Bertemu Fatimah

Ammar, Alisha dan Dito menuju rumah Fatimah, dan tidak lupa Alisha sudah membawa sesuatu untuk Fatimah. Sesampai di rumah Dito, Fatimah melihat anaknya turun dari mobil heran dan menatap Dito dengan tajam, Dito hanya menunduk.

“Assalamu’alaikum Fatimah” ucap mama Alisha

“Wa’alaikumsalam, maaf kalian siapa kenapa anak saya turun dari mobil kalian?” tanya Fatimah heran

“Bisa kita bicara di dalam?” tanya balik Ammar

“Silahkan, maaf rumahnya kecil” ucap Fatimah dan memanggil Ayu untuk membuatkan minuman

“kedatangan kami kesini ingin melamar Fatimah untuk menjadi istri anak saya” ucap Ammar to the point

“Anak? Siapa anak kalian?” tanya Fatimah bingung

“Anak kami Rendra, Fatimah” ucap mama Alisha lembut

“Maaf saya tidak bisa menerima anak kalian” jawab Fatimah cepat

“Alasannya apa kamu tidak bisa menerima anak kami, Fatimah percayalah anak kami bener-bener mecintai kamu sejak dua tahun yang lalu, dan saat itu dia tau kamu sudah memiliki keluarga dia sangat terpukul dan akhirnya bisa mengikhlaskan ini semua” ucap mama Alisha lembut memegang tangan Fatimah

“Fatimah setelah dia tau kamu hidup sendiri tanpa suami, dia sedih sekaligus senang karena dia bisa mengejar cintainya tanpa ada rasa takut, ketika kamu menolaknya dia sangat-sangat frustasi, dan dia mengalami kecelakaan saat balapan liar untuk menghindari bayang-bayang kamu di dirinya, sekarang dia juga harus sering kontrol ke psikiater kami takut jiwanya terganggu” ucap mama Alisha kembali dan menangis

Fatimah beseta kedua anaknya sangat kaget apa yang di dengar, tidak menyangka dokter Rendra bisa berbuat seperti itu. Mama Alisha tak berhenti menjelaskan hari-hari Rendra memikirkan Fatimah

“Maaf Ibu Alisha, umur saya 35tahun sebentar lagi, lalu Rendra sepertinya masih muda, sangat aneh jika orang melihat istrinya lebih tua dari suaminya, nanti saya malah di cemooh oleh orang-orang” ucap Fatimah

“Masalah umur tidak masalah Fatimah, Rendra cukup dewasa pemikirannya walaupun umurnya menginjak 28 tahun” ucap Ammar santai

“Dan saya pastikan tidak akan ada yang akan mencemooh keluarga kamu, jika kamu menerima Rendra, kami pastikan juga Rendra akan selalu melindungi kamu dan kedua anak kamu” ucap Ammar kembali meyakinkan Fatimah

“Beri saya waktu untuk memikirkan ini semua, ini tidak mudah bagi saya yang seorang janda terhina di depan semua orang” ucap Fatimah sedih

“3 hari lagi kami akan kembali ke sini Fatimah dan meminta jawaban dari kamu, kalo begitu kami permisi harus pulang Rendra sendiri dirumah, maaf sudah mengganggu waktu kalian” ucap Ammar senyum ramah

Fatimah semakin bimbang, yang datang adalah keluarga Rendra dan tidak mungkin ini semua sebuah candaan untuk menghinanya, apalagi Ammar dan Alisha bicara sangat lembut dan ramah pada Fatimah dan kedua anaknya, Fatimah mencoba shalat istikarah untuk mencari jawaban atas kebimbangan hatinya.

Siapa yang tidak mau di lamar oleh Dokter Rendra yang tampan dan gagah, semua perempuan pasti klepek…klepek, hanya Fatimah yang menolak. Setelah tiga hari berlalu kerluarga Rendra berkunjung kembali kekediaman rumah Fatimah, tapi sayangnya tidak ada orang dirumah tersebut.

“Kemana Fatimah ya Pi?” tanya mama Alisha pada suaminya

“Apa dia menghindar mam dari kita” ucap papi Ammar

“Maaf Bapak Ibu mencari Fatimah ya?” tanya Ibu Ainun selaku RT

“Iya benar bu, apa ibu tau dimana Fatimah” jawab mama Alisha

“Ibu Fatimah pulang kampung ke kampung almarhum suaminya kedua anaknya juga ikut” ucap bu RT

“Dari kapan bu perginya?” tanya mama Alisha ramah

“Sudah tiga hari yang lalu mereka pergi, Ibu Fatimah juga berpesan jika ada yang mencarinya dan ingin menemui dia datang saja ke Desa xxx perjalanan cuma 3 jam bu kesana” jawab ibu RT

“Ibu tau tujuan Fatimah kesana?” tanya mama Alisha lagi

“Ibu Fatimah kalo ke kampung suaminya pasti meminta doa sama orangtua suaminya, Fatimah anak yatim piatu bu, jadi dia kalo lagi gelisa pasti kesana” jawab bu RT yang memang tau tentang Fatimah

“Baiklah kami akan langsung kesana saja, terima kasih ya ibu informasinya” ucap mama Alisha

Ammar dan Alisha menuju tempat Fatimah berada, perjalanan yang cukup menyenangkan dengan pemandangan yang indah terus mereka lalui dan jalanan yang berbatu serta berlobang mereka hadapi. Sesampai didesa tersebut alamat yang dikasih ternyata halaman pesantren.

“Assalamu’alaikum” ucap Ammar dan Alisha

“Wa’alaikumsalam, Mashaa Allah antum Ammar kan?” ucap kyai

“Subhanallah ana bisa ketemu dengan antum lagi kak Bahri” ucap Ammar senang memeluk sahabatnya

“Ayo masuk, ana kedatangan tamu special, yang selalu sibuk bolak balik menjelajah dunia” ucap Kyai Bahri tertawa

“Martabak kali special kak, oh iya kak ini istri ana namanya Alisha” ucap Ammar

“Maaf bila ana lancang Mar, istri antum bukannya Nasya?” tanya Kyai Bahri heran

“Nasya sudah bahagia kak di rumah Allah, semoga dia di tetapkan di Surga-Nya Allah, karena banyak sekali kebaikan yang almarumah berikan kepada orang disekitarnya, ana nikah dengan istri ana ini juga karena permintaan terakhir beliau” jawab Ammar sedih

“Ikhlas dek sob, Inshaa Allah Nasya di tempatkan yang terbaik, eh tunggu ngomong-ngomong antum tau dari mana ana di tinggal disini?” tanya Kyai Bahri

“Ana sama Istri lagi cari orang kak, tapi informasi yang kita dapat alamatnya disini, eh malah ketemu antum”jawab Ammar bahagia

“Siapa yang antum cari disini?” tanya Kyai Bahri

“Anak ana si Rendra suka dengan wanita tapi sudah beristri dan punya anak 2, saat ini wanita itu sudah menjanda dua tahunan, si Rendra mendekati lalu melamar tapi ditolak, ya gitu deh dia frustasi sampai membawa celaka untuk dirinya sendiri, ana sudah melamar wanita itu lagi untuk Rendra tiga hari yang lalu tapi wanita itu pergi ke desa ini namanya Fatimah dan anak pertamanya Ayu anak kedua Dito, kakak kenal dengan mereka atau salah satu santriwati sini?” jawab dan tanya Ammar lagi

“Fatimah? Apa si Rendra serius dengan orang wanita itu?” tanya Kyai

“Kalo ngga serius dia tidak akan frustasi seperti ini kak, dan kami pun rela melakukan apa saja agar wanita itu bisa menjalankan hubungan pernikahan dengan Rendra, ana sudah kehilangan istri dan anak kedua ana, ana tidak ingin kehilangan anak lagi kak” jawab Ammar yakin dan sedih

“Mar sebenarnya Fatimah menantu ana” ucap Kyai

Ammar dan Alisha saling pandang dan tidak menyangka.

“kakek Dito sudah selesai membersihkan Mas…jid” ucap Dito kaget melihat Ammar dan Alisha lalu mencium tangan keduanya

“Cucu kakek hebat, panggil ibu mu nak” ucap Kyai mengelus kepala Dito

Fatimah pun kaget diruang tamu ada keluarga Rendra

“Duduk nak, ayah mau bicara” ucap Kyai

“Apa kamu kenal dengan mereka?” tanya Kyai

“Iya Ayah, Fatimah mengenalnya” jawab Fatimah pelan dan menunduk

“Mereka datang kesini ingin mendapatkan jawaban dari kamu nak, kesepakatan kalian tiga hari” ucap Kyai

“Itu bukan kesekapatan Fatimah Ayah, tapi mereka yang membuat kesepakatan itu tanpa menunggu persetujuan Fatimah” ucap Fatimah membela diri

“Ayah paham dengan sifat dan sikap kamu nak, jawablah permintaan mereka” ucap Kyai menatap Fatimah yang diam saja menunduk

“Nak, bukankah kita sudah membahas ini, Inshaa Allah anak ayah akan senang disana melihat istri dan anaknya mendapatkan kasih sayang” ucap Kyai kembali

“Maaf ayah, Inshaa Allah Fatimah menerima lamaran yang diberikan Rendra” ucap Fatimah pelan

“Alhamdulillah” jawab serempak

“Apa rencana antum selanjutnya Mar?” tanya Kyai

“Kita akan persiapkan untuk pernikahan Fatimah dan Rendra, tapi kami butuh waktu sekitar 1 bulan sampai kaki Rendra kembali pulih, ana tidak mau nanti Fatimah jadi bahan gunjingan orang lagi, dan kami takut Fatimah malu saat menikah suaminya malah duduk di kursi roda” jawab Ammar sendu

Kyai Bahri menatap Fatimah dan manggut-manggut

“Ada yang mau kamu bicarakan nak?” tanya Kyai pada Fatimah dan Fatimah pun paham maksud ayahnya

“Fatimah ingin pernikahannya dua hari kedepan hanya proses ijab Kabul di pesantren ini” jawab Fatimah yakin.

\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=

Like Komen & Vote

Terpopuler

Comments

Tobi🐈

Tobi🐈

sederhana, tapi byk yg menyaksikan

2023-10-06

0

Tobi🐈

Tobi🐈

Fatimah nikah ama Gus dong

2023-10-06

0

Tobi🐈

Tobi🐈

sudah kuduga

2023-10-06

0

lihat semua
Episodes
1 Awal & Persahabatan
2 Dito Membuat Nyaman
3 Bertemu Fatimah
4 Rendra & Kyai Bahri
5 Hari Bahagia
6 Canggung
7 Rumah Rendra
8 Sikap Datar & Dingin
9 Jadi Membandingkan?
10 Malam Panas
11 Awal Kebersamaan
12 Rencana Kencan
13 Makan Malam Bersama
14 Hari-Hari Normal
15 Menginap Dirumah Sendiri
16 Pindah Rumah
17 Positif !!!
18 Masakan Ayu !!!
19 Menata Masa Depan Ayu
20 Siapa Wanita Itu?
21 Diskusi 4 bulanan
22 Nabila???
23 Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24 Pertanyaan Sulit dari Dito
25 Penyesalan Rendra
26 Flashback
27 Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28 Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29 Empat Bulanan Yang Gagal
30 Rendra Sadar !!
31 Pengajian Rumah
32 Rendra Kembali Pulang
33 Masakan Nabila? Ada Apa?
34 Masakan Nabila
35 Perkembangan Rendra
36 Keinginan Rendra
37 Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38 Bercerita
39 Rendra Menyebalkan Lagi
40 Fatimah Marah?
41 Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42 Ustad Ryan
43 Pengobatan Rendra
44 Tamu Tidak DiUndang
45 Rencana Untuk Rendra
46 Ustad Ryan Lagi
47 Rencana Rendra
48 Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49 Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50 Mimpi
51 Ingin Kontrol ke RS
52 Bertemu Nabila Dan Haikal
53 Rencana Lagi
54 Fatimah Menegur Ayu
55 Rama Rindu Ayu
56 Salah Pukul
57 Mencari Rama
58 Bertemu Rama
59 Mencoba Menghubungi Ayu
60 Bertanya Pada Ayu
61 Manunggu Kedatangan Rama
62 Rama Datang
63 Ayu dan Rama Lagi
64 Kegiatan Santai
65 Persiapan Lahiran
66 Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67 Lahiran
68 Nama Baby Laki-Laki
69 Mencari Masalah Lagi
70 Tertidur
71 Kedatangan Nabila Lagi
72 Keseruan
73 Pulang
74 Permintaan Maaf
75 Dito
76 Kebersamaan Di Kamar
77 Rendra Lagi, Nabila Lagi
78 Keinginan Dito
79 Mama Alisha Penasaran
80 Kerisauan Rendra
81 Ungkapan Rendra
82 Rendra Masih Gelisah
83 Flashdisk Membuat Huru Hara
84 Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85 Isi Flashdisk
86 Perubahan Rendra
87 Membuat Rencana
88 Persiapan Pindah
89 Akhirnya Pindah Rumah
90 Hari Pertama Jualan
91 Menjadi Bapak Rumah Tangga
92 Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93 Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94 Belanja Ke Pasar Tradisional
95 Dito Lagi Badmood
96 Usaha Baru Rendra
97 Mencoba Bercerita Apapun
98 Tanpa Judul
99 Kemanjaan Rivan
100 Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101 2R Tom and Jerry
102 Perkara Handphone
103 Mulai Ngambek Lagi
104 Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105 Keributan
106 Penyesalan Lagi
107 Kesedihan Papih Ammar
108 Rivan Mau Naik Kuda
109 Kuda 2
110 Kuda 3
111 Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112 Masih Urusan Kuda
113 Puma dan Pumi
114 Lagi-lagi Rivan
115 Hadiah Untuk Dito
116 Di Turuti Lagi
117 Kesal
118 Fatimah Sakit
119 Tanpa Judul
120 Rivan Mau Ikut
121 Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122 Perjalanan
123 Perjalanan 2
124 Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125 Rama
126 Anna
127 Perdebatan
128 Keributan
129 Akhir
130 PENGUMUMAN
Episodes

Updated 130 Episodes

1
Awal & Persahabatan
2
Dito Membuat Nyaman
3
Bertemu Fatimah
4
Rendra & Kyai Bahri
5
Hari Bahagia
6
Canggung
7
Rumah Rendra
8
Sikap Datar & Dingin
9
Jadi Membandingkan?
10
Malam Panas
11
Awal Kebersamaan
12
Rencana Kencan
13
Makan Malam Bersama
14
Hari-Hari Normal
15
Menginap Dirumah Sendiri
16
Pindah Rumah
17
Positif !!!
18
Masakan Ayu !!!
19
Menata Masa Depan Ayu
20
Siapa Wanita Itu?
21
Diskusi 4 bulanan
22
Nabila???
23
Rendra Mulai Menyebalkan Lagi
24
Pertanyaan Sulit dari Dito
25
Penyesalan Rendra
26
Flashback
27
Apa Mungkin Santet? Dijaman Modern ini!!!
28
Rencana Menjemput Ayu dan Dito
29
Empat Bulanan Yang Gagal
30
Rendra Sadar !!
31
Pengajian Rumah
32
Rendra Kembali Pulang
33
Masakan Nabila? Ada Apa?
34
Masakan Nabila
35
Perkembangan Rendra
36
Keinginan Rendra
37
Hampir Ketahuan, Siapa Yang Berbuat Jahat
38
Bercerita
39
Rendra Menyebalkan Lagi
40
Fatimah Marah?
41
Fasilitas Rendra Untuk Anak-Anak
42
Ustad Ryan
43
Pengobatan Rendra
44
Tamu Tidak DiUndang
45
Rencana Untuk Rendra
46
Ustad Ryan Lagi
47
Rencana Rendra
48
Panggilan Untuk Rendra dan Fatimah
49
Ayu Dan Dito Memanggil Bunda
50
Mimpi
51
Ingin Kontrol ke RS
52
Bertemu Nabila Dan Haikal
53
Rencana Lagi
54
Fatimah Menegur Ayu
55
Rama Rindu Ayu
56
Salah Pukul
57
Mencari Rama
58
Bertemu Rama
59
Mencoba Menghubungi Ayu
60
Bertanya Pada Ayu
61
Manunggu Kedatangan Rama
62
Rama Datang
63
Ayu dan Rama Lagi
64
Kegiatan Santai
65
Persiapan Lahiran
66
Detik-Detik Menunggu Kelahiran
67
Lahiran
68
Nama Baby Laki-Laki
69
Mencari Masalah Lagi
70
Tertidur
71
Kedatangan Nabila Lagi
72
Keseruan
73
Pulang
74
Permintaan Maaf
75
Dito
76
Kebersamaan Di Kamar
77
Rendra Lagi, Nabila Lagi
78
Keinginan Dito
79
Mama Alisha Penasaran
80
Kerisauan Rendra
81
Ungkapan Rendra
82
Rendra Masih Gelisah
83
Flashdisk Membuat Huru Hara
84
Masih Penasaran Dengan Flashdisk
85
Isi Flashdisk
86
Perubahan Rendra
87
Membuat Rencana
88
Persiapan Pindah
89
Akhirnya Pindah Rumah
90
Hari Pertama Jualan
91
Menjadi Bapak Rumah Tangga
92
Sederhana Itu Bisa Membuat Kita Bahagia kok
93
Diskusi Ringan di Tempat Tidur
94
Belanja Ke Pasar Tradisional
95
Dito Lagi Badmood
96
Usaha Baru Rendra
97
Mencoba Bercerita Apapun
98
Tanpa Judul
99
Kemanjaan Rivan
100
Rivan Takut Bundanya Di Ambil
101
2R Tom and Jerry
102
Perkara Handphone
103
Mulai Ngambek Lagi
104
Penjelasan Rendra Tidak Jelas
105
Keributan
106
Penyesalan Lagi
107
Kesedihan Papih Ammar
108
Rivan Mau Naik Kuda
109
Kuda 2
110
Kuda 3
111
Rivan Benar-Benar Mirip Rendra
112
Masih Urusan Kuda
113
Puma dan Pumi
114
Lagi-lagi Rivan
115
Hadiah Untuk Dito
116
Di Turuti Lagi
117
Kesal
118
Fatimah Sakit
119
Tanpa Judul
120
Rivan Mau Ikut
121
Menenangkan Si Kecil dan Si Besar
122
Perjalanan
123
Perjalanan 2
124
Tiba Di Rumah Rama dan Ayu
125
Rama
126
Anna
127
Perdebatan
128
Keributan
129
Akhir
130
PENGUMUMAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!