Vega berjalan dengan lesu meninggalkan kamar Mbak Andin. Usahanya untuk mencari tahu tentang sejarah sekolah asrama harus kandas, karena Mbak Andin menolak memberi informasi apapun.
Gadis itu menghempas tubuhnya di kursi taman. Menghela napas panjang sambil menatap nanar taman luas dengan rerumputan hijau. Dari sana, seluruh bangunan asrama dapat terlihat. Ia menatap seluruh ruangan satu persatu.
"Sebenarnya ada apa di sekolah ini?"
Bersandar pada kursi kayu, kelopak mata Vega terpejam selama beberapa detik. Hembusan angin yang cepat menyapu rambut panjangnnya. Detik itu juga ia membuka mata. Dalam jarak kurang dari dua puluh meter, sosok wanita dengan rambut panjang berdiri kaku. Rambutnya hitam pekat dan wajahnya tersamar.
Ia melambaikan tangan dengan kaku, yang membuat seluruh tubuh Vega terasa meremang.
Vega bangkit meninggalkan tempat duduknya. Baru tiga kali kakinya melangkah, sudah terlintas pesan mbak Andin beberapa saat yang lalu.
"Apapun yang kamu lihat dan kamu dengar ... abaikan! Jadilah buta, tuli dan bisu kalau mau selamat."
Pesan bernada keramat itu membuat Vega tersadar. Pada saat yang sama, gadis dengan rambut hitam panjang dan seragam sekolah tadi sudah menghilang dalam pandangannya. Entah ke mana.
Yang pasti Vega masih dibelenggu oleh tanda tanya, mengapa makhluk halus yang menghuni asrama memperlihatkan diri kepadanya? Mungkinkah mereka hanya ingin menunjukkan bahwa mereka ada? Ataukah ada maksud dan tujuan di dalamnya?
Vega tak dapat menebak.
Maka, malam itu ... Vega mendirikan shalat untuk membentengi hati dan imannya yang lemah. Menanamkan keyakinan dalam dirinya bahwa seluruh makhluk bumi adalah milik Tuhan.
"Tolong ... tolong ...." Bisikan bersampur rintihan itu terngiang di setiap sujudnya. Vega masih terfokus tanpa mengindahkan panggilan-panggilan yang seolah mampu melemahkannya.
.
.
.
Pagi hari dimulai dengan sarapan. Semua sudah berkumpul di ruang makan. Ruangan besar itu cukup untuk menampung 90 siswi. Tetapi jumlah siswi sebanyak itu tak dapat mengusir suasana sepi, karena tak ada yang saling bicara selama sarapan berlangsung.
Vega tampak kurang berselera pagi itu. Mimpi yang sama kembali terulang semalam, tangisan bayi yang melengking masih terngiang. Aroma darah dan teriakan menggema yang memekakkan telinga.
Rasanya Vega sudah tak tahan lagi. Bahkan ia belum genap sebulan menghuni asrama itu. Lalu, apa kabar dengan mereka yang sudah dua-tiga tahun?
"Apa mereka tidak mengalami gangguan yang aku alami?" Pertanyaan itu muncul di benaknya.
Tiba-tiba hawa sekitar terasa dingin bagi Vega saat pintu ruangan itu terbuka, disusul dengan kemunculan Bu Arum. Wanita itu berjalan menuju dapur menghampiri Bu Isa, wanita yang bertugas untuk memasak.
"Bawa air rendaman melati ke ruangan saya," pintanya datar.
Bu Isa mengangguk pelan. "Baik, Bu."
Vega memandangi wanita itu dari ujung kaki ke ujung rambut.
"Sisil ...." Ia menyenggol lengan Sisil yang duduk di sebelahnya. Sisil tampak fokus dengan menu sarapannya.
"Apa?" tanyanya singkat.
"Bukannya Bu Arum itu seharusnya sudah tua, ya? Kok dia masih kelihatan muda?" tanya Vega berbisik.
Cukup aneh bagi Vega. Kepala sekolah masih terlihat cukup muda, padahal menurut berita yang beredar, Bu Arum sudah menjadi kepala asrama selama 25 tahun, menggantikan ayahnya yang sudah meninggal.
Sejak saat itu, pimpinan asrama tidak pernah diganti lagi. Kabarnya, sekolah asrama itu merupakan milik orang tua Bu Arum, dan asrama itu sudah berdiri sejak 30 tahun lalu. Bukankah seharusnya Bu Arum sudah lebih tua dari yang terlihat? Pikir Vega.
"Itu bukan urusan kita, Vega. Kita di sini untuk belajar, bukan untuk mengurus orang lain," jawab Sisil.
"Tapi aneh, kan?"
"Sssttt!" Sisil meletakkan jari telunjuk di depan hidung, sehingga Vega langsung bungkam.
Suasana mencekam menyelimuti kala Bu Arum menghunus tatapan tajam. Vega merasa tubuhnya seperti terbelah menjadi dua bagian. Anehnya, ia tak dapat mengalihkan pandangannya dari wanita berwajah ayu itu.
****
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 21 Episodes
Comments
Wati_esha
Sisil bisa begitu cueknya ya. Mungkin karena punya kelebihan.
2023-11-07
0
Wati_esha
Tq update nya.
2023-11-07
0
Wati_esha
Hyyyy seakan Bu Arum mendengar perkataan Vega tentang dirinya. 😇
2023-11-07
0