Perlahan mata pria itu menyeringit disaat sinaran yang masuk dari cela fentilasi sana menusuk matanya. Ia membuka pelan dan agak sipit sesuai postur pelupuk netra yang tengah menyesuaikan keadaan.
"Emm!"
Lien tersentak saat ada yang menggeliat didalam selimutnya. Ia menoleh dengan wajah tercengang antara tak percaya dan kosong.
"Whuang!"
"Hm?" Wanita dengan rambut panjang hitam legam itu menggeliat menatap Lien dengan kenakalan membuat pria itu terkesima.
"Kita.."
"Kau benar-benar sangat ganas!" puji Whuang bersandar ke kepala ranjang menutupi tubuhnya dengan selimut. bekas merah di lengan dan bahu putih Whuang membuat Lien terpaku.
Apa benar aku melakukannya? tapi kenapa rasanya sangat nyata. tapi aku tak ingat apapun.
"Tapi aku rasa malam itu aku.." berusaha mengingat.
"Kau menyangkalnya? kau sangat jahat." sarkas Whuang menatap kesal Lien dengan mata sendu dan bibir pink segar mengerucut.
"A..Maaf. maksudku bukan itu! hanya..hanya saja ingin mengulang." ucap Lien yang sepertinya sudah begitu jatuh cinta padanya. Pria ini sangatlah penurut dan tak bisa diberi sedikit tekanan.
"Sekarang aku tak bisa. semalaman ponselmu terus menggangguku." umpat Whuang mengibas rambut panjangnya beraroma bunga membuat Lien terus merasa larut.
"Ponsel?"
"Hm. yah! kau sangat sibuk, itu karnanya selalu di hubungi."
Sindir Whuang menyelipkan nada jengkel membuat Lien tersenyum kecil meraih ponsel didekat bantal. Ia membuka benda itu hingga matanya terbelalak melihat sesuatu disana.
"Shitt! mati aku!" umpat Lien memucat.
"Ada apa?" tanya Whuang menaikan satu alis rampingnya heran.
"Aku harus pulang! akan ku kirim uangnya ke Rekening-mu."
Lien bergegas berdiri dengan tubuh polos memang lumayan kekar tapi Whuang sudah biasa melihat itu dan cukup menatap datar.
"Kita tak akan bertemu lagi?" tanya Whuang memainkan ujung rambut lurusnya.
"Nanti aku akan menghubungimu. kau tenang saja." jawab Lien tergesa-gesa memakai pakaian lengkap karna bisa saja hari ini nyawanya menghilang.
Whuang hanya diam membiarkan Lien berkecamuk dihadapannya. Rasa penasaran itu semakin memuncak dikala memikirkan siapa yang begitu membuat Lien yang merupakan pewaris tunggal Yuchin ini kelagapan.
"Berikan nomor ponselmu!"
"Hm."
Whuang mengambil ponsel yang diberikan Lien lalu memberikan nomornya. Tapi, Whuang dengan cepat menghafal nomor pria yang pengganggu dari semalam.
"Sudah?"
"Ini!" Whuang mengembalikannya tapi Lien tersentak melihat namanya. 'Calon Istriku'.
"Nama yang bagus!" puji Lien tak masalah membuat Whuang memekarkan senyum cantiknya menambah ke-terpesona'n dalam wajah Lien.
"Aku mau kau setiap harinya!"
"Kalau begitu nikahi aku. Tuan! jangan hanya membual." celetuk Whuang berkedip nakal membuat Lien panas dingin. Ia segera mengambil dompetnya yang masih utuh lalu menatap Whuang yang masih memandangnya.
"Aku pergi dulu!"
"Aku menunggu!"
Jawab Whuang hanya diangguki Lien segera berlari keluar memburu waktu.
"Uangmu!" sambung Whuang berdecih. Untung saja dinihari semalam ia cepat sadar setelah mengalami sakit disekujur tubuhnya. Ia sudah hafal dengan ini dimana tubuhnya luka-luka akibat cakarannya sendiri.
"Apa pria itu akan menghalangi hubunganku? kalau iya maka dia target utama." gumam Whuang langsung meraih ponselnya diatas nakas dan segera menyalin nomer tadi. Whuang meneleponnya untuk memastikan.
"Angkatlah. Bajingan!" gumam Whuang mencoba membenarkan. Lama ia menunggu dan akhirnya ia mulai mendengar suara nafas seseorang.
"Hm!"
Whuang agak diam mendengar suara gumaman datar dan terkesan sangat jutek. Apa yang ia hubungi ini seorang Algojo?"
"Siapa?"
"Apa kau Kakaknya. Lien?"
Tanya Whuang dengan suara dibuat Serama mungkin padahal ia sudah sangat naik pitam. Suaranya sangatlah lembut terkesan merayu.
"Hello! aku.."
Tutt..
Panggilan itu mati membuat Whuang terkejut besar. Matanya termenung tak percaya dan syok. Ada pria yang mematikan sambungan secara sepihak dengannya? woww.. ini sangat menyebalkan.
"I..ini..ini pasti hanya tak sengaja! kenapa dia mematikannya? seharusnya dia mulai bermain buaya jantan." sangkal Whuang merilekskan pikirannya. Ia tak terima jika pria itu tak menganggapnya. tak ada satu-pun laki-laki yang tak akan jatuh dalam jeratan pesona Whuang sang dewi bulan.
Whuang bangkit dari ranjang dan segera menelfon seseorang untuk mengantarkan pakaian. Ia sudah tak bisa memakai pakaian semalam yang sudah koyak dan basah akibat ulahnya.
"Baik! akan kita lihat apa aku akan menjadi Nyonya Yuchin atau tidak." gumam Whuang bersemangat. Ia harus melakukan ini untuk membahagiakan Ayahnya.
............
Setelah memacu mobil sangat cepat. akhirnya Lien sampai di Kediaman terpisah Kakaknya. Ia memasuki gerbang besar hingga penampakan kemegahan dan dinginnya Mashion keabuan ini menyapa matanya.
Para pengawal dan anggota hanya menatap datar pria itu karna seperti biasa selalu membuat hak ceroboh. Untung saja semalam mereka tak jadi menyeretnya kembali.
"Tuan Muda Lien!"
"Dimana Kakakku?" tanya Lien bergegas keluar menatap Zuan si pria tampan berwajah datar namun rambutnya agak ikal tangan kanan Kakaknya.
"Sersan menunggu anda!"
"Sial!!" umpat Lien berlari masuk kedalam bangunan megah ini. Ia menapaki lantai dasar berkeramik abu bergradasi cantik tapi bukan kemewahan ini yang ia cari.
"Disini. Tuan!" kepala pelayan mengiring menuju lantai kerja Tuan mereka.
Jantung Lien sudah seakan mau meledak menapaki lantai dingin ini. Kakaknya benar-benar bukan manusia. Pajangan disetiap dinding selalu kepala-kepala hewan buas dan banyak lukisan naga didalamnya.
"Silahkan!"
"Hm!"
Lien mendorong pintu ruangan kerja Kakaknya hingga matanya dipaparkan dengan ruangan klasik dengan desain gelap seperti ruangan Vampir saja. Lien tak suka hal seperti ini.
"Ka.."
Bughh...
"Kakak!!!"
Pekikan keras Lien memeggangi dadanya dikala hantaman pulpen itu sangatlah keras membuat tubuhnya terhantam dinding.
Lien terbatuk merasakan sangat nyeri dan begitu sakit. Tenaga dalam dari benda itu sampai menekan ulu hatinya.
"Berani kau kabur!" suara kelam seseorang yang sudah berdiri mendingin didekat meja kerjanya hingga mata Lien tersirat gugup saat bersitatap dengan mata membunuh dan kelam kecoklatan Pria tampan itu.
"Aku...aku hanya merindukan Negara kelahiran!"
"Cihh!"
Pria itu berdecih meminum segelas alkohol dimejanya. Wajah tampan dengan dosis tinggi itu membuat wanita mana saja menggelora. Aura tubuh kekarnya tak akan bisa dibantah tapi sayang semuanya misterius.
"Kak! semalam.."
"Ke Club!"
"Iya! aku rasa tak masalah " celetuk Lien mendekati Tubuh atletis Kakaknya yang selalu dibungkus jaket. Pria ini tak pernah berpakaian seperti pengusaha karna memang begitu kemauannya.
Lien teringat soal Whuang hingga wajahnya kembali bersinar.
"Kak!"
"Hm." acuh tak acuh.
"Aku sudah punya satu wanita hebat!" ucap Lien bersemangat tapi tak ada respon banyak dari wajah tampan Daychi. Yah, Dialah Daychi Shan Yuchin. Kakak pertama Lien yang tak diketahui orang lain. Mungkin diluar sana hanya tahu jika Keluarga terpandang Yuchin hanya memiliki satu anak dan itu adalah Lienmeng Yuchin padahal tidak.
"Jangan menemuinya lagi!"
Degg...
Lien terkejut setengah mati dengan ucapan tegas Dahchi barusan. Netra tajam itu seakan menelannya untuk benafas panjang.
"M..Maksudnya?"
"Dia bukan tandinganmu!"
"Kak!! aku serius berhenti mengaitkan segala hal dalam kekerasan dan dunia gelapmu!!" bantah Lien keras membuat Daychi emosi mencengkram kerah kemeja Lien dengan satu tangan.
"Kau tak tahu apapun!"
"A..Aku ingin menikahinya!"
Daychi sudah mendidih langsung menghantam wajah tampan adiknya hingga tersungkur ke lantai. Ia memang keras tapi saat tahu informasi dari anggotanya semalam Daychi sudah muak akan permainan ini. Wanita itu hanya akan memanfaatkan adiknya yang selalu mengutamakan hasrat dari pada akal sehat.
"K..Kakak!"
Daychi sudah pergi kelar membawa rasa kelamnya. Tak akan ia biarkan satupun bajingan merusak kehidupan adiknya yang memang sudah hancur sejak lama. Pria ini sangat bodoh mengenali orang lain.
Vote and like Sayang...
Tenang aja say.. ada cerita elis kok diselipin. tapi nggak di eps awal-awal. 🤭
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 96 Episodes
Comments
s
daychi
2024-01-31
0
s
baca kesekian kalinya, seramah*
2024-01-31
0
Fanny Darat
bagussss
2023-03-04
1