yayi kalo santri yang manggil adalah Umi dan Abi hanya Fatimah dan Sidiq yang memanggil ayah dan ibu, anak Fatimah pun memanggil kyai Bahri dan Ibu Yayi dengan sebutan KeAbi dan NeUmi.

Terpopuler

Comments

Sky

Sky

Terkejut, tentu saja, pasti terkejut kan

tidak pernah menyangka bahwa wanita yang kau nikahi adalah wanita yang selama ini kau sayangi

selamat selamat..

2023-10-06

0

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

🍌 ᷢ ͩ🤎ᴰᵉᵈᵉรωεεƭყˡᵉⁿ💋•§¢•

Gimana Rendra senang kan ama kejutannya hehehe

2023-09-22

2

haisssssss.. ini gimana konsepnya ren.. kamu kena prank kejutan tuhhh

2023-09-21

2

lihat semua
Episodes
1 Awal & Persahabatan
2 Dito Membuat Nyaman
3 Bertemu Fatimah
4 Rendra & Kyai Bahri
5 Hari Bahagia
6 Canggung
7 Rumah Rendra
8 Sikap Datar & Dingin
9 Jadi Membandingkan?
10 Malam Panas
11 Awal Kebersamaan
12 Rencana Kencan
13 Makan Malam Bersama
14 Hari-Hari Normal
15 Menginap Dirumah Sendiri
16 Pindah Rumah
17 Positif !!!
18 Masakan Ayu !!!
19 Menata Masa Depan Ayu
20 Siapa Wanita Itu?
21 Diskusi 4 bulanan
22 Nabila???
23 Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24 Pertanyaan Sulit dari Dito
25 Penyesalan Rendra
26 Flashback
27 Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28 Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29 Empat Bulanan Yang Gagal
30 Rendra Sadar !!
31 Pengajian Rumah
32 Rendra Kembali Pulang
33 Masakan Nabila? Ada Apa?
34 Masakan Nabila
35 Perkembangan Rendra
36 Keinginan Rendra
37 Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38 Bercerita
39 Rendra Menyebalkan Lagi
40 Fatimah Marah?
41 Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42 Ustad Ryan
43 Pengobatan Rendra
44 Tamu Tidak DiUndang
45 Rencana Untuk Rendra
46 Ustad Ryan Lagi
47 Rencana Rendra
48 Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49 Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50 Mimpi
51 Ingin Kontrol ke RS
52 Bertemu Nabila Dan Haikal
53 Rencana Lagi
54 Fatimah Menegur Ayu
55 Rama Rindu Ayu
56 Salah Pukul
57 Mencari Rama
58 Bertemu Rama
59 Mencoba Menghubungi Ayu
60 Bertanya Pada Ayu
61 Manunggu Kedatangan Rama
62 Rama Datang
63 Ayu dan Rama Lagi
64 Kegiatan Santai
65 Persiapan Lahiran
66 Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67 Lahiran
68 Nama Baby Laki-Laki
69 Mencari Masalah Lagi
70 Tertidur
71 Kedatangan Nabila Lagi
72 Keseruan
73 Pulang
74 Permintaan Maaf
75 Dito
76 Kebersamaan Di Kamar
77 Rendra Lagi, Nabila Lagi
78 Keinginan Dito
79 Mama Alisha Penasaran
80 Kerisauan Rendra
81 Ungkapan Rendra
82 Rendra Masih Gelisah
83 Flashdisk Membuat Huru Hara
84 Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85 Isi Flashdisk
86 Perubahan Rendra
87 Membuat Rencana
88 Persiapan Pindah
89 Akhirnya Pindah Rumah
90 Hari Pertama Jualan
91 Menjadi Bapak Rumah Tangga
92 Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93 Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94 Belanja Ke Pasar Tradisional
95 Dito Lagi Badmood
96 Usaha Baru Rendra
97 Mencoba Bercerita Apapun
98 Tanpa Judul
99 Kemanjaan Rivan
100 Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101 2R Tom and Jerry
102 Perkara Handphone
103 Mulai Ngambek Lagi
104 Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105 Keributan
106 Penyesalan Lagi
107 Kesedihan Papih Ammar
108 Rivan Mau Naik Kuda
109 Kuda 2
110 Kuda 3
111 Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112 Masih Urusan Kuda
113 Puma dan Pumi
114 Lagi-lagi Rivan
115 Hadiah Untuk Dito
116 Di Turuti Lagi
117 Kesal
118 Fatimah Sakit
119 Tanpa Judul
120 Rivan Mau Ikut
121 Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122 Perjalanan
123 Perjalanan 2
124 Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125 Rama
126 Anna
127 Perdebatan
128 Keributan
129 Akhir
130 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal & Persahabatan
2
Dito Membuat Nyaman
3
Bertemu Fatimah
4
Rendra & Kyai Bahri
5
Hari Bahagia
6
Canggung
7
Rumah Rendra
8
Sikap Datar & Dingin
9
Jadi Membandingkan?
10
Malam Panas
11
Awal Kebersamaan
12
Rencana Kencan
13
Makan Malam Bersama
14
Hari-Hari Normal
15
Menginap Dirumah Sendiri
16
Pindah Rumah
17
Positif !!!
18
Masakan Ayu !!!
19
Menata Masa Depan Ayu
20
Siapa Wanita Itu?
21
Diskusi 4 bulanan
22
Nabila???
23
Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24
Pertanyaan Sulit dari Dito
25
Penyesalan Rendra
26
Flashback
27
Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29
Empat Bulanan Yang Gagal
30
Rendra Sadar !!
31
Pengajian Rumah
32
Rendra Kembali Pulang
33
Masakan Nabila? Ada Apa?
34
Masakan Nabila
35
Perkembangan Rendra
36
Keinginan Rendra
37
Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38
Bercerita
39
Rendra Menyebalkan Lagi
40
Fatimah Marah?
41
Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42
Ustad Ryan
43
Pengobatan Rendra
44
Tamu Tidak DiUndang
45
Rencana Untuk Rendra
46
Ustad Ryan Lagi
47
Rencana Rendra
48
Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49
Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50
Mimpi
51
Ingin Kontrol ke RS
52
Bertemu Nabila Dan Haikal
53
Rencana Lagi
54
Fatimah Menegur Ayu
55
Rama Rindu Ayu
56
Salah Pukul
57
Mencari Rama
58
Bertemu Rama
59
Mencoba Menghubungi Ayu
60
Bertanya Pada Ayu
61
Manunggu Kedatangan Rama
62
Rama Datang
63
Ayu dan Rama Lagi
64
Kegiatan Santai
65
Persiapan Lahiran
66
Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67
Lahiran
68
Nama Baby Laki-Laki
69
Mencari Masalah Lagi
70
Tertidur
71
Kedatangan Nabila Lagi
72
Keseruan
73
Pulang
74
Permintaan Maaf
75
Dito
76
Kebersamaan Di Kamar
77
Rendra Lagi, Nabila Lagi
78
Keinginan Dito
79
Mama Alisha Penasaran
80
Kerisauan Rendra
81
Ungkapan Rendra
82
Rendra Masih Gelisah
83
Flashdisk Membuat Huru Hara
84
Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85
Isi Flashdisk
86
Perubahan Rendra
87
Membuat Rencana
88
Persiapan Pindah
89
Akhirnya Pindah Rumah
90
Hari Pertama Jualan
91
Menjadi Bapak Rumah Tangga
92
Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93
Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94
Belanja Ke Pasar Tradisional
95
Dito Lagi Badmood
96
Usaha Baru Rendra
97
Mencoba Bercerita Apapun
98
Tanpa Judul
99
Kemanjaan Rivan
100
Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101
2R Tom and Jerry
102
Perkara Handphone
103
Mulai Ngambek Lagi
104
Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105
Keributan
106
Penyesalan Lagi
107
Kesedihan Papih Ammar
108
Rivan Mau Naik Kuda
109
Kuda 2
110
Kuda 3
111
Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112
Masih Urusan Kuda
113
Puma dan Pumi
114
Lagi-lagi Rivan
115
Hadiah Untuk Dito
116
Di Turuti Lagi
117
Kesal
118
Fatimah Sakit
119
Tanpa Judul
120
Rivan Mau Ikut
121
Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122
Perjalanan
123
Perjalanan 2
124
Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125
Rama
126
Anna
127
Perdebatan
128
Keributan
129
Akhir
130
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!