Liburan 2

Suasana dalam bis malam itu cukup ramai, dengan suara kariawan yang saling bercanda gurau, namun Anisa dan Nino hanya diam saja, Anisa sesekali menimpali candaan teman2nya, namun Nino tak sekalipun ikut dalam obrolan para kariawan yang baginya sangat tidak penting, Nino hanya sibuk dengan ponselnya saja tanpa perduli dengan celotehan para kariawan nya.

Sampai malampun mulai larut, Anisa tertidur pulas di atas kursinya, karna sebuah guncangan di atas bis tiba2 kepala Anisa jatuh di pundak Nino yang sedang asik dengan ponselnya.

Nino menoleh mendapati wajah teduh Anisa yang sedang tertidur pulas, sudut bibir Nino terangkat membentuk sebuah senyuman yang sangat tipis, Nino memandang wajah Anisa lekat, tanpa terasa Nino mencium kening Anisa tanpa permisi, lagi2 Nino jadi maling ciuman.

"Maaf kan aku, aku tidak bisa menahan diri untuk tidak mencium mu, aku sangat mencintaimu, aku akan terus berjuang untuk mendapatkan mu, anggaplah aku kurang ajar karna selalu mencuri ciuman dari mu.

Batin Nino, sambil terus memandang wajah cantik Anisa.

Kini waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, perkiraan satu jam lagi mereka akan sampai pada tujuan, Nino mulai terlelap di samping Anisa yang masih setia bersandar di bahu nya.

Nino ikut memiringkan kepalanya di samping kepala Anisa, tangan nya saling bertautan, tanpa terasa Anisa semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh Nino, karna merasa dingin dari AC Anisa mencari kehangatan dari tubuh Nino yang sama2 terlelap.

Tepat jam 12 malam bis yang mereka tumpangi sudah sampai di depan vila yang mereka tuju, Namun Anisa dan Nino masih sama2 terlelap, mereka tidak sadar jika sudah sampai.

Farhan berjalan hendak keluar namun langkah nya terhenti saat melihat pemandangan yang harus dia abadikan, Farhan memotret Anisa dan Nino yang sedang terlelap dan saling memberikan kehangatan dengan tubuh mereka yang saling menempel.

Farhan tersenyum jahil, lalu segera keluar, dia membiarkan Anisa dan Nino yang masih terlelap.

Beberapa kariawan yang melewati mereka saling menempel, saling berbisik karna suka melihat keduanya namun ada juga yang tidak suka karna iri dengan Anisa, namun mereka tidak bisa berbuat apa2, dia membiarkan tanpa membangunkan Anisa dan Nino.

Hingga keduanya sama2 terbangun, Anisa terlebih dahulu membuka matanya, Anisa mengedarkan pandangan nya melihat sekeliling namun Anisa tidak menemukan semua teman2 nya.

Anisa terkejut mendapati dirinya menempel di tubuh Nino, Nino ikut terbangun dan mereka berdua kembali saling pandang tanpa sepatah katapun namun tangan mereka masih saling terpaut satu sama lain, Anisa yang menyadarinya langsung menarik tanganya dan langsung menjauh dari Nino.

"Maaf pak saya tidak sadar," ucap Anisa gugup.

"Gak apa2, santai saja," jawab Nino santai.

Anisa hanya sersenyum lalu segera berdiri untuk mengambil kopernya yang berada di atas tempat duduk nya, Nino hanya melihat tanpa berniat untuk membantu Anisa yang merasa kesulitan karna kopernya tersankut.

Nino berdiri lalu meraih koper milik Anisa.

"Terima kasih," ucap Anisa setelah Nino berhasil mengambil kopernya.

Nino hanya mengangguk sebagai jawaban.

Keduanya turun bersama dari bis yang sudah sepi karna yang lain sudah masuk kedalam vila, Nino dan Anisa terus berjalan sampai di pintu utama Nino yang membukakan pintu untuk Anisa.

Saat sudah masuk, Anisa begitu kagum dengan kemewahan Vila yang begitu besar dan megah, namun mereka harus berbagi kamar karna kariawan yang begitu banyak, meskipun vila yang mereka tempati ada dua itu masih tidak cukup karna banyak nya kariawan yang ikut.

Anisa menuju kamarnya bersama Tika, sedangkan Nino menuju kamarnya di lantai atas yang sangat besar dan mewah.

Keduanya berpisah tepat di anak tangga paling atas namun tak ada ucapan selamat tidur atau apapun itu, mereka berjalan saling memunggungi, Nino menoleh sebentar untuk melihat Anisa apakah dia juga menoleh untuk nya namun Nino kecewa karna Anisa tetap berjalan dengan santai tanpa menoleh sedikit pun, Nino pun kembali berjalan, tepat saat Nino mulai berjalan Anisa lah kini yang menoleh berharap Nino akan melihat nya sekedar memberikan senyum padanya sebelum tidur.

Namun Anisa kecewa mendapati Nino hanya berjalan dan mulai masuk kedalam kamarnya.

"Kenapa aku harus mengharap dia memandangku," gumam Anisa sebelum masuk kedalam kamarnya.

*****

Pagi2 sekali Anisa sudah terbangun jam lima pagi Anisa melaksanakan sholat subuh, setelah sholat, Anisa segeta turun sekedar untuk menghirup udara pagi yang begitu sejuk dan segar dengan deburan ombak di pantai pagi itu.

Anisa berjalan sambil berlari kecil menyusuri bibir pantai pagi itu, Anisa tidak sadar bahwa sedari tadi Nino terus mengikutinya dari jauh, ingin rasanya dia mendekat namun dia tidak punya nyali untuk sekedar mendekat dan gobrol dengan Anisa.

Dari jauh Nino bisa melihat ada seorang laki2 yang mendekati Anisa, Nono mengepalkan tangan nya dengan kuat.

Pak Arman kepala bagian HRD, ya dialah yang kini menghampiri Anisa yang sedang duduk menikmati suasana pagi di bibir pantai.

Nino semakin mendekat pada Anisa dan pak Arman yang duduk saling berdekatan, wajah Nino merah padam karna terbakar api cemburu.

Nino berdiri di balik poho kelapa yang berada di belakang Anisa dan pak Arman.

"Pagi ini kamu sangat cantik Anisa," ucap pak Arman mulai mengeluarkan jurus untuk memikat hati Anisa.

"Bapak bisa aja," ucap Anisa bersemu merah karna pujian pak Arman.

"Benar, aku tidak bohong Anisa."

"Bapak juga tampan," ucap Anisa balas memuji.

"Bisa gak, jangan panggil aku bapak, aku tidak setua itu, umurku masih 3o tahun, aku masih pantas seandainya menikah sama kamu, kalau di luar kantor jangan panggil aku bapak, okey."

"Terus saya panggil apa?"

"Apa aja asal jangan bapak, mungkin bisa panggil Mas atau sayang boleh juga," ucap Pak Arman sambil terkekeh.

"Bapak bisa saja, saya gak mau pak, takut nanti ada yang marah."

"Memang siapa yang akan marah, aku belum punya istri, atau jangan2 kamu sudah punya pacar di kantor?" tanya pak Arman penasaran.

"Nggak pak, saya gak punya pacar, hanya saja saya menjaga diri untuk tidak jatuh cinta, karna saya tau saya tidak pantas untuk siapapun," ucap Anisa dengan pandangan jauh ke melihat ombak yang berdeburan.

"Apa kamu menyukai seseorang?"

Anisa tersenyum kecut dengan pertanyaan pak Arman.

"Saya tidak punya cukup nyali untuk menyukai apalagi mencintai seseorang, hidup ini sudah sangat menderita saya tidak mau menambah penderitaan itu lagi, saya juga tidak mau melihat dia merasakan apa yang saya rasakan, biarlah cinta ini tumbuh tanpa balasnya, karna saya tidak mau merusak kebahagian keluarga mereka, saya tidak punya apa2 dan saya tidak punya nyali untuk mempertahankan cinta ini," tanpa terasa Anisa malah curhat tentang kisah cintanya yang selama ini terjalin tanpa restu dari orang tua Radit.

Namun dari setiap kalimat yang Anisa ucapkan, itu bukan hanya untuk Radit tapi juga perasaan nya yang kini mulai semakin tumbuh subur untuk Nino tentunya.

Terpopuler

Comments

Novianti Ratnasari

Novianti Ratnasari

kasian bgd Annisa.

2022-07-02

0

lihat semua
Episodes
1 Anisa dan Nadira
2 Nino arya bagaskara
3 Pertemuan
4 Senyum-senyum
5 Kesedihan Anisa
6 Hari pertama bekerja
7 Kebohongan Radit
8 Kehilangan sahabat
9 Semakin dekat
10 Mencuri ciuman
11 Pesta
12 Di suruh menikah
13 Meminta maaf
14 Liburan 1
15 Liburan 2
16 Liburan 3
17 Liburan 4
18 Liburan 5
19 Hinaan
20 Kita putus
21 Janji Mama Zahra
22 Kekaguman mama Zahra
23 Menjadi ratuku
24 Aku juga mencintai mu
25 Menemui orang tua
26 Sebuah ciuman
27 Mesra di tempat umum
28 Pelecehan
29 Pindah ke rumah Nino
30 Pernikahan
31 Hewan buas
32 Bulan madu 1
33 Bulan madu 2
34 Pulang ke jakarta
35 Kembali bekerja
36 Bercinta di kantor
37 Kedatangan Nadira
38 Resepsi pernikahan
39 Anisa hamil
40 Nino kecelakaan
41 Hilang ingatan
42 Mulai tertarik
43 Nikah dadakan
44 Tangan tak tahu malu
45 Nino pulang
46 Siapa kamu
47 Sesak di dada
48 Sengaja menabur garam
49 Kesal
50 Titip Tia
51 Kebodohan Wulan
52 Di kira pembantu
53 Nasehat papa Al
54 Pura pura
55 Terlalu asin
56 Pagi terahir.
57 Talak
58 Penyesalan Nino
59 Ingin menjadi teman
60 Ayah pengganti
61 Ondel ondel
62 Di permalukan
63 Meminta maaf
64 Kelicikan Wulan
65 Tawaran pekerjaan
66 Anisa Pergi
67 Mama Zahra jatuh dari tangga
68 Wulan kabur.
69 Mengingat semuanya
70 Berpisah dengan Tia
71 Om tampan
72 Tia kritis
73 MAMA sayang kamu
74 Maaf kan aku
75 Dinding pemisah
76 Perlakuan manis
77 Mama Zahra
78 perjuangan cinta
79 Aku punya papa
80 Bicara dari hati ke hati
81 Ijab qobul
82 Bukan malam pertama
83 Penjelasan Anisa
84 Keluarga bahagia.
85 Ahir sebuah cerita
Episodes

Updated 85 Episodes

1
Anisa dan Nadira
2
Nino arya bagaskara
3
Pertemuan
4
Senyum-senyum
5
Kesedihan Anisa
6
Hari pertama bekerja
7
Kebohongan Radit
8
Kehilangan sahabat
9
Semakin dekat
10
Mencuri ciuman
11
Pesta
12
Di suruh menikah
13
Meminta maaf
14
Liburan 1
15
Liburan 2
16
Liburan 3
17
Liburan 4
18
Liburan 5
19
Hinaan
20
Kita putus
21
Janji Mama Zahra
22
Kekaguman mama Zahra
23
Menjadi ratuku
24
Aku juga mencintai mu
25
Menemui orang tua
26
Sebuah ciuman
27
Mesra di tempat umum
28
Pelecehan
29
Pindah ke rumah Nino
30
Pernikahan
31
Hewan buas
32
Bulan madu 1
33
Bulan madu 2
34
Pulang ke jakarta
35
Kembali bekerja
36
Bercinta di kantor
37
Kedatangan Nadira
38
Resepsi pernikahan
39
Anisa hamil
40
Nino kecelakaan
41
Hilang ingatan
42
Mulai tertarik
43
Nikah dadakan
44
Tangan tak tahu malu
45
Nino pulang
46
Siapa kamu
47
Sesak di dada
48
Sengaja menabur garam
49
Kesal
50
Titip Tia
51
Kebodohan Wulan
52
Di kira pembantu
53
Nasehat papa Al
54
Pura pura
55
Terlalu asin
56
Pagi terahir.
57
Talak
58
Penyesalan Nino
59
Ingin menjadi teman
60
Ayah pengganti
61
Ondel ondel
62
Di permalukan
63
Meminta maaf
64
Kelicikan Wulan
65
Tawaran pekerjaan
66
Anisa Pergi
67
Mama Zahra jatuh dari tangga
68
Wulan kabur.
69
Mengingat semuanya
70
Berpisah dengan Tia
71
Om tampan
72
Tia kritis
73
MAMA sayang kamu
74
Maaf kan aku
75
Dinding pemisah
76
Perlakuan manis
77
Mama Zahra
78
perjuangan cinta
79
Aku punya papa
80
Bicara dari hati ke hati
81
Ijab qobul
82
Bukan malam pertama
83
Penjelasan Anisa
84
Keluarga bahagia.
85
Ahir sebuah cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!