Bab 5 : BAYANGAN ASING DI CERMIN

"Vega!" Panggilan Sisil menghentikan langkah Vega yang sedang menuju ke kelas. 

"Kenapa, Sil?" 

"Kamu kenapa langsung keluar? Kamu juga tidak sarapan tadi." Sisil terheran, karena setelah Bu Arum keluar dari ruang makan, Vega pun berlari keluar tanpa permisi. Bahkan tak sesuap pun makanan masuk ke mulutnya. 

"Aku sedang tidak selera makan," jawabnya malas. "Aku duluan ke kelas, ya." 

Tanpa menunggu jawaban dari Sisil, Vega melangkah menuju kelas. Sisil hanya terdiam menatap punggung gadis itu. 

Jam belajar di mulai. 

Vega mencatat beberapa hal penting dari yang ia tangkap dari penjelasan guru. Semua berjalan normal seperti biasanya. Tak ada sesuatu yang menggganggu. 

Mengusir kebosanan, ia mengalihkan pandangan keluar jendela demi menyegarkan pikiran. Tetapi, apa yang ditangkap oleh penglihatannya membuat Vega membeku. Alam berselimut kegelapan, dari balik jendela kaca Vega dapat melihat bulan purnama terang, menyerupai mimpi semalam. 

Tubuh Vega semakin bergetar kala tangannya bergerak dengan sendirinya. Meraih pensil dan membentuk garis. Ia menatap seisi ruang kelas. Ingin berteriak, tetapi lidahnya terasa kaku. 

"Sisil, Rena ... tolong aku!" batinnya menjerit. 

Jemari Vega terus melukis dengan pensil hingga membentuk sketsa wajah. Kedua alisnya saling bertaut heran. Sebab dirinya sama sekali tidak memiliki bakat menggambar sebelumnya. Jangankan menggambar sketsa wajah, menggambar seekor kucing pun tak dapat ia lakukan. 

Namun, gambar yang kini dibuat oleh tangannya sendiri tampak sempurna. 

Ia menarik napas dalam. Kedua bola matanya terpejam dan mengumpulkan tenaga untuk melawan. 

Brak! 

Vega menggempas pensil ke lantai hingga patah menjadi dua bagian. Kesadarannya perlahan kembali. Tatapan penuh tanya seisi kelas pun mengarah kepadanya. 

"Kamu kenapa, Vega?" Suara Bu Guru terdengar. Vega menatap wanita yang berdiri di depan papan tulis itu. Namun, dari balik punggungnya muncul bayangan hitam menyeramkan. 

"Tolong ...." Suara panggilan itu terdengar beberapa kali. Vega menutup kedua telinga dengan telapak tangan, tetapi anehnya semakin ia menghindar suara misterius  itu semakin jelas terdengar. 

"Stop!" 

Tanpa permisi Vega berlari keluar kelas, setelah sebelumnya menyambar buku miliknya yang berisi gambar sketsa wajah. 

Gadis itu berlari menuju toilet siswa dan menabrakkan tubuhnya pada wastafel. Kran air ia putar penuh dan segera membasuh wajahnya dengan air. 

Satu kali .... 

Dua kali .... 

Tiga kali .... 

Ia merasa lebih baik saat segarnya air terasa meresap ke pori-pori kulit. 

Melepas rasa lelah, Vega bersandar di dinding kamar mandi. Mengatur napas yang memburu sambil menengadahkan kepala ke langit-langit. 

"Aku tidak bisa seperti ini terus. Aku mau pulang." 

Ya, baginya lebih baik tiggal di rumah Om Bram dan Tante Ambar. Meskipun Tante Ambar sangat galak dan sering memarahinya, tetapi setidaknya Vega tidak berada dalam ketakutan seperti sekarang. 

Ia mengusap wajah, lalu menatap cermin. 

Seketika Vega tersentak. Seluruh tubuhnya kembali meremang. 

 Betapa tidak, pantulan pada cermin bukanlah wajahnya, tetapi wajah asing nan datar yang  sama sekali tak dikenal. Sosok perempuan muda yang selalu hadir dalam mimpinya beberapa malam belakangan. Sosok asing yang telah melahirkan bayi perempuan dalam mimpinya. 

Vega meraih buku bergambar wajah buatannya di kelas tadi. Ia kembali terkejut. Wajah di dalam cermin adalah wajah sama.

"Siapa kamu? Kenapa selalu mengganggu saya?" tanya Vega. 

Namun, tak ada jawaban. Yang terlihat hanyalah wajah pucat tanpa ekspresi.  

Jemari Vega terangkat mengusap permukaan cermin. 

Detik itu juga ia merasakan basah pada pipinya. Cairan merah mengalir dari sepasang matanya, sama seperti yang terjadi pada bayangan di cermin. 

"Aaa!" 

****

Terpopuler

Comments

Wati_esha

Wati_esha

Apakah Bram dan Ambar terhubung dengan asrama atau Arum?

2023-11-08

0

Wati_esha

Wati_esha

Tq update nya.

2023-11-08

0

Wati_esha

Wati_esha

Ibunya Vegakah? Apa yang terjadi padanya?

2023-11-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!